Debijt Bhowmik, K.P. Sampath Kumar, Lokesh Deb, Shravan Paswan dan A.S.
Dutta
Glaucoma merupakan salah satu dari beberapa kondisi mata yang dapat
menyebabkan kerusakan pada syaraf optik, yaitu syaraf yang membawa informasi
visual dari mata ke otak. Pada banyak kasus, kerusakan pada syaraf optik diakibatkan
oleh peningkatan tekanan pada mata, yang juga dikenal sebagai tekanan intraokular.
Glaukoma merupakan penyakit syaraf optik yang diidap oleh sekitar 60 juga individu
di dunia. Kondisi ini merupakan penyebab kebutaan kedua paling umum, dimana 7,5
ini diidap oleh 11 juta individu, dan 1,5 juta diantaranya mengalami kebutaan.
memunculkan gejala pada stadium awal nya, dimana hal ini dapat didiagnosis
melalui upaya pemeriksaan mata regular dan skrining dengan frekuensi pemeriksaan
yang didasarkan pada usia dan keberadaan faktor-faktor resiko lainnya. Tekanan
intraokular terjadi ketika terlalu banyaknya cairan yang diproduksi di mata atau juga
diantaranya memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi. Dua tipe utama glaukoma
adalah glaukoma sudut terbuka, yang mana memiliki beberapa varian dan merupakan
kondisi dengan durasi yang panjnag, serta glaukooma sudut tertutup, yang dimana
dapat berupa kondisi yang kronis ataupun akut. Kerusakan pada syaraf optik dan
kerusakan indera penglihatan akibat glaukoma adalah bersifat tidak dapat dipulihkan.
Beberapa pemeriksaan/ pengujian yang tidak menyebabkan rasa nyeri pun dapat
dilakukan untuk mengetahui tingkat tekanan intraokular, status syaraf optik dan
penggunaan laser dan pembedahan juga dapat dilakukan. Hampir dari seluruh kasus
dapat dikendalikan dengan upaya-upaya penanganan ini, yang dimana hal ini dapat
yang dikenal dengan syaraf optik. Syaraf optik mendapat impuls syaraf yang
pola khusus kerusakan progresif ke syaraf optik yang umumnya muncul dengan
dan tidak ditangani, maka kondisi ini dapat memburuk menjadi hilangnya
tekanan pada mata ini dapat merusak syaraf mata (optik). Pada beberapa kasus,
glaukoma dapat terjadi ketika tekanan pada mata tetap normal. Hal ini
mengindikasikan bahwa glaukoma disebabkan oleh regulasi aliran darah yang buruk
ke syaraf optik. Tetes mata yang baru/ lebih manjur pun akan terus tersedia untuk
penanganan glaukoma. Beberapa tetes mata merupakan jenis/ kelas obat yang baru.
Tetes mata yang lain dapat berupa penggabungan dari senyawa-senyawa yang sudah
ada (sudah umum digunakan) kedalam satu botol untuk mencapai pengaruh aditif,
untuk kemudahan penggunaan, dan untuk alasan ekonomis untuk para pasien
peranan terapeutik proteksi syaraf optik, khususnya pada para pasien yang
mengalami kerusakan syaraf yang parah dan hilangnya bidang pandang dengan
dapat mengurangi tingkat cedera atau kematian sel-sel syaraf. Namun pengaplikasian
mediator-mediator kimia ini tidaklah selalu sesuai untuk digunakan pada para pasien
manusia karena biopsi atau spesimen jaringan tidaklah selalu tersedia. Walaupun
demikian, jika beberapa dari mediator ini pada tetes mata dapat menunjukkan
glaukomatosa, maka hal ini akan menjadi kemajuan yang hebat untuk mencegah
kebutaan. Pada beberapa penelitian lain, metode-metode bedah yang baru pun
dievaluasi untuk menurunkan tingkat tekanan intraokular secara aman tanpa adanya
resiko kerusakan pada mata yang signifikan ataupun berkurangnya daya penglihatan.
individu yang memiliki resiko, selain itu upaya diagnosis dan penanganan dini, dan
kita untuk menurunkan resiko hilangnya daya penglihatan akibat glaukoma. Adalah
penting untuk menyadari bahwa belumlah ada obat yang dapat menyembuhkan
glaukoma. Ketika serat-serat syaraf mati dan fungsi penglihatan hilang, maka hal
daya penglihatan yang masih berfungsi; dengan demikian, adalah wajib untuk
mendeteksi penyakit ini seawal mungkin. Penanganan glaukoma harus berupa upaya
Namun, pendekatan ini hanya berguna untuk kasus-kasus yang belum parah; kasus-
kasus yang parah akan membutuhkan medikasi dan pembedahan layaknya di dalam
hal yang perlu ditangani secara cepat, dan tekanan intraokular harus segera
diturunkan untuk mencegah kerusakan pada syaraf optik. Untuk glaukoma sudut
terbuka, tetes mata akan digunakan untuk menurunkan IOP (tekanan intraokular);
dokter akan memilih tindakan penanganan tertentu yang paling cocok untuk masing-
masing pasien. Jika penyakit sudah parah, dan/ atau penanganan medis tidak
tidaklah berbiaya murah, dan dibutuhkan seumur hidup pasien. Penanganan kondisi
ini memiliki beberapa resiko efek samping. Terkadang, efek samping akan terasa
lebih tidak nyaman bagi pasien, sebagian pasien akan merasa tidak nyaman dengan
penangan untuk glaukoma. Kriteria utama adalah seberapa besar kapasitas fungsional
terpengaruhi, bukan tingkat aktual dari hilangnya daya pandangan. Dokter anda akan
memilihkan penangan yang paling tepat untuk kondisi pasien, dan pasien harus
mengikuti saran dokter dengan cermat. Pada beberapa pasien, glaukoma dapat
pembedahan biasanya akan melibatkan pemotongan sedikit jaringan dari sudut mata
dapat diprediksi setepat dengan tindakan penanganan bedah pada kasus katarak, dan
tentu saja hal ini akan meningkatkan resiko, yang diantaranya adalah hilangnya mata
akibat pendarahan atau infeksi yang parah. Tindakan operasi biasanya digunakan jika
Namun hasil ini tidaklah selalu baik. Dengan demikian, tindakan ini bukanlah lini
pertama penanganan untuk glaukoma. Pada beberapa kasus dengan potensi yang
yang berbeda pun dapat digunakan untuk mengurangi tekanan mata. Hal ini biasanya
Cairan mata merupakan cairan yang bening di bagian depan mata. Humor atau cairan
vitreus meruakan senyawa yang bening dan mirip jelly yang memenuhi mata
dibelakang lensa dan membantu fungsi bola mata. Pada mata yang normal, cairan
mata dihasilkan dan disirkulasikan keseluruh mata, dan kemudian disalirkan melalui
saluran trabekular, yang mana merupakan sistem filtrasi mata. Bagian ini merupakan
serangkaian saluran-saluran kecil didekat sudut yang terbentuk oleh kornea (bagian
yang jelas pada mata), iris (bagian yang berwarna pada mata), dan sklera (putih
mata). Jika terjadi penyumbatan pada saluran-saluran ini, tekanan akan meningkat di
Peningkatan tekanan pada mata dapat merusak syaraf optik yang dapat menyebabkan
namun memiliki tekanan yang normal pada mata mereka. Terdapat juga individu
yang memiliki peningkatan tekanan pada mata mereka namun tidak menderita
glaukoma. Para peneliti masih mencoba untuk memahami hal ini. Sekitar 20 dan 25
persen individu penderita glaukoma diketahui memiliki tekanan mata yang normal
(dan bahkan rendah), dan terdapat beberapa individu yang memiliki tekanan mata
yang tinggi, yang dikenal dengan istilah hipertensi okular, tidaklah memiliki
tekanan di dalam mata) merupakan faktor resiko yang paling umum pada hampir
seluruh kasus glaukoma, namun pada beberapa populasi, hanya terdapat 50%
tekanan okular.
Diet/ Makanan
Tidaklah ada bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa kekurangan vitamin dapat
dapat meningkatkan tekanan intraokular pada penderita glaukoma, namun hal ini
Etnik
Banyak dari kelompok individu di Asia Timur yang rentan untuk menderita
glaukoma sudut tertutup, hal ini disebabkan mereka memiliki kedalaman ruang
anterior yang lebih dangkal, dengan mayoritas kasus glaukoma pada populasi ini
terdiri dari beberapa bentuk sudut tertutup. Inuit diketahui memliiki resiko 20 sampai
40 kali lipat lebih tingi untuk menderita glaukoma sudut tertutup primer jika
memiliki tingkat resiko tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki
untuk menderita glaukoma sudut tertutup akut, yang dimana hal ini disebabkan oleh
ruang anterior mereka yang lebih dangkal. Individu-individu kulit hitam atau
keturunan Afrika diketahui tiga kali lipat lebih rentan untuk menderita glaukoma
Genetik
Berbagai malformasi atau cacat mata genetik/ bawaan yang jarang terjadi diketahui
dipicu oleh kondisi sudut tertutup dan neuropati optik glaukomatosa juga dapat
terjadi dengan kelaianan-kelainan ini, yang dimana temuan ini didapat dari
sudut terbuka primer (POAG/ primary open angle glaucoma) diketahui memiliki
hubungan dengan mutasi pada gen di beberapa lokus. Glaukoma dengan tekanan
mata yang normal, yang terjadi pada sepertiga kasus POAG, diketahui memiliki
hubungan dengan mutasi genetik ini. individu yang memiliki riwayat keluarga akan
glaukoma. Glaukoma dapat bersifat turunan, namun ketika anggoa keluarga anda ada
yang menderita glaukoma bukanlah berarti bahwa anda juga akan mengidapnya.
