Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syaila Safina

Kela/no : XII-7/ 33
 Surat Al-Luqman ayat 13-14 (Berbakti Kepada orang tua)
Di Sebuah desa yang terletak di kaki pegunungan tinggalah suatu keluarga
kecil yang berisi 1 orang ibu dan kedua anaknya. Anaknya ynag pertama
adalah laki-laki berusia 18 tahun dan adik perempuannya yang masih berusia
6 tahun. Sejak 3 tahun terakhir ibu mereka kecelakaan sata bekerja dan
mengakibatkan kakiny lumpuh dan sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Sejak
saat itu sang kakak lah yang bertugas untuk membiayai kehidupan mereka. Ia
bekerja di salah satu toko milik tetangganya, meski gajinya tidak seberapa
tetapi itu sudah cukup untuk mereka.
Sang kakak harus bersekolah agak jauh dari rumahn ya karena di desanya
tidak ada sekolah ynag memadai . Aakhirnya sang ibu dan adiknya tinggal
sendiri tanpa sang kakak, sebenarnya sang kakak akan pulang 2 minggu sekali
untuk mengecek keadaan ibu dan adiknya itu. Keadana berjalan seperti
semula sampai suatu ketika teman2nya meminta untuk dibawa ke desanya
kata mereka sekalian liburan. Ia menerima pemrintaan teman2nya itu.
Saat tiba dirumahnya, teman2 nya terlihat kaget karena tidak mengira
kalau rumahya akan sekecil dan bisa dibilang tidak layak seperti ini. Tetapi,
mereka tidak menunjukkan ekspresiny auntuk menghormati ibunya. Mereka
disana tidak lama hanya bercakap-cakap sebentar dan lansgung pulang. Saat
berada di perjalanan pulang teman2nnya menanyakan kepada sang kakak.
“Kamu beneran tinggal diruamh sekecil itu?” “Apa kau tidak kepanasan”
“Rumah itu sangat tidka layak untuk ditinggali” beragam pertanyaan
bermunculan dan sang kakak hanya menjawab “Iya” dengan menutupi rasa
malu.
Setelah pulang dari rumahnya itu sang kakak terus memikirkan perkataan
teman2 nya yang berkaat kalau rumahnay jeelk dan sebgainya. Dan semenjak saat
itu teman2ny mualai menjauhinya. Yang awalnya teman2nnya hanya mengejak
rumahnya sekarang mereka membicarakan ibunya yang kumouh juga itu. Sang
kakak mulai malu dengan keadana ibu serta kealurganya itu.

Suatu ketika ibu dan adiknya mau mengunjungi kakaknya di sekolahnya .


Mereka sengaja tidak bilang kepada sang kakak karena mau memeberi kejutan.
Ibu dan adiknya telah berada di kampus dan menunggu kakaknya pulang. Saat
sang kakak sudah selesai sekolah dan berjalan di koridor teman teman mulai
berbisik2 tentangnya “Eh itu yang ibunya lumpuh itu ya ?” “Kasian sekali dia”
“Bagaimana bisa anak sepertinya sekolah disini” Sang kakak bingung bagaimana
bisa semua orang jadi mengetahui kalau ibunya lumpuh. Dan sata ia berada di
pintu keluar ia terkejut melihat ada obu dan adiknya disana.
Ia segera berlari dan membawa ibu dan adiknya pergi menjauh dari ointu
keluar yang ternyata sudah ramai. “Mengapa ibu kemari !!” “Mengapa kau
membawa Ibu kemari !!” Ia langsung meneriaki ibu dna adiknya itu “Ibu hanya
kangen denganmu nak” kata sang ibu. “Ibu sudah membuatku malu, semua anak
menertawaiku skerang, semua gara gara ibu !!!” Ia berterika kencang didepan
ibunya. Sang adik hanya terkejut melihat kakanya berterika seperti itu.
Sang Kakak lansuing mengusir ibu dan adiknya itu untuk pergi dari
sekolahnya. Semenjak kejadian itu sang kakak sudha tidak pernah pulang lagi
kerumah sampai suatu ketika ia dapat kabar kalau ibunya telah meninggal. Disitu
snag kakak lansgung bergegas pulang. Ia menangis dengan kencang di perjalanan
pulang. Ia menyesali semua perbuatan kepada ibunya itu.

Sesampainya dirumah ia sudah tidak bisa menemukan ibunya lagi karena


ternyata ibunya sudah meninggal sejak 2 hari yang lalu. Ia sungguh bersedih dan
menysal. Tetapi semua itu sudah terlambat ia tidak akan bisa meminta maaf dan
bertemu ibunya lagi. Dengan kisah ini kita bisa mengambil hikmah kita harus
senantiasa berbakti kepada orang tua kita, kita tidak boleh malu dengan apapun
keadaan orang tua kita karena mereka lah yang bersedia untuk membesrakan kita
sampai kita besar seperti sekranag ini.

Anda mungkin juga menyukai