Anda di halaman 1dari 20

Disusun oleh:

Steven Hilmi
Nailus Sa’adah
Dhita Wulansari Susanto
Ni Putu Lilis Rasnita Dewi
Gravny Brizha Gravita A
Christian Eric Kusuma
Adiburrohman putra W
Helfy Amalia Trianjari
Elsyah Triani Dewi

Pembimbing:
dr. Ayu N. Cahyani, M.KKK

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FK UWKS
2018
indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan
memiliki kelembapan udara yang tinggi

ASCARIASIS  (Ascaris Lumbricoides)

Salah satu penyebabnya : Sanitasi yang kurang


KEJADIAN ASCARIASIS DI INDONESIA

• Kalimantan Selatan 42,5%

• Jakarta 74,70-80%

• kota Palu 83,34%

WHO
24% penduduk dunia terinfeksi Soil transmitted
helminthes (sub-Sahara Afrika, Amerika, China
dan Asia Timur )

DEPKES RI 2004
prevalensi cacingan pada anak sekolah dasar
Pada tahun 2003 sebesar 33%
Pada tahun 2004 sebesar 46,8%
Pada tahun 2005, di beberapa provinsi
menunjukan prevalensi sekitar 60%- 80%
Berdasarkan latar beelakang diketahui bahwa ascariasis merupakan
masalah sehingga rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
bagaimana cara menanggulangi dan mencegah penyakit Ascariasis
TUJUAN UMUM
Tujuan Umum dari penulisan makalah ini adalah untuk
menanggulangi penyakit ascariasis dan melakukan
pencegahan penyakit Ascariasis.

TUJUAN KHUSUS

Menjelaskan tentang penyakit ascariasis dan cara


penularannya
Melakukan upaya penyuluhan cuci tangan, pentingnya
MCK, dan pengobatan penyakit Ascariasis di Desa Asih.
Meningkatkan fasilitas sanitasi meliputi Menyediakan
sabun cair di tempat-tempat cuci tangan
Meningkatkan fasilitas sanitasi meliputi jamban di
desa-desa dalam upaya pencegahan Ascariasis di Desa
Asih.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Asih terletak dan melayani anak-anak di
desa Asih di wilayah Kecamatan Bandara, Kabupaten Cendana. Suatu
penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa FK UWKS menghasilkan data
bahwa 25% siswa di sekolah tersebut positif telur Ascaris Lumbricoides pada
fesesnya. Survai pada masyarakat desa tersebut menunjukkan bahwa 72%
kepala keluarga (KK) telah memiliki fasilitas penyediaan air bersih (sumur)
yang umumnya sudah cukup memenuhi syarat.

Tempat penyimpanan sambah baru dimiliki oleh 63% KK, itupun


sebagian besar tidak dilngkapi dengan tutup, atau tutup ayng tersedia tidak
difungsikan dengan baik. Membuang air besar di tempat terbuka (open
defecation/OD) sudah menjadi kebiasaan dari sebagian masyarakat, karena
baru 61% KK yang memiliki jamban keluarga (kakus). Sebagian besar
masyarakat bekerja sebagai petani atau buruh tani, sebagian lainnya sebagai
wiraswasta atau karyawan di perusahaan yang ada di desa tetangga.
Hanya sedikit yang bekerja di lembaga formal seperti instansi
Pemerintah. Tingkat pendidikan masyarakat (KK) sebagaian besar tamat
Sekolah Dasar atau Sekolah Lanjutan Pertama. Sedikit yang menyelesaikan
Sekolah Lanjutan atau Perguruan Tinggi. Perhatian Puskemas Bandara
terhadap Usaha Kesehatan Sekolah cukup baik khususnya terhadap
pemeriksaan mata dan gigi.

Sekolah membebaskan murid-murid membeli makanan yang


dijajakan pedagang kaki lima yang berjualan di depan sekolah. Kader
kesehatan juga sudah cukup jumlahnya. Mahasiswa FK UWKS tersebut ingin
menyelesaikan masalah penyakit kecacingan tersebut. Bantulah mereka.
Tinjauan Pustaka
penyakit yang disebabkan oleh
cacing Ascaris lumbricoides. Angka
Ascariasis kejadian Ascariasis tertinggi
ditemukan pada negara
berkembang dengan lingkungan
yang buruk serta di daerah tropis
seperti Indonesia

Golongan nematoda
(nematoda usus dan
nematoda jaringan

Manusia merupakan hospes untuk beberapa nematoda usus


yang dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia
Siklus Hidup
Pencegahan

