Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM 2

PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK ELEKTRO DAN KESELAMATAN


KERJA

(Pengenalan jenis penghantar instalasi listrik)


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Bengkel Teknik Elektro dan
Keselamatan Kerja

Dosen Pengampu : Dr. Hasbulloh S. Pd. MT.

Disusun oleh : Neng Sani Nurbaniyah

Nim : 1905445

Kelas : Pend. Teknik Elektro - B

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
1. JUDUL
Pengenalan Jenis Penghantar Instalasi Listrik

2. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini diantaranya :
1) Untuk mengetahui jenis-jenis kabel
2) Untuk mengetahui teknik penyambungan kabel
3) Memahami penggunaan kabel

3. DASAR TEORI
a. Penghantar.
1) Penghantar ialah :
- Benda logam atau bukan logam yang bersifat menyalurkan arus listrik
- Kawat/pilinan kawat yang cocok digunakan untuk menyalurkan arus listrik.

2) Kabel ialah :
- Rakitan satu penghantar atau lebih, baik penghantar pejal atau berupa pintalan, masing
-masing dilindungi dengan isolasi, keseluruhannya dilengkapi dengan selubung
pelindung bersama.

3) Kabel instalasi ialah :


- Kabel yang dimaksudkan untuk instalasi tetap

4) Kabel fleksibel ialah :


- Kabel yang karena sifat penghantar, isolasi dan selubung yang fleksibel dimaksudkan
untuk dihubungkan dengan perlengkapan listrik yang dapat dipindah-pindahkan dan
atau bergerak.

5) Kabel Tanah ialah :


- Semua jenis penghantar berisolasi dan berselubung yang karena sifat isolasinya dan
selubungnya boleh dipasang pada atau di dalam tanah, termasuk di dalam air.

b. Persyaratan Penghantar :
1) Bahan penghantar, isolasi dan selubung harus memenuhi syarat sesuai dengan
penggunaannya.
2) Telah diperiksa dan diuji oleh LMK.

c. Ukuran penghantar
Dinyatakan dalam ukuran luas penampang intinya dan satuannya adalah mm2, ukuran luas
penampang nominal kabel, penghantar tak berisolasi seperti pada tabel 1 di bawah. Di PUIL
tercantum pada tabel 1.
Tabel 1. Luas Penampang Nominal Kabel dan Kabel Tanah
Bentuk Kabel Ukuran
Berbentuk Pejal Bulat 0,75 ; 1,0 ; 2,5 ; 4 ; 6 ; 10 ; 16
Berbentuk dipilin bulat 0,75 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,5 ; 4 ; 6 ; 10 ; 16 ; 25 ;
35 ; 50 ; 70 ; 95 ; 120 ; 150 ; 185 ; 240 ;
300 ; 400 ; 500 ; 630 ; 800 ; 1000
Berbentuk Dipilin Bulat Dipadatkan 5 ; 35 ; 50 ; 70 ; 95 ; 120 ; 150 ;185 ;
240 ; 300 ; 400 ; 500 ; 630
Penghantar Bulat terdiri dari Sektor- sektor ; 1000 ; 1200

Selain ukuran luas penampang maka jenis isolasi kabel juga perlu mendapat perhatian
dalam hal pemasangan atau penggnatian kabel. Penggunaan kabel harus sesuai dengan jenis
konstruksi dan isolasi kabel baik untuk kabel instalasi dan kabel fleksibel.
Tabel 2. Daftar Konstruksi Kabel Instalasi dan Penggunaannya
Tegangan Luas
Jenis Kabel Jumlah Inti Penggunaan
Nominal Penampang
Thermo Plastik 230/400 V 1 , 3 dan 4 0,5 dan 0,75 Untuk pasangan
NYFA , NYFAF tetap di dalam dan
NYFAZ, NYFAD 2 dan 3 pada lampu
Thermo Plastik Untuk pasangan
tahan Panas tetap di dalam dan
Sampai 150oC 1 , 3 dan 4 0,5 – 1,0 pada lampu
230/400 V
NYFAw , 2 dan 3 0,5 dan 0,75 Dalam pipa yang
NYFAFw dipasang di atas
NYFAZw , atau di dalam
NYFADw plesteran. Atau
Pasangan ter - buka
pada isolator di atas
plesteran di atas
Kabel Rumah 1 0,5 -- 400 jangkauan tangan,
Thermo Plastik 400/690 V dalam alat listrik
dan lemari hubung
NYA dan NYAF bagi
Kabel Thermo 400/690 V 1 1,5 -- 400 Sda
plastik khusus
NSYA NSYAF
NSYAW
Kabel Lampu 4000 – 8000 1 1,5 Hanya di dalam
Tabung thermo pipa baja dalam
plastik udara atau di bawah
plesteran. Dalam
NYL lampu reklame dan
kendaraan
Kabel thermo 230/400 V 2…5 1,5 .. 2,5 Di dalam dan di
plastik pipih bawah plesteran,
NYIF NYIFY dalam kamar mandi
dan di celah-celah
dinding tanpa
plesteran
Kabel gantung 230/400 V 2 .. 4 0,75 Untuk lampu
thermo plastik gantung
tahan panas
NYPLY
Kabel Rumah 230/400 V 1…5 1,5 -- 3 5 Di atas, di dalam
dan di bawah
Thermo Plastik 2…3 plesteran dan juga
berselubung pada kayu
NYM dan NYM-
O
Kabel thermo 230/400 V 2…5 1 … 50 Sda
plastik berperisai
logam
NYRAMZ
Kabel thermo 300/500 2 … 51 1,5 … 25 Sda
plastik berperisai
logam
berselubung
thermo plastik
Kabel tanah 600/1200 V 1…4 1,5 … 400 Kabel tenaga di
berisolasi dan dalam ruang,saluran
kabel, dan dio alam
berselubung terbuka dan di
thermo plastik dalam tanah dengan
perlindungan
NYY NAYY
Kabel tanah 600/1200 V 2…4 4 .. 400 Di dalm ruang,
saluran kabel dan di
berisolasi dan 3 dan 4 25 … 400 bawah tanah untuk
berselubung instalasi industri
thermoplastic dan lemari
penghubung
dengan perisai
pita baja NYBY ,
NAYBY
Kabel tanah 600/1200 V 2 .. 4 1,5 …. 40 Di dalm ruang,
saluran kabel dan di
berisolasi dan bawah tanah untuk
berselubung instalasi industri
thermoplastic dan lemari
penghubung
dengan
penghantar
konsentrik NYCY
NYCWY
Kabel tanah 600/1200V 1…4 1,5 -- 400 Di atas, di dalam
dan di bawah
berisolasi dan plesteran dan juga
berselubung 3…4 25 … pada kayu
thermoplastic
dengan perisai
pita baja
NYFGbY
NYRGbY

Bentuk dari berbagai macam penghantar yang sering digunakan dan kegunaannya yang
lengkap lihat PUIL daftar 700-3 dan 700-4.
Tabel 3 Macam-macam penghantar dan kegunaannya
Kabel Instalasi Jenis Penggunaan
Untuk instalasi ruangan kering :
 Di dalam pipa dan dipasang diatas atau
NYA di bawah plesteran.
 Dengan menggunakan rol isolator
dipasang diatas plafon .

NYAF Untuk pemasangan di dalam alat-alat listrik


dan lemari hubung bagi.
NGA
Tidak boleh digunakan :
 Menempel langsung pada plesteran,
kayu dan di dalam plesteran.
 Pada pemasangan instalasi ruang
lembab, basah, di alam terbuka, ruangan
dengan bahaya kebakaran dan ledakan.
 Untuk instalasi ruangan kering, lembab,
basah, dengan bahaya kebakaran yang
NYM dipasang di atas, di dalam plesteran dan
di atas kayu.
 Pemasangan pada ruangan dengan
bahaya ledakan harus memperhatikan
pengaruh kimia & termis.
Kabel Fleksibel Jenis Penggunaan
 Untuk alat tangan ringan seperti
NYZ pesawat radio, alat cukur dll
yang dipasang hanya pada ruangan
kering dengan tekanan mekanis rendah.
NYD  Tidak digunakan untuk peralatan
listrik thermis.
 untuk alat listrik domestik seperti mesin
NYMHY cuci, lemari es dll yang dipasang
didalam ruangan kering, lembab
sementara dengan tekanan mekanis
sedang.
 Tidak boleh untuk perlengkapan listrik
thermis.
 Untuk alat listrik dapur, bengkel
NMH pertanian ( misalnya pemanas air yang
besar, lampu tangan ) dan alat - alat
listrik tangan, dengan tekanan mekanis
sedang dan dipasang di ruang kering,
lembab.
 Boleh dipasang ditempat kerja dengan
bahaya kebakaran ( untuk maksud
pertanian, alam terbuka ) menggunakan
penghantar dengan penampang mulai
1,5mm2.
 Tidak boleh direnggangkan seperti
penghantar udara.
 Untuk alat listrik ringan ini misalnya
NSA setrika dengan tekanan mekanis sedikit
dan dipasang diruang kering.
Kabel Tanah Jenis Penggunaan
 Untuk instalasi mesin tenaga, lemari
NYY hubung bagi dan instalasi industri yang
NAYY dipasang di dalam ruangan, saluran
kabel, alam terbuka . Bila diperkirakan
tidak akan terjadi kerusakan mekanis.
 Untuk pemasangan dalam tanah yang
kemungkinan terjadi kerusakan harus
diberi perlindungan .
 Untuk instalasi msin tenaga, industri,
NYFGbY lemari hubung bagi yang dipasang di
dalam ruangan, saluran kabel, alam
NAYFGbY terbuka, dalam tanah dengan gangguan
mekanis sedang.
 Boleh dipasang di dalam air/sungai bila
tidak akan terjadi gangguan gaya tarik
mekanis.
 Untuk pemasangan dalam tanah, di
NYRGbY dalam ruangan, saluran kabel dan alam
terbuka, bila diisyaratkan perlinduangan
NAYRGbY mekanis yang lebih tinggi atau tekanan
tarik yang lebih besar pada waktu
montase dan pada waktu pembebanan.
 Boleh dipasang didalam air dan sungai,
bila tidak akan terjadi gangguan gaya
tarik mekanis.
Penghantar Telanjang Jenis Penggunaan
 Digunakan untuk saluran udara tegangan
BCC rendah, menengah maupun tinggi.

AAC
AAAC

ACSR

d. Tegangan Kerja
1) Tegangan Kerja Instalasi dan Kabel Fleksibel.
Boleh dibebani terus menerus dengan tegangan kerja maksimun 15% lebih tinggi dari
tegangan nominal kabel tersebut.
Contoh :
Tegangan nominal NYM adalah 500 V, maka NYM dapat dibebani secara terus menerus
dengan tegangan maksimun sebesar :
115% X 500 V = 575 V.
2) Tegangan Kerja Kabel Tanah
Pada instalasi 3 fase, kabel tanah dapat dibebani dengan tegangan kerja maksimun sebesar :
1. 20% di atas tegangan nominal kabel tanah 0,6/1 kV.
2. 15% di atas tegangan nominal kabel tanah 3,6/6 kV & 6/10 kV.
3. 10% di atas tegangan nominal kabel tanah di atas 10 kV.

e. Pembebanan
1) Kabel instalasi berisolasi PVC.
Kabel instalasi berisolasi PVC tunggal tidak boleh dibebani melebihi KHA yang tercantum
seperti pada tabel 2 di bawah, untuk masing-masing luas penampang.
Tabel 4. KHA terus menerus yang diperkenankan dan pengaman untuk kabelberisolasi PVC
tunggal pada suhu keliling 30oC dan suhu penghantar maksimun 70 0c

Luas Penampang KHA Terus menerus


Jenis Penghantar
Nominal ( mm2 ) Dalam Pipa ( A ) Di udara ( A )
1 10 20
1,5 16 25
2,5 20 35
4 25 50
NYFA, NYFAW, 6 35 63
NYFAZ, NYFAD, 10 50 80
NYA, NYAF,
NYAFAW, 16 63 100
25 80 125
35 100 160

50 125 200
70 160 250
95 200 300
120 250 355
NYFAZW, 150 - 425
NYFADW, 185 - 425
240 - 500
300 - 600
400 - 710
500 - 850

Kabel instalasi dan berselubung PVC dan kabel Fleksibel tidak boleh dibebani melebihi KHA
yang tercantum seperti pada tabel 5 di bawah untuk masing-masing luas penampang.
Tabel 5. Kabel instalasi dan berselubung PVC dan kabel Fleksibel tidak boleh dibebani
melebihi KHA

Jenis penghantar Luas Penampang dalam KHA terus menerus ( A )


( mm2 )
NYIF 1,5 20
2,5 25
NYIFY 4 35
NYPLYW
NYM 6 50
NYRAMZ 10 63
NYRUZY 16 80

NYRUZYr
NHYRUZY 25 100
NHYRUZYr 50 125
NYBUY
NYLRZY dan Kabel 70 160
fleksibel berisolasi PVC 95 224
120 250

150 300
185 355
240 355

300 425

2) Kabel instalasi berisolasi, berselubung karet dan kabel instalasi berisolasi karet, PVC,
serta kabel fleksibel pada suhu keliling di atas 30oC sampai 55oC. KHA kabel-kabel
tersebut di atas sama seperti tabel 4 dan tabel 5 yang telah dikoreksi oleh tabel 6 di
bawah ini.
Tabel 6. Faktor koreksi untuk KHA terus menerus untuk kabel instalasi berisolasi tunggal,
pada suhu keliling 30oC hingga 55oC , dengan suhu penghantar maksimun 70oC.
% dari nilai KHA seperti dalam daftar 711 - 1 kolom 4
Suhu keliling 0C
Bahan isolasi karet Bahan isolasi PVC
t ≤ 300C 98 100
350C ≥ t > 300C 90 94
400C ≥ t > 350C 80 87
450C ≥ t > 400C 69 80
500C ≥ t > 450C 56 71
550C ≥ t > 500C 40 62

Contoh :
1. KHA kabel NGA 6 mm2 pada suhu keliling 300C adalah
 98% x 33A = 32,34A untuk pemasangan dalam pipa
 98% x 54A = 52,92A untuk pemasangan dengan rol isolator
Sedangkan KHA kabel NGA 6 mm2 pada suhu keliling 350C :
 90% x 33A = 29,7A untuk pemasangan dalam pipa
 90% x 54A = 48,6A untuk pemasangan dengan rol isolator

2. KHA kabel NMH 6 mm2 pada suhu keliling 300C adalah


 98% x 44A = 43,12A
Sedangkan pada suhu keliling 350C adalah :
 90% x 33A = 39,6A

3. KHA kabel NYA 6 mm2 pada suhu keliling 400C adalah :


 87% x 33A = 28,71A pada pemasangan dalam pipa

4. KHA kabel NYM 6 mm2 pada suhu keliling 550C adalah :


 62% x 44A = 28,28A
Kabel-kabel tersebut di atas tidak boleh dibebani melebihi kemampuan hantar arusnya.
3) Kabel tanah
Kabel NYY, NYGbY, NYRGbY berpenghantar tembaga tidak boleh dibebani melebihi KHA
seperti yang tercantum pada tabel 5 di bawah untuk masing-masing luas penampang.
Tabel 7. KHA terus menerus untuk tabel tanah berinti tunggal, berpenghantar tembaga,
berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada sistem arus searah dengan tegangan kerja
maksimun 1,8 kV; serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga, dan empat berpenghantar tembaga,
berisolasi dan berselubung PVC, yang dipasang pada sistem arus 3 fase dengan tegangan kerja
maksimun 0,6/1kV, pada suhu keliling 300C.
KHA terus menerus
Berinti tunggal Berinti dua Berinti 3 dan 4
Jenis Luas penampang
Kabel nominal ( mm2 ) Di Di Di Di Di
tanah udara tanah udara tanah Di Udara
(A)
(A) (A) (A) (A) (A)
NYY 1,5 33 26 27 21 24 18
NYBY 2,5 45 35 36 29 32 25
NYFGbY 4 58 46 47 38 41 34
NYRGbY 6 74 58 59 48 52 44
NYCY 10 98 80 78 66 69 60
NYCWY 16 129 105 102 90 89 80
NYSY 25 169 140 134 120 116 105
NYCEY 35 209 175 160 150 138 130
NYSEY 50 249 215 187 180 165 160
NYHSY 70 312 270 231 230 205 200
95 374 335 280 275 245 245
120 427 390 320 320 280 285
150 481 445 356 375 316 325
185 552 510 409 430 356 370
240 641 620 472 510 414 435
300 730 710 525 590 463 500
400 854 850 605 710 534 600
500 988 1000 - - - -

f. Identifikasi Warna Kabel


Penggunaan warna untuk identifikasi kabel berlaku ketentuan sebagai berikut :
 Warna hijau-kuning : untuk penghantar pentanahan
 Warna biru : untuk penghantar netral
 Warna merah : untuk penghantar fase R
 Warna kuning : untuk penghantar fase S
 Warna hitam : untuk penghantar fase T
Pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan mempergunakan satu warna saja (
merah, kuning atau hitam ) kecuali kabel netral harus warna biru dan kabel pembumian harus
hijau- kuning.
4. HASIL ANALISIS

1. Berapakan kemampuan menghantarkan arus maksimum dari suatu kabel


instalasi yang berisolasi dan berselubung PVC dengan penampang 25 mm2 ?

Jawab :

1. Kabel instalasi berisolasi PVC.


Kabel instalasi berisolasi PVC tunggal tidak boleh dibebani melebihi KHA yang
tercantum di bawah ini :

Jenis penghantar : NYFADw


Luas Penampang Nominal : 25 mm2
KHA terus menerus : - 80 A ( Dalam pipa )
- 125 A( Di udara )
2. Kabel instalasi dan berselubung PVC
Kabel instalasi dan berselubung PVC dan kabel Fleksibel tidak boleh dibebani melebihi
KHA yang tercantum di bawah ini :

Jenis penghantar : NHYRUZY


Luas Penampang Nominal : 25 mm2
KHA terus menerus : 100 A

2. Berapakah tegangan nominal dan warna kabel selubung luar dari kabel
Berselubung PVC untuk instalasi tetap, misalnya NYM, NYA ?
Jawab :

Jenis Kabel Tegangan nominal Warna selubung luar


Kabel berselubung PVC untuk 500 V Putih
instalasi tetap ( kabel NYM)
Kabel berselubung PVC untuk 400 - 690 (600) V. Merah, kuning, biru dan
instalasi tetap ( kabel NYA) hitam

Berikut contoh gambar kabel NYM dan NYA :

NYM NYA
3. Bagaimana teknik penyambungan kabel yang benar, dan berapa jenis teknik
yang digunakan pada penyambungan sertakan dengan gambar
penyambungannya !

Jawab :
Saat melakukan penyambungan kabel, ada beberapa hal penting yang perlu
perhatikan. Apabila kabel tersebut digunakan untuk menyambungkan arus listrik utama di
rumah, pastikan sekring yang ada dalam kondisi mati. Hal tersebut dilakukan agar lebih
aman dari aliran listrik saat menyambungkan kabel dan menghindari dari kejadian yang
tak diinginkan seperti tersetrum. Kemudian, gunakanlah alas kaki yang aman dan
nyaman. Usahakan Anda memakai sandal atau sepatu berbahan dasar karet dan sol yang
tebal. Begitu juga dengan sarung tangan untuk melindungi dari sengatan listirk atau tertusuk
bagian inti kabel yang tajam. Cara menyambung kabel listrik dibedakan menjadi beberapa
jenis. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari model penyambungan kabel tersebut. Anda
bisa melakukannya sendiri di rumah dengan menggunakan beberapa alat bantu.
Diantaranya :

ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
1 buah tang pengupas Kabel NYA secukupnya
1 buah tang kombinasi
1 buah tang pemotong
1 buah tang cucut/lancip
penggaris
1 buah cutter