Beberapa faktor lain dapat menyebabkan glaukoma, yang dimana hal ini dikenal
jangka panjang (glaukoma yang dipicu oleh penggunaan steroid): kondisi yang
secara parah menghambat aliran darah ke mata, seperti contohnya pada kasus
retinopati diabetik yang parah dan oklusi vena retinal pusat (glaukoma neovaskular);
Terdapat banyak tipe glaukoma yang berbeda-beda. Hampir dari seluruh kasus dapat
dengan durasi yang panjang (kronik), atau glaukoma sudut tertutup, yang mencakup
kondisi-kondisi yang dapat terjadi secara akut maupun kronis. Glaukoma umumnya
menyerang kedua mata, namun penyakit ini dapat semakin memburuk pada salah
satu mata, namun pada satu mata lainnya tidak mengalami pemburukan. Keterlibatan
pada satu mata terjadi ketika glaukoma diperparah dengan faktor-faktor lain seperti
Kondisi ini imerupakan tipe glaukoma yang paling umum. Lebih jauh lagi, tingkat
Peningkatan ini terjadi karena mekanisme penyaliran secara perlahan akan menjadi
akibatnya, cairan mata tidaklah tersalir dengan tepat dari mata. Tekanan di dalam
mata, dengan demikian, akan meningkat dan tidak menimbulkan rasa nyeri ataupun
menimbulkan gejala. Lebih jauh lagi, seperti yang disebutkan sebelumnya, karena
hilangnya fungsi penglihatan mulai dari bagian sisi (periferal/ tepi), para penderita
kondisi ini umumnya tidak akan menyadarinya sampai daya pandang hanya terpusat
dari glaukoma sudut terbuka kronis primer, kondisi ini diketahui semakin sering
muncul dibandingkan dengan kondisi di masa lampau. Tipe glaukoma ini dianggap
disebabkan oleh menurunnya aliran darah ke syaraf optik. Kondisi ini dicirikan
dengan kerusakan syaraf optik yang bersifat progresif dan hilangnya fungsi
normal atau bahkan dibawah normal. Tipe glaukoma ini dapat didiagnosis melalui
pemeriksaan berulang oleh dokter ahli mata untuk mendeteksi kerusakan syaraf atau
Glaukoma bawaan (infantil) merupakan kondisi yang jarang terjadi, kondisi ini
merupakan glaukoma sudut terbuka tipe turunan. Pada kondisi ini, area penyaliran
berkurangnya fungsi penglihatan karena kerusakan syaraf optik dan juga oleh ukuran
mata yang membesar. Mata anak kecil akan membesar sebagai respon dari tekanan
intraokular yang meningkat, hal ini karena mata pada anak-anak lebih bersifat lunak/
lembut dibandingkan dengan mata pada individu dewasa. Diagnosis dan penanganan
awal dengan obat-obatan dan/ atau pembedahan merupakan hal yang penting pada
para bayi atau anak-anak ini untuk menyelamatkan fungsi penglihatan mereka.
Glaukoma sudut terbuka sekunder merupakan tipe glaukoma sudut terbuka yang
lain. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera pada mata, bahkan oleh cedera yang
terjadi beberapa tahun yang telah lampau. Beberapa penyebab lain kondisi glaukoma
sekunder adalah inflamasi pada iris mata (iritis), diabetes, katarak, atau pada individu
yang rentan dengan steroid, dan karena penggunaan steroid topikal (tetes mata) atau
sistemik (oral maupun injeksi) (cortisone). Kondisi ini juga dapat memiliki hubungan
dengan kondisi terlepasnya retinal atau oklusi vena retinal ataupun penyumbatan.
(Retina merupakan lapisan yang berada pada bagian belakang mata). Penanganan
akan glaukoma sudut terbuka sekunder dapatlah beragam, yang dimana hal ini
menyerang pada laki-laki berusia muda. Pada kondisi ini, karena alasan-alasannya
belum dipahami, granula pigmen terlepas dari iris, yang merupakan bagian berwarna
pada mata.
dapat muncul pada kondisi glaukoma sudut terbuka atau sudut tertutup. Tipe
glaukoma ini dicirikan dengan deposit material bersisik pada permukaan lensa di
bagian depan (kapsul anterior) dan pada sudut mata. Akumulasi material ini pada
sudut diyakini dapat menyumbat sistem penyaliran mata dan meningkatkan tekanan
mata. Ketika tipe glaukoma ini dapat terjadi di populasi manapun, namun kondisi ini
umum dialami oleh individu yang berusia senja dan individu keturunan Skandinavia.
Baru-baru ini diketahui bahwa kondisi ini seringkali berkaitan dengan berkurangnya
Glaukoma sudut tertutup merupakan bentuk glaukoma yang jarang terjadi di dunia
Barat, namun kondisi ini merupakan hal yang umum di Asia. Unsur yang umum pada
keduanya adalah semua sudut penyaliran menjadi tertutup, sehingga cairan mata di
dalam mata tidak dapat mencapai semua atau sebagian saluran trabekular. Pada
glaukokma sudut tertutup akut, tekanan intraokular pasien, yang tadinya normal
dapat meningkat secara tiba-tiba (akut). Peningkatan tekanan yang terjadi tiba-tiba
ini dapat menyebabkan sudut penyaliran menjadi tertutup dan menyumbat semua
saluran penyaliran. Tipe glaukoma ini dapat terjadi ketika pupil terdilasi (melebar
atau membesar). Akibatnya, batas tepi iris dapat menjadi menyatu dengan lekatan
korneal nya, yang dengan demikian dapat menyebabkan sudut penyaliran menjadi
tertutup. Dengan demikian, masalah pada glaukoma sudut tertutup adalah sulitnya
yang terjadi pada glaukoma sudut terbuka adalah penyumbatan pada sistem
penyalirannya. Pada glaukoma sudut terbuka kronis, porsi dari sudut penyaliran
menjadi terututup pada periode waktu yang lama. Semakin banyak area yang
menjadi tertutup, maka tekanan di dalam mata pun akan menjadi meningkat,
seringkali laju penyakit ini terjadi pada periode bulanan atau tahunan.
Individu dengan ukuran mata yang kecil akan lebih rentang untuk menderita
glaukoma sudut tertutup, hal ini karena individu ini cenderung memiliki sudut
penyaliran yang lebih sempit. Ukuran mata yang kecil sulit untuk diukur dengan
hanya melihatnya, namun dapat diukur oleh dokter ahli mata. Dengan demikian,
individu-individu yang mengalami rabun jauh atau mereka yang memiliki darah
keturunan Asia akan memiliki mata yang berukuran lebih kecil, sudut penyaliran
yang lebih sempit, dan peningkatan resiko akan mengalami glaukoma sudut tertutup.
Lebih jauh lagi, kondisi ini dapat secara akut dipicu oleh penggunaan obat-obatan
yang dapat mendilasi pupil. Senyawa-senyawa ini dapat ditemukan pada beberapa
(Topamex) atau koyo yang digunakan untuk mencegah mabuk kendaraan. Kondisi
ini dapat juga terjadi secara spontat di ruangan yang gelap atau di dalam bioskop,
ketika pupil secara otomatis terdilasi untuk mendapatkan cahaya yang lebih banyak.
Terkadang, dengan demikian, individu dengan sudut yang lebih sempit akan
mendapatkan tetes mata untuk menjaga ukuran pupil mereka tetap kecil (Lihat
Serangan glaukoma sudut tertutup akut dapat memiliki hubungan dengan rasa nyeri
pada mata dan sakit kepala, mata merah (terinflamasi), mual, muntah, dan pandangan
yang mengabur. Selain itu, tekanan intraokular yang tinggi dapat juga menyebabkan
pembengkakan kornea (edema), yang dimana hal ini dapat menyebabkan pasien
Namun, serangan glaukoma akut, biasanya akan mereda dengan tindakan bedah
mata. Di dalam operasi ini, dokter akan membuat lubang kecil pada iris dengan
Para pasien dengan glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup kronis
secara umum tidaklah menimbulkan gejala pada awal terjadinya penyakit. Hilangnya
gejala sampai stadium akhir penyakit. Terkadang, para pasien dengan tingkat tekanan
melihat halo disekitar cahaya, khususnya di pagi hari. Di sisi lain, gejala-gejala sudut
tertutup akut seringkali bersifat dramatik dengan kemunculan rasa nyeri mata yang
parah, sakit kepala, mual, muntah, dan pandangan yang kabur. Terkadang, rasa mual
dan muntah muncul sebelum kemunculan gejala okular. Mata pasien dengan
glaukoma sudut terbuka atau glaukokma sudut tertutup kronis dapat terlihat normal
di cermin atau oleh keluarga atau teman. Beberapa pasien akan mengalami sedikit
mata merah akibat penggunaan tetes mata dalam jangka panjang. Dokter ahli mata,
kelainan syaraf optik, atau hilangnya daya penglihatan pada pasien selain tanda-tanda
Mata para pasien penderita glaukoma sudut tertutup akut akan tampak merah, dan
pupil mata akan terlihat besar dan tidak reaktif terhadap cahaya. Kornea akan tampak
seperti mengabut jika dilihat dengan mata telanjang. Dokter ahli oftalmologi
biasanya akan menemukan akuitas visual yang menurun, kornea yang membengkat,
tekanan intraokular yang sangat tinggi, dan sudut penyaliran yang tertutup.
