• Sulit mengerjakan permainan jigsaw, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan
menggunakan permainan yang konstruksional dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses
• Sering disebut juga : the clumsy child syndrome tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai
• Sering dijumpai kesulitan bersekolah, dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat
tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim
• Pada beberapa kasus bersamaan dengan
Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997). Penilaian pertumbuhan
gangguan perkembangan emosional dan perilaku.
dan perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian
• Pada beberapa kasus , dijumpai adanya riwayat
pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Masing-
komplikasi perinatal misalnya berat badan lahir
masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat
rendah
ukur tersendiri.
1.a) Pengukuran berat badan (BB)
II.f Tindakan Pencegahan Gangguan Perkembangan Motorik
Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk
1) Deteksi dini terhadap gangguan perkembangan dan
memantau pertumbuhan dan keadaan gizi balita.
pertumbuhan anak
Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat
Menuju Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat
dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi
dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan
dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan
interfensi jika terjadi penyimpangan.
1.b) Pengukuran tinggi badan (TB) Pemeriksaan yang dihasilkan DDST II bukan
Pengukuran tinggi badan pada anak sampai merupakan pengganti evaluasi diagnostik, namun
usia 2 tahun dilakukan dengan berbaring., sedangkan lebih ke arah membandingkan kemampuan
di atas umur 2 tahun dilakukan dengan berdiri. Hasil perkembangan seorang anak dengan anak lain yang
pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam seumur. DDST II digunakan untuk menilai tingkat
KMS yang mempunyai grafik pertumbuhan tinggi perkembangan anak sesuai umurnya pada anak yang
badan. mempunyai tanda-tanda keterlambatan
1.c) Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA) perkembangan maupun anak sehat. DDST II bukan
PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk merupakan tes IQ dan bukan merupakan peramal
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak kemampuan intelektual anak di masa mendatang. Tes
anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak ini tidak dibuat untuk menghasilkan diagnosis, namun
mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada lebih ke arah untuk membandingkan kemampuan
hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka perkembangan seorang anak dengan kemampuan
perkembangan otak anak juga terhambat. Pengukuran anak lain yang seumur.
dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan Menurut Pedoman Pemantauan
mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai standar. Perkembangan Denver II (Subbagian Tumbuh
1.d) Development Screening Denver Test Kembang Ilmu Kesehatan Anak RS Sardjito, 2004),
DDST II merupakan alat untuk menemukan formulir tes DDST II berisi 125 item yg terdiri dari 4
secara dini masalah penyimpangan perkembangan sektor, yaitu: personal sosial, motorik halus-adaptif,
anak umur 0 s/d < 6 tahun. Instrumen ini merupakan bahasa, serta motorik kasar. Sektor personal sosial
revisi dari DDST yang pertama kali dipublikasikan meliputi komponen penilaian yang berkaitan dengan
tahun 1967 untuk tujuan yang sama. kemampuan penyesuaian diri anak di masyarakat dan
kemampuan memenuhi kebutuhan pribadi anak. menaruh baju kotornya dengan melemparnya ke arah
Sektor motorik halus-adaptif berisi kemampuan anak keranjang cucian. Kegiatan-kegiatan itu saja sudah
dalam hal koordinasi mata-tangan, memainkan dan menstimulasi beberapa motorik kasar si kecil.
menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan 2.a) Stimulasi Motorik Kasar
masalah. Tugas perkembangan jasmani berupa
Sehingga apabila hasil test menunjukkan koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit,
adanya kelambatan ataupenyimpangan dari aspek melompat, bergantung, melempar dan
motorik, fisik, emosional, dan sosial dapat dilakukan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan
upaya terpadu dan terindikasi khusus untuk ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan
mencegah terjadinya kelainan fisik, mental, koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4
psikomotorik. tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang
mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat
2) Beri Stimulus agar si Kecil melewati tahap tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung
perkembangannya dengan baik ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk
Pemberian stimulus-stimulus adalah untuk melatih melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada
atau mengajarkan anak-anak supaya melalui tahapan masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan
perkembangannya dengan baik. Stimulasi dilakukansambil sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang
bermain, misalnya mengajak anak berlari berkeliling meja mengandung bahaya.
