Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

VERTIGO

1. Pokok Bahasan : Vertigo


2. Sasaran :  Masyarakat Banjar Pande, Pedungan.
3. Hari/tanggal : Selasa, 11 Februari 2020
4. Waktu : 10.00 – 11.40 WITA
5. Tempat Pelaksanaan : Balai Banjar Pande, Pedungan.

6. Latar Belakang
Dalam Indonesia Sehat 2025, lingkungan strategis pembangunan
kesehatan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan jasmani, rohani maupun sosial, yaitu lingkungan
yang bebas dari kerawanan sosial budaya dan polusi, tersedia air minum
dan sarana sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman
yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta
terwujudnya kehidupan masyarakat yang memiliki solidaritas sosial
dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025
adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya,
sadar hukum, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe
community).Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku
hidup sehat, serta meningkatnya kemampuan masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan  yang bermutu dan optimal, maka akan
dapat dicapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Vertigo merupakan kasus yang sering ditemui. Secara tidak
langsung kitapun pernah mengami vertigo ini. Kata vertigo berasal dari
bahasa Yunani “vertere” yang artinya memutar. Vertigo termasuk kedalam
gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening,
sempoyangan, rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik.
Kasus vertigo di Amerika adalah 64 orang tiap 100.000, dengan
presentasi wanita lebih banyak daripada pria. Vertigo juga lebih sering
terdapat pada Usia yang lebih tua yaitu diatas 50 tahun.
Vertigo merupakan salah satu kelainan yang dirasakan akibat
manifestasi dari kejadian atau trauma lain. Misalnya adanya cidera kepala
ringan. Salah satu akibat dari kejadian atau trauma tersebut ialah seseorang
akan mengalami vertigo. Kasus ini sebaiknya harus segera ditangani,
karena jika dibiarkan begitu saja akan menggangu system lain yang ada di
tubuh dan juga sangat merugikan klien karena rasa sakit atau pusing yang
begitu hebat. Terkadang klien dengan vertigo ini sulit untuk membuka
mata karena rasa pusing seperti terputar-putar. Ini disebabkan karena
terjadi ketidakseimbangan atau gangguan orientasi.
Di indonesia angka kejadian vertigo saat ini sangat tinggi, pada
tahun 2010 dari usia 40 sampai 50 tahun sekitar 50% yang merupakan
keliuhan nomor 3 paling sering dikeluhkan oleh penderita yag datang ke
praktek umum, setelah nyeri kepala dan stroke
( sumarliyah2010.Cit.,Widiantoro,2010). Umumnya vertigo ditemukan
sekitar 15% dari keseluruhan populasi dari 4% - 7% yang diperiksakan
ke dokter (sumarliyah2010)
Berdasarkan data yang didapat penderita vertigo lebih cenderung
pada wanita dari pada laki – laki tengan umur pasien diatas 40 tahun,
umumnya masyarakat di indonesia merasa bosan dengan program
pengobatan yang lama serta rasa cemas terhadap penyakitnya, hal ini dapat
mengakibatkan masyarakat menjadi putus asa dan tidak semangat hidup.
Kelemahan tubuh dalam melakukan aktivitas dan penampilan keadaan
tubuhnya akan mengakibatkan masyarakat untuk menarik diri dan
mengurangi interaksi sosial.
Oleh karena itu, Untuk mencegah penyakit tersebut diperlukan
pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan infeksi
berulang , pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan. Pembelajaran
mengenai vertigo dirasa sangat penting dan perlu. Dengan memiliki
pengetahuan yang baik dan benar, maka diharapkan agar kasus vertigo ini
dapat berkurang dan masyarakat bisa mengetahui akan kasus vertigo ini
dan bisa mengantisipati akan hal tersebut.

7. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, sasaran mampu
memahami tentang masalah Vertigo.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan sasaran
dapat :
1. Menjelaskan pengertian penyakit vertigo
2. Menjelaskan penyebab vertigo
3. Menjelaskan tanda dan gejala vertigo
4. Menjelaskan penatalaksanaan Vertigo
5. Menjelaskan komplikasi Vertigo
6. Menjelaskan pencegahan Vertigo
8. KEGIANTAN
Tahap Kegiatan
Waktu
kegiatan Penyuluhan Sasaran
a. Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
kepada Masyarakat

b. Memperkenalkan diri Memperhatikan


kepada Masyarakat penyuluh

c. Menyampaikan topik, Mendengarkan


5 menit Pendahuluan maksud dan tujuan penyuluh
penkes kepada menyampaikan topik
Masyarakat dan tujuan.

d. Kontrak waktu untuk Menyetujui


kesepakatan pelaksanaan kesepakatan waktu
penkes dengan pelaksanaan penkes
Masyarakat

25 Menit Kegiatan a. Menggali kemampuan Menyampaikan


inti / Masyarakat tentang pengetahuannya
Penyajian materi yang akan tentang materi
disampaikan. penyuluhan
2.   
b. Memberikan penjelasan Mendengarkan
tentang materi yang akan penyuluh
diberikan kepada menyampaikan
Masyarakat dengan materi
menggunakan  leaflet
dan Power Point
1. Menjelaskan pengertian
penyakit vertigo
2. Menjelaskan penyebab
vertigo
3. Menjelaskan tanda dan
gejala vertigo
4. Menjelaskan
penatalaksanaan Vertigo
5. Menjelaskan komplikasi
Vertigo
6. Menjelaskan
pencegahan Vertigo

5 Menit Evaluasi  
a. Menyimpulkan dan M Mendengarkan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada
sasaran

b. Memberikan kesempatan Bertanya tentang


kepada Masyarakat untuk materi yang telah
bertanya tentang materi diberikan
yang sudah dibawakan. 4.    

c. Memberikan pertanyaan Menjawab


kepada sasaran tentang pertanyaan
materi yang sudah
disampaikan penyuluh
3.   
a. Meminta dan Memberikan kesan
memberikan kesan dan dan pesan
pesan

5 Menit Penutup
b. Menutup acara dan Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup
serta terima kasih kepada acara dan menjawab
sasaran. salam

9. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

10. Media
1. Leaflet
2. Power point
3. LCD
4. Laptop
5. Kursi dan meja
6. 1 sound dan cuk rol

11. Materi
1. Menjelaskan pengertian penyakit vertigo
2. Menjelaskan penyebab vertigo
3. Menjelaskan tanda dan gejala vertigo
4. Menjelaskan penatalaksanaan Vertigo
5. Menjelaskan komplikasi Vertigo
6. Menjelaskan pencegahan Vertigo

12. Setting Tempat :

M
ED
IA
Penyuluh

Peserta Peserta

Peserta

Peserta Peserta Peserta

13. Evaluasi
1. Struktur
a. Satuan Acara Penyuluhan ini sudah direncanakan 1 bulan yang lalu
b. Materi siap dua minggu sebelum penyuluhan
c. SAP siap 1 minggu sebelum penyuluhan
d. Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan kurun waktu dalam persiapan media 1 hari
e. Penyuluh melaksanakan tugasnya sesuai dengan pembagian tugas
2. Proses
a. Dari 100 Undangan yang disebar, hanya 80 orang saja yang dapat
menghadiri undangan ini.
b. Minimal sasaran menyimak dan mendengarkan materi penyuluhan
sebesar 80%
c. Dalam proses penyuluhan kesehatan berharap sasaran dapat
merespon dengan baik dan adanya feedback yang baik.
d. Dalam proses penyuluhan diharapkan sasaran (peserta) aktif,
dimana bisa melakukan tanya jawab serangkaian tentang
VERTIGO yang belum dimengerti
e. Peserta yang hadir diharapkan tidak meninggalkan tempat
penyuluhan selama penyuluhan berlangsung
f. Peserta yang hadir diharapkan bisa berinteraksi dengan baik
sehingga menciptakan suasana yang kondusif

3. Evaluasi Akhir
a) Jangka Pendek
1. Sasaran mengerti sekitar 85% dari materi yang telah diberikan.
2. Sasaran mau memahami materi yang telah disampaikan dan
tidak mengobrol.
3. Sasaran tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
b) Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai VERTIGO sehingga
dapat menurunkan status angka terjadinya VERTIGO .
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka antara
lain:
a. Menyebutkan pengertian Vertigo dengan persentase 80%-100%.
b. Menyebutkan penyebab Vertigo dengan persentase 80%-100%.
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Vertigo dengan
persentase 80%-100%.
d. Menyebutkan penatalaksanaan Vertigo dengan persentase 80%-
100%.
e. Menyebutkan komplikasi dari Vertigo dengan persentase 80%-
100%.
f. Menyebutkan cara pencegahan dari Vertigo dengan persentase
80%-100%
LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN
VERTIGO

A. PENGERTIAN
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau
berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau
berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan
keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa
berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih
baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun
penderita tidak bergerak sama sekali (Israr, 2008).

B. ETIOLOGI VERTIGO
Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam
saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya
sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau
perubahan tekanan darah yang terjadi secara tibatiba. Penyebab umum dari
vertigo: (Israr, 2008)
1. Keadaan lingkungan
a. Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
a. Alkohol
b. Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
a. Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara
karena berkurangnya
aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan
arteri basiler

4. Kelainan di telinga
1. Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional
vertigo)
2. Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
3. Herpes zoster
4. Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
5. Peradangan saraf vestibuler
6. Penyakit Meniere
5. Kelainan neurologis
a. Sklerosis multiple
b. Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin,
persarafannya atau keduanya
c. Tumor otak
d. Tumor yang menekan saraf vestibularis.

C. TANDA GEJALA VERTIGO

VERTIGO PERIFERAL VERTIGO SENTRAL


NO
(VESTIBULOGENIK) (NON-VESTIBULER)
1 Pandangan gelap Penglihatan ganda
2 Rasa lelah dan stamina menurun Sukar menelan
3 Jantung berdebar Kelumpuhan otot-otot
4 Hilang keseimbangan Sakit kepala yang parah
5 Tidak mampu berkonsentrasi Kesadaran terganggu
6 Perasaan seperti mabuk Tidak mampu berkata-kata
7 Otot terasa sakit Hilangnya koordinasi
8 Mual dan muntah Mual dan muntah-muntah
9 Memori dan daya piker menurun Tubuh terasa lemas
10 Sensitive pada cahaya terang
11 Berkeringat

D. PENATALAKSANAAN VERTIGO
Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi dengan obat-
obatan, terapi fisik / latihan dan olah raga. Dan jika kedua terapi di atas
tidak dapat mengatasi kelainan yang diderita dianjurkan untuk terapi
bedah.

Terapi menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) yang
terdiri dari
1. Terapi kausal
Terapi kasual yaitu pengobatan dengan meniadakan dan
memusnahkan penyebab penyakit sampai pada akar-akarnya.
2. Terapi simtomatik
Terapi simtomatik adalah suatu cara pengobatan dengan
mengurangi ataupun meringankan gejala penyakit, sedangkan
penyebab utamanya yang lebih mendalam tidak dipengaruhi sama
sekali. Sebagai contoh dengan meminum obat untuk menghilangkan
secara sementara.
3. Terapi rehabilitative
Terapi rehabilitatif adalah suatu terapi pengobatan secara fisik
dengan latihan fisik. Ada 2 metode terapi fisik yaitu :
a. Latihan Metode Brandt-Daroff
Latihan metode Brandt-Daroff yaitu pasien duduk tegak di
tepi tempat tidur dengan kaki tergantung. Lalu tutup kedua mata
dan berbaring dengan cepat pada salah satu sisi tubuh selama 30
detik, kemudian duduk tegak kembali. Setelah 30 detik baringkan
tubuh ke sisi lain dengan cara yang sama, tunggu selama 30 detik,
setelah itu duduk tegak kembali. Lakukan latihan ini 5 kali pada
pagi hari, dan 5 kali pada malam hari sampai 2 hari berturut-turut
tidak timbul vertigo lagi
b. Latihan Visual Vestibular dan Latihan Berjalan
1. Pada penderita yang harus berbaring
a) Melirik ke atas, ke bawah, ke samping kanan, ke
samping kiri. Selanjutnya gerakan serupa sambil
menatap jari yang digerakkan pada jarak 30 cm, mula-
mula gerakkannya lambat, makin lama makin cepat.
b) Gerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, makin lama
makin cepat. Lalu diulangi dengan mata tertutup.

2. Pada penderita yang sudah bisa duduk


a) Gerakkan kepala dengan cepat ke atas dan ke bawah,
seperti sedang manggut, sebanyak 5 kali, lalu tunggu 10
detik atau lebih lama sampai vertigo menghilang. Ulangi
latihan tersebut sebanyak 5 kali.
b) Gerakkan kepala menatap ke kiri atau ke kanan atas
selama 30 detik, kembali ke posisi biasa selama 30 detik,
lalu menatap ke atas sisi lain selama 30 detik dan
seterusnya. Ulangi latihan sebanyak 3 kali.
c) Sambil duduk membungkuk dan mengambil benda yang
diletakkan di lantai.
3. Pada penderita yang sudah bisa berjalan
a) Sambil berdiri gerakkan mata ke kiri dan kekanan dan
gerakkan kepala juga ke kiri dan ke kanan juga ke depan
dan ke belakang.
b) Duduk di kursi lalu berdiri dengan mata terbuka dan
tertutup.
c) Jalan menyeberang ruangan dengan mata terbuka dan
tertutup.
d) Jalan turun-naik pada lantai miring atau undakan dengan
mata terbuka dan tertutup bergantian.
e) Berjalan mengelilingi seseorang sambil melempar bola
dengannya.
f) Physical conditioning dengan melakukan olahraga
ringan.

E. KOMPLIKASI VERTIGO
Bila penyakit vertigo dibiarkan berlarut-larut maka akan mengakibatkan :
1. Penurunan kesadaran
2. Tuli
3. Kelumpuhan otot-otot wajah
4. Buta
5. Cidera kepala
6. Kejang
7. Infeksi
8. Berisiko stroke
9. Kehilangan keseimbangan
10. Tumor dekat pangkal otak

F. PENCEGAHAN VERTIGO
1. Memiliki Pola Hidup yang Sehat
Pola hidup yang sehat sulit sekali dimiliki masyarakat saat ini.
Masyarakat seringkali sulit memiliki kehidupan yang sehat. Waktu
yang padat dengan aktivitas, membuat seseorang menjadi lebih
memilih untuk beristirahat daripada berolahraga. Lebih memilih untuk
makan makanan cepat saji daripada makanan sehat. Oleh sebab itu,
anda disarankan untuk menjaga pola hidup yang sehat dengan waktu
yang tetap padat. Vertigo pun dapat dicegah dengan maksimal dengan
memiliki hidup yang sehat.
2. Menghindari Kondisi Anemia
Anemia merupakan kondisi yang menunjukkan seseorang dalam
kondisi kekurangan darah. Kekurangan darah dapat ditunjukkan
dengan kondisi kepala yang mudah pusing dan berputar-putar.
Menjaga kondisi tubuh terhindar dari anemia membuat pembentukan
sel darah merah menjadi lebih maksimal. Sehingga tubuh pun tidak
mudah lagi terkena penyakit vertigo. Karena penyakit vertigo
berpengaruh dengan sel darah yang kurang dan membuat seseorang
menjadi mudah pusing dan berputar-putar. Oleh sebab itu, hindarilah
kondisi anemia sebisa mungkin anda lakukan.

3. Menghindari Konsumsi Minuman Beralkohol


Minuman beralkohol merupakan kebiasaan tidak sehat yang
sering dilakukan oleh masyarakat masa kini. Konsumsi minuman
beralkohol ini seringkali dikira sebagai gaya hidup terkini yang
membuat semakin banyak anak-anak memiliki kecanduan pada
minuman beralkohol. Dalam hal mencegah penyakit vertigo, salah
satu cara pencegahan vertigo pun dapat dilakukan dengan tidak
mengonsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol ini dapat
membuat penyakit vertigo menjadi lebih mudah kambuh dan semakin
mudah sakit.

4. Mengelola Stress dengan Baik

Stress juga diketahui dapat memicu penyakit vertigo. Alasannya


karena beban stress akan menekan beberapa saraf kepala yang
kemudian memicu rasa sakit berputar. Berbagai permasalahan
penyakit vertigo ini dapat anda hindari dengan mengelola stress
dengan baik. Oleh karena itu, cara mencegah vertigo yang populer
juga dikenal dengan mengelola stress. Kelolah stress dengan baik dan
dapatkanlah tubuh sehat anda yang terbebas dari vertigo. Tubuh anda
pun dapat kembali lebih sehat dan tidak lagi tertekan gejala vertigo

5. Memosisikan Kepala yang Lebih Tinggi saat Tidur

Satu lagi cara pencegahan vertigo terjadi pada seseorang


dilakukan dengan memposisikan kepala dengan tepat saat tidur. Posisi
kepala selama tidur yang tidak tepat sangat membahayakan. Hal ini
dilatarbelakangi oleh tersumbatnya aliran darah ke kepala. Oleh sebab
itu, cara tidur orang vertigo diharapkan dapat memposisikan kepala
yang lebih tinggi saat tidur. Posisi kepala yang lebih tinggi dapat
membuat kepala dapat lebih mudah menerima dan mengalirkan darah.
Sakit kepala seperti vertigo pun dapat lebih mudah dicegah.

6. Menghindari Perubahan Posisi secara Mendadak

Perubahan posisi secara mendadak pun diketahui sangat


membahayakan untuk menimbulkan vertigo. Hal ini diketahui karena
vertigo memang ditimbulkan oleh permasalahan keseimbangan tubuh.
Keseimbangan tubuh yang terganggu ini menyebabkan pergerakan
tiba-tiba dapat membuat lingkungan berputar dan terasa pusing
mendadak. Oleh sebab itu, bergeraklah perlahan-lahan dan hindari
perubahan posisi mendadak yang membahayakan vertigo dapat
menyerang seseorang. Jadi mulai sekarang berhati-hatilah dalam
bergerak dan cegah vertigo menyerang.

7. Menjaga Kesehatan Jantung

Jantung yang terjaga kesehatannya diketahui penting untuk


menentukan apakah seseorang dapat terkena penyakit vertigo atau
tidak. Seperti diketahui, jantung yang sehat menentukan peredaran
darah yang lancar. Tanpa peredaran darah yang lancar, maka aliran
darah menuju ke kepala pun seringkali tersumbat. Oleh sebab itu,
lakukanlah berbagai upaya untuk menjaga kesehatan jantung.
Sehingga kesehatan jantung pun dapat memastikan penyakit vertigo
anda tidak mudah kambuh lagi. Mulai dari sekarang jagalah kesehatan
anda dengan baik.

8. Menjaga Kesehatan Telinga

Kesehatan telinga diketahui juga berhubungan dengan penyakit


vertigo yang sering menyerang seseorang. Seperti diketahui, telinga
memiliki saluran di bagian dalam yang disebut dengan labirin.
Kondisi labirin yang tidak sehat dapat berbahaya karena akan
menyebabkan keseimbangan tubuh menjadi terganggu. Oleh sebab itu,
anda diharapkan dapat memastikan kesehatan telinga anda terus
terjaga. Pastikan untuk selalu membersihkan telinga dan menjaganya
dari resiko cedera. Dengan demikian, telinga anda pun dapat terus
menjaga keseimbangan tubuh.

9. Menghindari Konsumsi Obat-Obatan Kimia Berlebihan

Obat-obatan kimia yang dikonsumsi berlebihan seringkali


menjadi penyebab kerusakan telinga. Jika telinga rusak, maka
keseimbangan tubuh dapat terganggu. Keseimbangan tubuh yang
terganggu kemudian menyebabkan vertigo terjadi. Oleh sebab itu,
hindarilah konsumsi obat obatan kimia berlebihan untuk mencegah
vertigo terjadi. Jadi cara mencegah vertigo kemudian adalah
menghindari konsumsi obat obatan kimia berlebihan secara sering dan
rutin.

10. Menghindari Cedera pada Bagian Kepala

Cedera pada bagian kepala juga seringkali menjadi penyebab


sakit kepala, misalnya vertigo. Kepala dapat cedera akibat berbagai
kecelakaan. Misalnya pukulan benda tumpul dan memar pada kepala
menyebabkan seseorang menjadi kesulitan untuk menjaga kesehatan
kepalanya. Seseorang yang mengalami cedera kepala dapat
menyebabkan vertigo menjadi lebih mudah kambuh. Oleh sebab itu,
hindarilah cedera pada bagian kepala anda untuk mencegah vertigo
kambuh.

11. Menghindari Cedera pada Bagian Tulang Belakang

Tulang belakang juga merupakan pusat saraf manusia. Untuk


itu, penting menjaga kesehatan tubuh seseorang dengan tidak
membiarkan bagian tulang belakangnya menjadi cedera. Tulang
belakang yang cedera dapat mempengaruhi saraf dan menimbulkan
penyakit kepala seperti vertigo. Oleh karena itu, pastikanlah untuk
menjaga kesehatan kepala anda dan menghindari vertigo dengan
menghindari cedera pada bagian tulang belakang anda.

12. Mengonsumsi Makanan yang Bernutrisi Baik

Makanan yang bernutrisi baik perlu untuk dikonsumsi agar


kekebalan tubuh dapat terjaga dengan baik. Memiliki tubuh dengan
kekebalan tinggi menjamin kesehatan tubuh dapat lebih mudah
dijaga dari serangan penyakit. Termasuk juga serangan penyakit
vertigo. Oleh sebab itu, pastikanlah untuk menjaga kesehatan tubuh
anda dengan tidak mengonsumsi makanan penyebab vertigo
kambuh, seperti makanan beku, jeroan, daging yang berlebihan, dll.
Selalulah mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi dan
menyehatkan tubuh.
LAMPIRAN 2
EVALUASI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan vertigo...
a. Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau
seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang
biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
b. Perasaan seolah-olah penderita bergerak, terasa di bagian tangan berputar
gemetar
c. Perasaan mual dan muntah yang datang secara tiba- tiba
d. Perasaan sakit menusuk nusuk pada bagian kepala atas
e. Semua jawaban salah
2. Dibawah ini merupakan intoksikasi obat-obatan yang dapat menyebabkan
vertigo, kecuali….
a. Antikonvulsan
b. Kanamisin
c. Analgetik
d. Neomisin
e. Alcohol
3. Vertigo adalah disorientasi (gangguan pengamatan) terhadap
ruangan atau halusinasi gerakan,yang dapat berupa, kecuali….
a. Rasa berputar
b. Rasa gerakan linear
c. Rasa goyang
d. Rasa gerakan yang tidak umum
e. Benar semua
2. Vertigo merupakan setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh
penderita atau objek-objek disekitar  penderita yang bersangkutan
dengan kelainan….
a. Sistem keseimbangan
b. Sistem ketahanan
c. Sistem kekebalan
d. Semua salah
e. Semua benar
3. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan...
a. Kelainan telinga, saraf otak dan pengelihatan
b. Kelainan kejiwaan
c. Kelainan fungsi hati
d. Kelainan kekebalan tubuh dan imun
e. Kelainan ginjal
4. Penyebab umum dari vertigo,kecuali...
a. Lingkungan
b. Obat
c. Mabuk darat dan laut
d. Gangguan mobilitas
e. Gangguan neurologis
5. Bukan merupakan Tanda dan gejala dari vertigo....
a. Pusing berputar, mual dan muntah
b. Pusing kepala sebelah dan mengigil
c. Pandangan gelap dan pengelihatan ganda
d. Hilang keseimbangan, terasa seperti mabuk
e. Tubuh lemas dan berkeringat
6. Hal- hal yang bisa dilakukan untuk menghindari vertigo..
a. Rajin berolahraga dan healthy life style
b. Rajin berinteraksi
c. Mengkonsumsi rokok berlebihan
d. Terlalu sibuk
e. Tidak sarapan
7. Beberapa terapi meringankan vertigo yang dapat diberikan adalah....
a. Terapi dengan obat-obatan
b. Terapi fisik / latihan dan olah raga.
c. Terapi pikiran
d. Terapi bedah
e. Terapi kausal
8. Bila penyakit vertigo dibiarkan berlarut-larut maka akan mengakibatkan...
a. Tuli
b. Kelumpuhan otot wajah
c. Kehilangan keseimbangan
d. Buta
e. Penurunan kesadaran

Kunci jawaban :
1. A
2. C
3. D
4. A
5. A
6. D
7. B
8. A
9. C
10. C

Daftar Pustaka

Israr, yayan A. 2008. Vertigo. Diakses: 10 februari 2020.


https://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/vertigo_files-of-
drsmed.pdf.

Lumban Tobing. S.M, 2003, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta: FK UI

Mansjoer et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Sudoyo Aru.W et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
VERTIGO
OLEH:

NI PUTU ANGGUN LASRI PURNAMA DEWI

NIM : P07120018097

TINGKAT 2.3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN

2020

Anda mungkin juga menyukai