Anda di halaman 1dari 31

TUGAS PRAKTIKUM KEPERAWATAN GERONTIK

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS

OLEH:

KOMANG SRIANA OKPIYANTI


NIM. P07120018070

TINGKAT III.2/SEMESTER V
PRODI D-III KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1. Definisi
Osteoarthritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis
(sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan
dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). Osteoarthritis adalah
golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama dan
akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di
bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur
dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi. (Purwanto, 2016).
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi yang
dapat digerakkan, terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran patologis yang
karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta terbentuknya tulang-tulang
baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang membentuk sendi, sebagai hasil akhir
terjadi perubahan biokimia, metabolisme, fisiologis dan patologis secara serentak pada
jaringan hialin rawan, jaringan subkondrial dan jaringan tulang yang membentuk
persendian. (Purwanto, 2016).

2. Etiologi
Menurut (Purwanto, 2016), beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah
sebagai berikut:
a) Umur
Perubahan fisis dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya umur
dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya berbentuk
pigmen yang berwarna kuning.
b) Pengausan (wear and tear)
Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi
melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena bahan yang
harus dikandungnya.
c) Kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat badan,

2
sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoarthritis mengakibatkan
seseorang menjadi tidak aktif dan dapat menambah kegemukan.
d) Trauma
Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoarthritis adalah trauma yang
menimbulkan kerusakan pada integritas struktur dan biomekanik sendi tersebut.
e) Keturunan
Heberden node merupakan salah satu bentuk osteoarthritis yang biasanya
ditemukan pada pria yang kedua orang tuanya terkena osteoarthritis, sedangkan
wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang terkena.
f) Akibat penyakit radang sendi lain
Infeksi (artritis rematord; infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan reaksi
peradangan dan pengeluaran enzim perusak matriks rawan sendi oleh membran
sinovial dan selsel radang.
g) Joint Mallignment
Pada akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka rawan sendi akan
membal dan menyebabkan sendi menjadi tidak stabil/seimbang sehingga
mempercepat proses degenerasi.
h) Penyakit endokrin
Pada hipertiroidisme, terjadi produksi air dan garam-garam proteglikan yang
berlebihan pada seluruh jaringan penyokong sehingga merusak sifat fisik rawan
sendi, ligamen, tendo, sinovia, dan kulit. Pada diabetes melitus, glukosa akan
menyebabkan produksi proteaglikan menurun.
i) Deposit pada rawan sendi
Hemokromatosis, penyakit Wilson, akronotis, kalsium pirofosfat dapat
mengendapkan hemosiderin, tembaga polimer, asam hemogentisis, kristal
monosodium urat/pirofosfat dalam rawan sendi.

3
3. Patofisiologi
Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang,
dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi
mengalami kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada
bagian tepi sendi. Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit
yang merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh
stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya
polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga
mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi
yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis.
Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
Osteoarthritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan.
Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan
ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut. Perubahan-perubahan
degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera
sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan
menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga
menyebabkan fraktur ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang
pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang
menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki
kripitasi, deformitas, adanya hipertropi atau nodulus. (Purwanto, 2016).

4
4. Pohon Masalah

5
5. Klasifikasi
Klasifikasi osteoarthritis menurut (Purwanto, 2016), adalah sebagai berikut:
a) Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang
berhubungan dengan osteoarthritis.
b) Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur

6. Gejala Klinis
Beberapa gejala klinis pada pasien osteoarthritis adalah sebagai berikut,
(Purwanto, 2016):
a) Rasa nyeri pada sendi
Merupakan gambaran primer pada osteoarthritis, nyeri akan bertambah apabila
sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik.
b) Kekakuan dan keterbatasan gerak
Biasanya akan berlangsung 15 – 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat
memulai kegiatan fisik.
c) Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam ruang sendi
akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini
akan menimbulkan rasa nyeri.
d) Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan
berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan
penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya
berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada
osteoarthritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan
tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat
diketahui penyebabnya.
e) Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan
dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
f) Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
g) Gangguan Fungsi

6
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.

7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien osteoarthritis di antaranya sebagai berikut:
a) Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi sebagai
penyempitan rongga sendi.
b) Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal.

8. Pentalaksanaan
Penatalaksanaan pasien meningitis menurut (Purwanto, 2016), adalah:
a) Tindakan preventif
1) Penurunan berat badan
2) Pencegahan cedera
3) Screening sendi paha
4) Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat kerja
b) Farmakologi (obat NSAID bila nyeri muncul)
c) Terapi konservatif (kompres hangat, mengistirahatkan sendi, pemakaian alat- alat
ortotik untuk menyangga sendi yang mengalami inflamasi)
d) Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi), debridemen artroscopik
e) Pembedahan (artroplasti)

9. Komplikasi
Menurut (Suriani & Lesmana, 2013) komplikasi yang ditimbulkan oleh
osteoarthritis knee antara lain:
Gangguan pada waktu berjalan karena adanya pembengkakan akibat peradangan.
a) Terjadi kekauan pada sendi lutut karena peradangan yang berlangsung lama
sehingga struktur sendi akan mengalami pelengketan.
b) Terjadi atrofi otot karena adanya nyeri
c) Menurunnya fungsi otot akan mengurangi stabilitas sendi terutama sendi penumpu
berat badan, sehingga dapat memperburuk keadaan penyakit dan menimbulkan
deformitas.

7
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien
Identitas klien yang terdiri dari nama, no. rm, tanggal lahir, jenis kelamin,
kewarganegaraan, pendidikan, agama, status, tgl masuk rumah sakit, tgl pengkajian,
diagnosis medis serta identitas penanggung jawab pasien.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk rumah sakit.
Biasanya keluhan utama pada penderita osteoarthritis adalah nyeri sendi.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Menggambarkan keluhan utama klien, kaji tentang proses perjalanan penyakit
sampai timbulnya keluhan, faktor apa saja yang memperberat dan meringankan
keluhan.
c. Riwayat penyakit terdahulu
Menanyakan masalah kesehatan yang lalu, baik yang berkaitan langsung dengan
penyakit sekarang maupun yang tidak ada kaitannya seperti riwayat MRS,
riwayat dioperasi, riwayat kelainan bawaan, dan riwayat alergi.
d. Riwayat penyakit keluarga
Merupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan
penyakit yang dideritanya. Pada riwayat kesehatan keluarga, biasanya apakah
ada di dalam keluarga ada keturunan seperti hipertensi, DM, dan penyakit
jantung.

8
e. Kategori psikologis subategori nyeri dan kenyamanan: nyeri akut

Nyeri Akut
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh nyeri Tekanan dara meningkat
Tampak meringis Pola napas berubah
Bersikap protektif (misalnya Nafsu makan berubah
waspada, posisi menghindari
nyeri)
Gelisah Proses berpikir terganggu
Frekuensi nadi meningkat Menarik diri
Sulit tidur Berfokus pada diri sendiri
Diaforesis

II. Diagnosa Keperawatan


a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) dibuktikan
dengan mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap protektif (misalnya waspada,
posisi menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit tidur, tekanan
darah meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir
terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, diaphoresis. (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2017).

9
III. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Tujuan &
Intervensi Keperawatan
Tgl. Keperawatan Kriteria Hasil TTD
(SIKI)
(SDKI) (SLKI)
Nyeri Akut (Label Setelah dilakukan Intervensi Utama :
D.0077) berhubungan intervensi Manajemen Nyeri (Label
dengan agen keperawatan I.08238)
pencedera biologis selama 3x2 jam Observasi
(inflamasi) dibuktikan maka, Tingkat 1. Identifikasi lokasi,
dengan mengeluh Nyeri (Label karakteristik, durasi,
nyeri, tampak L.08066) frekuensi, kualitas,
meringis, bersikap Menurun dengan intensitas nyeri
protektif (misalnya kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
waspada, posisi a) Keluhan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri
menghindari nyeri), menurun (5) non verbal
gelisah, frekuensi b) Meringis
nadi meningkat, sulit menurun (5) Terapeutik
tidur, tekanan darah c) Gelisah 1. Berikan teknik non
meningkat, pola menurun (5) farmakologis untuk
napas berubah, nafsu d) Frekuensi nadi mengurangi rasa nyeri
makan berubah, membaik (5) (kompres hangat)
proses berpikir e) Tekanan darah 2. Kontrol lingkungan yang
terganggu, menarik membaik (5) memperberat rasa nyeri
diri, berfokus pada 3. Fasilitasi istirahat dan
diri sendiri, tidur
diaphoresis.
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri

10
3. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

11
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. In Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia (Vol. 2). Retrieved from http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/KMB-2-Komprehensif.pdf
Suriani, S., & Lesmana, S. I. (2013). Latihan Theraband Lebih Baik Menurunkan Nyeri
Daripada. Jurnal Fisioterapi.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik Edisi 1. In Dewan Pengurus Pusat PPNI.
https://doi.org/10.1093/molbev/msj087
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. In Dewan
Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. In DPP
PPNI.

12
Politeknik Kesehatan Denpasar Form.JKP.09.0.2019
Jurusan Keperawatan

ORIENTASI PASIEN BARU

Nama : Tn. S
Tanggal Lahir : 31/12/1959 L/P
No RM :
2 7 7 1 9 0

NO PROSEDUR DILAKUKAN KET

1 Memberi salam √ Ya Tidak

2 Mengantar pasien ke ruangan √ Ya Tidak

3 Memberi penjelasan kepada pasien dan


keluarga pasien tentang :
√ Ya Tidak
- Peraturan rumah sakit tentang
hak dan kewajiban pasien dan √ Ya Tidak
keluarga
- Informasi tentang petugas yang merawat √ Ya Tidak
- Informasi tentang catatan
perkembangan kondisi pasien dan √ Ya Tidak
rencana asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan
- Informasi tentang persiapan pasien
pulang

Denpasar, 6 Oktober 2020

Pasien/Keluarga Perawat

(Ny. S) (Sriana Okpiyanti)

13
Form.JKP.01.21.2019

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PENGKAJIAN

A. DATA BIOGRAFI
Nama pasien : Tn.S

Jenis kelamin : Laki-laki

Golongan darah :B

Tempat & tanggal lahir : Penebel, 31/12/1959

Pendidikan terakhir : S1

Agama : Hindu

Status perkawinan : Menikah

Tinggi badan/berat badan : 168 cm/65 kg

Penampilan : Bersih dan Rapi

Alamat : Br. Serason, Ds. Pitra, Penebel, Tabanan

Diagnose Medis : Osteoarthritis

Penangung jawab

Nama : Ny. S

Hub dengan pasien : Istri

Alamat & telepon : Br. Serason, Ds. Pitra, Penebel, Tabanan

14
B. Riwayat Keluarga
Genogram :

15
Keterangan :

= meninggal

= laki-laki masih hidup

= perempuan masih hidup

= hubungan perkawinan

= pasien

C. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja (Pensiunan)

Alamat pekerjaan :-

Berapa jarak dari rumah :-

Alat transportasi :-

Pekerjaan sebelumnya : Guru

Berapa jarak dari rumah : 1 km

Alat tranportasi : Motor

Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : Gaji

D. Riwayat Lingkungan Hidup


Type tempat tinggal : Permanent

Kamar : 3 kamar

Kondisi tempat tinggal : Bersih

Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 3 orang

Derajat privasi : Baik

E. Riwayat Rekreasi
Hobby/minat : Menyanyi/ Mekidung

Keanggotaan dalam organisasi :-

Liburan/perjalanan :-

16
F. Sistem Pendukung
Perawat/bidan/dokter/fisiotherapi : Dokter

Jarak dari rumah : 5 km

Rumah Sakit :- jaraknya - km

Klinik :- jaraknya - km

Pelayanan kesehatan di rumah :-

Makanan yang dihantarkan :-

Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : -

Kondisi lingkungan rumah : Baik

Lain-lain :-

G. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu: Pasien mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.

Keluhan utama : Pasien mengeluh sulit menggerakan ekstremitas bawah dan


nyeri pada lutut kanannya sejak 1 minggu yang lalu.

 Profokative/Paliative : Nyeri sendi


 Quality/Quantity : Tertusuk-tusuk
 Region : Lutut kanan
 Severity scale : Skala 4
 Time : Hilang timbul

17
Obat-obatan

NO NAMA DOSIS KET


OBAT

1. Santagesic 62,5 mg (1x1 ampul) IV

2. Methylprednisolone 62,5 mg (1x1 ampul) IV

Status imunisasi :-

Alergi :-

* Obat-obatan :
* Makanan :
* Faktor lingkungan :
Penyakit yang diderita : Osteoarthritis

H. Aktivitas
Hidup Sehari-
hari Indeks
Katz :

BB : 65 kg

TL/TB : 168 cm

IMT : BBTB

Vital sign : S = 36°C Nadi = 84x/menit Respirasi = 20x/menit


Tekanan darah : 130/80 mmHg Tidur: √ Duduk: - Berdiri : -

I. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

a. Oksigenasi
- Bentuk dada normal
- Pegerakan dada simetris
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan

18
b. Cairan dan eklektrolit
Pasien mengatakan mampu menghabiskan 1000 cc air/hari
c. Nutrisi
Pasien mengatakan makan normal 3 x 1 hari
d. Eliminasi
Pasien mengatakan BAB dan BAK terganggu karena nyeri pada lutut kanan
e. Aktivitas
Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
selama nyeri tidak timbul
f. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan pola tidur terganggu saat nyeri timbul pada malam hari
(tidur malam ± 7 jam)
g. Personal hygiene
Pasien mengatakan mampu melakukan personal hygiene secara mandiri
h. Seksual
Pasien mengatakan kebutuhan seksual normal
i. Rekreasi
Pasien mengatakan rekreasi yang sering dilakukan hanya menonton tv di
rumah

j. Psikologis
 Persepsi klien : Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan
penyakitnya
 Konsep diri :
a) Gambar diri : Bagian tubuh pasien tidak terdapat
kecacatan
b) Harga diri : Hubungan pasien dengan
keluarga dan masyarakat baik
c) Ideal diri : Pasien berharap sembuh dan dapat
beraktivitas seperti dahulu
d) Identitas diri : Pasien mengatakan harus dapat
bekerja untuk membantu keluarga

19
K. Tinjauan Sistem
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS : 15
Tanda-tanda Vital : TD = 130/80 mmHg, S = 36°C, N = 84 x/menit, RR =
20x/menit
1. Kepala : Simetris, warna rambut hitam, tidak terdapat nyeri tekan

2. Mata-Telinga-Hidung

a) Penglihatan : Baik, sclera normal, konjungtiva normal

b) Pendengaran : Baik, tidak ada keluhan

c) Hidung : Baik, tidak ada keluhan

3. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limpa dan tidak ada tiroid

4. Dada dan punggung : Tidak terdapat lesi

a) Paru-paru : Tidak terdapat bunyi tambahan

b) Jantung : Reguler, suhu akral 36°C

5. Abdomen dan pinggang : Bentuk normal


a) Sistem Pencernaan : Pasien mengatakan BAB terganggu karena
nyeri pada lutut kanan
b) Sistem Genetaurinariue : BAK: kuning, bau khas, frekuensi 4x/hari,
BAB: kuning, bau khas, frekuensi 1x/hari
6. Ektremitas atas dan bawah : Tidak ada kelainan bentuk pada tulang dan jari,
terjadi kelemahan/nyeri pada lutut kanan kanan
7. Genetalia : Tidak ada kelainan/penyakit pada vagina
8. Reproduksi : Pasien berjenis kelamin perempuan

L. Hasil pengkajian kognitif dan mental


1. Short Porteble Mental Status Questionaire ( SPMSQ ) =-
2. Mini - Mental State Exam ( MMSE ) =-
3. Inventaris Depresi GDS short fom =-

M. Data Penunjang

20
1. Laboratorim : -
2. Radiologi :-
3. EKG :-
4. USG :-
5. CT- Scan :-
6. Obat - obatan :
- Santagesic : 62,5 mg (1x1 ampul IV)
- Methylprednisolone : 62,5 mg (1x1 ampul IV)

21
Masalah Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
1. Nyeri Akut
Perawat Pengkaji

(Sriana Okpiyanti)

22
Pengkajian dilakukan saat:
 Initial assessment dilakukan pertama kali di ruang rawat inap
 Pengkajian ulang dilakukan setiap minggu

No. Dimensi Skor Pengkajian


Tanggal 6/10/2020 7/10/2020 8/10/2020
1 Sensori Persepsi 3 3 3
2 Kelembaban Kulit 3 3 3
3 Aktivitas 3 3 3
4 Mobilisasi 3 3 3
5 Status Nutrisi 3 3 3
6 Pergesekan Kulit 3 3 3
Total Skor 18 18 18
Paraf/Nama Terang Sriana Sriana Sriana

Protokol pengkajian risiko gangguan integritas kulit dengan Skala Braden


1 2 3 4
1 Sensori persepsi Keterbatasan total Sangat terbatas Agak terbatas Tidak ada
kelemahan
2 Kelembaban kulit Selalu lembab Sering lembab Kadang-kadang Jarang lembab
lembab
3 Aktifitas Bedrest Bisa duduk Kadang-kadang Sering jalan
Jalan
4 Mobilisasi Imobilisasi total Sangat terbatas Agak terbatas Tidak ada batasan
5 Status nutrisi Sangat kurang Mungkin tidak cukup Cukup Sangat baik
6 Pergesekan Bermasalah Potensi ada masalah Tidak ada
Masalah

Derajat risiko:
Risiko rendah : 15-18
Risiko sedang : 13-14
Risiko tinggi : 10-12
Risiko sangat tinggi :≤9

23
Form.JKP.07.01.2019

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S
Tanggal Lahir/Umur : 31-12-1959/ 60 tahun RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No RM : 277190
Jenis Kelamin : Laki-laki

Tgl. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Keperawatan Tanda


Tangan
6/10/ Nyeri Akut (Label D.0077) Setelah dilakukan intervensi keperawatan Intervensi Utama : Manajemen Nyeri (Label Sriana
2020
berhubungan dengan agen selama 3x8 jam maka, Tingkat Nyeri I.08238)
pencedera biologis (Label L.08066) Menurun dengan Observasi
(inflamasi) dibuktikan kriteria hasil: 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan pasien mengeluh a) Keluhan nyeri menurun (5) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
nyeri pada lutut kanan, b) Meringis menurun (5) 2. Identifikasi skala nyeri
tampak meringis, tampak c) Gelisah menurun (5) 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
gelisah, frekuensi nadi d) Frekuensi nadi membaik (5)
meningkat, tekanan darah e) Tekanan darah membaik (5) Terapeutik
meningkat. 4. Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (kompres hangat)
5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa

24
nyeri
6. Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi
7. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
9. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu

25
Form.JKP.06.01.2019

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Lahir/Umur : 31-12-1959/60 tahun
No RM : 277190
Jenis Kelamin : Laki-laki

Tgl. Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf


6/10/ 08.00 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, DS: Pasien mengatakan nyeri pada Sriana
2020
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas lutut kanan, pasien mengatakan
nyeri nyeri dirasa seperti tertusuk-tusuk,
nyeri hilang timbul
DO: Pasien tampak gelisah, skala
nyeri 3, TD: 130/80 mmHg, N:
884x/menit
08.30 Mengidentifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
tertusuk-tusuk pada lutut kanan
DO: Skala nyeri 3
08.50 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal DS: Pasien mengatakan lutut terasa Sriana
nyeri saat dipegang
DO: Pasien tampak meringis
09.20 Menjelaskan penyebab, periode, dan DS: Pasien mengatakan mengerti Sriana
pemicu nyeri terhadap apa yang dijelaskan
perawat
DO: Pasien tampak menyimak
dengan baik
10.00 Memberikan teknik non farmakologis DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres diberikan kompres hangat pada
hangat) nyeri lutut kanan
DO: Kompres yang diberikan
kompres hangat, pasien tampak

26
kooperatif
11.20 Mengajarkan teknik non farmakologis DS: Pasien mengatakan mengerti Sriana
untuk mengurangi rasa nyeri apa yang diajarkan perawat
DO: Pasien tampak kooperatif
11.30 Menganjurkan memonitor nyeri secara DS: Pasien mengatakan mengerti Sriana
mandiri cara memonitor nyeri secara mandiri
DO: Pasien tampak kooperatif
11.40 Mengontrol lingkungan yang DS: Pasien mengatakan merasa Sriana
memperberat rasa nyeri nyaman apabila lingkungan tidak
bising
DO: Kondisi ingkungan diatur
sesuai kenyamanan pasien
13.00 Mengkolaborasi pemberian analgetik DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
diberikan obat anti nyeri
DO: Obat: Santagesic 62,5 mg (1x1
ampul IV)
13.20 Memfasilitasi istirahat dan tidur DS: Pasien mengatakn nyeri Sriana
berkurang saat beristirahat
DO: Pasien tampak merasa nyaman
14.30 Memberikan teknik non farmakologis DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres diberikan kompres hangat pada
hangat) nyeri lutut kanan
DO: Kompres yang diberikan
kompres hangat, pasien tampak
kooperatif
15.00 Mengidentifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
berkurang setelah diberikan
kompres hangat
DO: Pasien tampak nyaman, skala
nyeri 2
7/10/ 08.00 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
2020 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas berkurang pada lutut kanan
nyeri DO: Pasien tampak sedikit gelisah,

27
skala nyeri 2
08.20 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal DS: Pasien mengatakan nyeri pada Sriana
lutut kanan berkurang
DO: Meringis menurun
09.00 Memberikan teknik non farmakologis DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres diberikan kompres hangat pada
hangat) nyeri lutut kanan
DO: Kompres yang diberikan
kompres hangat, pasien tampak
kooperatif
09.50 Memfasilitasi istirahat dan tidur DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
berkurang saat beristirahat
DO: Pasien tampak merasa nyaman
13.00 Mengkolaborasikan pemberian analgetik DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
diberikan obat anti nyeri
DO: Obat: Santagesic 62,5 mg (1x1
ampul IV)
14.30 Memberikan teknik non farmakologis DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres diberikan kompres hangat pada
hangat) nyeri lutut kanan
DO: Kompres yang diberikan
kompres hangat, pasien tampak
kooperatif
15.00 Mengidentifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
berkurang setelah diberikan
kompres hangat
DO: Pasien tamoak nyaman, skala
nyeri 2
7/10/ 08.00 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
2020
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas berkurang
nyeri DO: Pasien tampak nyaman, skala
nyeri 2, TD: 12/80 mmHg, N:
80x/menit

28
08.30 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal DS: Pasien mengatakan nyeri pada Sriana
lutut kanan berkurang
DO: Meringis menurun, gelisah
menurun
09.00 Memberikan teknik non farmakologis DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres diberikan kompres hangat pada
hangat) nyeri lutut kanan
DO: Kompres yang diberikan
kompres hangat, pasien tampak
kooperatif
10.00 Memfasilitasi istirahat dan tidur DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
berkurang saat beristirahat
DO: Pasien tampak merasa nyaman
13.00 Mengkolaborasi pemberian analgetik DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
diberikan obat anti nyeri
DO: Obat: Santagesic 62,5 mg (1x1
ampul IV)
13.40 Memberikan teknik non farmakologis DS: Pasien mengatakan bersedia Sriana
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres diberikan kompres hangat pada
hangat) nyeri lutut kanan
DO: Kompres yang diberikan
kompres hangat, pasien tampak
kooperatif
14.30 Mengidentifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
berkurang setelah diberikan
kompres hangat
DO: Pasien tampak nyaman, skala
nyeri 1
15.00 Memfasilitasi istirahat dan tidur DS: Pasien mengatakan nyeri Sriana
berkurang saat beristirahat
DO: Pasien tampak merasa nyaman

29
Politeknik Kesehatan Denpasar Form.JKP.04.01.2019
Jurusan Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


RAWAT INAP TERINTEGRASI

Nama : Tn. S
Tanggal Lahir : 31/12/1959 L/P
No RM :
2 7 7 1 9 0

Nama dan
Tanggal Jam Profesi Catatan Perkembangan (SOAP)
TTD
8/10/2020 08.00 Perawat S = Pasien mengatakan nyeri pada lutut Sriana
kanan sudah berkurang

O=
- Keluhan nyeri menurun (skala 1)
- Meringis menurun
- Gelisah menurun
- Frekuensi nadi membaik (80x/menit)
- Tekanan darah membaik (120/80
mmhg)

A = Nyeri akut teratasi

P = Pertahankan kondisi pasien dengan:


- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri

30
Lembar Pengesahan

Mengetahui pembimbing,
Mahasiswa,

Ketut Sudiantara,A.Per.Pen,.S.Kep,Ns,M.Kes Komang Sriana Okpiyanti


Nip . 196808031989031003 Nim. P07120018070

31

Anda mungkin juga menyukai