Anda di halaman 1dari 20

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP NY.

R
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA GAGAL
JANTUNG (CHF)
PADA PUSKESMAS KARANGAYU KOTA SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik


Stase Ilmu Kedokteran Keluarga

Disusun Oleh :
Muhammad Hasan Alfi
H3A019017

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
UPAYA PENDEKATA UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP
NY. R DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA GAGAL
JANTUNG (CHF)

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama kepala keluarga : Ny. R (69 tahun)
Alamat : Puspawarno 2A No. 6 kelurahan SalamanMleyo
Bentuk keluarga : Single Family
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan
1. Ny. R Kepala P 69 th Diploma Pensiunan dan Pasien CHF
keluarga Pedagang

Kesimpulan tahap I :
Di dalam keluarga Ny. R berbentuk Single family yang didapatkan pasien
atas nama Ny. R usia 69 tahun, pendidikan Diploma, bekerja sebagai pensiunan
dan pedagang dengan penyakit CHF.

TAHAP II. STATUS PASIEN


A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. R
Umur : 69 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pensiunan dan Pedagang
Pendidikan : Diploma
Agama : Islam
Alamat : Puspawarno 2A No. 6 kelurahan SalamanMleyo
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 21 Februari 2020

B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Nyeri Dada
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tahun 2018 pasien tiba-tiba mengeluhkan dada terasa nyeri,
keluhan disertai dengan badan menggigil dan disertai dengan sesak nafas.
Kemudian pasien dibawaoleh anaknya ke IGD RS Tlogorejo dan oleh
dokter yang menangani dikatakan sakit gagal jantung. Pasien rutin kontrol
ke puskesmas dan ke RS Hermina. Pasien diberi obat candesartan 8mg,
spironolakton 25mg, V Bloc 6,25mg dan Glimepiride 1mg.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat tekanan darah tinggi : diakui
Riwayat sakit gula : diakui
Riwayat sakit jantung : diakui
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat mondok : diakui
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat tekanan darah tinggi : diakui, ibu
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat makan-makanan asin : disangkal
Riwayat makan gorengan : diakui
Riwayat makan- makanan manis : diakui, suka mengkonsumsi teh
setiap pagi
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olahraga : jarang olahraga

6. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang Janda pensiunan guru dan bekerja sebagai
pedagang alat tulis dirumahnya. Pasien tinggal sendiri dirumah. Kesan
ekonomi cukup dengan penghasilan dari pensiunan dan penjualan alat
tulis.
7. Riwayat Gizi
Pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk (tahu,
tempe, ikan). Pasien gemar mengkonsumsi makanan yang berminyak
seperti gorengan dan setiap pagi suka minum teh. Gizi kesan cukup.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88 kali permenit
Frekuensi nafas : 20 kali permenit
Suhu : 36,5°C
2. Status Gizi
BB = 45 kg
TB = 158 cm
48 48
IMT = 2 = = 19,23 kg/m2 (normoweight)
1,58 2,496

3. Status Generalis
a. Kepala
Wajah tampak normal
a. Mata
Dalam batas normal
b. Telinga
Dalam batas normal
c. Hidung
Dalam batas normal
d. Mulut
Dalam batas normal
e. Leher
Dalam batas normal
f. Cor
1) Inspeksi
Dalam batas normal
2) Palpasi
Dalam batas normal
3) Perkusi
Dalam batas normal
4) Auskultasi
Dalam batas normal
g. Pulmo:
1) Inspeksi
Pergerakan hemitorax dextra et sinistra simetris, retraksi (-)
2) Palpasi
Tidak ada pergerakan hemithorax yang tertinggal, massa (-/-)
3) Perkusi
Sonor seluruh lapang paru,
4) Auskultasi
Suara dasar paru vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
h. Abdomen
1) Inspeksi
Dalam batas normal
2) Auskultasi
Bising usus (+) sebanyak 15-20 per menit
3) Perkusi
Dalam batas normal
4) Palpasi
Dalam batas normal (-), hepar tidak teraba, dan tidak teraba
pembesaran lien.
i. Ekstremitas
Akral hangat, capillary refill time cukup yakni < 2 detik.