makan sambil berpura-pura menjadi kucing yang dikejar Nah, agar motorik anak dapat berkembang
anjing kecil. Begitu pula ketika mau mandi, ajak anak dengan baik dan sempurna perlu dilakukan stimulasi
berlari atau melompat-lompat ke arah kamar mandi. yang terarah dan terpadu. Berikut stimulasi yang
Kemudian minta ia membuka kancing bajunya, dan dapat diberikan:
2.a.i) Jalan mengalami gangguan keseimbangan. Si kecil
Sebelum orangtua memberikan jadi cenderung kurang pede dan ia pun selalu
stimulasi pada anak, pastikan anak sudah menghindari aktivitas yang melibatkan
melalui perkembangan sebelumnya, seperti keseimbangan seperti main ayunan,
duduk, merangkak, dan berdiri. Pada seluncuran, dan lainnya. Sebaliknya, anak lebih
kemampuan motorik kasar ini, yang harus memilih aktivitas pasif seperti membaca buku,
distimulasi adalah kemampuan berdiri, berjalan main playstation, dan sebagainya.
ke depan, berjalan ke belakang, berjalan Stimulasi:
berjingkat, melompat/meloncat, berlari, berdiri Orangtua berdiri berjarak dengan anak
satu kaki, menendang bola, dan lainnya. sambil memegang mainan yang menarik.
Berjalan seharusnya dikuasai saat anak Gunakan karpet bergambar atau tempelkan
berusia 1 tahun sementara berdiri dengan satu gambar-gambar yang menarik di lantai. Minta
kaki dikuasai saat anak 2 tahun. anak untuk menginjak karpet/lantai. Misalnya,
Untuk berjalan, perkembangan yang “Ayo Dek, injak gambar gajahnya!”
harus dikuatkan adalah keseimbangan dalam Mainan seperti mobil-mobilan atau troli
hal berdiri. Ini berarti, si kecil tak hanya yang bisa didorong-dorong juga bisa
dituntut sekadar berdiri, namun juga berdiri membantu anak belajar berjalan.
dalam waktu yang lebih lama (ini berkaitan 2.a.ii) Lari
dengan lamanya otot bekerja, dalam hal ini otot Perkembangan lari akan memengaruhi
kaki). perkembangan lompat dan lempar serta
Bila perkembangan jalan tidak kemampuan konsentrasi anak kelak, Pada
dikembangkan dengan baik, anak akan tugas perkembangan ini, dibutuhkan
keseimbangan tubuh, kecepatan gerakan kaki, aktivitas yang melibatkan kemampuan mental
ketepatan 4 pola kaki-(heel strike/bertumpu seperti memasang pasel, tak mau
pada tumit, toe off/telapak kaki mengangkat mendengarkan saat guru bercerita (anak justru
kemudian kaki bertumpu pada ujung-ujung jari asyik ke mana-mana), dan lainnya.
kaki, swing/kaki berayun dan landing/setelah Stimulasi:
mengayun kaki menapak pada alas)dan motor Stimulasi lari bisa dimulai ketika anak
planning (perencanaan gerak). berada pada fase jalan, sekitar usia 12 bulan ke
Lalu apa hubungan perkembangan lari atas. Aktivitasnya bisa berupa menendang
dengan kemampuan konsentrasi? Begini, pada bola, main sepeda (mulai roda 4 sampai
perencanaan gerak (salah satu syarat tugas bertahap ke roda 3 dan kemudian roda 2) serta
perkembangan lari) dibutuhkan kemampuan naik turun tangga.
otak untuk membuat perencanaan dan 2.a.iii) Lompat
dilaksanakan oleh motorik dalam bentuk gerak Kemampuan dasar yang harus dimiliki
yang terkoordinasi. Nah, kemampuan anak adalah keseimbangan yang baik,
perencanaan gerak tingkat tinggi (seperti lari) kemampuan koordinasi motorik dan motor
akan memacu otak melatih konsentrasi. planning (perencanaan gerak). Contoh, saat
Jika perkembangan lari tidak anak ingin melompati sebuah tali, ia harus
dikembangkan dengan baik, anak akan sudah punya rencana apakah akan mendarat
bermasalah dalam keseimbangannya, seperti dengan satu kaki atau dua kaki. Kalaupun satu
mudah capek dalam beraktivitas fisik, sulit kaki, kaki mana yang akan digunakan.
berkonsentrasi, cenderung menghindari tugas- Jika anak tidak adekuat dalam
tugas yang melibatkan konsentrasi dan perkembangan melompat, biasanya akan
menghadapi kesulitan dalam sebuah Pada fase ini yang berperan adalah
perencanaan tugas yang terorganisasi (tugas- sensori keseimbangan, rasa sendi
tugas yang membutuhkan kemampuan motor (proprioseptif), serta visual. Peran yang paling
planning). utama adalah proprioseptif, bagaimana sendi
Stimulasi: merasakan suatu gerakan atau aktivitas.
