Anda di halaman 1dari 9

JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

IDENTIFIKASI KANDUNGAN DEPOSIT LENSA KONTAK


PASCA PEMAKAIAN

Lilis Hadiyati1), Arief Witjaksono2), Putri Gita Aprilia3)


Prodi Diploma Tiga Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung
Lilis.hadiyati@gmail.com
Prodi Diploma Tiga Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung
Awicaks07@yahoo.co.id

Putrygitaaprilia18@gmail.com

ABSTRACT

Contact lenses are visual aids that provide comfort for activities and are aesthetically better, but
inappropriate use or care of it can cause mild to severe complications. Poor hygiene and compliance
in the use and care of contact lenses can be a risk factor for inflammation in the eye, this is because
within a few minutes contact lenses become quickly coated with various tear film components in the
form of proteins, lipids, and mucus. This component is called a deposit. The purpose of this study was
to identify the deposit content found in post-use contact lenses. This research is a descriptive study
with cross sectional approach, in which a sample of 5 people were asked to use contact lenses within 8
hours every day for 2 consecutive weeks. The results showed a deposit on contact lenses in the form is
protein, lipid, calcium, and makeup contamination in each sample. This is likely due to exposure to
dust, the environment and poor hygine of contact lens users, including in terms of how to care. Thus
we need simpler educational methods and contact lens care procedures to improve the compliance of
contact lens users in maintaining care.

Keywords : deposit, contact lens

ABSTRAK

Lensa kontak merupakan alat bantu penglihatan yang memberi kenyamanan beraktifitas dan lebih baik
secara estetik, namun penggunaan dan perawatan yang kurang atau tidak tepat dapat menimbulkan
komplikasi ringan sampai berat. Kebersihan dan kepatuhan yang kurang baik dalam penggunaan dan
perawatan lensa kontak dapat menjadi faktor resiko terjadinya peradangan pada mata, hal ini
disebabkan karena dalam beberapa menit pemakaian lensa kontak menjadi cepat dilapisi dengan
berbagai komponen film air mata berupa protein, lipid, dan lendir. Komponen ini disebut dengan
deposit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan deposit yang ditemukan
pada lensa kontak pasca pemakaian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
metode potong lintang (cross sectional), dimana sampel sebanyak 5 orang diminta menggunakan lensa
kontak dalam waktu 8 jam setiap hari selama 2 minggu berturut-turut. Hasil menunjukkan adanya
deposit pada lensa kontak berupa protein, lipid, kalsium, dan kontaminasi make up pada setiap sampel.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya paparan debu, lingkungan serta hygine pengguna
lensa kontak yang kurang baik, termasuk dalam hal cara perawatannya. Dengan demikian diperlukan
metode edukasi dan prosedur perawatan lensa kontak yang lebih sederhana untuk meningkatkan
kepatuhan pengguna lensa kontak dalam melakukan perawatan.

Kata Kunci : deposit, lensa kontak

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 64


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

PENDAHULUAN yang memiliki anti bakteri dan fungsi anti


Lensa kontak merupakan alat bantu inflamasi. Bahan lensa kontak yang memiliki
penglihatan yang diletakkan di permukaan ionitas tinggi dan kadar air tinggi mengalami
kornea untuk memperbaiki gangguan refraksi. peningkatan afinitas untuk mengakumulasi
Pemakaian lensa kontak memberi kenyamanan lisozim selama pemakaian, bila dibandingkan
beraktivitas, tidak membatasi lapang pandang, dengan bahan lensa lunak lainnya, terutama
dan lebih baik secara estetik. Tujuan dari lensa hydrogel silicon (Omali, dkk, 2015).
pemakaian lensa kontak antara lain untuk Dengan demikian lensa kontak
membantu penglihatan yang sesuai dengan membutuhkan perawatan yang sangat penting
hasil ukuran refraksinya dan untuk menunjang dibandingkan dengan kacamata. Misalnya
dalam segi kosmetik. Namun demikian, mencuci lensa kontak sebelum dan sesudah
penggunaan lensa kontak dapat menimbulkan dipakai, menggosok lensa kontak dengan cara
komplikasi ringan sampai kebutaan. yang benar, yaitu tidak boleh terlalu ditekan
Komplikasi tersebut dapat dicegah dengan dan harus satu arah agar tidak berubah
menjalankan prinsip penggunaan lensa kontak kelengkungannya, penyimpanan dilakukan
yang tepat. Pengguna lensa kontak perlu pada tempatnya (soft lens case) yang steril atau
melakukan pemeriksaan awal untuk anti kuman, serta dibersihkan dengan
mengetahui kelainan mata seperti mata kering, menggunakan cairan pembersih yang tepat
infeksi mata, katarak, glaukoma, serta (Modul IACLE, 1998). Perawatan yang kurang
penggunaan obat yang dapat menurunkan baik akan menyebabkan terjadinya pelapisan
produksi air mata. Kondisi lain yang perlu permukaan lensa atau pembentukan matrix
diperhatikan adalah alergi, diabetes melitus, lensa yang tidak bisa dihilangkan dari lensa
kehamilan, menopause, infeksi saluran napas oleh aliran air atau oleh bilasan air mata ketika
kronik dan kondisi immunocompromised. mata berkedip. Dengan kata lain apa saja yang
Kebersihan dan kepatuhan yang buruk juga ada pada permukaan lensa walaupun mata
merupakan kontraindikasi penggunaan lensa sudah berkedip di sebut “Deposit” (Ilyas,
kontak (Sitompul, 2015). 2009).
Dalam beberapa menit pemakaian, lensa Deposit ini merupakan endapan
kontak menjadi cepat dilapisi dengan berbagai komponen film dari air mata yang menempel
komponen film air mata, termasuk protein, pada lensa kontak. Deposit berbeda dengan
lipid, dan lendir. Air mata memiliki komposisi biofilm atau pelikel. Biofilm merupakan
yang kaya dan kompleks yang memungkinkan lapisan fisiologis normal pada permukaan
berbagai interaksi antara air mata dan lensa biomaterial, sedangkan deposit merupakan
kontak, diantaranya adsorpsi protein. Diantara material yang ditemukan pada lensa kontak
protein air mata, lisozim adalah protein utama dan berpotensi patologis. Komplikasi terkait

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 65


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

deposisi jangka pendek relatif tidak berbahaya, seperti Acanthamoeba yang lebih tinggi pada
karena gejala yang ditimbulkan umumnya lensa yang telah dipakai dibandingkan dengan
berupa ketidaknyamanan atau gangguan visual. yang masih belum dipakai.
Sedangkan komplikasi jangka panjang yaitu Cairan pembersih lensa kontak
terganggunya kesehatan mata berupa respon mengandung desinfektan, yaitu suatu bahan
inflamasi, misalnya konjungtivitis papiler kimia yang digunakan untuk mencegah
(Church, 2008). terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik
Pengendapan atau deposisi terjadi di seperti bakteri dan virus, juga untuk
seluruh bahan lensa meskipun ada upaya untuk membunuh atau menurunkan jumlah
meningkatkan regimen pembersihan atau mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
memodifikasi bahan polimer dan jadwal Secara umum larutan yang banyak di pasaran
pemakaian. Kuantitas dan komposisi deposit mengandung bahan Polyhexamethylene
yang ditemukan pada lensa kontak umumnya bigunide, Poloxamer 407, Sodium clhorida,
dipengaruhi oleh karakteristik material lensa Sodium borate, Borid acid, Edetate disodium,
kontak. Deposit yang umum ditemukan antara Hydroxy propylmethyl cellulose,dll yang dapat
lain lipid, protein dan materi anorganik. menghambat atau membunuh pertumbuhan
Namun demikian, yang paling banyak jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain
ditemukan umumnya adalah protein. Lensa pada jaringan hidup (MODUL IACLE, 1998).
kontak jenis ionik dan memiliki kandungan air Perawatan lensa kontak yang kurang
lebih tinggi cenderung menarik protein air baik,kurang higienis, terpapar debu secara
mata lebih banyak dibandingkan jenis lensa terus menerus, tidak memperhatikan jadwal
kontak non-ionik. Salah satu penelitian pembersihan dan jenis larutan pembersih yang
menunjukkan bahwa pada lensa kontak silicon baik dapat menjadi faktor resiko yang berperan
hydrogel mengandung sekitar 10 μg protein dalam meningkatkan terjadinya keratitis
per lensa kontak (Church, 2008). bakterial yang umumnya disebabkan oleh
Deposit protein di permukaan lensa bakteri Staphylococcus sp dan Pseudomonas
meningkatkan perlekatan bakteri seperti sp. Penderita akan mengeluhkan seperti
Pseudomonas aeruginosa (Butrus, 1990). kelopak mata lengket setiap bangun tidur, mata
Deposit lipid dan protein pada permukaan sakit silau, mata merah, berair,dan daya
lensa dimediasi oleh struktur kimia dari bahan penglihatan berkurang atau menurun (Ilyas,
lensa dan kandungan airnya. Kandungan air 2009).
yang tinggi dan bahan ionik yang terdapat pada Lensa kontak harus dibersihkan setiap kali
lensa kontak setelah pemakaian menyebabkan dilepaskan dari mata, tanpa memandang berapa
keberadaan deposit protein yang lebih tinggi, lama pemakaiannya, biasanya adalah sehari
Fakta ini menerangkan afiniti mikroba patogen sekali. Langkah pertama dari perawatan lensa

