Anda di halaman 1dari 23

RINGKASAN IPA KELAS VII SEMESTER 2

Disusun oleh: Lisna Styaningsih, S.Pd.


A. BAB 1 SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN
a. Urutan sistem organisasi kehidupan
Sel → jaringan→ organ → sistem organ → organisme → populasi→ komunitas
→ ekosistem → biosfer → bioma
Keterangan:
 Sel → bagian terkecil penyusun makhluk hidup
 Jaringan → Sekelompok sel yang mempunyai asal-usul, struktur, dan fungsi
sama.
 Organ → kumpulan berbagai macam jaringan yang melakukan satu tugas atau
lebih secara bersama-sama.
 Sistem organ → Kumpulan beberapa organ yang saling bekerja sama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu pada tubuh makhluk hidup
 Organisme/Individu → Beberapa sistem organ saling berinteraksi satu sama
lain sehingga membentuk tubuh suatu organisme atau makhluk hidup tunggal
yang merupakan suatu unit fungsional yang fundamental dalam ekosistem.
Contoh: satu tanaman mangga, seekor burung bangau, dan seorang anak
perempuan.
 Populasi → Sekelompok individu sejenis yang berada dalam tempat yang sama
(habitat) dan waktu yang sama. Contoh: sekelompok tanaman padi di sawah,
sekelompok ikan remora di laut, dan sekelompok anak di halaman rumah.
 Komunitas→ Beberapa populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan
waktu tertentu.
 Ekosistem → Suatu komunitas beserta lingkungannya baik biotik maupun
abiotik.

 Bioma → ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan fauna yang
khas yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis.

 Biosfer → bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air,


yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.

b. Sel hewan dan sel tumbuhan


Perbedaan sel hewan dan tumbuhan

1
No Bagian-Bagian Sel Sel Fungsi
Sel Hewan Tumbuhan
1. Dinding sel - √ Membentuk dan melindungi sel
2. Selaput sel √ √ Mengatur keluar masuknya zat dan
(membran sel) membungkus isi sel
3. Inti sel √ √ Mengatur/mengendalikan semua
aktivitas sel
4. Plastida - √ Tempat fotosintesis
(kloroplas)
5. Vakuola - √ Pencernaan makanan pada hewan
bersel satu
6. Mitokondria √ √ Pusat pembakaran atau pernapasan
(respirasi) sel
7. Lisosom √ - Mendaur ulang benda-benda asing
yang terdapat dalam sel
8. Badan golgi √ √ Membantu pembentukan protein,
mengeluarkan zat keluar sel
9. Retikulum √ √ Membantu metabolism protein,
Endoplasma lemak dan karbohidrat
10. Ribosom √ √ Membantu pembentukan protein,
mengeluarkan zat keluar sel
11. Sitoskeleton √ √ Menyokong stabilitas bentuk sel
12. Sentriol √ - Mensintesis mikrotubul silia dan
flagella, dapat menghasilkan
gelendong (spindle) pada sel hewan
13. Silia dan √ - Menggerakkan sel pada cairan atau

2
flagela menggerakkan cairan melewati
permukaan sel
14. Sentrosom √ - Pembelahan sel

c. Jaringan pada hewan dan tumbuhan


 Jaringan pada hewan: Jaringan epitel, jaringan otot, jaringan tulang rawan,
jaringan saraf, dsb.
 Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi 2 yakni jaringan meristem (jaringan
embrional) dan jaringan dewasa (jaringan permanen). Berikut tabel jaringan yang
ada pada tumbuhan beserta fungsinya.

No Nama jaringan Fungsi


1. Jaringan Meristem Jaringan yang sel nya aktif membelah
(Jaringan Embrional)
a. Meristem Apikal Menyebabkan pertumbuhan vertikal atau
(Meristem Primer) perpanjangan akar dan batang
b. Meristem Lateral Menyebabkan perbesaran pada batang
(Meristem
Sekunder)
c. Meristem Menumbuhkan daun dan cabang
Interkalar
2. Jaringan Dewasa (Jaringan Jaringan yang sel nya tidak aktif
Permanen) membelah
a. Jaringan Parenkim Menyimpan cadangan makanan
(Jaringan Dasar)
b. Kolenkim (Jaringan Jaringan yang berfungsi untuk
Penyokong) menyokong bagian tumbuhan yang masih
muda

c. Sklerenkim (Jaringan Jaringan yang berfungsi untuk menyokong


Penyokong) tubuh tumbuhan yang sudah tua.
d. Xilem dan Floem Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan
(Jaringan Pengangkut) zat-zat hara dari akar menuju daun dan
floem yang mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan.
e. Epidermis (Jaringan Jaringan yang terletak dipermukaan luar
3
Pelindung) tumbuhan untuk melindungi jaringan
dibawahnya.
d. Organ pada hewan dan tumbuhan
 Organ pada hewan: jantung, hati, paru-paru, ginjal, dll
 Organ pada tumbuhan: akar, batang, daun, bunga, buah
Berikut adalah tabel organ pada tumbuhan beserta fungsinya

No Nama Organ Fungsi


Tumbuhan

1. Akar  Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau


medium tumbuhnya.
 Menyerap air dan mineral dalam tanah atau pada
medium tumbuhnya.
 Menyimpan cadangan makanan.

2. Batang  Menykong bagian-bagian tumbuhan yang berada


di atas tanah
 Jalan pengangkutan air mineral dari akar menuju
daun dan jalan pengangkutan makanan dari daun
ke seluruh tubuh tumbuhan.
 Tempat menyimpan cadangan makanan

3. Daun  Tempat fotosintesis


 Mengatur penguapan air (transpirasi)
 Tempat pernapasan (respirasi) tumbuhan

4. Bunga Sebagai alat perkembangbiakan secara generative karena


terdapat putik (alat kelamin betina) dan benang sari (alat
kelamin jantan).
5. Biji Sebagai alat perkembangbiakan, dimana jika benihnya di
tanam akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

e. Sistem organ

4
1) Sistem pencernaan → berfungsi mencerna makanan supaya tubuh mampu
mengabsorbsi nutrisi yang ada pada makanan sehingga dapat diserap oleh
tubuh

2) Sistem pernapasan → menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida

3) Sistem rangka → menyokong tubuh dan melindungi organ dalam

4) Sistem peredaran darah → mengangkut oksigen dan sari-sari makanan ke


seluruh sel tubuh dan mengangkut zat sisa metabolisme, serta melindungi
tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit.

5) Sistem saraf → mengantarkan impuls rangsang dan memberikan tanggapan


(reaksi) terhadapnya

6) Sistem Ekskresi → Mengeluarkan sisa metabolism

7) Sistem reproduksi → Perkembangbiakan

f. Organisme → beberapa sistem organ yang bekerja sama membentuk organisme

g. Populasi → Sekelompok individu sejenis yang berada dalam tempat yang sama
(habitat) dan waktu yang sama.

Contoh: sekelompok tanaman padi di sawah, sekelompok ikan remora di laut,


dan sekelompok anak di halaman rumah.
h. Komunitas → Beberapa populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan
waktu tertentu.
i. Ekosistem → Suatu komunitas beserta lingkungannya baik biotik maupun abiotik.

j. Bioma → ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan fauna yang khas
yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis.

k. Biosfer → bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang


memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.

B. BAB 2 INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN


(EKOSISTEM)
a. Komponen biotik dan abiotik
1) Komponen Biotik → komponen yang hidup (makhluk hidup)
a) Produsen → Yang dapat membuat makanan sendiri yakni dengan
fotosintesis. Ex: tumbuhan

5
b) Konsumen → Yang bisa hidup dengan memakan makhluk hidup lain bisa
dari tumbuhan maupun hewan. Ex: elang, ayam, harimau, dll.
c) Dekomposer → menguraikan zat-zat sisa. Ex: bakteri dan jamur.
2) Komponen Abiotik

No Komponen Abiotik Fungsi


1) Cahaya Matahari  Untuk fotosintesis pada tumbuhan
 Membantu pembentukan tulang
2) Tanah  Sumber zat hara (mineral-mineral) bagi
tumbuhan
3) Air  Untuk fotosintesis pada tumbuhan
 Untuk minum manusia dan hewan
 Habitat makhluk hidup dari organisme
perairan
4) Udara  CO2 dibutuhkan untuk bahan fotosintesis
 O2 dibutuhkan untuk pernafasan
b. Hubungan Ketergantungan Komponen Biotik dan Abiotik
1) Pengaruh komponen biotik terhadap abiotik
Ex: pengaruh cacing tanah (biotik) terhadap tanah (abiotik), dengan adanya
cacing tanah dapat menggemburkan tanah sehingga sirkulasi dalam tanah
menjadi baik sehingga siap ditanami tumbuhan.
2) Pengaruh komponen abiotik terhadap biotik
Ex: Pengaruh udara (abiotik) bagi makhluk hidup (biotik), hal ini karena
makhluk hidup (tumbuhan) membutuhkan udara (CO 2) untuk fotosintesis,
sedangkan makhluk hidup (hewan dan manusia) membutuhkan udara (O 2)
untuk bernafas. Sedangan jika udara terkena polusi bisa berdampak pada
makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan).
3) Pengaruh komponen antar komponen biotik
Ex: Hewan dan manusia membutuhkan tumbuhan untuk makan.
c. Interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan
a) Jenis Interaksi
 Hubungan Intraspesifik → Hubungan antar organisme dalam satu jenis
(spesies). Hubungan interspesifik berguna pada proses perkembangbiakan
makhluk hidup, pembuatan sarang, pengasuhan, dan untuk memperoleh
makanan. Contoh : interaksi yang terjadi pada koloni semut.
 Hubungan Interspesifik → Hubungan antar organisme yang tidak sejenis.
Hubungan ini dibedakan menjadi predasi, netralisme, kompetisi, simbiosis,
dan antibiosis.
b) Jenis-Jenis Hubungan Interspesifik
6
1) Predasi→ Peristiwa suatu jenis organisme memakan jenis organisme lain
sebagai makanannya. Organisme yang memangsa disebut pemangsa
(predator), dan jenis yang dimakan (mangsa).
Contoh: Harimau memakan rusa.
2) Netralisme→ Hubungan dua organisme yang tidak saling mempengaruhi
meskipun hidup bersama di suatu daerah.
Contoh: Ayam dan kambing hidup bersama di suatu halaman.
3) Kompetisi→ Bentuk hubungan persaingan antara dua jenis organisme yang
berbeda jenis.
Contoh: kambing dan sapi bersaing untuk mendapatkan makanan (rumput).
4) Simbiosis→ Interaksi antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda dalam
hubungan yang bersifat langsung dan erat.
Berdasarkan sifat hubungannya simbiosis dibedakan menjadi simbiosis
mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
a) Simbiosis Mutualisme→ saling menguntungkan
Contoh: Burung kolibri dengan bunga dimana burung kolibri
mendapatkan nektar dari bunga dan bunga dibantu dalam penyerbukan.
b) Simbiosis Komensalisme→ satu untung dan satu tidak dirugikan
Contoh: Anggrek menempel pada pohon mangga, dimana dapat
memperoleh sinar matahari yang cukup. Sedangkan pohon mangga tidak
dirugikan karena anggrek tidak menghisap makanan dari pohon mangga.
c) Simbiosis Parasitisme → Satu untung dan satu dirugikan
Contoh: Benalu dan pohon yang ditumpangi, dimana benalu menghisap
makanan dari pohon yang ditumpangi, karena benalu tidak dapat
melakukan fotosintesis. Sehingga pohon yang ditumpangi dirugikan.
5) Antibiosis→ Hubungan dua jenis makhluk hidup yang berbeda, salah satu
menghambat pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang lainnya.
Contoh: Hubungan Penicillium notatum dengan bakteri, dimana
Penicillium notatum menghasilkan penisilin yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri yang hidup bersama dalam satu tempat.
d. Rantai makanan
 Proses makan dan dimakan dalam ekosistem
 Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan decomposer.
1) Produsen → organisme yang dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis (organisme autotrof). Contoh: tumbuhan dan ganggang hijau.
2) Konsumen → Organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri
(organisme heterotrof) atau organisme yang bisa hidup karena memakan
organisme lain baik langsung dari tumbuhan atau hewan lain.
Konsumen dibedakan menjadi:
7
 Konsumen tingkat I (konsumen primer) → langsung memakan
produsen. Ex: kelompok herbivora: belalang, kelinci, kambing, dst.
 Konsumen tingkat II (konsumen sekunder) → memakan konsumen
primer. Ex: kelompok karnivora atau omnivora
 Konsumen tingkat III (konsumen tersier) → memakan konsumen
sekunder. Ex: kelompok karnivora atau omnivora.
3) Dekomposer atau detritivora
Detritivora adalah organisme yang memakan detritus atau materi organik
dari organisme lain. Detritus berupa bangkai, feses, daun busuk, dll.
Contoh: cacing tanah, kutu kayu, dll. Sedangkan dekomposer adalah
organisme yang menghancurkan sisa-sisa materi organik. Contoh : bakteri,
jamur, dll.
 Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat tropik.
Tingkatan tropik pertama adalah produsen, tingkatan tropik kedua adalah
konsumen I yang diduduki oleh herbivora. Tingkatan tropik ketiga adalah
konsumen II yang diduduki karnivora, dst. Organisme yang menduduki tingkat
trofik tertinggi disebut konsumen puncak. Konsume puncak mati akan
dihancurkan oleh dekomposer.

 Berikut contoh rantai makanan

e. Jaring-jaring makanan→ banyaknya proses rantai makanan akan membentuk jaring-


jaring makanan.
Berikut contoh jaring-jaring makanan

8
f. Aliran Energi dan Piramida Makanan
a) Aliran Energi
 Dalam peristiwa rantai makanan sejatinya terjadi suatu proses perpindahan
energi antara jenjang organisme dari tingkat trofik terendah ke tingkat
trofik yang paling tinggi, hal inilah yang disebut aliran energi.
 Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi
makanan bai konsumen primer. Oleh konsumen primer, makanan yang
diperoleh diubah kembali menjadi energi. Konsumen sekunder juga
melakukan hal yang sama setelah memakan konsumen primer. Namun
tidak semua makanan yang dikonsumsi diubah menjadi energi. Selama
proses transfer energi selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap
melewati suatu tingkat trofik.

 Berikut piramida energi

9
b) Piramida Jumlah

 Jumlah produsen lebih besar daripada konsumen. Apabila dirinci lebih


lanjut jumlah produsen lebih besar daripada konsumen I, Jumlah
konsumen I lebih besar daripada konsumen II, jumlah konsumen II lebih
besar daripada konsumen III, dst. Maka bila digambarkan akan
membentuk suatu piramida
 Dalam piramida jumlah, produsen selalu menempati tropik I, konsumen I
menempati tropik II, konsumen II menempati tropik III, dst. Makin rendah
tropiknya, makin besar kandungan energi atau biomassanya.
g. Dinamika Populasi

10
 Dinamika populasi adalah keadaan perubahan jumlah atau kepadatan populasi
penduduk.
 Ada 3 faktor yeng mempengarui perubahan jumlah penduduk, yaitu kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
1) Kelahiran/Natalitas adalah angaka yang menunjukkan jumlah individu baru
yang lahir per 1000 penduduk per tahun.
2) Kematian/Mortalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian per
1000 penduduk per tahun.
3) Perpindahan penduduk/Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain. Misalnya:
a) Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri
b) Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri.
c) Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat
penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya.
d) Urbanisasi dalah perpindahan penduduk dari desa ke kota
 Jumlah penduduk akan meningkat jika natalitas lebih besar dari mortalitas atau
jika imigrasi lebih besar daripada emigrasi
 Berdasarkan ketiga faktor di atas, pertambahan jumlah penduduk suatu wilayah
dapat ditentukan melalui persamaan berikut.
P = (l - m) + (i +e)
P = pertumbuhan atau pertambahan jumlah penduduk
l = total kelahiran
m = total kematian
i = total imigran atau pendatang dari luar daerah
e = total emigrant atau penduduk yang pergi
 Pertumbuhan populasi yang semakin meningkat tanpa terkendali dapat
menyebabkan:
a) Berkurangnya ketersediaan sumber pangan
b) Meningkatnya polusi/pencemaran lingkungan/kerusakan lingkungan
c) Meningkatnya jumlah kebutuhan air bersih

C. BAB 3 PENCEMARAN LINGKUNGAN


a. Pengertian pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia.
Sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat menganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan polutan apabila:
1. Kadarnya melebihi batas kadar normal atau diambang batas
2. Berada pada waktu yang tidak tepat dan tempat yang tidak semestinya.
11
b. Jenis Pencemaran
1) Pencemaran air
 Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam air yang mengakibatkan kualitas air turun.
 Bahan pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah
tangga, dan limbah pertanian.
 Adapun dampak dari pencemaran air antara lain:

1. Penurunan Kualitas Lingkungan


2. Gangguan Kesehatan
3. Pemekatan Hayati
4. Mengganggu Pemandangan
5. Mempercepat Proses Kerusakan Benda

 Cara menanggulangi pencemaran air antara lain:

1. Pembuatan Kolam Stabilisasi


2. Membuat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
3. Pengelolaan Excreta

2) Pencemaran udara
 Pencemaran udara adalah kondisi dimana udara mengandung senyawa-
senyawa kimia atau substansi fisik maupun biologi yang memberikan
dampak buruk bagi kesehatan.
 Penyebab pencemaran udara antara lain adanya aktifitas alam (letusan
gunung berapi) dan aktifitas manusia (asap industri, pembakaran hutan).
 Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara antara lain bagi
kesehatan, tumbuhan, efek rumah kaca, dan rusaknya lapisan ozon.
3) Pencemaran tanah
 Pencemaran tanah adalah suatu keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
 Penyebab tersebut di antaranya limbah domestik, limbah industri, dan
limbah pertanian.
 Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena.
 Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.
 Penanggulangan pencemaran tanah dapat dilakukan dengan cara remidiasi
dan bioremidiasi.

12
a) Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar.
b) Bioremidiasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
D. BAB 4 PERUBAHAN IKLIM
a. Efek rumah kaca
 Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas
rumah kaca di atmosfer Bumi memerangkap radiasi panas dari Bumi.
 Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar Matahari mengenai permukaan Bumi, maka
akan menyebabkan Bumi menjadi panas, radiasi ini dipancarkan lagi ke
atmosfer. Panas yang kembali dipantulkan oleh Bumi terhalang oleh polutan
udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Kejadian ini
akan menahan panas yang terperangkap sehingga menyebabkan suhu Bumi
meningkat.
b. Pemanasan Global
a) Pengertian pemanasan global
Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap. Serta
sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.
b) Penyebab pemanasan global
Faktor penyebab terjadinya pemanasan global antara lain:
1) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai
pembangkit tenaga listrik.
2) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat
transportasi.
3) Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
4) Penebangan liar yang disertai dengan pembakaran lahan hutan.
5) Pemakaian chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator (pendingin).
6) Penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.
c) Dampak pemanasan global
Adapun dampak terjadinya pemanasan global antara lain:
1) temperatur Bumi menjadi semakin tinggi
2) banyak penguapan dan curah hujan
3) air laut meningkat akibat mencairnya glasier
4) hilangnya terumbu karang
5) kepunahan spesies yang semakin meluas
6) kegagalan panen besar-besaran
7) menipisnya lapisan ozon
d) Usaha-usaha menanggulangi pemanasan global
Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global:

13
1) menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara,
gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
2) efisiensi pemakaian bahan bakar kendaraan.
3) menghindari penebangan liar .
4) mengurangi penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs)
5) meningkatkan penghijauan
c. Perubahan Iklim
a) Pengertian Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah Iklim yang berubah akibat suhu global rata-rata
meningkat.
b) Penyebab terjadinya perubahan iklim
1) Aktivitas manusia → penggunaan kendaraan bermotor dan pembakaran di
pabrik yang meningkatkan emisi karbondioksida
2) Peningkatan gas rumah kaca → Gas rumah kaca dapat menyerap serta
memantulkan radiasi matahari sehingga membuat suhu bumi memanas.
3) Pemanasan global → kenaikan suhu bumi disebabkan oleh peningkatan
emisi gas karbondioksida dan gas rumah kaca lainnya.
4) Kerusakan fungsi hutan → penebangan hutan mengurangi jumlah
penangkapan karbondioksida dibumi
c) Dampak perubahan iklim bagi ekosistem
1) Meningkatnya suhu global
2) Melelehnya es di kutub
3) Meningkatnya permukaan laut
4) Peningkatan kejadian cuaca ekstrim
5) Peningkatan dan penurunanjumlah curah hujan
d) Cara-cara mengurangi perubahan iklim
1) Melakukan penghematan listrik
2) Menanam pohon (reboisasi)
3) Tidak menebang pohon di hutan
4) Menggunakan energi alternative
5) Tidak menggunakan alat yang menghasilkan gas CFC.
6) Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil.
7) Melakukan reuse, reduce, dan recycle.
E. BAB 5 STRUKTRUR BUMI DAN BENCANA
a. Lapisan bumi
1) Atmosfer
 Atmosfer adalah lapisan uap yang menyelimuti Bumi, terdiri atas campuran
dari gas, serta sedikit cairan dan padatan yang menyelimuti Bumi.
 Urutan lapisan atmosfer dari bawah hingga atas adalah troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, dan eksosfer. 
2) Litosfer
14
 Litosfer adalah lapisan batuan yang ada di bumi terdiri atas kerak bumi,
mantel, dan inti bumi.
1) Kerak Bumi dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudra.
2) Mantel Bumi terdiri atas mantel atas dan mantel bawah.
3) Inti bumi dibedakan inti luar yang berupa cairan pekat dan inti dalam
yang bersifat pekat.
3) Hidrosfer
 Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi. Meliputi perairan yang
luas seperti laut dan samudra, juga air di danau, sungai, air tanah, dan uap
air yang ada di udara.
 Air yang ada di bumi tidak pernah habis karena air memiliki sebuah siklus
yang dinamakan siklus hidrologi atau siklus air.
 Terdapat tiga jenis siklus hidrologi yaitu siklus hidrologi pendek, siklus
hidrologi sedang, siklus hidrologi panjang.
b. Bencana dan Tindakan tanggap bencana

No Jenis Bencana Penyebab Cara Mitigasi Bencana


1. Tsunami Faktor alam: pasang laut a) Penyuluhan tentang tanda-
akibat gempa tektonik tanda terjadinya tsunami
dengan sumber gempa di sehingga dapat membuat
tengah lautan warga yang tinggal di
pinggir pantai waspada.
b) Selalu waspada terhadap
tsunami jika pusat gempa
ada di tengah laut.
c) Jika ada tanda-tanda tsunami
seperti air laut tiba-tiba surut
setelah terjadi gempa maka
segera keluar dan mencari
tempat yang tinggi dan
aman.
d) Membuat jalur-jalur
evakuasi.
2. Gempa Bumi Faktor alam: pergerakan a) Jika terjebak di dalam
kerak bumi/lempeng ruangan berupaya
bumi yang menghasilkan berlindung di bawah meja
patahan atau tempat tidur yang kuat.
b) Jika berada pada tempat
terbuka jauhilah pohon besar
dan bangunan.
c) Konstruksi bangunan yang
15
baik seperti membuat
pondasi rumah yang kuat
dan atap dengan bahan yang
ringan yakni dengan baja
ringan.
3. Gunung Fakto alam: keluarnya a) Membuat jalur evakuasi
Meletus magma dari gunung b) Penyuluhan kepada
berapi masyarakat mengenai tanda-
tanda gunung meletus.
c) Melakukan identifikasi,
kajian dan pemantauan
resiko bencana dan
memperkuat sistem
peringatan dini
d) Melakukan pemetaan
kawasan rawan bencana
gunung api
e) Melakukan pengamatan dan
pemantauan terhadap
gunung api aktif.
f) Melakukan penyuluhan serta
memberi informasi tentang
kebencanaan pada
masyarakat
4. Banjir Faktor alam: Musim a) Perbaikan saluran air dan
penghujan yang pembersihan secara berkala.
berkepanjangan/el nina b) Tidak membuang sampah ke
Faktor manusia: sungai
membuang sampah ke c) Reboisasi
sungai, kurangnya d) Membuat tanggul/
resapan air, dangkalnya bendungan.
sungai, dll e) Tidak mendirikan bangunan
di dekat sungai.
5. Tanah Faktor alam: Tanah a) Terasering/sengkedan
Longsor miring di lereng b) Tidak mendirikan bangunan
pegunungan. di lereng atau dibawahnya.
Faktor manusia: c) Reboisasi
Penebangan pohon
secara illegal
6. Kekeringan Faktor alam: Musim a) Pembuatan tandon

16
kemarau yang air/waduk sebagai
berkepanjangan/ el nino. penampungan air.
b) Reboisasi
c) Menggunakan air
secukupnya
7. Erosi Faktor alam: Lapisan Menutupi daerah yang mudah
tanah di permukaan tidak terkena erosi dengan tumbuhan.
terlalu kuat sehingga
mudah dibawa oleh
aliran air atau aliran
angin
8. Badai Faktor alam: Angin Keluar dari rumah mencari
dengan kecepatan tinggi tempat yang aman.
saat pergantian musim
atau perbedaan cuaca
mendadak

F. BAB 6 TATA SURYA


a. Sistem tata surya
 Tata Surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas Matahari, Planet
Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid.
 Planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang
jauh dari Matahari.
 Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang edar.
 Sedangkan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut bidang
ekliptika.
 Bentuk orbit planet tidak melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips.
b. Karakteristik anggota tata surya
a) Matahari
 Matahari adalah bintang yang berupa gas panas dan bercahaya yang
menjadi pusat sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas matahari
tidak aka nada kehidapan dibumi
 Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan
korona
1) Inti Matahari → sumber energi matahari
2) Fotosfer → Melalui fotosfer, radiasi matahari ke luar dan terdeteksi
sebagai sinar matahari yang kita amati di bumi. Juga di di fotosfer
terdapat bintik matahari yang merupakan daerah dengan medan
magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah
sekitarnya.

17
3) Kromosfer → terlihat gelang merah saat bulan menggelilingi bula
pada waktu terjadinya gerhana matahari total.
4) Korona → lapisan paling luar, terlihat seperti mahkota dengan warna
keabu-abuan yang mengelilingi bulan pada waktu terjadinya gerhana
matahari total.
b) Planet
 Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri
akan tetapi hanya memancarkan cahaya dari bintang yang diterimanya.
 Planet berdasarkan letaknya dibedakan menjadi:

1) Planet dalam (Planet terestrial)


 Ciri-ciri planet dalam:
1. Letaknya dekat dengan matahari
2. Berukuran kecil
3. Memiliki sedikit satelit atau tidak sama sekali
4. Memiliki atmosfer yang cukup besar
 Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

2) Planet luar (Plenet Jovian)


 Ciri-ciri planet luar:
1. Planet yang letaknya jauh dengan matahari
2. Berukuran besar
3. Tersusun dari bahan-bahan ringan seperti hydrogen, helium,
metana, dan ammonia.
 Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
c) Komet
 Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang
sangat lonjong.
 Komet terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana,
dan ammonia.
 Bagian-bagian komet, yaitu sebagai berikut.
1) Inti komet, berukuran kecil, padat tersusun dari debu dan gas.
2) Koma, daerah kabu di sekitar inti
3) Ekor komet, bagian komet yang berukuran panjang. Arah ekor komet selalu
menjauhi matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angina dan
radiasi matahari.
d) Meteoroid
 Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang
mengandung unsur besi dan logam) yang bergerak di luar angkasa.
 Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer bumi disebut meteor.

18
 Apabila meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfer bumi dan jatuh ke
bumi disebut meteorit.
e) Asteroid
 Asteroid adalag potongan-potongan batu yang mirip dengan materi
penyusun planet.
 Sebagian besar terletak di daerah antara orbit mars dan Jupiter yang
disebut sabuk asteroid.

c. Dampak rotasi dan revolusi bumi bagi kehidupan di bumi

a) Rotasi Bumi

 Bumi kita berbentuk bulat, namun tidak benar-benar bulat, akan tetapi
sedikit lonjong dengan diameter sekitar 12.742 km.

 Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya, waktu yang


diperlukan Bumi untuk sekali berputar 23 jam 56 menit.

 Arah rotasinya dari barat ke timur, mengakibatkan terjadinya siang dan


malam.

 Adapun akibat lain dari rotasi Bumi adalah sebagai berikut.

1) Gerak semu harian Matahari.


2) Perbedaan waktu.
3) Pembelokan arah angin.
4) Pembelokan arah arus laut.
b) Revolusi Bumi
 Revolusi Bumi adalah perputaran Bumi mengelilingi Matahari, kala
revolusi Bumi yaitu 365,25 hari atau 1 tahun.
 Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan dengan arah perputaran
jarum jam.
 Adapun akibat adanya revolusi Bumi, yaitu sebagai berikut.
1) Terjadinya gerak semu tahunan Matahari.
2) Perbedaan lamanya siang dan malam.
3) Pergantian musim.
c) Rotasi dan Revolusi Bulan
 Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan Bumi sekaligus
merupakan satelit Bumi. 
 Sebagai satelit Bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri melainkan
memancarkan cahaya Matahari.
19
 Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan
bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari.
 Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 29,5
hari.
 Rotasi bulan adalah gerak perputaran Bulan pada porosnya. Waktu
yang diperlukan Bulan untuk sekali berotasi adalah 29,5 hari atau
satu bulan. Bulan berotasi dari Barat ke Timur. Oleh karena itu, kita
selalu melihat sisi yang sama setiap kali melihat Bulan.
 Revolusi bulan adalah gerak perputaran Bulan dalam mengelilingi Bumi.
Bulan mengelilingi Bumi dalam orbit yang berbentuk elips. Oleh karena
Bulan terus beredar mengelilingi Bumi maka tampak perubahan pada
bagian Bulan yang terkena sinar matahari. Akibatnya, Bulan sering
terlihat berubah bentuk. Perubahan bentuk bulan ini disebut perubahan
fase bulan. Satu daur penuh fase bulan terjadi selama 29,5 hari atau satu
bulan. Coba, kalian perhatikan beberapa fase bulan berikut ini.

Kenampakan bulan dipengaruhi oleh posisi Bumi, Bulan, dan Matahari.


menunjukkan bentuk bulan jika diamati dari Bumi. Separuh permukaan
bulan selalu dikenai sinar matahari. Fase-fase bulan dipengaruhi oleh
seberapa luas dari separuh permukaan tersebut yang dapat diamati dari
Bumi. Bagaimanakah fase bulan itu?

1)   Bulan baru


Pada fase bulan baru, posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.
Sisi bulan yang gelap menghadap ke Bumi, sehingga Bulan tidak
tampak.
2)   Bulan sabit

20
Seminggu kemudian, setelah bulan baru, bulan yang berbentuk sabit
terlihat di langit barat sesudah matahari tenggelam. Sabitnya menjadi
semakin lebar hari demi hari hingga menjadi bulan separuh.
3)   Bulan separuh
Separuh permukaan bulan menghadap Bumi dan hanya setengahnya
yang terkena sinar matahari. Oleh karena itu, Bulan hanya terlihat
separuhnya saja.
4)   Bulan purnama
Seminggu setelah terbentuk bulan sabit atau empat belas hari setelah
bulan baru, Bulan telah berpindah ke suatu titik. Pada posisi ini Bumi
berada di antara Bulan dan Matahari. Seluruh sisi bulan yang terkena
cahaya matahari akan terlihat. Inilah fase bulan purnama.

 Dampak dari pergerakan bulan di antaranya adalah sebagai berikut.


1) Pasang Surut Air Laut
2) Pembagian Bulan
3) Fase-fase Bulan

d. Gerhana matahari dan bulan

 Gerhana terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi menghalangi sinar Matahari,
sehingga Bumi atau Bulan tidak mendapatkan sinar Matahari.

 Ada dua jenis gerhana, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan.

1. Gerhana Matahari

 Ketika bayangan bulan bergerak menutupi permukaan bumi sehingga


posisi bulan berada diantara matahari dan bumi dan ketiganya
terletak dalam satu garis.

 Ada 3 kemungkinan gerhana matahari:

1) Gerhana matahari total→ daerah-daerah yang berada di bayangan inti


(umbra) sehingga cahaya matahari tidak tampak sama sekali.

21
2) Gerhana matahari sebagian → daerah-daerah yang terletak di antara umbra
dan panumbra (bayangan kabur), sehingga matahari kelihatan sebagian.

3) Gerhana matahari cincin→ daerah yang terkena lanjutan umbra, sehingga


matahari kelihatan seperti cincin.

2. Gerhana bulan

 Gerhana bulan terjadi ketika bulan memasuki bayangan bumi


sehingga posisinya bumi berada diantara matahari dan bulan

 Ada 2 gerhana bulan:

22
1) Gerhana bulan total→ pada waktu seluruh bagian bulan masuk
dalam umbra bumi .

2) Gerhana bulan sebagian→ Pada waktu bulan terletak di antara


umbra dan panumbra (bayangan kabur).

23

Anda mungkin juga menyukai