I.Pendahuluan
Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulat padat dan partikulat cair yang dapat
mencemari udara secara alami ini disebut bahan pencemar udara alami,
sedangkan yang dihasilkan karena kegiatan manusia disebut bahan
pencemar buatan.
Sumber bahan pencemar udara ada lima macam yang merupakan penyebab
utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
2 C + O 2 ? 2 CO
Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri
yang terjadi dalam tanur:
CO2 + C ? 2 CO
Dimana :
mp/v = konsentarasi masa pencemar(kg/m3)
Mp = bobot molekul pencemar (gr/mol)
P = tekanan total campuran udara dan zat pencemar(atm)
R = konstanta gas universal
T = suhu absolute campuran(K)
Tabel 7-1 konsentrasi massa 1ppm zat pencemar biasa pada 1 atm
Peranti-peranti persiapan contoh mengubah contoh masuk sehingga
komponen gas atau partikel yang dikehendaki dapat dikumpulkan dengan mudah
.Persiapan itu terdiri dari :
1.Penyaringan
2.Pengeringan untuk mengeluarkan kelembaban
3.Penjenuhan dengan uap air
4.Berbagai reaksi untuk mengeluarkan bahan pencemar yang tidak dikehendaki
yang dapat mengganggu pengukuran nanti.
Dalam berbagai pengumpulan contoh,pencemaran berbentuk gas atau
butifran dikeluarkan dari udara dengan salah satu metode dibawah ini :
Pengumpulan gas:
Pengumpulan butiran:
>penyaringan
>pemisahan dengan sedimentasi(pengendapan)
1.Teknik Absorbsi
Dalam teknik absorpsi ini contoh udara dibuat menggelembung –gelembung
melalui zat cair tertentu sehingga zat pencemar yang dikandungnya diserap
dengan reaksi kimia. Proses absorbsi terjadi didalam kolom absorbsi yang
berbentuk silinder. Laju absorbsi dipengaruhi oleh laju aliran gas melalui
absorber, konsentrasi larutan penyerap dan waktu kontak menyeluruh. Setelah
diserap zat cair pereaksi itu dianalisis untuk menentukan konsentrasi komponen
yang sebanding dengan gas pencemarsemula.
2.Teknik Adsorbsi
Dalam proses adsorbsi molekul gas yang akan dianalisis ditempatkan dalam
keadaan kontak dengan permukaan zat padat, dimana molekul gas itu melekat.
Contoh zat padat yang biasa digunakan dalam proses ini adalah karbon aktif,
alumina(AlO2) aktif, dan gel silika (SiO 2). Zat padat itu dapat dicuci dengan zat
pereaksi yang lalu menyerap (adsorbsi) pencemar yang kemudian dianalisis.
3.Teknik filtrasi
Dengan menggunakan sumber vakumperangkat pengambilan contoh, Kita
dapat melewatkan suatu volume tertentuudara melintasi penyaring(filter) yang
tepat untuk mengumpulkan benda-benda butiran.setelah beberapa waktu,
dikeluarkan dan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Salah satu teknik pengumpulan dengan filtrasi menggunakan pengambil
contoh volume besar yang dilengkapi dengan motor sapu penyedot debu untuk
menarik contoh itu melintas filter besar yang terbuat dari kertas serat.
H2O +SO2 ──►H2SO3
H2SO3 +1/2 O2 ──►H2SO4
sebagai alternatif kita dapat memakai H2O2 dalam hal ini, kita tidak akan
mengalami banyak gangguan dari gas-gas seperti CO2
H2O2+SO2──► H2SO4
Prinsip kerjanya ialah zat pereaksi dilewattkan terlebih dahulu melalui
sel rujukan, kemudian melalui kolom absorbsi dimana contoh udara itu
bercampur di dalam proses aliran arus berlawanan. SO2 diserap di dalam
pereaksi, dan larutan baru yang terjadi dilewatkan melalui sel pengukur
konduktivitas. Pada sel konduktivitas itu diberikan tegangan arus bolak-balik dan
arusnya diukur untuk menghitung tahanannnya. kalibrasi tingkat nol dilakukan
dengan mengalirkan udara tersebut melalui kapur soda untuk memisahkan
semua SO2 untuk kondisi ini. Konduktivitas sel rujukan dan sel pengukur harus
sama dan karena itu dapat dipakai untuk menetapkan tingkat keluaran.
3.Analisa SO2 Cara Coulometri
Untuk melakukan anlisi dengan coulometri, sel detector dibuat seperti
pada gambar. sel tersebut mengandung larutan dapar KI yang membangkitkan I2
pada anoda menurut persamaan reaksi:
2I- ──►I2 +2e
Bila contoh udara yang mengandung SO2 ditarik ke dalam sel itu, maka
ia bereaksi dengan I2 sehungga dipisahkan dari sel. I 2 yang tidak bereaksi
kemudian direduksi menjadi I- pada katoda. Sebagai akibat reaksi itu, elektroda
rujukan akan dapat mendeteksi perbedaan antara arus anoda dan katoda
sebagai berikut:
Ir = Ia – Ic
Arus ini kemudian diperkuat untuk mendapatkan keluaran yang
sebanding dengan konsentrasi SO2.
g. Pengukuran keburaman
Keburaman arus gas yang keluar dari cerobong asap memang
merupakan ukuran konsentrasi zat butiran didalam gas itu.Namun warna gas
buangan bergantung pada bahan butirana apa yang terdapat dalam proses itu.
Ungtuk membantu penmbakuan pengamatan visual telah dikembangkan
system peta asap ringleman.lima buah cart disusun denagn peningkatan
kehitaman yang teratur seperti terlihat pada table 7-2./Pengamatan lalu dilatih
untuk membandingkan pengamatannya dengan cart tersebut.Daalam proses
latihan,cart tersebut ditempatkan pada jarak 50ft dari pengamatan,pada garis
pandang yang sama denagn asap itu.pada jarak itu,cart-cart terssebut akan
tampak seperti beberapa tingkat keabu-abuan.dalam pengamatan itu,pengamat
harus berdiri membelakangi matahari.Untuk latihan,pengukuran trabsmisi optic
dapat pula dilaakukan pada asap untuk dikolerasikan.
hitam,mm putih,mm
0 Putih semua 0
1 1 9 20
2 2,3 7,7 40
3 3,7 6,3 60
4 5,5 4,5 80
5 Hitam semua 100
h. Pengukuran Bau
Dari table 7-3 bisa diliihat bahwa 1 satuan bau aseton ialah kuantitas
yang diperlukan untuk menghasilkkan konsentrasi 100 ppm,sedang satu satuan
bau formaldehidaiaalah kuantitas yang diperlukan untuk menghasilkan
konsentrasi 1,0 ppm.
III.Penutup
a.Kesimpulan
Dalam makalah ini dapat disimpulkan betapa pentingnya pengukuran
pencemaran udara sebab dengan melakukan pengukuran kita dapat menetapkan
tingkat pencemaran udara di suatu tempat dengan memperhatikan data biologi
yang menerima dampak pencemaran udara secara langsung seperti manusia
dan hewan. Selain itu kita juga dapat menentukan sumber-sumber penyebab
pencemaran udara sehingga kita dapat menentukan derajat pengendalian yang
diperlukan.
Dalam melakukan pengukuran kita harus mengambil contoh udara yang
akan diteliti sehingga kita dapat mengetahui apakah di daerah tersebut telah
terjadi pencemaran udara atau tidak. Pengambilan contoh dilakukan oleh
perangkat pengambilan contoh yang terdiri dari 4 bagian yaitu piranti persiapan
contoh, peralatan pengumpulan contoh, peranti ukur dan sumber vakum.
Untuk melakukan pengambilan contoh udara diperlukan suatu teknik yang
tepat agar kiata dapat menegtahui bahan pencemar apa saja yang terdapat
diudara. Berdasrkan bentuknya teknik pengambilan contoh dibagi menjadi 2 yaitu
teknik pengambialn contoh udara yang berbentuk gas dan yang berbentuk
butiran. Pada teknik pengambilan contoh udara berbentuk gas dibagi menjadi 3
yaitu teknik absorbsi, teknik adsorbsi, dan teknik perangkap beku pisah
sedangkan pada megambilan contoh udara yang berbentuk butiran dibagi
menjadi 4 yaitu pengendapan dan sedimentasi, pengumpilan dengan cara
mekanik, reknik sedimentasi dan teknik kolektor tubruk dan presipitator.
Dalam pencemaran udara banyak sekali zat yang menyebabkan udara
tercemar dan salah satu yang berbahaya adalah sulfur dioksida yang dapat
menyebabkan hujan asam selain itu zat ini merupakan zat pencemar yang
paling banyak dihasilkan oleh banyak industri selain gas CO dan CO2 oleh
karena itu diperlukan teknik khusus untuk pengukur tingkat pencemaran yang
disebabkan loeh gas sulfur dioksida. Dalam pengukuran sulfur dioksida dikenal 3
metode umum yaitu analisa dengan cara kolorimetri, dengan cara
elektrokondutivitas dan terakhir dengan cara coulometri.
Selain bahan pencemar indicator lain yang perlu diukur dalam pengukuran
pencemaran udara yaitu pembakaran, keburaman, dan bau. Pembakaran dan
keburaman perlu diukur untuk mengetahui seberapa sempurna pembakaran itu
apabila pembakaran itu tidak sempurna maka akan banyak sekali zat pencemar
yang terdapat didalamnya yang menyebabkan hasil pembakaran berwarna hitam
pekat atau buram.