Bersama
Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, M.Kep., Sp.Kom
SOAL 1
Target pencapian penurunan prevalensi stunting nasional Indonesia tahun 2022
14%, data stunting diwilayah Jawa Timur saat ini 18,4% dengan target prevalensi
tahun 2024 14%. Perawat komunitas berkontribusi dalam Upaya penurunan angka
stunting dengan cara melakukan edukasi dan konseling keluarga stunting
diposyandu.
PEMBAHASAN SOAL 1
PEMBAHASAN SOAL 1
Apa strategi intervensi yang perawat lakukan pada kasus tersebut?
a. Early diagnosis
b. Health education
c. Spesific protection
d. Prompt threatmend
e. Dissability limitation Upaya penurunan
prevalensi stunting
• Stunting • Melakukan edukasi dan
diwilayah Jawa
Timur saat ini • Health Promotion konseling keluarga
18,4% dengan • Specific protection stunting diposyandu.
target prevalensi
tahun 2024 14%.
SOAL 2
Target pencapian penurunan prevalensi stunting nasional Indonesia tahun 2022
14%, data stunting diwilayah Jawa Timur saat ini 18,4% dengan target prevalensi
tahun 2024 14%. Perawat komunitas berkontribusi dalam Upaya penurunan angka
stunting dengan cara melakukan edukasi dan konseling keluarga stunting
diposyandu.
Siapa sasaran yang paling tepat pada tindakan keperawatan kasus diatas?
a. Balita normal
b. Balita stanting
c. BB balita kurang
d. BB Balita gizi kurang
e. Berat bayi lahir rendah
PEMBAHASAN SOAL 2
PEMBAHASAN SOAL 2
SOAL 3
Perawat puskesmas melakukan pengkajian; 80% penduduknya melakukan kegiatan mandi,
cuci, kakus (MCK) di sungai karena ada bantaran sungai yang dekat dan kondisi ekonomi
yang kurang. Perawat telah memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS kepada kader
kesehatan, kolaborasi dg kepala desa utk ADD dan dengan Puskesmas terkait program ODF
(Open Defecation Free) . Namun Sebagian warga cuek dan abai thd masalah MCK tsb.
Apa intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Pendidikan kesehatan
B. Proses kelompok
C. Pemberdayaan
D. Kerjasama
E. Advokasi
PEMBAHASAN SOAL 3
Kunci Jawaban: C. Pemberdayaan
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak ditangani dengan
baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas.
Oleh karena itu, kerja sama/ kemitraan/ partnership antara Masyarakat, pemerintah desa dan
puskesmas dengan program ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan
sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini
berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat di atasi dengan lebih cepat.
Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis
lingkungan.
Strategi Intervensi; 1) Pengorganisasian dan Proses Kelompok, 2) HE/ Promosi Kesehatan, 3) PSM/
Pemberdayaan, 4) Kemitraan/ Partnership
Referensi:
Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book.
SOAL 4
Perawat mengkaji di suatu RW, 60% status ekonomi rendah, sering mengalami kesulitan utk
mendapatkan pelayanan kesh, kader kesehatan menyatakan petugas puskesmas enggan memberikan
penjelasan masalah kesehatan karena kehadiran masy di posyandu rendah akibat kebijakan baru kepala
desa yg membekukan semua program kades lama. Shg kader merasa tidak puas dengan kebijakan kades
barunya
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
Penyebab kesulitan ekonomi, kurang informasi, tdk mampu mengatasi mslh, gangguan SDM terbatas/(-), hambatan akses
kurang dukungan sosial, konflik persepsi, hambatan kognitif, tdk yankes, tdk ada anggaran yg cukup,
pengambilan keputusan, kompleksitas terampil berkomunikasi, kurang tdk ada dukungan komunitas,
program prwtn/pengobatan/sistem terampil motorik halus/kasar, tdk komunitas kurang puas dg program yg
yankesh mampu menilai dg tepat, tdk mampu ada, tdk ada rencana evaluasi, tdk ada
sumber daya data memadai dan mslh kesh
komunitas
Gejala/ S: mengungkapkan kesulitan dlm S:- O: kurang menunjukkan PL adaptif O: Ada mslh kesh komunitas, ada
Tanda menjalani program prwtn/pengobatan thd perub link, Kurang menunjukkan faktor risiko fisiologis &/psikologis yg
Mayor O: gagal melakukan tindakan pemhaman ttg PL sehat, tdk mampu menyebabkan komunitas
mengurangi faktor risiko. menjalankan PL sehat
Gejala/ - ada riwayat mencari bantuan kesh yg Tdk ada program utk meningkatkan
Tanda kurang, kurang ada minat kesejahteraan, tdk ada program
Minor meningkatkan PL sehat, tdk ada mencegah mslh kesh, tdk ada program
support system mengatasi mslh kesh
MCU.KOMPETEN MAHAKARYA CITRA UTAMA WWW.MAHAKARYA.ACADEMY
KELAS BIMBEL UKOM MCU `
PEMBAHASAN SOAL 4
A. Defisit kesehatan komunitas, definisinya pola pengaturan dan penanganan mslh kesehatan sehari2 tdk
memuaskan utk mencapai status kesehatan yg diharapkan. Penyebab kesulitan ekonomi, kurang informasi,
kurang dukungan sosial. Data: mengungkapkan kesulitan, gagal melakukan pengurangan risiko.
C. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, definisinya ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan atau
menemukan bantuan. Penyebab, tdk mampu mengatasi mslh, gangguan persepsi, hambatan kognitif, tdk
terampil berkomunikasi, kurang terampil motorik halus/kasar. Data mayor, kurang menunjukkan PL adaptif thd
perub link Tanda Minor, tdk ada support system
D. Perilaku kesehatan cenderung berisiko, definisinya hambatan kemampuan dlm mengubah gaya hidup/ PL utk
memperbaiki status kesh. Penyebab, kurang terpapar informasi, gaya hidup tdk sehat, sikap negative thd
pelayanan kesh. Tanda/ Gejala, menolak thd perubahan status kesh, gagal mencegah mslh kesh.
E. Defisit pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan, definisinya kurang informasi kognitif terkait topik
tertentu. Penyebab, kurang minat belajar, tdk mampu mengingat, tdk tahu sumber informasi. Tanda; optimis,
bermusuhan, agitasi
Referensi: Tim Pokja DPP PPNI, (2018) SDKI, SLKI, SIKI, DPP PPNI, Jl. Raya Lenteng Agung No.64, Jagakarsa,
Jakarta Selatan
SOAL 5
Perawat melakukan penyuluhan pentingnya pencegahan penyakit difteri,
pertusis dan tetanus kepada masyarakat di suatu dusun yg memiliki balita
60%. Selanjutnya Seluruh balita dianjurkan untuk ikut program vaksinasi
DPT yang di gelar Puskesmas di Dusun tersebut, 75% balita telah
mendapatkan vaksin dari program imunisasi tersebut.
PEMBAHASAN SOAL 5
Kunci Jawaban: d. Prevention of specivic protection
Seluruh balita dianjurkan untuk ikut program vaksinasi DPT yang di gelar
Puskesmas di Dusun tersebut, 75% balita telah mendapatkan vaksin dari
program imunisasi tersebut
Referensi: Ervin, Naomi E (2002) Advanced Community Health Nursing Practice, Population Focused Care. Pearson Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey
07458.
Hitchcock, Janice E; Schubert, Phyllis S; Thomas, Sue A (1999) Community Health Nursing Caring in Action, International Thompshon Company. USA