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
hilang.
Daya penglihatan tepi (sisi) menurun secara gradual/ perlahan (juga dikenal
Di awal kondisi, gejala akan muncul dan menghilang, atau akan terus
memburuk
Mata merah
GLAUKOMA BAWAAN
Mata merah
Sensitifitas terhadap cahaya
FAKTOR RESIKO
Glaukoma seringkali disebut dengan istilah “pencuri penglihatan”. Hal ini seringkali,
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada hampir dari seluruh kasus, tekanan
atau kepedulian akan deteksi dini glaukoma sangatlah penting, hal ini karena
penyakit ini dapat secara berhasil ditangani jika terdiagnosa secara dini. Ketika setiap
individu memiliki resiko untuk menderita glaukoma, terdapat beberapa individu yang
memiliki resiko yang lebih tinggi dan membutuhkan tindakan pemeriksaan yang
lebih sering oleh dokter mata mereka. Faktor-faktor resiko utama glaukoma
tidak simetri)
Diabetes
Hipertensi
Apnea tidur
DIAGNOSIS GLAUKOMA
Sejak metode penanganan untuk glaukoma sudut terbuka dan sudut terutup yang
ini:
berikut ini:
Uji penglihatan rutin yang membutuhkan uji baca huruf dari diagram,
stetoskop dokter ahli oftalmologi dan semua pasien, bukan hanya individu
celah.
pada lampu celah. Alat/ instrumen versi genggam juga efektif. Adalah
kornea ketika pasien berbaring adalah tindakan yang tidak akurat. Instrumen
penanganan glaukoma.
lensa kontak yang ditempatkan pada mata untuk memeriksa sudut mata.
mengurangi sensasi pada mata. Tetes mata akan membuat mata sedikit rasa
panas.
Pemeriksaan diska optik pada mata yang terdilasi juga dibutuhkan. Dokter
pemeriksaan diska optik dan bagian belakang mata, yaitu retina. Untuk
lebih parah. Pada glaukoma dengan stadium dini dapat dideteksi atau
Banyak dari individu yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan tindakan uji
perimetri pada pertama kali, dan akan lebih mudah pada saat pemeriksaan kedua dan
ketiga. Uji baseline (uji di awal) merupakan hal yang dibutuhkan untuk memeriksa
terautomatisasi merupakan hal yang tidak dapat diterima. Uji bidang pandang
merupakan uji yang bersifat subjektif, dan ini merupakan hal yang penting untuk
dilakukan hanya dengan satu kali kunjungan pemeriksaan. Adalah perlu untuk
ahli mata (dokter ahli oftalmologi) biasanya dapat mendeteksi individu-individu yang
syaraf. Dokter juga dapat mendiagnosa pasien yang sudah mengalami glaukoma
pasien.
rasa nyeri pada pasien, dapat menjadi bagian dari evaluasi ini.
Tonometri
tersedia untuk digunakan pada pemeriksaan ini, dan yang paling umum
adalah tonomet aplanasi. Setelah mata diberi tetes mata anestetik, sensor
tonometer pun ditempatkan pada permukaan depan mata. Semakin kuat tonus
Pakimetri
tentang ketebalan kornea. Setelah mata dibuat seperti kebas dengan tetes mata
Kornea yang lebih tebal akan memberikan data tentang tingkat tekanan yang
dianggap tinggi, dan kornea yang tipis dapat memberikan data dengan
tingkat tekanan yang dianggap rendah. Lebih jauh lagi, kornea yang tipis
Gonioskopi
Gonioskopi dilakukan dengan membuat mata terasa kebas dengan tetes mata
anestetik dan menempatkan tipe lensa kontak tipe khusus dengan cermin di
dalam mata. Cermin akan memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam
mata dari berbagai arah yang berbeda-beda. Tujuan dari pengujian/
penyaliran mata. Pada prosedur ini, dokter dapat mengetahui apakah sudut
bersifat terbuka atau sempit, dan juga akan dapat menemukan kelainan-
kelainan lain pada area sudut. Seperti yang diindikasikan sebelumnya, para
untuk mengalami sudut tertutup, yang dimana hal ini dapat menyebabkan
pembuluh-pembuluh darah yang tidak normal, yang dimana hal ini dapat
Oftalmoskopi
genggam untuk melihat secara langsung melalui pupil (bukaan pada iris
syaraf optik (terlihat sebagai diska optik) di bagian belakang mata. Kerusakan
pada syaraf optik, yang dikenal sebagai pencekungan diska, dapat dideteksi
melalui cara ini. Cupping atau pencekungan, yang mana merupakan identasi
itu, warna yang memucat pada syaraf dapat mengindikasikan kerusakan pada
Kamera khusus dapat digunakan untuk mengambil gambar/ foto syaraf optik
panjang.
Uji bidang pandang
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan meminta pasien untuk melihat secara
lurus kedepan dengan satu mata ditutup dan menghitung jari yang ditunjukan
oleh dokter dari bagian sisi. Secara lebih umum, bidang visual akan diukur
Untuk prosedur ini, satu mata ditutup dan pasien menempatkan dagunya pada alat
seperti mangkuk. Kemudian, ketika pasien melihat cahaya dengan beragam tingkat
intensitas dan pada lokasi yang berbeda-beda, pasien harus memijit tombol. Proses
ini akan menghasilkan peta terkomputerisasi akan bidang pandang, dan menguraikan
area-area yang dapat atau yang tidak dapat dilihat mata. Selain itu, pengujian yang
lebih hebat lagi juga dapat digunakan. Semua dari pengujian-pengujian ini perlu
diulang secara berkala untuk menilai tingkat progresi penyakit dan pengaruh dari
penanganan.
serupa dengan adrenalin. Tetes mata ini bekerja untuk menangani glaukoma dengan
Digunakan satu atau dua kali sehari, tetes mata ini sangat efektif. Namun, efek
brakikardia (laju denyut jantung yang lambat), tekanan darah rendah, lelah, dan
yang lebih selektif yang bekerja hanya pada mata, dan dengan demikian tidak terlalu
memberikan peningkatan resiko terhadap efek samping pada jantung (kardiak) atau
paru (pulmonari) jika dibandingkan dengan tetes-tetes mata lain dengan tipe yang
sama. Analog prostaglandin adalah sama dalam hal struktur kimianya dengan
terlibat di berbagai fungsi di seluruh tubuh. Tetes mata ini bekerja di dalam
mata yang paling sering digunakan untuk glaukoma. Obat ini dapat digunakan satu
kali sehari. Kelas medikasi ini diketahui tidak terlalu memberikan efek samping jika
dibandingkan timolol, namun dapat merubah warna iris dan juga tingkat ketebalan
dan serta dapat menggelapkan bulu mata. Tetes mata ini juga akan lebih dapat
menimbulkan mata merah jika dibandingkan beberapa tetes mata yang lain. Pada
beberapa pasien, obat ini juga dapat menimbulkan inflamasi di dalam mata.
Agonis adrenergik merupakan tipe tetes mata yang bekerja seperti adrenalin.
cairan mata dan meningkatkan laju penyaliran. Agonis adrenergik yang paling
kelas tetes mata ini mencakup epinephrine, dipivefrin (Propine) dan apraclonidine
(Iopidine).
mengurangi produksi cairan pada mata. Tipe tetes mata ini mencakup dorzolamide
(Trusopt) dan brinzolamide (Azopt). Obat-obatan ini biasa digunakan dua sampai
tiga kali sehari. Penghambat karbonat anhidrase juga dapat digunakan sebagai pil
(secara sistemik) untuk menghilangkan cairan dari tubuh, termasuk juga mata.
Bentuk obat ini yang diminum mencakup obat yang digunakan untuk glaucoma yang
obatan ini di dalam kondisi ini masihlah terbatas karena resiko kemunculan efek
samping sistemik yang dapat terjadi, yang mencakup penurunan potasium tubuh,
batu ginjal, rasa kebas atau geli pada lengan dan tungkai kaki, rasa lelah, dan mual.
Senyawa obat-obatan parasimpatomimetik, yang juga disebut sebagai miotik, hal ini
karena obat jenis ini dapat menyempitkan pupil, berfungsi dengan melawan senyawa
dengan meningkatkan aliran-keluar cairan dari mata. Tetes mata ini mencakup
isoflurofat (Floropryl).
namun obat ini lebih kurang disukai karena harus digunakan tiga sampai empat kali
dalam satu hari dan dapat menimbulkan efek samping pada mata. Beberapa efek
samping mencakup pupil yang kecil, pandangan yang mengabur, dan rasa nyeri pada
bagian alis, serta peningkatan resiko terlepasnya retina. Baru-baru ini, pilocarpine
merupakan satu-satunya medikasi ini yang digunakan untuk glaukoma. Obat ini
digunakan utamanya untuk menjaga ukuran pupil untuk tetap kecil pada para pasien
dengan konfigurasi iris tertentu (iris plateau) atau pada para pasien dengan sudut
yang sempit sebelum iridotomi laser. (Lihat bagian diatas pada tentang glaukoma
sudut tertutup).
glaukoma akut dimana tekanan mata tetap sangat tinggi setelah dilakukannya
mulut), dan mannitol (Osmitrol, yang diberikan melalui vena). Obat-obatan ini harus
digunakan secara cermat karena dapat memunculkan efek samping yang signifikan,
yang mencakup mual, akumulasi cairan pada jantung dan/ atau paru-paru (gagal
jantung kongestif dan/ atau edema paru), pendarahan di otak, dan masalah-masalah
ginjal. Penggunaan obat ini dilarang untuk diberikan pada para pasien penderita
diabetes yang tidak terkendali, penderita penyakit ginjal, atau masalah-masalah liver.
Dokter ahli oftalmologi seringkali memberikan resep tetes mata yang mengandung
lebih dari satu kelas obat kepada pasien yang membutuhkan lebih dari satu tipe obat
untuk mengendalikan glaukoma. Hal ini dapat meringkaskan penggunaan tetes mata
oleh pasien. Contoh yang paling umum dari hal ini adalah kombinasi timolol dan
Beberapa kelas obat tetes mata glaukoma masihlah diteliti/ dikembangkan dan
diketahui lebih memiliki tingkat kemanjuran dan resiko sistemik yang lebih rendah.
Terdapat beberapa bentuk terapi laser untuk penanganan glaukoma. Iridotomi laser
(lihat bagian di atas tentang galukoma sudut tertutup) melibatkan upaya pembuatan
lubang pada bagian mata yang berwarna (iris) untuk memungkinkan penyaliran
cairan mata secara normal dengan sudut tertutup atau sudut yang sempit.
pasien yang terlalu tinggi. pada beberapa kasus, penanganan ini digunakan sebagai
terapi awal atau terapi primer untuk glaukoma sudut terbuka. Prosedur ini dapat
dilakukan dengan cepat, tidak sakit, dan secara relatif aman untuk menurunkan
tekanan intraokular. Dengan mata yang di-kebaskan oleh tetes mata anestetik,
mata. Laser mikroskopik membakar sudut untuk memungkinkan cairan untuk dapat
Trabekuloplsati laser seringkali dilakukan pada dua sesi, mingguan atau bulanan
secara terpisah. Sayangnya, penyaliran yang menjadi lebih baik karena penanganan
dapat dipelihara sekitar dua tahun, namun seiring dengan berjalannya waktu, saluran
penyaliran pun dapat tersumbat kembali. Terdapat dua tipe trabekuloplasti laser:
selektif (SLT/ selective laser trabeculoplasty). ALT secara umum tidaklah diulang
setelah sesi kedua akibat pembentukan jaringan parut pada bagian sudut. SLT
tampaknya tidaklah akan menghasilkan luka parut pada sudut, sehingga secara
teoritis, hal ini dapat diulang berkali-kali. Namun, kemungkinan akan keberhasilan
demikian, opsi untuk pasien adalah meningkatkan penggunaan tetes mata atau
tindakan pembedahan.
secara umum akan diberikan kepada pasien dengan bentuk glaukoma yang sangat
bagian mata yang memproduksi cairan mata (tubuh silier). Terapi ini menghancurkan
sel-sel yang memproduksi cairan, yang dimana hal ini dapat menurunkan tekanan
mata. Tipe laser ini umumnya dilakukan setelah terapi-terapi yang bersifat lebih
Bedah glaukoma
untuk menangani glaukoma. Pada operasi ini, saluran trabekular yang tersumbat akan
diangkat untuk menciptakan bukaan dan jalur penyaliran yang baru sehingga cairan
dapat keluar dari mata. Sebagai bagian dari sistem penyaliran ini, kantung
penampung cairan yang kecil pun dibuat dari jaringan konjungtival. (Konjungtiva
adalah lapisan tipis yang menutupi bagian putih mata). Kantung ini disebut dengan
istilah ‘bleb penyaring’ dan terlihat seperti area kistik yang menaik di bagian atas
mata dibawah kelopak mata. Sistem penyaliran yang baru memungkinkan cairan
untuk keluar dari mata, memasuki kantung/ bleb, dan kemudian akan masuk kedalam
sirkulasi darah kapiler (yang dengan demikian dapat menurunkan tekanan mata).
untuk menangani glaukoma. Jika berhasil, tindakan ini merupakan sarana yang
Alat pintas cairan (implan atau tuba/ selang glaukoma) merupakan alat penyaliran
buatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan mata. Alat ini berupa selang
reservoir) ditempatkan di dalam mata untuk menciptakan jalur yang baru bagi cairan
untuk keluar dari mata. Cairan akan terkumpul di dalam reservoid dibawah
konjungtiva yang menciptakan bleb penyaring. Prosedur ini dapat dilakukan sebagai
tertentu.
sklera (dinding mata) untuk meninggalkan membran jaringan yang tipis yang dimana
cairan mata dapat dengan mudah tersalirkan. Tindakan ini tidak terlalu invasif jika
Dokter ahli bedah terkadang akan menciptakan tipe sistem penyaliran lain. Ketika
PENANGANAN GLAUKOMA
Glaukoma dapat ditangani, dan semakin dini penanganan maka akan memberikan
hasil yang semakin baik. Kerusakan yang telah terjadi akibat glaukoma tidaklah
dapat diperbaiki, kondisi tersebut hanya akan dapat dimungkinkan untuk tidak
semakin parah. Pendeteksian dan penanganan glaukoma di stadium awal akan dapat
tingkat tekanan pada mata. Tekanan mata tidaklah selalu berarti menyebabkan
glaukoma, namun ketika hal itu terjadi, maka tekanan mata akan dapat bersifat
kondisi glaukoma:
Tetes mata
Medikasi oral
Pembedahan
TETES MATA
Tetes mata digunakan untuk menurunkan tekanan mata baik dengan meningkatkan
nyaman pada pasien, dan obat ini bekerja dengan menurunkan produksi
cairan mata. Namun, obat ini dapat memperburuk pernafasan dan masalah-
masalah pada jantung untuk para pasien penderita penyakit jantung atau paru-
paru.
warna mata yang biru dan hijau akan terlihat menjadi lebih gelap.
mata. Obat ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada dan sekitar mata.
obat ini berbasis-sulfa, obat ini tidak digunakan bagi mereka yang alergi
terhadap sulfa.
Miotik dapat meningkatkan tingkat penyaliran cairan. Namun, obat ini dapat
mengabur.
obat ini tidak menyebabkan komplikasi, namun obat ini juga dapat
1) Apraclonidin
2) Brimonidine
3) Clonidine
4) Dipivefrine
5) Epinefrin
2. Parasimpatomimetik:
A. Muscarinic:
1) Aceclidine
B. Muscarinic/ Nicotinic:
1) Acetylcholine
2) Carbachol
1) Demecarium
2) Ecothiopate
4) Paraoxon
1) Acetazolamid
2) Brinzolamide
3) Diclofinamide
4) Dorzolamide
5) Methazolamide
4. Obat penghambat beta
1) Befinolol
2) Betaxolol
3) Carteolol
4) Levobunolol
5) Metipranolol
6) Timolol
5. Analog prostaglandin
1) Bimatoprost
2) Latanoprost
3) Travoprost
Penanganan glaukoma tidaklah bersifat menyeluruh dan juga merupakan hal yang
tidak mudah bagi individu yang telah memutuskan untuk menangani glaukoma. Saya
memahami bahwa hal ini terdengar cukup mengejutkan, namun ini merupakan jalan
yang saya tempuh ketika saya memulai penelitian dalam hal opsi-opsi penanganan
menyenangkan.
b. Bantuan terbesar untuk mata dengan masalah glaukoma adalah prosedur
tekanan intraokular. Tiap pagi atau ketika mandi, masukan air dingin ke
mulut anda, tahan di dalam mulut, dan basuhklah mata anda dengan air
dingin yang mengalir. Hal ini akan menstimulasi aliran darah pada mata
c. Terakhir, namun bukan yang paling tidak penting, adalah saran tentang
asupan gizi.
yang berkualitas baik. Beberapa makanan mentah ada yang memang baik
pandang serta kualitas hidup bagi para pasien dengan efek samping seminimal
lanjutan yang tepat, serta pemilihan penanganan yang optimal untuk masing-masing
pasien. Walaupun tekanan intraokular merupakan salah satu faktor resiko untuk
glaukoma, upaya penurunan tekanan melalui berbagai farmaseutikal dan/ atau teknik
bedah saat ini masih menjadi penanganan glaukoma utama. Teori-teori tentang
dianggap aman untuk digunakan, dan sebagian lainnya dianggap belum diketahui