Memberikan informasi kepada


Penyuluhan pasien dan keluarga mengenai
kesehatan pentingnya menjaga kebersihan
diri dan lingkungan

Mebendazol 2 x 100 mg
Pengobatan (selama 3 hari)

Pyrantel pamoat 10 mg/KgBB


Diagram Fish bone Kejadian Ascariasis di Desa Asih, Kecamatan Bandara, Kabupaten Cendana
Input Input Kelompok Lingkungan

Kebiasaan jajan
Tingkat Pendidikan sembarangan
Pengelolaan Sampah
Rendah
yang Buruk
Pekerjaan Petani dan Perilaku Open
Defecation Free
Buruh Tani
Tingkat Pendidikan Pendapatan Masyarakat
Pengadaan Obat dan Sosial Ekonomi Rendah
Rendah
CacinganTidak Optimal Perilaku ODF di
SOP Kasus Cacingan
PKM Tidak yang Tidak Terlaksana Sembarangan Tempat
Tidak Dilakukan Pembuangan Sampah
Melaksanakan SOP
Pemberian Obat Cacing
Tidak Dikelola dengan
Penanggulangan Jumlah Tempat
Penyimpanan Air yang Baik
Cacingan
Layak Sedikit
Tidak Adanya Sanksi Jumlah Kepemilikan
Jamban Keluarga Sedikit
bagi Perilaku ODF dan
Peran Serta Kader
Membuang Sampah Kesehatan UKS Guru dan
Masyarakat Rendah
Analisis
Sembarangan
Kinerja PKM Rendah
Pengobatan Penderita
Askariasis di desa Asih,
Kecamatan Bandara,
Kabupaten Cendana.

Penyuluhan tentang
pencegahan infeksi
ascariasis di Desa Asih,
Kecamatan Bandara,
Kabupaten Cendana.

Meningkatkan fasilitas
sanitasi di di Desa Asih,
Kecamatan Bandara,
Kabupaten Cendana
Skoring untuk menentukan urutan prioritas kegiatan hasil skoring kelompok diperoleh
urutan prioritas sebagai berikut

Efektivitas Efisiensi Hasil


No Alternatif Kegiatan

M I V C

1 Pengobatan penderita askariasis di Desa Asih Kecamatan 3 3 4 2 18

Bandara, Kabupaten Cendana

2 Penyuluhan tentang pencegahan infeksi askariasisdi Desa 3 2 3 2 9

Asih Kecamatan Bandara, Kabupaten Cendana.

3 Meningkatkan fasilitas sanitasi di Desa Asih Kecamatan 5 5 4 4 25

Bandara, Kabupaten Cendana.


Rencana Menambah fasilitasdansanitasi MCK (Mandi, cuci, kakus) di Desa Asih Kecamatan
Bandara, Kabupaten Cendana.
Rencana Menambah fasilitasdansanitasi MCK (Mandi, cuci, kakus) di Desa Asih Kecamatan
Bandara, Kabupaten Cendana.
Rencana Menambah fasilitasdansanitasi MCK (Mandi, cuci, kakus) di Desa Asih Kecamatan
Bandara, Kabupaten Cendana.
Kejadian Ascaris lumbricoides pada murid-murid
Sekolah Dasar Negeri Desa Asih disebabkan oleh faktor risiko
yaitu:
Tempat penyimpanan sampah yang tidak dilengkapi tutup atau
tutup yang tersedia tidak difungsikan dengan baik
Kebiasaan membuang air besar di tempat terbuka (open
defecation)
Sebagian besar bekerja sebagai buruh tani
Tingkat pendidikan yang rendah, karena sebagian besar
wargaa lulusan SD dan SLTP
Membeli makanan yang dijajakan pedagang kaki lima
Kurangnya penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
Melakukan upaya pencegahan penyakit Ascariasis di Desa Asih,
melalui penyuluhan yang meliputi cuci tangan pakai sabun,
menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga, buang air
besar di jamban, dan menjaga kebersihan serta keamanan
makanan.
Melakukan pengobatan pada penderita Ascariasis di Desa Asih
dengan pemberian albendazol, mebendazol, maupun pirantel
pamoat
Meningkatkan fasilitas sanitasi dalam upaya pencegahan
Ascariasis di Desa Asih dengan cara menyediakan sabun,
pemberdayaan air bersih dan tempat cuci tangan yang layak pakai.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai