Anda di halaman 1dari 15

PATOGENESIS BAKTERIAL

VAGINOSIS
Oleh:
Christian Eric Gofuseng
Barli Akbar Ramadhan

Pembimbing:
Dr. Brama Rachmantyo, Sp.KK
Pendahuluan
 Dari sudut pandang ekologis, vaginasitus anatomi kompleksbeberapa
spesies bakteri hidup berdampingan dan mengembangkan hubungan yang
kompleks di dalam vagina.

 Bakterial Vaginosisinfeksi vagina yang paling umum di dunia dan terkait


dengan masalah kesehatan masyarakat yang penting (persalinan prematur
,infeksi menular seksual dan HIV).

 Pada tahun 2008 prevalensi infeksi saluran reproduksi pada remaja putri
dan wanita dewasa yang disebabkan oleh bakterial vaginosis sebesar 46%,
candida albicans 29%, dan tricomoniasis 12%.
Definisi
Bakterial Vaginosis  sindrom klinisbertambah banyak organisme
komensal dalam vagina (gardnella vaginalis, prevotella, mobiluncus)
berkurangnya organism laktobasilus terutama yang menghasilkan
hydrogen peroksida.
Epidemiologi
Bakterial Vaginosis adalah infeksi vagina yang paling umum di
antara wanita di tahun reproduksinya. BV juga merupakan penyebab
paling umum dari keputihan. Prevalensinya berkisar antara 4,9 dan 36%
di negara maju. Peningkatan risiko untuk pengembangan BV telah
ditunjukkan dengan operasi dan kehamilan di mana diperkirakan bahwa
15 hingga 20% wanita hamil memiliki BV.

Penelitian lain telah melaporkan prevalensi BV di kalangan


wanita yang tidak hamil berkisar antara 15 hingga 30%, dan telah
melaporkan bahwa hingga 50% wanita hamil telah ditemukan memiliki
BV.
Etiologi
Begitu banyak Terminology yang di pakai untuk vaginitis yang di
sebabkan oleh gardnella vaginitis , misal nya haemophilus vaginalis
vaginitis, corynebacterium vaginale vaginitis, gardnella vaginale vaginitis,
gardnella vaginalis associated vaginalis syndrome, gradnella dukes
disease, aneorob vaginosis, nonspecific vaginosis.
Patogenesis
lingkungan pH rendah menghambat
Lactobacilli menghasilkan asam
pertumbuhan spesies bakteri lain
laktat dari glikogen, sebuah
yang biasanya hadir dalam vagina
proses yang mempertahankan
dalam tingkat rendah
pH vagina tetap asam

Pertumbuhan anaerob lactobacilli


Gardnerella terjadi kurang
vaginalis,

Zat amina ini berperan dalam bau


Anaerob ini menghasilkan sejumlah busuk, mudah menguap dan
besar enzim karboksilase proteolitik, berhubungan dengan peningkatan
yang memecah peptida vagina transudasi vagina dan eksfoliasi sel
menjadi berbagai amina epitel skuamosa yang
mengakibatkan fitur klinis tipikal
yang diamati pada pasien dengan BV
Gejala Klinis
Ketika beberapa tetes dari 10%
BV simtomatik ditandai dengan
Kalium Hidroksida (KOH) ditambahkan ke
aliran vagina yang berlebihan, tipis,
sekresi vagina (KOH gunung basah - uji Whiff)
homogen, seperti susu, yang berbau
akan timbul bau busuk dan amis, yang
busuk, yang semakin memburuk setelah
disebabkan oleh kehadiran amina biogenik yang
hubungan seksual tanpa penggunaan
mudah menguap.
kondom dan menstruasi.

pemeriksaan mikroskopis aliran


vagina menunjukkan sel-sel petunjuk, sel-sel
vagina atau ektoserviks yang terkelupas pH secret vagina lebih dari 4,5
secara dangkal ditutupi dengan G. vaginalis,
Bacteroides spp. dan Mobiluncus spp
Kriteria Diagnostik
Terdapat berbagai kriteria dalam menegakkan diagnosis
vaginosis bacterial. Umumnya di gunakan criteria Amsel,
berdasarkan 3 dari 4 temuan berikut :
(1) Duh tubuh vagina berwarna putih keabu- abuan, homogen, melekat
di vulva dan vagina
(2) Terdapat Clue Cell pada duh vagina (>20%) total epitel vagina yang
tampak pada pemeriksaan sediaan basah dengan NaCl fisiologis dan
pembesaran 100 kali
(3) Timbul bau amis pada duh vagina yang di tetesi dengan larutan
KOH 10 % ( Tes amin positif )
(4) Pada duh vagina PH lebih dari 4,5
Diagnosa Banding
 Trikomoniasis vaginalis

Gejala :

• keputihan,

• gatal, iritasi.

• Tanda dari infeksi tersebut meliputi duh


tubuh vagina ( 42% ), bau ( 50% ), dan
edema atau eritema ( 22-27 % ) .

• duh tubuh yang klasik berwarna kuning


kehijauan dan berbusa

• Kolpitis makularis ( strauberry cervix


)merupakan tanda klinik yang spesifik
untuk infeksi ini
 kandidiasis vulvovaginalis

• disebabkan oleh jamur spesies


Candida.

• menimbulkan keluhan berupa


duh tubuh.

• Umumnya infeksi pertama timbul


di vagina disebut vaginitis dan
dapat meluas sampai vulva
(vulvitis)
Penatalaksanaan
 Metronidazole dengan dosis 2 x 500 mg setiap hari
selama 7 hari

 Metronidazole 2 gram dosis tunggal

 Klindamisin 2 x 300 mg per oral sehari selama 7 hari

 Tinidazole 2 x 500 mg setiap hari selama 5 hari

 Ampisilin atau amoksisilin dengan dosis 4 x 500 mg per


oral selama 5 hari
Komplikasi
 peningkatan risiko kerentanan terhadap IMS

infeksi dengan Chlamydia trachomatis, Neisseria

gonorrhoeae, HSV-1 dan -2

 peningkatan risiko penularan HIV

 Risiko komplikasi ginekologi dan obstetrik

persalinan prematur, korioamnionitis, endoskopi pasca-caesar, penyakit

radang panggul pasca-aborsi dan servisitis.


Kesimpulan
Bakterial vaginosis adalah suatu keadaan yang abnormal pada vagina yang

disebabkan oleh pertumbuhan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi (Bacteroides

Spp, Mobilincus Spp, Gardnerella vaginalis, Mycoplasma hominis) menggantikan flora

normal vagina (Lactobacillus Spp) yang menghasilkan hidrogen peroksida sehingga

vagina yang tadinya bersifat asam (pH normal vagina 3,8 – 4,2) berubah menjadi

bersifat basa.

Pengobatan bakterial vaginosis biasanya menggunakan antibiotik seperti

metronidazol dan klindamisin. Bakterial Vaginosis telah terbukti meningkatkan risiko

komplikasi ginekologi dan obstetrik seperti persalinan prematur, korioamnionitis,

endoskopi pasca-caesar, penyakit radang panggul pasca-aborsi dan servisitis

Anda mungkin juga menyukai