Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KONSEP LEMBAGA KEMASYARAKATAN”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. INDARTI SITI KHOLIFAH PO.71.20.3.18.025


2. INTAN KARTIKA PUTRI PO.71.20.3.18.026
3. INTAN PUSPITA SARI PO.71.20.3.18.027
4. JESSICA IRENE SAFITRI PO.71.20.3.18.028
5. KABUL BUDIMAN PO.71.20.3.18.029
6. KUSRINI PO.71.20.3.18.030
7. LIDIA PO.71.20.3.18.031
8. LINGGA PITALOKA PO.71.20.3.18.032

DOSEN PEMBIMBING : NADI APRILYADI, S.Sos., M.kes

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATANPALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberi rahmat,karunia,serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Makalah konsep lembaga kemasyarakatan”

Makalah ini di susun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anthropologi
Kesehatan. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi
mahasiswa dalam menyusun karya tulis.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyusunan makalah iini. Oleh karena itu,kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
sekalian demi memperbaiki makalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari.

Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.sekian dan
terimakasih.

Lubuklinggau, 28 Februari 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A.PENGERTIAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN......................................................6
B.PROSES-PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN.................6
1.NORMA-NORMA MASYARAKAT.............................................................................6
C.CIRI-CIRI UMUM LEMBAGA KEMASYARAKATAN................................................8
D.TIPE-TIPE LEMBAGA KEMASYARAKATAN.............................................................8
E. BENTUK-BENTUK UMUM LEMBAGA KEMASYARAKATAN...............................9
F. JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN..................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 SARAN...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bermasyarakat. Untuk membentuk suatu
masyarakat yang terarah, tidak menyimpang dan sesuai dengan tatanan hidup yang sesuai
dengan adat dan aturan yang berlaku, maka dalam beraktivitas manusia membutuhkan suatu
aturan yang berisi nilai dan norma. Aturan, nilai dan norma-norma yang berada dalam
masyarakat dan mengatur segala aktivitasnya disebut dengan lembaga kemasyarakatan
(sosial).
Lembaga Kemasyarakatan terdapat di dalam setiap masyarakat tanpa mempedulikan
apakah masyarakat tersebut mempunyai taraf kebudayaan bersahaja atau modern, karena
setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompok-
kelompokan, terhimpun menjadi U8J7IT T lembaga kemasyarakatan. Lembaga kemasyarakatan
merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok dalam kehidupan masyarakat (Soekanto, 2014:170). Lembaga kemasyarakatan adalah
lembaga yang dibentuk masyarakat dengan prinsip-prinsip kesukarelaan, kemandirian dan
keragaman. Karakteristiknya terdiri dari lembaga kemasyarakatan yang berbasis: kewilayahan,
keagamaan, profesi, kebudayaan (termasuk adat istiadat), kepemudaan, gender, dan interest
group/kepentingan.
Lembaga kemasyarakatan mempunyai peran penting dalam kehidupan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, agar diperoleh keteraturan dan integrasi dalam masyarakat.  Dalam
lembaga kemasyarakatan akan dianggap berlaku apabila norma-normanya dapat membantu
pelaksanaan proses pembentukan masyarakat yang sejahtera. Oleh karena itu, kami menulis
paper “Konsep Lembaga Kemasyarakatan” dengan tujuan untuk menganalisis tentang sesuatu
yang menyangkut lembaga kemasyarakatan tersebut,

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga kemasyarakatan?
2. Bagaimana proses pertumbuhan lembaga sosial kemasyarakatan?
3. Apa ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan?
4. Bagaimana tipe-tipe lembaga kemasyarakatan?
5. Apa Bentuk-bentuk umum Lembaga Kemasyarakatan?
6. Apa jenis lembaga kemasyarakatan?

4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian lembaga kmasyarakatan
2. Mengetahui proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan
3. Mengetahui ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan
4. Mengetahui tipe-tipe lembaga kmasyarakatan
5. Mengetahui bentuk-bentuk umum lembaga kemasyarakatan
6. Mengetahui jenis lembaga kemasyarakatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Menurut sosiolog Robert Maclver dan Charles H. Page mengartikanlembaga sosial


adalah sebagai tatacara atau prosedur yang telah buat untuk mengatur hubungan antar
manusia yang berkelompok dalam kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi.

Leopold Von Wiese dan Howard Becker mendefenisikan lembaga kemasyarakatan


melihat dari segi fungsinya mereka mengatakan bahwa proses hubungan antarmanusia dan
antarkelompok,yang berfungsi untuk memelihara hubungan tersebut serta pola-polanya
sesuai dengan kepentingan manusia dan kelompok

Kemudian sosiolog lainnya seperti Summer yang melihat dari segi kebudayaan
Summer mengatakan lembaga kemasyaratan dari segi kebudayaan adalah lembaga
kemasyarakatan sebagai perbuatan,cita-cita,sikap,dan pelengkap kebudayaan bersifat kekal
dan serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan defInisi yang telah  disebutkan oleh sosiolog-sosiolog diatas maka dapat
kita simpulkan bahwa lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.wujud
yang konkret dari lembaga kemasyarakatan yaitu asosiasi (association )

B.PROSES-PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

1.NORMA-NORMA MASYARAKAT
Manusia selalu mengiginkan agar hubungan antar manusia di dalam masyarakat
terlaksana sebagaimana yang di harapkan, oleh karena itu di rumuskan sesuatu yang disebut
dengan norma atau aturan yang mengatur tingkahlaku masyarakat      tersebut,mula-
mulanorma biasanya dibuat dengan secara tidak sadar tapi lama kelamaan norma tersebut
dibuat secara sadar.misalnya pada jual beli  masa dahulu,seorang perantara dari jual beli
tersebut tidak mesti mendapat keuntungan dari jual beli tersebut,akan tetapi pada masyarakat
sekarang seorang perantara dari jual beli  mesti mendapat keuntungan apakah itu dari pihak
penjual pembeli.Norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat
yang berbeda-beda,mulai dari kekuatan yang mengikat secara lemah hingga kekuatan yang
mengikat secara kuat di dalam anggota masyarakat.
Ada empat pengertian mengenai masalah norma dimana yaitu keempat tersebut
sama,yaitu memberikan pedoman bagi mayarakat tersebut dalam bertingkah laku dalam
masyarakat.

1.Cara (usage)

Cara (usage) adalah menunjuk pada suatu perbuatan,dimana cara (usage) lebih
menonjol dalam hubungan antar individu dalam masyarakat,suatu penyimpangan yang
6
dilakukan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat,tetapi hanya celaan
dari individu-individu yang di hubunginya.misalnya ketika seseorang makan dengan cara
masing-masing ketika bertemu,ada orang yang saat makan mengeluarkan bunyi dan ada juga
yang tidak berbunyi ketika seseorang maka orang yang makan dengan mengeluarkan bunyi
dianggap kurang sopan oleh invidu lain.

2.kebiasaan (folkways)

Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang dilakukan oleh individu secara berulang-
ulang dalam bentuk yang sama.Kebiasaan (folkways) juga mempunyai kekuatan yang lebih
besar daripada cara. Suatu kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari
pada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama, merupakan ukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Sebagai contoh,
kebiasaan memberi hormat kepada orang lain yang lebih tua. Apabila perbuatan tadi tidak
dilakukan, maka akan dianggap sebagai suatu penyimpanga terhadap kebiasaan umum dalam
masyarakat. Kebiasaan mengormati orang yang lebih tua merupakan suatu kebiasaan dalam
masyarakat dan setiap orang akan menyalahkan penyimpangan terhadap kebiasaan umum
tersebut.

3.tata kelakuan (mores)

Tata kelakuan mores merupakan tata kelakuan yang dianggap sebagai cara untuk berperilaku
dan diterima norma-norma pengatur.