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 66


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

yang baik adalah mencuci tangan dengan dari serangan kimia dan pengawet serta
bersih sebelum memegang lensa. Dianjurkan menangkap partikel makanan dan kuman-
untuk memakai sabun yang tanpa pengharum kuman lain (Modul IACLE 1998).
dan tidak berminyak, karena pengharum dan Pemeliharaan lensa kontak dilakukan
minyak dapat terkontaminasi permukaan lensa dengan cara membuang larutan bekas pakai,
dan atau menimbulkan iritasi pada mata saat menyikat kotak penyimpanan dengan sikat gigi
lensa dipakai lagi (Ilyas, 2003). dan deterjen seminggu sekali, serta
Untuk mencegah terkontaminasinya lensa membilasnya dengan air panas, lalu
harus dibilas setiap kali setelah dipakai dan dikeringkan dengan cara diangin-angin (Modul
lensa disimpan dalam larutan baru. Kotak lensa IACLE, 1998). Pemeliharaan yang kurang baik
yang kotor dapat menjadi penyebab iritasi mata akan berakibat pada tumbuhnya deposit pada
ketika pencemar terbawa ke lensa kontak dan lensa kontak dan beresiko tinggi pada
dari lensa kontak ke mata. Kotak lensa dapat kesehatan mata. Pada penelitian ini dilakukan
pula menjadi penyebab perubahan warna pada identifikasi kandungan deposit pada lensa
lensa kontak. Bila Lensa kontak tercemar berat kontak pasca pemakaian.
dengan jasad renik,sistem disinfeksi berkurang
METODE PENELITIAN
keampuhannya karena telah melampaui
Penelitian ini merupakan penelitian
kemampuaan disinfektan untuk membunuh
deskriptif dengan pendekatan metode potong
kuman sasaran (Ilyas, 2003)
lintang (cross sectional), dimana dilakukan
Kontaminasi kotak lensa dengan bakteri
identifikasi komponen deposit lensa kontak
baik pada pemakaian lensa kontak lunak
pasca pemakaian 2 minggu berturut-turut
maupun lensa kontak keras, telah dilaporkan
kepada 5 pengguna lensa kontak. Sampel
oleh sejumlah peneliti (Larkin et al.,1990;
dipilih secara acak diantara pengguna lensa
Wilson et al.,1990; Dart, 1990). Acanthamoeba
kontak yg memang terbiasa menggunakan
dan protozoa yang hidup bebas lainnya banyak
lensa kontak dalam aktifitas sehari-harinya.
ditemukan pada orang yang menggunakan air
Kepada masing-masing pengguna lensa kontak
ledeng untuk membilas kontak lensanya, serta
diberikan satu set lensa kontak dengan merk
pada orang yang menggunakan air garam
yang sama beserta jenis desinfektan yang sama
buatan sendiri sebagai larutan pembilas lensa
pula. Sebelumnya, pengguna lensa kontak ini
kontak. Pasien mungkin saja tidak merasakan
diberikan edukasi terlebih dahulu untuk
keluhan. Biofilm atau terbentuknya glycocalyx
mengingatkan tentang bagaimana teknik
pada permukaan kotak penyimpan lensa
penggunaan dan perawatan lensa kontak yang
kontak dapat menjadi tempat hidup
baik dan benar. Sampel diminta menggunakan
Pseudomonas aeruginosa dan Serratia
marcesens. Biofilm ini melindungi sel bakteri

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 67


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

lensa kontak tersebut selama 8 jam setiap disimpan dalam larutan desinfektan, lalu
harinya, dalam waktu 2 minggu berturut-turut. dilakukan pemeriksaan kandungan deposit
Selanjutnya lensa kontak yang telah pada lensa kontak dengan cara pengamatan di
digunakan ini kemudian diambil kembali dan bawah mikroskop.

Hasil
Berdasarkan pengamatan, maka diketahui kandungan deposit pada lensa kontak pasca pemakaian
sebagai berikut:

Tabel 1. Deposit lensa kontak pasca pemakaian

No Jenis Deposit Sample A Sample B Sample C Sample D Sample E

R L R L R L R L R L
1 Lipid + + + + + + + + + +

2 Protein + + + + + + + + + +

3 Kalsium + + + + + + + + + +
4 Jelly bumps - - - - - - - - - -

5 Mikro growth - - - - - - - - - -

6 Kontaminasi + + + + + + + + + +
make up
Keterangan : ( + ) = Ada
( - ) = Tidak ada

Sample A

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 68


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

Sample B

Sample C

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 69


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

Sample D

Sample E

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 70


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

PEMBAHASAN kontaknya dalam keadaan tertidur. Hal ini


Berdasarkan pengamatan yang telah menunjukkan bahwa hygiene dan kedisiplinan
dilakukan, diketahui bahwa deposit yang pengguna lensa kontak tidak baik. Sehingga
timbul pada setiap sampel adalah diperlukan metode edukasi yang lebih baik lagi
lipid,protein,kalsium dan kontaminasi make dan sederhana kepada para pengguna lensa
up. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kontak dengan bahasa yang lebih mudah
adanya paparan debu, lingkungan serta hygine dipahami agar dapat dijalankan sesuai dengan
pengguna lensa kontak yang kurang baik, prosedur yang benar dan tepat.
termasuk dalam hal cara perawatannya. Berdasarkan deposit yang ditemukan,
Kepada setiap pengguna, diberikan form ceklis jenis yang paling banyak adalah protein.
yang berisi ringkasan SOP mengenai prosedur Penyerapan protein dipengaruhi oleh kadar air
penggunaan dan perawatan lensa kontak yang lensa bahan dan interaksi antara muatan
baik dan benar. Berdasarkan form tersebut, permukaan bahan lensa kontak dan muatan
diketahui bahwa semua pengguna tidak protein film air mata, selain itu juga
melakukan teknik perawatan yang baik dan dipengaruhi oleh tingkat kebasahan lensa
benar meskipun telah diberikan edukasi (Omali, 2015). Sedangkan jenis lipid dan
sebelumnya serta diberikan petunjuk dalam kalsium jumlahnya tidak terlalu banyak. Selain
bentuk form ceklis. itu pada sampel juga ditemukan kontaminan
Ketidakpatuhan ini diantaranya adalah, yang diduga merupakan residu atau sisa dari
dalam hal pemakaian ada penggguna lensa penggunaan make up.
kontak yang menggunakan lensa kontaknya
lebih dari 8 jam dalam sehari; kemudian SIMPULAN
setelah pemakaian lensa kontak tidak di Deposit yang ditemukan pada lensa kontak
desinfeksi sesuai dengan petunjuk dan waktu pasca pemakaian antara lain berupa lipid,
yang disyaratkan; bahkan adapula seorang protein, kalsium, dan kontaminasi make up.
pengguna yang sempat menggunakan lensa

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 71


JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XIV NOMOR 1 Januari 2020 ISSN : 1979-2344

SARAN Sitompul, 2015. Jurnal “ Perawatan Lensa


Kontak untuk mencegah komplikasi “
Diperlukan metode edukasi yang lebih
Kedokteran Indonesia.
sederhana agar para pengguna lensa kontak
Sunarti, 2017. Perilaku remaja pengguna lensa
mampu memahami dan melaksanakan
kontak dalam perawatan kesehatan mata.
prosedur penggunaan dan perawatan lensa Poltekkes Kemenkes Malang Prodi
Keperawatan Blitar.
kontak yang baik dan benar, hal ini diperlukan
untuk meningkatkan kesadaran pengguna lensa Windratie, 2015. Pemakai Lensa Kontak
memiliki Mikroba unik yang hidup di
kontak akan efek samping yang dapat
dalam mata.
ditimbulkan akibat penggunaan dan perawatan
yang tidak tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Butrus, S.L., Klutz, S.A., 1990. Contact lens


surface deposits increase the adhesio ns
of pseudomonas aeroginosa. Curr Eye
Res; 9: 717-724.

Church, Nichols. 2008. Mass Spectrometry –


based Proteomic Analyses of Contact
Lens Deposition. Molecular Vision, 14:
291 – 297.

Ilyas, S.,2003. Dasar-Teknik Pemeriksaan


Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3.
Jakarta : Balai Penerbit Buku Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Ilyas, S.,2009. Dasar-Teknik Pemeriksaan


Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3.
Jakarta : Balai Penerbit Buku Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Jones, L., et al, 2001. Lysozyme and lipid


deposition of silicone hydrogel contact
lens material. Eye Contact Lens.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Metode


Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka
Cipta

Omali, Subbaraman, Brennan, Fadli, Jones.


2015. Biological and Clinical Implication
of Lysozyme Deposition on Soft Contact
Lenses. Optometry and Vision Science,
Vol. 92 No. 7.

Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 72

Anda mungkin juga menyukai