Lompat di tempat atau di trampolin. Umpama, pada saat anak melempar bola,
Jangan lompat-lompat di tempat tidur karena seberapa kuat atau lemah lemparannya,
meski melatih motorik namun “mengacaukan” supaya bola masuk ke dalam keranjang atau
kognitif. Dalam arti, mengajarkan perilaku atau sasaran yang dituju.
mindset yang tidak baik pada anak. Karena Jika kemampuan melempar tidak
seharusnya tempat tidur bukan tempat untuk dikembangkan dengan baik, anak akan
melompat atau bermain. bermasalah dengan aktivitas yang melibatkan
Lompatan berjarak (gambarlah gerak ekstrimitas atas (bahu, lengan bawah,
lingkaran-lingkaran dari kapur atau gunakan tangan dan jari-jari tangan). Seperti, dalam hal
lingkaran holahop yang diatur sedemikian rupa menulis. Tulisannya akan tampak terlalu
letaknya). Minta anak untuk melompati menekan sehingga ada beberapa anak yang
lingkaran-lingkaran tersebut, gradasikan tulisannya tembus kertas, atau malahan terlalu
tingkat kesulitan dengan memperlebar jarak kurang menekan (tipis) atau antarhurufnya
dan menggunakan kaki dua lalu satu secara jarang-jarang (berjarak). Dalam permainan
bergantian. yang membutuhkan ketepatan sasaran pun,
2.a.iv) Lempar anak tidak mahir. Umpama, permainan
dartboard. Aktivitas motorik halus lainnya juga
terganggu semisal pakai kancing baju, menali Stimulasi:
sepatu, makan sendiri, meronce, main pasel, Main lempar tangkap bola (gradasikan
menyisir rambut, melempar sasaran, dan lain- tingkat kesulitannya) yaitu posisi, besar bola,
lain. Intinya, stimulasi pada perkembangan ini berat bola, dan jenis lambungan. Pada posisi
yang tidak optimal berindikasi pada bisa dilakukan sambil duduk kaki lurus, duduk
keterampilan motorik halus yang bermasalah. kaki bersila, duduk kaki seperti huruf W ke
Gangguan lain berkaitan dengan belakang, jongkok, dan bahkan berdiri. Pada
koordinasi, rasa sendi dan motor planning jenis lambungan, bisa dilakukan dengan
yang bermasalah. Contoh, ketika bola dilempar lambungan dari atas, sejajar, atau lambungan
ke arah anak, ada dua kemungkinan respons dari bawah.
anak, yaitu tangan menangkap terlambat Main dartboard atau lempar panah.
sementara bola sudah sampai. Atau tangan Gunakan jenis dartboard yang khusus buat
melakukan gerak menangkap terlebih dahulu anak-anak (yang aman dan tidak tajam), seperti
sementara bola belum sampai. Seharusnya, jenis dartboard yang terbuat dari papan
respons tangkap anak sesuai dengan stimulus velcrow dan anak panahnya diganti dengan
datangnya bola dan anak bisa bola yang bervelcrow.
memprediksinya. Bila ada gangguan berarti 2.b) Stimulasi Motorik Halus
anak bermasalah dalam sensori integrasinya. Perkembangan motorik halus anak taman
Sensori integrasi adalah mengintegrasikan kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan
gerak berdasarkan kemampuan dasar sensori motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan
anak. Tentunya ini dapat diatasi dengan terapi meletakkan atau memegang suatu objek dengan
yang mengintegrasikan sensori-sensorinya. menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun
koordinasi gerakan motorik halus anak sangat Menggantungkan mainan yang dapat
berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun berputar/berbunyi dan berwarna cerah
demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan sehingga membuat bayi tertarik dan
dalam menyusun balok-balok menjadi suatu melihat, menggapai/menendang
bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak mainan tersebut.
untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga Letakkan/sentuhkan sebuah mainan
kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. kecil, berbunyi dan berwarna cerah
Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik pada tangan bayi atau punggung jari-
halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah jarinya.
mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, Ajak bayi meraba dan merasakan
seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan berbagai bentuk permukaan seperti
tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara mainan binatang, mainan plastik, kain-
lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau kain perca, dan lain-lain.
menggambar. 2.b.ii) Kelompok Umur 3-6 Bulan
Nah agar motorik anak dapat berkembang Stimulasi sebelumnya tetap
dengan baik dan sempurna perlu dilakukan stimulasi dilanjutkan.
yang terarah dan terpadu. Berikut stimulasi yang Letakkan mainan sejenis rattle lalu
dapat diberikan sesuai umurnya. Stimulasi berikut coba tarik pelan-pelan untuk melatih
mudah diterapkan dengan sarana dan fasilitas yang bayi memegang dengan kuat.
ada di sekitar kita! Letakkan sebuah mainan di tangan bayi
2.b.i) Kelompok Umur 0-3 Bulan dan perhatikan apakah ia
memindahkannya ke tangan yang lain.
Lain waktu berikan mainan pada kedua 2.b.v) Kelompok Umur 1 Tahun ke atas (Balita)
tangannya. Diajarkan untuk menggambar sesuatu,
2.b.iii) Kelompok Umur 6-9 Bulan missal manusia
Mengambil benda-benda kecil, seperti Diarahkan untuk membuka kancing
remahan roti. baju sendiri
Memasukkan benda ke dalam wadah. Bermain menyusun puzzle sederhana
Bermain genderang dengan Mencuci tangan sendiri
menggunakan kaleng kosong bekas Bermain membentuk sesuatu dari
dan tunjukkan cara memukulnya. plastisin
Membuat bunyi-bunyian dengan Belajar membaca dan menulis.
membenturkan 2 kubus/balok yang
tidak dapat pecah. Ketika anak mampu melakukan suatu gerakan
2.b.iv) Kelompok Umur 9-12 Bulan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak kepada
Bermain dengan maian yang motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas fisiologis meningkat
mengapung di air. dengan tajam. Anak seakan-akan tidak mau berhenti
Menyusun balok/kotak. melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik
Menggambar dengan menggunakan kasar maupun motorik halus. Pada saat mencapai
krayon/pensil berwarna. kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas fisik
Bermain dengan menggunakan yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi,
peralatan memasak, tentunya yangb yang memungkinkan anak akan berlaku liar dan nakal
aman dan berbahan plastik khusus serta tidak terarah, seiring dengan hal tersebut, orang tua
buat si kecil. dan guru perlu memberikan semacam stimulasi seperti
yang telah dupaparkan diatas dengan berbagai berkaitan langsung dengan pembentukan karakter
kesempatan dan pengalaman yang dapat meningkatkan anak.
keterampilan motorik anak secara optimal. Peluang- Pemeriksaan perkembangan anak ke dokter spesialis
peluang ini tidak saja berbentuk membiarkan anak anak sangat penting pada massa pertumbuhan (1-
melakukan kegiatan fisik akan tetapi perlu di dukung 5tahun) untuk memantau perkembangan anak.
dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi Pemberian stimulasi-stimulasi dari orang tua dan guru
pengembangan keterampilan motorik kasar dan motorik anak usia dini merupakan hal yang penting untuk
halus. Sehingga si kecil dapat melalui tahapan-tahapan mengajarkan dan membantu perkembangan anak ke
perkembangannya dengan baik dan terarah. tahap selanjutnya lebih mudah.
PENUTUP B. Saran
A. Kesimpulan Massa anak-anak perlu mendapatkan perhatian yang
Masa kanak-kanak Midle Childhood merupakan Golden lebih dari orang tua.
age, yang dapat mempengaruhi terbentuknya karakter Orang tau sebaiknya melakukan test atau pengecekan
dari segi IQ, EQ dan SQ, sehingga perlu pengawasan ke dokter spesialis secara rutin untuk memantau
khusus supaya tahap perkembangannya sesuai. tahapan perkembangan anak
Perkembangan anak terdiri dari beberapa aspek yang Orang tua dan atau orang di sekitar anak diharapkan
terjadi pada tahapan usia anak yaitu aspek fisik, aspek mampu memberikan stimulasi-stimulasi yang sesuai
motorik, aspek kognitif dan aspek emosi. dengan usia yang membantu perkembangan anak
Aspek perkembangan motorik merupakan aspek yang menuju tahapan yang lebih tinggi.
perlu mendapatkan perhatian khusus, karena aspek ini