4.adat istiadat (customs)

Adat istiadat (cutoms) tata kelakuan yang kekal serta kuat integritasnya dengan pola-pola
perilaku masyarakat,ada sanksi penderitaan bila melanggarnya.tata kelakuan juga
mencerminkan sifat-sifat yang hidup dalam dari kelompok manusia yang dilaksanakan
sebagai alat pengawas,secara sadar atau tidak sadar oleh masyarakat tehadap anggota-
anggotanya.

Proses yang terjadi dalam rangka pembentukan lembaga kemasyarakatan yaitu,proses


pelembagaan (institutionalization) yaitu sustu proses yang lewati oleh norma kemasyarakatan
yang baru untuk menjadi salahsatu lembaga kemasyarakatan.Proses norma yang
(internalized) artinya proses pelembagaan kemasyarakatan tidak hanya berhenti sampai
pelembagaan saja,tetapi mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.

7
C. CIRI-CIRI UMUM LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Menurut Gillin dan Gillin,dalam karyanya yang berjudul General Features of Social
Institutions,mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan mempunyai ciri-ciri umum yaitu
sebagai berikut:

1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-
pola yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan haasil-hasilnya
2. Suatu kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan
3. Lembaga kemasyrakatan satu atau beberapa tujuan tertentu
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
5. Lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga tersebut
6. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau tidak tertulis

D. TIPE-TIPE LEMBAGA KEMASYARAKATAN


Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan dari pelbagai sudut.
Menurut Gillin dan Gillin :
1.      Dari sudut perkembangannya :
a)      Crescive Institutions Bahan Ajar Pengantar Sosiologi
Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si./ Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Lembaga-
lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat-istiadat masyarakat. Contoh : hak milik,
perkawinan, agama, dsb.
b)      Enacted Institution
Dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya lembaga utang-piutang,
lembaga perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang kesemuanya berakar pada
kebiasaan-kebiasaan masyarakat.

2.      Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat:


a)      Basic Institutions
Lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia,
misalnya keluarga, sekolah-sekolah, segara, dsb.
b)      Subsidiary Institutions
Dianggap kurang penting. Misalnya kegiatan-kegiatan untuk rekreasi.
3.      Dari sudut penerimaan masyarakat:

8
a)    Approved-Socially Sanctioned Institutions
Lembaga-lembaga yang diterima masyarakat, seperti sekolah, lembaga perdagangan, dsb.
b)   Unsanctioned Institutions
Lembaga-lembaga yang ditolak masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang tidak berhasil
memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras pencoleng, dsb.
4.      Dari sudut penyebarannya :
a)      General Institutions
Contoh : Agama merupakan suatu General Institutions, karena dikenal oleh hampir semua
masyarakat dunia.
b)      Restricted Institutions
Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu, merupakan Restricted Institutions,
karena dianut oleh masyarakat tertentu di dunia ini.

5.      Dari sudut fungsinya :


a)    Operative Institutions Bahan Ajar Pengantar Sosiologi
Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si./ Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Berfungsi
sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai
tujuan lembaga yang bersangkutan.
b)   Restricted Regulative
Bertujuan untuk mengawasi adat-istiadat atau tata kelakukan yang tidak menjadi bagian
mutlak lembaga itu sendiri

E. BENTUK-BENTUK UMUM LEMBAGA KEMASYARAKATAN


             Dari sudut pandang kompleks atau  sederhananya suatu lembaga kemasyarakat atau
menentukan berapa banyak atau besar lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada dalam
satu masyarakat, sebenarnya sukar untuk diukur, karena hal ini tergantung dari sifat kompleks
atau sederhananya kebudayaan suatu masyarakat. Makin besar dan kompleks perkembangan
suatu masyarakat, makin banyak  pula jumlah lembaga kemasyarakatan yang ada. Namun
untuk menentukan lembaga–lembaga kemasyarakatan yang pokok, sekurangnya setiap
masyarakat memiliki delapan buah lembaga kemasyakatan berdasarkan fungsi untuk
memenuhi keperluan hidupnya,  yaitu yang menyangkut lembaga :

9
1.      kekerabatan yang disebut juga sebagai kinship institutions, antara lain mencakup lembaga
perkawinan, tolong menolong antar kerabat, pengasuhan anak, sopan santun pergaulan antar
kerabat, dan lain-lain.
2.      ekonomi  (produksi, mengumpulkan dan mendistribusikan hasil produksi, dan lain lain),
antara lain mencakup pertanian, peternakan, berburu, industri, perbankan, koperasi, dan
sebagainya,
3.      Pendidikan, yaitu yang menyangkut pengasuhan anak, berbagai jenjang pendidikan,
pemberantasan buta huruf, perpustakaan umum, pers, dan sebagainya.
4.      Ilmu pengetahuan, meliputi pendidikan, penelitian, metodologi ilmiah, dan  sebagainya, 
5.      Keindahan dan  rekreasi, menyangkut berbagai cabang kesenian, olah raga,
kesusateraan,dan sebagainya,
6.      Agama, menyangkut peribadatan, upacara, semedi, penyiaran agama, doa,  kenduri, ilmu
gaib, ilmu dukun, dan sebagainya,
7.      Kekuasaan, menyangkut pemerintahan, kepartaian, demokrasi, ketentaraan dan
sebagainya,
8.      Kesehatan  atau  kenyamanan,  menyangkut kecantikan dan kesehatan, kedokteran,
pengobatan tradisional, dan sebagainya.

Penggolongan tersebut di atas tentu belum lengkap, karena di dalamnya belum


tercakup semua jenis lembaga kemasyarakatan yang mungkin terdapat dalam suatu
masyarakat. Hal-hal seperti kejahatan, prostitusi, banditisme, dan lain-lain, juga merupakan
lembaga kemasyarakatan. Disamping itu juga ada lembaga kemasyarakatan yang memiliki
sangat banyak aspek, sehingga mereka juga dapat ditempatkan di dalam lebih dari satu
golongan . Feodalisme, yang menciptakan suatu sistem hubungan antara pemilik tanah dan
penggarap, yang sebenarnya menyebabkan terjadinya  produksi dari hasil bumi, , dapat
dianggap sebagai lembaga ekonomi; tetapi sebagai suatu sistem hubungan antara pihak yang
berkuasa dengan fihak yang dikuasai, feodalisme dapat diangga sebagai lembaga politik. 
Selain itu dalam suatu masyarakat terdapat banyak lembaga yang tidak secara khusus
tumbuh dari dalam adat-istiadat masyarakat yang bersangkutan, melainkan yang secara tidak
disadari ataupun secara terencana diambil dari masyarakat lain, seperti misalnya demokrasi
parlementer, sistem kepartaian, koperasi, perguruan tinggi, dan lainnya. Lembaga asing itu
pada umumnya anya dapat bertahan apabila lembaga-lembaga itu dapat diselaraskan dengan
lembaga-lembaga yang ada, kecuali apabila kegunaannya dapat disadari  dan difahami
sepenuhnya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.  

10
F. JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN
1.      Pranata Keluarga

Adalah unit sosial yang terkecil dalam masyarakat dan juga institusi pertama yang
dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Proses terbentuknya keluarga pada umumnya
terbentuk melalui perkawinan .
 

2.      Pranata Pendidikan

1.      Mengurangi pendidikan orang tua, melalui pendidikan sekolah, orang tua melimpahkan
tugas dalam mendidik anak pada sekolah.
2.      Menyediakan sarana untuk pembangkangan, sekolah memiliki potensi untuk
menciptakan dan menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat.
3.      Mempertahankan sistem kelas sosial, pendidikan sekolah diharapkan dapat
mensosialisasikan kepada anak didiknya untuk menerima perbedaan yang ada dalam
masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa berstatus sosial yang
lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya. Memperpanjang masa
remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa
masih tergantung pada orang tuanya.

3.      Pranata ekonomi


Pada hakekatnya tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga ekonomi adalah
terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Ada beberapa fungsi
dari lembaga ekonomi,
1.      Berpedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
2.      Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang.
3.      Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.
4.      Menggunakan tenaga kerja.
5.      Memberikan pedoman tentang cara pengupahan.
6.      Memberikan tentang cara pemutusan hubungan kerja.
7.      Member identitas bagi masyarakat.
4.      Pranata Agama

Adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah
dirumuskan.
Fungsi Pranata Agama adalah

11
a.       Sebagai pedoman hidup        
b.      Sumber kebenaran
c.       Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia,dan manusia dengan Tuhan
d.      Tuntutan prinsip benar dan salah
e.       Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan didalam agama diwajibkan berbuat baik
terhadap sesame
f.       Pedoman keyakinan manusia untuk berbuat baik yang disertai dengan keyakinan bahwa
perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan
g.      Pedoman kebaradaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan
Tuhan
h.      Pengungkapan keindahan manusia cenderung bagian dari jiwa manusia
i.        Pedoman untuk rekreasi dan hiburan yang tidak melanggar kaidah-kaidah agama.

5.      Pranata politik


Pranata politik merupakan pranata yang menangani masalah administrasi dan tata tertib
umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman masyarakat.  ada beberapa fungsi
lembaga politik diantaranya
1.      Pelembagaan norma melalui UUD yang disampaikan oleh badan-badan legislatif
2.      Melaksanakan UUD yang telah disetujui
3.      Menyelesaikan konflik yang terjadi diantara para warga masyarakat yang bersangkutan
4.      Menyelenggarakan pelayanan seperti kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan
5.      Melindungi para warga masyarakat dari serangan bangsa yang lain
6.      Memelihara kewaspadaan menghadapi gaya

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan defenisi yang telah  disebutkan oleh sosiolog-sosiolog diatas maka dapat kita
simpulkan bahwa lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.wujud yang
konkret dari lembaga kemasyarakatan yaitu asosiasi (association )

Ada empat pengertian mengenai masalah norma dimana yaitu keempat tersebut sama,yaitu
memberikan pedoman bagi mayarakat tersebut dalam bertingkah laku dalam masyarakat.1)
Cara (usage) adalah menunjuk pada suatu perbuatan,dimana cara (usage) lebih menonjol
dalam hubungan antar individu dalam masyarakat.2) Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan
yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.3) Tata
kelakuan mores merupakan tata kelakuan yang dianggap sebagai cara untuk berperilaku dan
diterima norma-norma pengatur.4) Adat istiadat (cutoms) tata kelakuan yang kekal serta kuat
integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat.

3. Agar anggota masyarakat taat terhadap norma yang berlaku,diciptakan sistem


pengendalian yang bersifat,positif atau negatif.\

4. Menurut Gillin dan Gillin bahwa lembaga kemasyarakatan mempunyai ciri-ciri umum
yaitu1).Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-
pola yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan haasil-hasilnya 2).Suatu
tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan.3)Lembaga
kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.4) Lembaga kemasyarakatan
mempunyai alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan.5)Lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga tersebut.6)Suatu
lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau tidak tertulis.

5. menurut Gillin dan Gillin  tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan


sebagai:1) Dari sudut perkembangannya dapat diklasifikasikan yaitu crescive institutions dan
enacted institutions.2) Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat dapat
diklasifikasikan antara Basic institutions dan Subsidiary Institutions.3) Dari sudut penerimaan
masyarakat dapat diklasifikasikan yaitu approved-socially sanctioned Institutions.4) Dari
sudut penyebarannya dapat diklasifikasikan antara General Istitutions dan Restricted
Institutions.5) Dari sudut fungsinya dapat diklasifikasikan yaitu antara Operative Institutions
dan Regulative Institutions.

3.2 SARAN

Diharapkan dengan selesainya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi dan kajian sosiologi khususnya mengenai masalah lembaga kemasyarakatan
(lembaga sosial), dan semoga bermanfaat bagi kami dan kawan-kawan serta masyarakat
secara umum.

13
DAFTAR PUSTAKA

  Soekanto Soerjono, Sosiologi ,Suatu pengantar . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,2006

14

Anda mungkin juga menyukai