D. RESUME
Pada tahun 2018 pasien tiba-tiba mengeluhkan dada terasa sakit,
keluhan disertai dengan badan menggigil dan disertai dengan sesak nafas.
Pasien didiagnosa gagal jantung. Pasien diberi obat candesartan 8mg,
spironolakton 25mg, V Bloc 6,25mg dan Glimepiride 1mg.Pasien rutin
kontrol ke puskesmas dan ke RS hermina. Pasien adalah seorang pedagang
dan pensiunan yang gemar mengkonsumsi makanan berminyak dan minuman
manis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, dan
status gizi kesan cukup.

PATIENT CENTERED DIAGNOSIS


1. Diagnosis Holistik
Ny. R usia 69 tahun single family, CHF, tinggal sendiri dan anggota
masyarakat menengah.
2. Diagnosis Biologis
CHF
3. Diagnosis Psikologis
Hubungan antar anggota keluarga akrab dan saling mendukung. Anak
sering mengunjungi pasien.
4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan
masyarakat sekitar berjalan baik.

PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
 Mengurangi konsumsi makanan berminyak dan minuman manis.
 Berolahraga dengan teratur.
 Istirahat cukup.
2. Medikamentosa
candesartan 8mg, spironolakton 25mg, V Bloc 6,25mg dan Glimepiride
1mg

FOLLOW UP
 Tanggal 21 Februari 2020
o Subyektif : -
o Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
o Tanda vital
 Tensi : 130/80 mmHg
 Nadi : 88 kali permenit
 RR : 23 kali permenit
 Suhu : 36,5°C
o Assesment : CHF
o Planning : Terapi medikamentosa berupa candesartan 8mg,
spironolakton 25mg, V Bloc 6,25mg dan Glimepiride 1mg
dilanjutkan, terapi non medikamentosa berupa mengurangi konsumsi
makanan berminyak dan minuman manis, istirahat cukup, dan
olahraga teratur.

 Tanggal 25 Februari 2020


o Subyektif : -
o Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
o Tanda vital
 Tensi : 120/70 mmHg
 Nadi : 80 kali permenit
 RR : 22 kali permenit
 Suhu : 36,5°C
o Assesment : CHF
o Planning : Terapi medikamentosa berupa candesartan 8mg,
spironolakton 25mg, V Bloc 6,25mg dan Glimepiride 1mg
dilanjutkan, terapi non medikamentosa berupa mengurangi konsumsi
makanan berminyak dan minuman manis, istirahat cukup, dan
olahraga teratur.

 Tanggal 27 Februari 2020


o Subyektif : -
o Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
o Tanda vital
 Tensi : 120/80 mmHg
 Nadi : 92 kali permenit
 RR : 23 kali permenit
 Suhu : 36,5°C
o Assesment : CHF
o Planning : Terapi medikamentosa berupa candesartan 8mg,
spironolakton 25mg, V Bloc 6,25mg dan Glimepiride 1mg
dilanjutkan, terapi non medikamentosa berupa mengurangi konsumsi
makanan berminyak dan minuman manis, istirahat cukup, dan
olahraga teratur.

FLOW SHEET
Nama : Ny. R (69 tahun)
Diagnosis : CHF
Tabel 2. Flowsheet penderita
Tanggal Tanda Vital Keluhan Rencana Terapi Target
21/02/20 Tensi : 130/80 Nyeri kepala Medikamentosa : Penurunan
mmHg (-) candesartan 8mg, spironolakton 25mg, V tekanan darah
Nadi : Bloc 6,25mg dan Glimepiride 1mg hingga < 140/90
88x/menit Non medikamentosa : mmHg,
RR : 20x/menit - diet rendah garam, rendah lemak Penurunan GDS
Suhu : 36,5°C <200
- istirahat cukup
- olahraga teratur
- mengurangi stress
- edukasi pada penderita dan keluarga
mengenai CHF, faktor risiko dan
komplikasinya
- pemeriksaan penunjang laboratorium
(kolesterol, trigliserida, gula darah,
ureum, kreatinin)

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


1. FUNGSI HOLISTIK
a. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas Ny. R (69 tahun) tinggal seorang diri.
b. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga cukup harmonis, semua anak sering datang dan
menjenguk pasien, saling mendukung, dan perhatian satu sama lain.
c. Fungsi Sosial
Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa.
Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Pasien adalah seorang Janda yang bekerja sebagai pedagang alat tulis
dirumahnya. Pasien tinggal sendiri dirumah. Kesan ekonomi cukup dengan
penghasilan dari pensiunan dan jual beli alat tulis. Kebutuhan dapat
terpenuhi dengan cukup baik.
e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan
diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.
2. FUNGSI FISIOLOGIS
Adaptasi (Adaptation)
Dinilai kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang
diperlukannya dari anggota keluarga lainnya
Kemitraan (Partnership)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, urun
rembuk dalam mengambil suatu keputusan dan atau menyelesaikan suatu
masalah yang sedang dihadapi dengan anggota keluarganya
Pertumbuhan (Growth)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan
keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap
anggota keluarga
Kasih sayang (Affection)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta
interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga
Kebersamaan (Resolve)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam
membagi waktu, kekayaan dan ruang antar anggota keluarga

Bila jawaban sering/selalu diberikan nilai 2, jawaban kadang-kadang/jarang


diberikan nilai 1 sedang jawaban tidak pernah diberikan nilai 0. Bila
penjumlahan kelima nilai diatas adalah antara :

• 7 – 10 berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota
keluarga saling mendukung satu sama lain
• 4 – 6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat, dalam arti
hubungan antar anggota keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan
• 0 – 3 berarti keluarga yang dinilai sama sekali tidak sehat, dalam arti
sangat memerlukan banyak perbaikan untuk lebih meningkatkan hubungan
antar anggota keluarga
Tabel 3. APGAR score keluarga Ny. R
Kode APGAR Ny. R
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila 2
saya mendapat masalah.
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan 2
membagi masalah dengan saya.
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan 2
mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang baru.
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan 2
kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll.
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi 2
waktu bersama-sama.
Total (kontribusi) 10

Rata-rata APGAR score = 10


Kesimpulan : Fungsi fisiologis Ny.R = baik

3. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Ny. R
Sumber Patologi Keterangan
Social Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. -
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang -
masih diikuti.
Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah -
cukup baik
Economic Penghasilan keluarga cukup ( di atas UMR) -
Education Tingkat pendidikan keluarga baik (menempuh wajib belajar 12 tahun) -
Medical Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera -
berobat ke dokter, puskesmas, rumah sakit.
Kesimpulan : keluarga Ny. R tidak memiliki fungsi patologis.

(+) : ada fungsi negative


(-) : tidak ada fungsi negative
4. GENOGRAM

Diagram 1. Genogram keluarga Tn. T


Keterangan :

: laki-laki : penderita hipertensi

: perempuan : pasien

: laki-laki, perempuan meninggal : tinggal serumah

Kesimpulan Genogram :
Berdasarkan genogram di atas, penyakit CHF yang diderita oleh Ny.R tidak
diturunkan dari keluarga.

5. POLA INTERAKSI KELUARGA

Ny.R Keterangan :

: Hubungan baik

: Hubungan tidak baik

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Ny. R


Kesimpulan : Tidak ada pola interaksi antar keluarga.
6. FAKTOR PERILAKU
a. Pengetahuan
Pendidikan keluarga penderita cukup baik, penderita bersekolah sampai
diploma. Keluarga menyadari arti penting kesehatan dan memiliki
pengetahuan yang CHF, bahayanya, dan pengobatannya.
b. Sikap
Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya
positif karena penderita rutin mengontrolkan dan mengobati penyakitnya.
c. Tindakan
Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat
karena setiap ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke dokter
praktek atau puskesmas. Namun penderita juga terbiasa melakukan kontrol
rutin.

7. FAKTOR NON PERILAKU


a. Lingkungan
Rumah yang ditempati oleh keluarga Ny. R sebenarnya sudah cukup
memadai. Keadaan di dalam dan di luar rumah cukup bersih, sampah
dibuang pada tempat sampah, sumber air terjaga kebersihannya, sanitasi
baik, pencahayaan dan ventilasi cukup. Kondisi rumah juga rapi dan di
halaman terdapat beberapa pot tanaman hias dan pepohonan yang rindang.
b. Keturunan
Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit
penderita.
c. Pelayanan Kesehatan
Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit langsung berobat ke puskesmas atau dokter yang
praktek di sekitar tempat tinggal penderita.
8. LINGKUNGAN INDOOR
Keluarga Ny. R tinggal di sebuah rumah berukuran 20 x 12 m2 dengan
posisi rumah menghadap ke barat. Rumah tertata rapi terdiri atas ruang tamu
yang cukup luas, tiga kamar tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV, ruang
makan, dapur, dan satu kamar mandi dengan WC yang terpisah dan sebuah
toko disamping rumah. Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah dicat.
Lantai rumah semuanya telah dilapisi keramik. Atap rumah terbuat dari
genteng dan tidak ditutupi langit-langit. Rumah penderita juga dilengkapi tiga
pintu keluar, yaitu pintu depan, pintu samping, dan pintu belakang. Ventilasi
dan pencahayaan cukup baik. Masing-masing kamar sudah memiliki ranjang
dan kasur yang layak. Perabotan rumah tangga cukup. Secara keseluruhan
kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan
kompor minyak tanah. Sumber air berasal dari sumur dengan pompa sendiri.

Denah ruangan dalam rumah

WC WC Dapur Kamar 2

Kamar 3
Kamar 1

Ruang Tamu
Toko

9. LINGKUNGAN OUTDOOR
Rumah penderita terletak di pinggir jalan dengan halaman dan terdapat
pagar. Di halaman depan terdapat satu pohon beringin, beberapa pot tanaman
hias dan kandang anjing. Di belakang rumah terdapat tempat untuk membuang
dan membakar sampah. Di sebelah kanan dan kiri berdekatan dengan rumah
tetangga. Di depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar.
RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Holistik (biopsikososial) : baik
2. Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
3. Fungsi Patologis (SCREEM) : tidak ada
4. Fungsi Genogram Keluarga : tidak ada
5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
6. Fungsi Perilaku Keluarga : cukup
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga : baik
8. Fungsi Lingkungan Indoor : baik
9. Fungsi Lingkungan Outdoor : baik

DAFTAR MASALAH
1. Masalah Medis
CHF
2. Masalah Nonmedis
a. Gemar makan makanan berminyak (gorengan) dan minuman manis
b. Kurangnya pengetahuan penderita tentang hipertensi, bahayanya, dan
pengobatannya.
c. Kurangnya pengetahuan penderita tentang DM, bahayanya, dan
pengobatannya.

PRIORITAS MASALAH
Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah
No. Daftar Masalah I T R Jumlah
IxTxR
P S SB Mn Mo Ma
1. Gemar makan makanan berminyak 5 5 5 3 4 4 4 24.000 (I)
(gorengan) dan minuman manis
2. Kurangnya pengetahuan penderita tentang 5 5 4 3 4 4 4 19.200 (II)
hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya
3. Kurangnya pengetahuan penderita tentang 5 4 4 3 4 3 4 11.520 (III)
DM, bahayanya, dan pengobatannya

Keterangan :
I : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T : Technology (tehnologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)

DIAGRAM PERMASALAH PASIEN

I. Gemar makan berminyak (gorengan) dan minuman manis (teh)

Ny. R 69 tahun dengan CHF

II. Pengetahuan tentang hipertensi, III. Pengetahuan tentang DM,


bahaya, dan pengobatannya yang bahaya, dan pengobatannya
masih kurang yang masih kurang

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien


TAHAP IV. HUBUNGAN GEMAR MAKAN MAKANAN BERMINYAK
(GORENGAN) DAN MINUMAN MANIS DENGAN KEJADIAN CHF

Gagal jantung (CHF) dapat didefinisikan sebagai abnormalitas dari fungsi


struktural jantung atau sebagai kegagalan jantung dalam mendistribusikan oksigen
sesuai dengan yang dibutuhkan pada metabolisme jaringan, meskipun tekanan
pengisian normal atau adanya peningkatan tekanan pengisian.

Gagal jantung (CHF) memiliki beberapa faktor risiko yaitu : Faktor risiko
mayor meliputi usia, jenis kelamin, hipertensi, hipertrofi pada LV, infark miokard,
obesitas, diabetes. Faktor resiko minor meliputi merokok, dislipidemia, gagal
ginjal kronik, albuminuria, anemia, stress, gaya hidup yang buruk. Ny. R
memiliki pola hidup yang kurang baik, yaitu jarang berolahraga, gemar
mengkonsumsi makanan berminyak dan minum manis. Pola makan yang tidak
sehat seperti mengkonsumsi makanan berminyak dan minum manis juga
didukung dengan kurangnnya berolahraga dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan peningkatan gula darah dalam tubuh, sehingga faktor risiko
gagal jantung yang disebabkan oleh hipertensi dan diabetes millitus semakin
meningkat.

Pembuluh darah pada kasus hipertensi menimbulkan suatu proses sklerosis


pada dinding arteri. Proses Ini akan mempermudah pembentukan bekuan darah
dan melemahkan pembuluh darah penderita, sehingga mudah pecah dan terbentuk
trombus. Efek yang terjadi pada pembuluh darah jantung secara terus menerus
menyebabkan kerusakan sistem pembuluh darah arteri sehingga mengalami suatu
proses pengerasan pembuluh darah. Mekanisme terjadinya infark miokard akut
yang di sebabkan hipertensi adalah dikarenakan hipertensi dapat meningkatkan
beban kerja jantung, tekanan darah yang tinggi secara terus menerus
menyebabkan kerusakan pembuluh darah arteri dengan perlahan-lahan arteri
tersebut mengalami pengerasan serta dapat terjadi oklusi koroner. Tekanan darah
sistolik diduga mempunyai pengaruh lebih besar. Kejadian penyakit jantung pada
penderita hipertensi sering dan secara langsung berhubungan dengan tingginya
tekanan darah sistolik.

Diabetes jangka panjang memberi dampak yang parah pada sistem


kardiovaskular. Komplikasi mikrovaskular terjadi akibat penebalan membran
basal pembuluh kecil. Penyebab penebalan tersebut berkaitan langsung dengan
tingginya kadar glukosa dalam darah. Penebalan mikrovaskular menyebabkan
iskemia dan penurunan penyaluran oksigen dan zat gizi ke jaringan. Hipoksia
kronis secara langsung merusak dan menghancurkan sel. Pada sistem
makrovaskular di lapisan endotel arteri akibat hiperglikemia permeabilitas sel
endotel meningkat sehingga molekul yang mengandung lemak masuk ke arteri.
Kerusakan sel-sel endotel akan mencetuskan reaksi inflamasi sehingga akhirnya
terjadi pengendapan trombosit, makrofag dan jaringan fibrosa. Penebalan dinding
arteri menyebabkan hipertensi yang akan semakin merusak lapisan endotel arteri
karena menimbulkan gaya merobek sel endotel, menyebabkan gangguan
pembuluh darah disekitar jantung sehingga mudah terjadi infark miokard.

TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

V-A. SIMPULAN
Diagnosis Holistik :
1. Diagnosis Biologis
CHF
2. Diagnosis Psikologis
Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan
penyakitnya. Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan saling
mendukung.
3. Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan
dan rumah cukup sehat, pendidikan penderita dan keluarganya cukup
baik, penderita menyadari arti pentingnya kesehatan, dan penderita
mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan baik.

V-B. SARAN
Saran Komprehensif
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah
sebagai berikut:
1. Promotif
Edukasi kepada keluarga mengenai hipertensi yang diderita Tn. T dan
juga komplikasinya sehingga keluarga dapat membantu mengawasi
pola makan Tn. T serta mengontrol tekanan darah minimal seminggu
sekali.
2. Preventif
 konsumsi makanan rendah garam dan tinggi serat
 rendah kolesterol
 mengendalikan stres
 berolahraga teratur
3. Kuratif
Obat candesartan 8mg, spironolakton 25mg, V Bloc 6,25mg dan
Glimepiride 1mg.
4. Rehabilitatif
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Brashaers, Valentina L. Gagal jantung kongestif. Dalam: Aplikasi klinis
patofisiologi, pemeriksaan dan manajemen. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;
2007. hlm 53-5.

2. Rani, A. Aziz. Gagal jantung kronik. Dalam: Panduan Pelayanan Medik,


Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: PB
PAPDI; 2008. Hlm 54-6.

3. Davy P. At a glance medicine. Jakarta: EGC; 2010.

4. Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, Butler J, Casey DE, Drazner MH, et al.
ACCF/AHA guideline for the management of heart failure: a report of the
American College of Cardiology Foundation/American Heart Association
Task Force on Practice Guidelines. J Am Coll Cardiol. 2013; 62(16):e147-
239.

Anda mungkin juga menyukai