Anda di halaman 1dari 19

STUNTING ( KERDIL)

Sumber Materi
Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting
Oleh
Kementrian Desa , Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
LATAR BELAKANG

Saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang


berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM). Yaitu masih tingginya anak balita pendek ( stunting ).
Berdasarkan data WHO di Indonesia hanya ada 7 kab yang
angka prevalensi stunting < 20%.
 Sehingga pada tahun 2017 pemerintah Indonesia
meluncurkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Stunting
yang menekankan pada kegiatan konvergensi di tingkat
Nasional, Daerah, dan Desa, dengan prioritas Gizi Spesifik
1000 Hari pertama Kehidupan hingga usia 6 tahun.
KEBIJAKAN INI DIDUKUNG
Peraturan Presiden No 43 tahun 2013 tentang
Percepatan Perbaikan Gizi
Instruksi Presiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Sehat
Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang
Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi

Kebijakan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat


desa akan kondisi stunting dan pentingnya pencegahannya guna
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta dan daya
saing generasi Bangsa Indonesia ke depannya.
Apa itu stunting?

Stunting adalah : Sebuah kondisi


dimana tinggi badan seseorang
ternyata lebih pendek dibanding
tinggi badan orang lain pada
umumnya ( yang seusia )
APA PENYEBAB STUNTING?

-Kurangnya asupan gizi yang diterima janin/bayi


 Anak sering sakit terutama diare,campak,TBC,
dan penyakit infeksi lainnya,
 Keterbatasan air bersih dan sanitasi
 Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga
rendah
Apa Dampak dari Stunting?

-Mudah Sakit
Kemampuan berpikir yang kurang
Fungsi-fungsi tubuh tidak
seimbang
Postur tubuh tidak maksimal saat
dewasa
Mengakibatkan kerugian ekonomi
Bagaimana cara mencegah Stunting?

Berikan ASI dan MPASI


Akses Air Bersih dan Fasilitas Sanitasi
Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu hamil yang
terpenuhi
Memantau Pertumbuhan Balita di Posyandu
10 CARA INTERVENSI
STUNTING
1. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah, minimal 90
tablet selama kehamilan
2. Pemberian makanan tambahan ibu hamil.
3. Pemenuhan Gizi
4. Persalinan dengan dokter/bidan yang ahli
5. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
6. Berikan ASI Eksklusif
7. Berikan makanan pendamping ASI untuk bayi diatas
6 bulan hingga 2 tahun
8. Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A.
9. Pantau pertumbuhan balita di Posyandu terdekat
10. Lakukan perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
SANITASI UNTUK MENCEGAH STUNTING
1. Cuci Tangan menggunakan sabun
2. Berhenti buang air besar sembarangan
3. Pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga
4. Pengelolaan sampah rumah tangga
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga
PELUANG DAN TANTANGAN
PENANGANAN STUNTING DI DESA
POTENSI DESA UNTUK
PENANGANAN STUNTING

Penanganan stunting merupakan prioritas


pembangunan nasional melalui Rencana
Aksi Nasional Gizi dan Ketahanan Pangan.

Rujukan Belanja Desa untuk penanganan


stunting diperkuat dengan telah
dikeluarkannya Permendesa No.19 Tahun
2017 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa
CONTOH KEGIATAN DANA SEHAT DALAM
PENANGANAN GIZI BURUK DAN PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
1. Pembangunan Rehabilitasi Poskesdes, Polindes, dan Posyandu
2. Penyediaan makanan sehat untuk meningkatkan gizi pada balita dan
anak
3. Perawatan kesehatan pada ibu hamil dan menyusui.
4. Pembangunan sanitasi dan air bersih
5. Pembangunan MCK
6. Insentif kader kesehatan masyarakat
7. Pembangunan rumah singgah
8. Pengelolaan balai pengobatan desa
9. Pengadaaan alat-alat kesehatan.
10. Pengadaan kebutuhan medis
11. Sosialisasi dan edukasi gerakan hidup sehar
12. Ambulans Desa
4 PROGRAM PRIORITAS Percepat
Penanganan Stunting di Desa
PRUKADES (PRODAK KAWASAN
PEDESAAN)

82,77% DESA
DESA HARUS
HARUS FOKUS
FOKUS
PENDUDUK DESA HIDUP SATU
SATU PRODUK
PRODUK
DISEKTOR PERTANIAN
UNGGULAN
UNGGULAN

KLASTERISASI PRODUK BESARNYA SKALA PRODUKSI


UNGGULAN MENJADI DAYA TARIK BAGI
TINGKATKAN SKALA
INVESTOR
PRODUKSI
EMBUNG DESA
TINGKATKAN PRODUKTIVITAS HASIL
PERTANIAN
TINGKATKAN AKSES SALURAN AIR PERSAWAHAN, Embung
ditargetkan mampu membuat sawah PANEN HINGGA 2-3 KALI/TAHUN

Peningkatan PRODUKTIVITAS HASIL PANEN


mendorong PENINGKATAN PENDAPATAN DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI masyarakat desa.
IDENTIFIKASI DESA YANG MEMBUTUHKAN EMBUNG, yaitu Desa yang
alami kekeringan desa yang tidak memiliki irigasi,.
Badan Usaha
Milik Desa
BUMDESA
BUMDESA menjadi motor penggerak pembangaunan desa.

Hingga awal 2017, sudah terdapat 18.446 BUMDESA yang


tersebar di Indonesia

BUMDESA dapat terdiri dari beberapa unit usaha ) misal


pengelola air minum desa wisata, minimarket, pengelolaan
air minum, penyedia peralatan pertanian, persewaan ruko,
simpan pinjam, dan lainnya) dengan mengutamakan
potensi desa, penguatan jaringan pemasaran, serta menjai
sarana pemberdayaan masyarakat.
RAGA DESA
Sarana Olahraga Desa
Raga Desa akan
menjadi Contoh kegiatan di
RUANG PUBLIK YANG Raga Desa yaitu
MENCIPTAKAN LIGA DESA,LAYAR
DESA, FESTIVAL
KERAMAIAN
DESA, DAN LAINNYA.

Generasi muda pun


dapat menyalurkan Dengan
Aktivitas Positif BERKUMPULNYA
Agar Terhindar Dari MASYARAKAT DESA,
Narkoba, Tawuran diharapkan dapat
dan Radikal Bebas MENINGKATKAN
AKTIVITAS EKONOMI
MASYARAKAT DESA,
MEMACU
PERTUMBUHAN
EKONOMI
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai