DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATANPALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberi rahmat,karunia,serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Makalah konsep lembaga kemasyarakatan”
Makalah ini di susun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anthropologi
Kesehatan. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi
mahasiswa dalam menyusun karya tulis.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyusunan makalah iini. Oleh karena itu,kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
sekalian demi memperbaiki makalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari.
Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.sekian dan
terimakasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A.PENGERTIAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN......................................................6
B.PROSES-PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN.................6
1.NORMA-NORMA MASYARAKAT.............................................................................6
C.CIRI-CIRI UMUM LEMBAGA KEMASYARAKATAN................................................8
D.TIPE-TIPE LEMBAGA KEMASYARAKATAN.............................................................8
E. BENTUK-BENTUK UMUM LEMBAGA KEMASYARAKATAN...............................9
F. JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN..................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 SARAN...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian lembaga kmasyarakatan
2. Mengetahui proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan
3. Mengetahui ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan
4. Mengetahui tipe-tipe lembaga kmasyarakatan
5. Mengetahui bentuk-bentuk umum lembaga kemasyarakatan
6. Mengetahui jenis lembaga kemasyarakatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kemudian sosiolog lainnya seperti Summer yang melihat dari segi kebudayaan
Summer mengatakan lembaga kemasyaratan dari segi kebudayaan adalah lembaga
kemasyarakatan sebagai perbuatan,cita-cita,sikap,dan pelengkap kebudayaan bersifat kekal
dan serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan defInisi yang telah disebutkan oleh sosiolog-sosiolog diatas maka dapat
kita simpulkan bahwa lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.wujud
yang konkret dari lembaga kemasyarakatan yaitu asosiasi (association )
1.NORMA-NORMA MASYARAKAT
Manusia selalu mengiginkan agar hubungan antar manusia di dalam masyarakat
terlaksana sebagaimana yang di harapkan, oleh karena itu di rumuskan sesuatu yang disebut
dengan norma atau aturan yang mengatur tingkahlaku masyarakat tersebut,mula-
mulanorma biasanya dibuat dengan secara tidak sadar tapi lama kelamaan norma tersebut
dibuat secara sadar.misalnya pada jual beli masa dahulu,seorang perantara dari jual beli
tersebut tidak mesti mendapat keuntungan dari jual beli tersebut,akan tetapi pada masyarakat
sekarang seorang perantara dari jual beli mesti mendapat keuntungan apakah itu dari pihak
penjual pembeli.Norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat
yang berbeda-beda,mulai dari kekuatan yang mengikat secara lemah hingga kekuatan yang
mengikat secara kuat di dalam anggota masyarakat.
Ada empat pengertian mengenai masalah norma dimana yaitu keempat tersebut
sama,yaitu memberikan pedoman bagi mayarakat tersebut dalam bertingkah laku dalam
masyarakat.
1.Cara (usage)
Cara (usage) adalah menunjuk pada suatu perbuatan,dimana cara (usage) lebih
menonjol dalam hubungan antar individu dalam masyarakat,suatu penyimpangan yang
6
dilakukan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat,tetapi hanya celaan
dari individu-individu yang di hubunginya.misalnya ketika seseorang makan dengan cara
masing-masing ketika bertemu,ada orang yang saat makan mengeluarkan bunyi dan ada juga
yang tidak berbunyi ketika seseorang maka orang yang makan dengan mengeluarkan bunyi
dianggap kurang sopan oleh invidu lain.
2.kebiasaan (folkways)
Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang dilakukan oleh individu secara berulang-
ulang dalam bentuk yang sama.Kebiasaan (folkways) juga mempunyai kekuatan yang lebih
besar daripada cara. Suatu kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari
pada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama, merupakan ukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Sebagai contoh,
kebiasaan memberi hormat kepada orang lain yang lebih tua. Apabila perbuatan tadi tidak
dilakukan, maka akan dianggap sebagai suatu penyimpanga terhadap kebiasaan umum dalam
masyarakat. Kebiasaan mengormati orang yang lebih tua merupakan suatu kebiasaan dalam
masyarakat dan setiap orang akan menyalahkan penyimpangan terhadap kebiasaan umum
tersebut.
Tata kelakuan mores merupakan tata kelakuan yang dianggap sebagai cara untuk berperilaku
dan diterima norma-norma pengatur.
Adat istiadat (cutoms) tata kelakuan yang kekal serta kuat integritasnya dengan pola-pola
perilaku masyarakat,ada sanksi penderitaan bila melanggarnya.tata kelakuan juga
mencerminkan sifat-sifat yang hidup dalam dari kelompok manusia yang dilaksanakan
sebagai alat pengawas,secara sadar atau tidak sadar oleh masyarakat tehadap anggota-
anggotanya.
7
C. CIRI-CIRI UMUM LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Menurut Gillin dan Gillin,dalam karyanya yang berjudul General Features of Social
Institutions,mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan mempunyai ciri-ciri umum yaitu
sebagai berikut:
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-
pola yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan haasil-hasilnya
2. Suatu kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan
3. Lembaga kemasyrakatan satu atau beberapa tujuan tertentu
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
5. Lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga tersebut
6. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau tidak tertulis
8
a) Approved-Socially Sanctioned Institutions
Lembaga-lembaga yang diterima masyarakat, seperti sekolah, lembaga perdagangan, dsb.
b) Unsanctioned Institutions
Lembaga-lembaga yang ditolak masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang tidak berhasil
memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras pencoleng, dsb.
4. Dari sudut penyebarannya :
a) General Institutions
Contoh : Agama merupakan suatu General Institutions, karena dikenal oleh hampir semua
masyarakat dunia.
b) Restricted Institutions
Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu, merupakan Restricted Institutions,
karena dianut oleh masyarakat tertentu di dunia ini.
9
1. kekerabatan yang disebut juga sebagai kinship institutions, antara lain mencakup lembaga
perkawinan, tolong menolong antar kerabat, pengasuhan anak, sopan santun pergaulan antar
kerabat, dan lain-lain.
2. ekonomi (produksi, mengumpulkan dan mendistribusikan hasil produksi, dan lain lain),
antara lain mencakup pertanian, peternakan, berburu, industri, perbankan, koperasi, dan
sebagainya,
3. Pendidikan, yaitu yang menyangkut pengasuhan anak, berbagai jenjang pendidikan,
pemberantasan buta huruf, perpustakaan umum, pers, dan sebagainya.
4. Ilmu pengetahuan, meliputi pendidikan, penelitian, metodologi ilmiah, dan sebagainya,
5. Keindahan dan rekreasi, menyangkut berbagai cabang kesenian, olah raga,
kesusateraan,dan sebagainya,
6. Agama, menyangkut peribadatan, upacara, semedi, penyiaran agama, doa, kenduri, ilmu
gaib, ilmu dukun, dan sebagainya,
7. Kekuasaan, menyangkut pemerintahan, kepartaian, demokrasi, ketentaraan dan
sebagainya,
8. Kesehatan atau kenyamanan, menyangkut kecantikan dan kesehatan, kedokteran,
pengobatan tradisional, dan sebagainya.
10
F. JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN
1. Pranata Keluarga
Adalah unit sosial yang terkecil dalam masyarakat dan juga institusi pertama yang
dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Proses terbentuknya keluarga pada umumnya
terbentuk melalui perkawinan .
1. Mengurangi pendidikan orang tua, melalui pendidikan sekolah, orang tua melimpahkan
tugas dalam mendidik anak pada sekolah.
2. Menyediakan sarana untuk pembangkangan, sekolah memiliki potensi untuk
menciptakan dan menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat.
3. Mempertahankan sistem kelas sosial, pendidikan sekolah diharapkan dapat
mensosialisasikan kepada anak didiknya untuk menerima perbedaan yang ada dalam
masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa berstatus sosial yang
lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya. Memperpanjang masa
remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa
masih tergantung pada orang tuanya.
Adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah
dirumuskan.
Fungsi Pranata Agama adalah
11
a. Sebagai pedoman hidup
b. Sumber kebenaran
c. Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia,dan manusia dengan Tuhan
d. Tuntutan prinsip benar dan salah
e. Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan didalam agama diwajibkan berbuat baik
terhadap sesame
f. Pedoman keyakinan manusia untuk berbuat baik yang disertai dengan keyakinan bahwa
perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan
g. Pedoman kebaradaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan
Tuhan
h. Pengungkapan keindahan manusia cenderung bagian dari jiwa manusia
i. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan yang tidak melanggar kaidah-kaidah agama.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan defenisi yang telah disebutkan oleh sosiolog-sosiolog diatas maka dapat kita
simpulkan bahwa lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.wujud yang
konkret dari lembaga kemasyarakatan yaitu asosiasi (association )
Ada empat pengertian mengenai masalah norma dimana yaitu keempat tersebut sama,yaitu
memberikan pedoman bagi mayarakat tersebut dalam bertingkah laku dalam masyarakat.1)
Cara (usage) adalah menunjuk pada suatu perbuatan,dimana cara (usage) lebih menonjol
dalam hubungan antar individu dalam masyarakat.2) Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan
yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.3) Tata
kelakuan mores merupakan tata kelakuan yang dianggap sebagai cara untuk berperilaku dan
diterima norma-norma pengatur.4) Adat istiadat (cutoms) tata kelakuan yang kekal serta kuat
integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
4. Menurut Gillin dan Gillin bahwa lembaga kemasyarakatan mempunyai ciri-ciri umum
yaitu1).Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-
pola yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan haasil-hasilnya 2).Suatu
tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan.3)Lembaga
kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.4) Lembaga kemasyarakatan
mempunyai alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan.5)Lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga tersebut.6)Suatu
lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau tidak tertulis.
3.2 SARAN
Diharapkan dengan selesainya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi dan kajian sosiologi khususnya mengenai masalah lembaga kemasyarakatan
(lembaga sosial), dan semoga bermanfaat bagi kami dan kawan-kawan serta masyarakat
secara umum.
13
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto Soerjono, Sosiologi ,Suatu pengantar . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,2006
14