Anda di halaman 1dari 7

KABEL DAN TEKNIK PEMASANGAN

Nama : Boy Gilbertus Ua


Nim : 222310597
Jurusan : Teknik Elektro
Prodi : S1 Teknik Instalasi Listrik

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INSTALASI LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI KUPANG 2023
1. PENGERTIAN KABEL
Kabel Merupakan Sebuah alat yang berfungsi untuk menghantarkan arus Listrik. Dimana
arus Listrik akan dihantarkan menuju jaringan listrik tertentu, atau juga sebagai
komponen dan peralatan Elektronik yang hanya dapat beroperasi jika ada arus listrik.
Arus Listrik ini hanya dapat difungsikan jika ada penghantarnya yaitu Kabel. Kabel
umumnya akan dibuat menggunakan material tembaga atau alumanium ataupun tembaga
ini bisa menjadi konduktor atau penghantar yang baik.Selain sebagai penghantar
tegangan listrik kabel juga berfungsi sebagai penerima frekuensi gelombang. Dimana
dengan digunakan Kabel maka siaran radio atau televisi akanlebih memungkinkan untuk
diakses di setiap rumah.

2. JENIS-JENIS KABEL INSTALASI LISTRIK DOMESTIK


 Kabel Listrik NYY
Kabel NYY yang mengandung tembaga berisolasi PVC. Kabel NYY sering
Digunakan Sebagai penyempurna kabel NYA & NYM. Kbael NYY sangat cocok
digunakan pada instalasi listrik, baik itu didalam ruangan atau diluar ruangan.
Fungsi dari kabel NYY sebagai material selubung ruangan memiliki kualitas yang
baik dikarenakan cocok berada pada ruang tertutup dan tahan terhadap
kelembapan.
 Kabel Listrik NYA
Kabel NYA memiliki material pelapis berbahan tembaga tunggal dengan satu
lapisan berbahan PVC. Kabel NYA biasa digunakan untuk instalasi kabel udara
maupun kabel pada perumahan.
 Kabel Listril NYM
Kabel NYM mempunyai instalasidua lapis berbahan PVC dengan warna putih dan
abu-abu. Kabel Listrik NYM biasa digunakan pada gedung perkantoran dan
rumah.kabel NYM meupakan kabel yang banyak dipakai oleh masyarakat
dikarenakan daya listriknya sangat baik dibandingkan dengan kabel jenis lainnya.
 Kabel NYAF
Kabel NYAF tidak bisa bertahan pada tempat lembab atau basah dikarenakan
materialnya mudah terkelupas. Sifat kabel NYAF memiliki fleksibel yang tinggi,
hal tersebut dikarenakan tembaganya berbentuk serabut. Kabel jenis ini cocok
digunakan sebagai kabel listrik untuk instalasi rumah yang berkelok ataupun
membutuhkan banyak kengkungan.
 Kabel NYCY
Kabel NYCY adalah jenis kabel yang berfungsi ganda. Tidak hanya sebagai
penghantar didalam ruangan, kabel NYCY juga dapat berada diluar ruangan
hingga ditanam didalam tanah. Kabel ini memiliki lapisan pelindung pita CU
sehingga tahan terhadap beberapa kondisi cuaca.

3. Aturan Pemasangan Kabel Instalasi Listrik Domestik


I. Kabel
 Sebagai penghantar digunakan kabel berisolasi ganda (misalnya NYM) yang terdiri atas
dua atau tiga inti tembaga pejal dengan penampang tiap intinya minimum 1,5 mm2 .
 Kabel dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan penyambungan yang baik.
 Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2 .
 Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara
permanen di dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah
daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A
II. Lampu
 Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat sedemikian rupa
sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada
waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan lampu terpasang,
teramankan dengan baik dari kemungkinan sentuhan.
 Pada lampu tangan, sangkar pelindung, kait penggantung dan bagian lain yang terbuat
dari logam harus diisolasi terhadap fiting lampunya.
 Armatur penerangan harus terisolasi dari bagian lampu dan fiting lampu yang
bertegangan.
 Armatur penerangan harus terisolasi dari penggantung dan pengukuhnya yang terbuat
dari logam, kecuali apabila pemindahan tegangan pada bagian ini praktis tidak akan
menimbulkan bahaya.
 Armatur penerangan di tempat lembab, basah, sangat panas, atau yang mengandung
bahan korosi, harus terbuat dari bahan yang memenuhi syarat bagi pemasangan di tempat
itu dan harus dipasang sedemikian rupa sehingga air tidak dapat masuk atau berkumpul
dalam jalur penghantar, fiting lampu, atau bagian listrik lainnya.
 Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu, lembab, sangat
panas, berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan korosi, harus terbuat dari
bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti
disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi,
harus selalu terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat.
 Armatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas bahan yang mudah terbakar harus
dibuat, dipasang atau terlindung sedemikian rupa sehingga bagian yang bersuhu lebih
dari 90 tidak berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar itu.
 Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debu yang mudah terbakar atau
meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang kedap debu.
 Lampu untuk penerangan luar dan dalam ruang dengan air tetes harus kedap tetesan atau
dipasang dalam armatur penerangan yang kedap tetesan.
 Tutup roset dan kotak sambung untuk armatur lampu harus mempunyai cukup ruangan
sehingga kabel dengan terminal penghubungnya dapat dipasang dengan baik.
 Tiap kotak sambung harus dilengkapi dengan penutup, kecuali jika sudah tertutup oleh
kap armatur, fiting lampu, kotak kontak, roset, atau gawai yang sejenis.
 Bagian dinding atau langit-langit yang terbuat dari bahan mudah terbakar dan berada di
antara sisi kap armatur dan kotak sambung harus ditutup dengan bahan yang tidak dapat
terbakar.
 Perkawatan pada atau di dalam armatur harus terpasang dengan rapi. Diameter kawat
harus minimum 0,75 mm2 dan sedemikian rupa sehingga kabel bebas dari gaya tarik dan
kerusakan mekanik yang mungkin terjadi. Perkawatan yang berlebihan harus
dihindarkan. Kabel harus dipasang sedemikian rupa sehingga bebas dari pengaruh suhu
yang melebihi kemampuannya.
 Armatur harus terbuat dari logam, atau bahan lain yang diizinkan dan dibuat sedemikian
rupa sehingga terjamin kekuatan dan kekokohan mekaniknya. Pipa dan tempat masuknya
harus dibuat sedemikian rupa sehingga kabel dapat dengan mudah dipasang dan
dikeluarkan tanpa ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada bahan isolasi atau
putusnya hubungan kabel.
 Konstruksi rumah armatur yang tertanam tidak boleh menggunakan solder.
 Lampu rendah dan lampu lantai boleh dihubungkan dengan kabel berselubung karet yang
diizinkan bila pengawatannya ditempatkan bebas dari panas lampu.
III. Stop kontak
 Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi
tutup.
 Mudah dicapai tangan.
 Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan atau
di sebelah bawah.
IV. Saklar
 Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
 Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
 Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
V. PHB
 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan teratur, dan
harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.
 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dan pelayanan
mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah dicapai.
 Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan pelayanan, seperti instrumen ukur,
tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa
bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lazim lainnya.
 Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus menggunakan terminal
sehingga penyambungannya dengan komponen dapat dilakukan dengan mudah, teratur
dan aman. Ketentuan ini tidak berlaku bila komponen tersebut letaknya dekat saluran
keluar atau saluran masuk.
 Terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal saluran daya.
 Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai
penghantar, harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik yang
baik.
 Ruang bebas pada PHB tegangan rendah, lebarnya harus sekurang-kurangnya 0,75 m,
sedangkan tingginya harus sekurang-kurangnya 2 m.
 Posisinya setelah KWH Meter PLN
 Kalau rumah sederhana dengan daya 450 VA, umumnya menggunakan PHB sederhana,
dimana komponen PHB hanya berupa 1 buah fuse/ sikring atau bisa juga MCB (Miniatur
Circuit Breaker),
 Jika rumah besar dengan daya 2.200 VA keatas, biasanya menggunakan PHB Lengkap,
dimana masing – masing MCB melayani jenis beban yang berbeda.
VI. Saluran utama
 Warna penghantar :
Fase : hitam atau merah
Netral : biru
PE : kuning strip hijau
 Penampang penghantar saluran utama (buntutan)minimal 4 mm² dan sirkit akhir
(line) minimal 2,5 mm²
VII. MCB
 Memiliki ketahanan arus hubung pendek paling tidak sama besar dengan arus
hubung pendek yang mungkin terjadi dalam sirkit yang diamankan.
 MCB yang dipasang memiliki standar SNI
DAFTAR PUSTAKA

https://www.builder.id/download-puil-2011/

https://scadaku.wordpress.com/2013/11/24/syarat-pemasangan-peralatan-listrik-dalam-puil/

https://www.bing.com/search?
q=KANEL+LISTRIK&cvid=4e1928e534244282b045fd058b149666&aqs=edge..69i57j69i64.11981j0j4&FOR
M=ANAB01&PC=LCTS

Anda mungkin juga menyukai