Adapun jenis dan cara penyambungan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penyambungan ekor babi (Pig tail)


Sambungan seperti ini merupakan teknik penyambungan yang paling sederhana
dan mudah dikerjakan. Sambungan seperti ini biasanya dilakukan pada
penyambungan langsung yang dilakukan pada kontak sambungan dan hasil
sambungannya diisolasi dengan lasdop. Pada sambungan ekor babi, kedua ujung
kabel yang telah dikupas kulitnya disambungkan dijadikan satu, kemudian diputar
dengan tang kombinasi sampai kuat dan ujungnya ditutup dengan menggunakan
lasdop.

langkah kerja :
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas.
2. Tempelkan menjadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian diputar dengan
tang kombinasi dengan rapi dan kuat.
3. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan ukuran
lasdop.
4. Tutup hasil sambungan dengan lasdop

2. Menyambung kabel cara puntir


Pada sambungan jenis puntir mampu memberikan solusi kelemahan dari sebuah
sambungan kabel jenis ekor babi yang pada dasarnya mudah terlepas. Sambungan
punter jadi lebih kuat, karena pada sambungan jenis ini dua kabel dibuat secara lurus
dan saling mengikat satu sama lain. Sehingga sambungan puntir memiliki dua jenis
sambungan diantaranya :

a. Bentuk sambungan puntir Bell hangers

b. Bentuk sambungan puntir Western union


Langkah kerja :

1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas.
2. Tempelkan menjadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian diputar dengan
tang kombinasi dengan arah yang berlawanan ke kiri dan ke kanan dengan kuat. Sama
halnya dengan penyambungan punter Bell Hanger, Penyambungan dengan cara
Western union dilakukan sesuai langkah diatas.
3. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
4. Tutup hasil sambungan dengan isolasi secara rapi.

3. Menyambung kabel cara Bolak-Balik (Turn back)


Kabel dengan sambungan jenis ini mungkin lebih rumit dibanding dengan
sambungan ekor babi dan sambungan puntir. Namun kelebihan dari sambungan
kabel bolak-balik ini, memang lebih kuat dibandingkan dengan sambungan yang
sebelumnya. Sambungan kabel bolak-balik memiliki dua jenis teknik diantaranya :

a. Bentuk sambungan bolak-balik


Kabel dengan sambungan jenis ini mungkin lebih rumit dibanding
dengan sambungan ekor babi dan sambungan puntir. Namun kelebihan dari
sambungan kabel bolak-balik ini, memang lebih kuat dibandingkan dengan
sambungan yang sebelumnya.
Langkah kerja :
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas.
2. Tempelkan menjadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian salah satu
bagian kabel diputar dengan tang kombinasi. Kemudian ujung kabel yang diputar di
tarik berlawanan dengan arah sebelumnya. Setelah itu putar dengan kabel yang belum
diputar tadi sehingga melapisi bagian kabel.
3. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
4. Tutup hasil sambungan dengan isolasi secara rapi.
b. Bentuk sambungan Britannia
Sambungan jenis Britania sangat cocok diterapkan pada kabel yang
memiliki ukuran besar, contoh yang memiliki ukuran 5 – 7 mm, yang sulit
dipuntir menggunakan tangan. Oleh sebab itu sambungan kabel jenis ini,
memerlukan bantuan dari kabel yang memiliki ukuran lebih kecil, agar nantinya
lebih mudah dalam melakukan penyambung.

Langkah kerja :
1. Kabel dikupas pada salah satu ujungnya sepanjang 15 cm.
2. Kabel yang akan disambung saling ditempelkan melekat.
3. Kemudian, diikat dengan inti kabel yang lain dengan kuat.

c. Bentuk sambungan Scraft


Sambungan jenis scarf merupakan jenis sambungan yang memerlukan
bantuan dari kabel kecil, karena kabel yang disambung menggunakan teknik ini
adalah kabel yang mempunyai ukuran besar.
Bedanya yaitu, sambungan scarf digunakan pada kabel yang lebih besar
dengan lilitan yang lebih kecil yang lebih banyak dan cara menyambungkan
kabel besar tersebut dipipihkan.

4. Menyambung kabel Bernadi banyak


sambungan ini menghubungkan satu-persatu kabel dari banyak kabel denganc
ara sambungan bell hengers kemudian disatukan hingga rapih.

5. Sambungan percabangan
Sambungan percabangan merupakan cara menyambung kabel lebih dari 2 kabel,
misalnya 3 atau 4 kabel dengan adanya 1 kabel utama. Pada sambungan
percabangan dikenal beberapa teknik penyambungan yaitu :

a. Sambungan datar single plan joint

Terkadang ketika ingin mengambil sumber arus listrik kita diharuskan mengupas
kabel utama dan menghubungkannya dengan kabel yang akan ditambahkan pada rentetan
pembebanan. Nah disinilah muncul teknik yang digunakan pada saat penghubungan
sambungan datar. Caranya adalah dengan mengupas kabel utama sesuai dengan yang di
inginkan lalu kupaslah kabel yang ingin di tempelkan pada kabel utama lalu puntir searah
jarum jam.

Langkah kerja :
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas.
2. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian punter atau lilit
menggunakan tang kombinasi dengan arah kekanan dengan kuat.
3. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan
kebutuhan.
b. Sambungan datar knotted tab joint

Secara kasat mata dan proses penyambungan sambungan ini hampir sama dengan
sambungan datar single plan joint, perbedaannya hanya terdapat pada proses
penyambungan kabel sambungan dan kabel utama karena memiliki ikatan simpul agar
ikatan pada kawat utama lebih kuat.

c. Sambungan datar percabangan ganda satu nadi

Sambungan ini digunakan ketika sobat ingin menghubungkan dua kabel sekaligus
pada kabel utama yang telah dikupas, sehingga memiliki dua cabang kabel tambahan.
Cara menyambungkannya hampir sama dengan sambungan datar single plan joint namun
pada pengikatan ke kabel utama di ikta secara bersamaan.

Langkah kerja :
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas.
2. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian punter atau lilit
menggunakan tang kombinasi dengan arah kekiri dan lakukan hal yang sama
dengan arah punter atau lilit ke kekanan dengan kuat.
3. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan
kebutuhan.
6. Sambungan berbentuk bulatan mata itik

Sambungan bulatan mata itik sebenarnya bukanlah sambungan untuk menghubungkan kabel
satu degan kabel lainnya. Sambungan ini adalah penghubung kabel berinti tunggal (NYA) yang
tidak dilengkapi skun (kaki kabel) pada suatu komponen kelistrikan yang sambunganya
menggunakan baud atau skrup. Biasanya pada piting lampu. Cara membuat bulatan mata ititk
bisa menggunakan tang pembulat atau tang lancip. Nantinya ketika pemasangan, usahakan posisi
penyimpanan sambungan ini searah dengan jarum jam. Karena pada posisi seperti itu, ketika baud
diputarkan maka sambungan bulatan mata itik akan ikut mengencangkan.

Langkah kerja :

1. Gunakan tang pembulat atau tang lancip


2. Ketika pemasangan, usahakan posisi penyimpanan sambungan ini searah dengan
jarum jam.

5. KESIMPULAN

Setelah memahami jenis-jenis kabel dan fungsinya. Kita seharusnya dapat


mengaplikasikannya dalam pemasangan instalasi listrik. Kita harus menyesuaikan jenis kabel
beserta tegangannya sesuai standarisasi, cara pemasangan yang tepat sesuai standarisasi
PUIL agar tidak terjadi korsleting listrik dan harus pula memperhatikan keselamatan kerja.
Dalam menyambung dan mencabang kabel ternyata terdapat beberapa model penyambungan
diantaranya penyambungan ekor babi, Penyambungan puntir (bell hanger dan western union
), Penyambungan bolak balik ( Turn Back ), Penyambungan kabel bentuk Britania,
Mencabang kabel simpul (Knotted tap joint) dan sebagainya. Model – model penyambungan
tersebut masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan serta fungsi pemakaiannya.
Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam proses menyambung dan mencabang kabel
ini. Dikarenakan akan mempengaruhi fungsi dan kekuatan kabel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai