Anda di halaman 1dari 26

ASKEP BAYI BARU LAHIR (BBL)

Disusun oleh :

Kelompok

Nama Nim
M Vaizul Rahman Po.71.20.3.18.035
Jessica Irene Safitri
Kusrini
Lingga Pitaloka

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

    TIJAUAN TEORITIS MEDIS


1.      Definisi
Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu, lahir biasanya dengan cara gestasi
38-42 minggu (Ilyas Jumani,1994).
Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu
(menstrual) kehamilan lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap (260-294
hari)dianggap bayi cukup bulan oleh kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995).
Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu
melalui jalan lahir normal atau dengan cara pembedahan (Laksman,1998).
Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn
dongoes,1999).
Neonatus adalah bayi baru lahir, bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya
(Broker,Cristine.2001).

2.      Anatomi Fisiologi


a)      Sistem Pernapasan
Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi
paru-paru
1.      Taksemia
2.      Hipertensi
3.      Diabetes Berat
4.      Infeksi
5.      Ketuban Pecah dini
6.      Insufisiensi plasenta
Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini dapat
menimbulkan rangsangan untuk pematangan paru-paru.
b)      Jantung dan Sirkulasi darah
Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta masuk
ke dalam tubu janin melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke vena
inferior melalui duktus venosus arantii.
Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan menangis
kuat. Dengan demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-paru mengecil
dan darah mengalir ke paru-paru dengan demikian duktus botali tidak berfungsi
lagi, foramen ovale akan menutup.
Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan tali
pusat sebagai berikut:
1.      Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun, sehingga
tekanan jantung menurun, tekanan rendah di aorta hilang sehingga tekanan
jantung kiri meningkat.
2.      Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini
menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat.
c)      Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan air
ketuban dalam jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi melalui
mukosa saluran pencernaan,janin minum air ketuban dapat di buktikan dengan
adanya mekonium.
d)     Hepar
Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah bayi lahir
simpanan glikogen cepat terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di dalam hepar.
e)      Metabolisme
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih
besar dari pada orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya
lebih besar.
f)       Produksi Panas
Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian suhu
terutama dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan cara
pembakaran cadangan lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih banyak
energy dari pada lemak biasa.
g)      Kelenjar Endokrin
Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan
sepuluh minggu, ketika tropin telah ditemukan dalam hipofisis janin,hormon ini
diperlukan untuk mempertahankan grandula suprarenalis janin. Pada neonates
kadang-kadang hormone dari ibunya masih berfungsi pengaruhnya dapat dilihat
missal pada bayi laki-laki atau perempuan adanya pembesaran kelenjar air susu
atau kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid
pada bayi perempuan.
h)      Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal
Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin pada umur 8 minggu,jumlah pada
kehamilan 28 minggu diperkirakan 350.000 dan akhir kehamilan diperkirakan
820.000 ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan.
i)        Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa
janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan.
Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan
gerakan menghisap terjadi pada kehamilan 6 bulan.
j)        Imunologi
Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang
mengandung zat antibody) diantaranya adalah imunoglobulingmma G (Ig G).
Pada neonates hanya terdapat Ig G dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah bayi
dilahirkan. Ig G Pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.

3.      Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami
oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang
hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna
(diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan
orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi
pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan
kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode
adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.
Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan
sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta
menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
a.       Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak.
b.      Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis
(Varney, 551-552).
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang
diperlukan untuk kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
a.  Mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b.  Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan
mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung
kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :
a.       Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b.      Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara
mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
4.      Etiologi
a.       His(Kontraksi otot rahim)
b.      Kontraksi otot dinding perut
c.       Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
d.      Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

5.      Manifestasi klinis


a.       Warna kulit: seluruhnya merah
b.      Denyut jantung: > 100 x/menit
c.       Pernapasan : baik,menangis kuat.
d.      Otot : gerak aktif,reflek baik
e.       Reaksi terhadap rangsangan : menangis

6.      Komplikasi
a.       Sebore
b.      Ruam
c.       Moniliasis
d.      Ikterus fisiologi

7.      Pemeriksaan Diagnostik


a.       Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari
pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis)
b.      Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia)
c.       Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia,
penurunan kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal)
d.      Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit  fenillalanin, menandakan fenil
ketonuria
e.       Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12
mg/dl pada 3-5 hari.
f.       Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50
mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.
    TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
a.       Aktivitas
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-
koma,saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur  dengan
gerakan mata cepat (REM) tidur sehari rata-rata 20 jam.
b.      Sirkulasi
Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120
dpm pada 12-24 jam setelah kelahiran). Nadi perifer mungkin melemah,murmur
jantung sering ada selama periode transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg
(sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan
darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam kelahiran mengerut
dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.
c.       Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah
kelahiran. Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24
jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
d.      Makanan atau cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%
Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah
normal palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.
e.       Neurosensori
Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, Kaput
suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan kelopak mata
mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering ada. Bagian
telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus mata(telinga tersusun
rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik)
Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan
babinski, respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan
fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis),gerakan bergulung sementara
mungkin terlihat. Tidak adanya kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.
f.       Pernapasan
Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola
pernapasan diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan
abdomen(inspirasi yang lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen
menunjukan distress pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping hidung
ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi atau ekspirasi
dapat menandakan aspirasi)
g.  Keamanan
Warna kulit:akrosianosis mungkin ada, kemerahan atau area ekomotik dapat
tampak di atas pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari
penggunaan forsep pada kelahiran
Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran
Ekstremitas: gerakan rentang sendi normal kesegala arah, gerakan menunduk
ringan atau rotasi medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.
h.  Seksualitas
Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen
dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah sedikit (pseudo
menstruasi) mungkin ada.
Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).

2.      Diagnosa Keperawatan


a.       Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
akibat pemotongan tali pusat.
b.      kurang pengetahuan cara merawat bayi.
c.       Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra ke
exstra uteri.

3.      Penatalaksanaan Keperawatan


Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah
ditetapkan dalam perencanaan keperawatan. Pada klien dengan bayi baru lahir
idealnya harus diletakkan didalam incubator untuk mengurangi hipotermi pada bayi
baru lahir dan merawat tali pusat dengan steril menggunakan betadine. Bila tidak
mendapatkan perawatan bayi baru lahir dapat menyebabkan terjadinya hipotermi dan
infeksi bahkan sampai sepsis.
TINJAUAN KASUS

A.    PENGKAJIAN

                   I.            Identitas bayi

1.      Nama : bayi ny. N. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal lahir : 26 Juni 2013

Berat badan lahir : 3230 gram

Panjang badan lahir : 46 cm

Lingkar kepala : 28 cm

Lingkar dada : 32 cm

Lingkar tangan :-

2.      Nama Ibu : ny N.S

Umur : 23 tahun

Alamat : Parmonangan

                II.            Riwayat Persalinan Sekarang

Kala I : 12 jam 30 menit

Kala II : 5 menit

Kala III : 15 menit

Keadaan air ketuban : baik

Waktu Pecahnya Ketuban : 08.20 wib

Persalinan : Spontan

Lilitan Tali Pusat : Tidak ada

Ditolong Oleh : bidan


             III.            Keadaan Fisik Bayi Setelah Lahir
1.      APGAR SCORE
YANG DINILAI 0 1 2 NILAI
1 5
Frekuensi Jantung V X 2 2
Usaha Nafas V X 1 2
Tonus Otot V X 2 2
Warna Kulit V X 1 1
Reaksi Terhadap Obat V X 1 2
Jumlah 7 9

Pada menit pertama beri tanda :V


Pada menit kedua beri tanda :X
Kesimpulan : Bayi lahir dengan keadaan yang baik

2.      KEPALA
a.       Ubun- ubun Besar : ada
b.      Ubun- ubun Kecil : ada
c.       Caput Siccedanum : tidak ada
d.      Bentuk Kepala : bulat lonjong
e.       Chepal Haemation : tidak ada
f.       Sutura Sagitalis : ada dan teraba
g.      Luka Ada/ Tidak : tidak ada
h.      Keadaan Rambut : baik

3.      MATA
a.       Simetris : kiri dan kanan
b.      Strabismus : tidak ada
c.       Bola mata : normal
-          Jarak antara kedua bola mata : normal
-          Ukuran bola mata : simetris kiri dan kanan
-          Lesi : Tidak ada
-          Warna : normal (sclera putih, kornea hitam)
-          Jaundice : Tidak ada
-          Purulen : Tidak ada
-          Gerakan bola mata : normal

d.      Alis Mata


-          Jumlah :-
-          Bentuk :-
e.       Bulu Mata : ada
f.       Sclera : Putih

4.      HIDUNG
a.       Bentuk : simetris
b.      Letak : normal
c.       Cuping hidung : Ada
d.      Mukosa : tidak ada

5.      MULUT, GUSI, PIPI


a.       Mulut
-          Bentuk : simetris
-          Warna bibir : merah
-          Gerakan : aktif
b.      Gusi
-          Lidah : normal
-          Saliva : ada
-          Warna : merah muda
-          Gigi : Tidak ada

c.       Pipi
-          Palatum : normal
-          Refleks : normal
-          Rooting : baik
-          Menghisap : baik
-          Extrusion : baik

6.      TELINGA
a.       Bentuk : normal
b.      Kedudukan : simetris kiri dan kanan
c.       Jumlah kartilago : Terbuka
d.      Saluran pendengaran : ada
e.       Cairan : tidak ada

7.      LEHER
a.       Panjang/ Pendek : pendek
b.      Gerakan Kepala : normal
c.       Massa : Tidak ada
d.      Reflex Tonik Leher : baik

8.      DADA
a.       Bentuk : simetris
b.      Clavicula Tulang Iga : simetris kiri dan kanan
c.       Puting Susu : ada
-          Ukuran : normal
-          Letak : normal
-          Jumlah : 2 buah
-          Jaringan Susu : tidak ada
-          Ekskresi susu : tidak ada

d.      Gerakan Respirasi


-          Roles : tidak ada
-          Rhonchi : tidak ada
-          Weezing : tidak ada
e.       Denyut Jantung
-          Murmur : tidak ada
-          Arytmia : tidak ada

9.      ABDOMEN
a.       Bentuk : simetris kiri dan kanan
b.      Tali Pusat
-          Perdarahan sekitar tali pusat : Tidak ada
-          Arteri/ Vena : Lengkap
-          Gastroskizis : Tidak ada
-          Bercak Mekonium : Tidak ada
c.       Bising Usus : 15x/menit
d.      Warna Kulit Perut : kuning langsat
e.       Gerakan Respirasi Diafragmatik : normal

10.  PUNGGUNG, PANGGUL, BOKONG


a.       Tulang Belakang : tidak ada kelainan
b.      Bahu Scapula : simetris kira dan kanan
c.       Crista Iliaka : normal
d.      Dasar Tulang Belakang : normal
e.       Area Pilonidea : normal
f.       Reflex Membungkukan badan : baik
g.      Lipatan bokong simetris : ada
h.      Warna Kulit Bokong : kuning langsat

11.  GENITALIA
Laki-laki
a.       Meatus : Diujung Penis/ Tidak Diujung Penis
b.      Prepusium :-
c.       Scrotum :-
d.      Rugae :-
Perempuan
a.       Labia Mayora : normal
b.      Labia Minora : normal
c.       Clitoris : normal
d.      Pengeluaran Vagina : Lendir
e.       Meatus Urinarus : normal

12.  EKSTREMITAS
Tangan
a.       Tingkat Flexi : baik
b.      Tingkat Gerakan : aktif
c.       Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan
d.      Tonus Otot : baik
e.       Clavicula : normal
f.       Lengan : normal
g.      Jumlah Jari : normal/ lengkap
h.      Tulang Sendi : normal
-          Bahu : normal
-          Siku : normal
-          Pergelangan Tangan : pergerakan normal
-          Jari-jari : normal/ lengkap
i.        Reflex Mengenggam : baik
Kaki
a.       Pergerakan : Baik/ aktif
b.      Jumlah Jari Kaki : 10 (5 kiri dan 5 kanan)
c.       Lipatan Gluteal Mayor : Tidak Rata
d.      Warna Kuku : putih kemerah- merahan
e.       Reflex Babinski : baik

13.  ANUS
-          Kelainan : tidak ada

14.  VERNIX, LANUGO


a.       Vernix : tidak ada
-          Warna :-
-          Baunya :-
b.      Lanugo : Ada

15.  WARNA KULIT


-          Jaundice : Tidak ada
-          Area :-
-          Derajat :-
Kesimpulan Keadaan Bayi Setelah Lahir : bayi lahir dengan sehat/ tanpa kelainan
Nutrisi
            

-          Minuman yang diberikan : ASI


-          Pemberian : 1 x 2 jam
2.      ELIMINASI
BAB :-
-          Konsistensi :-
-          Warna :-
-          Bau :-
BAK :-
-          Warna :-
-          Bau :-

3.      Istirahat/ Tidur


-          Sehari : ± 12 Jam
-          Keadaan Waktu Tidur : bayi diselimuti di tempat yang hangat
4.      Kebersihan dari Rambut s/d kaki : baik
5.      Tanda- tanda Vital
Suhu : 36,2ºc
Nadi :165x/menit
Respiratori : 34x/menit

Pemeriksaan Laboratorium

ANALISA DATA
No Symtomp Etiologi Problem
1 Ds : - Gangguan jalan Pola nafas tidak
Do : nafas efektif
        Bayi Ny. N.S lahir 1 jam yang lalu.
        Nadi 156x/menit, RR 34x/menit, BB
3230
 gram, PB 46 cm. Tampak adanya
tarikan
 dada atau retraksi dada. Tampak
adanya
 pernafasan cuping hidung.
2 Ds : - Usia ekstrem hypotermi.
Do :
        Suhu bayi Ny. N.S 36,2 C.
        Bayi Ny. N.S tampak menggigil dan
gemetaran atau tremor.
        Akral dingin.

3 Ds : - Terputusnya Resiko Infeksi


Do : kontinuitas
        Tali pusat masih basah, warna putih, jaringan.
Kassa penutup tali pusat basah dan
kotor.
        Bayi Ny. N.S belum dimandikan.

Prioritas Masalah:
1.      Resiko tinggi pola nafas tidak efektif
2.      Resiko tinggi hypotermi
3.      Resiko tinggi infeksi tali pusat

B.     Diagnosa Keperawatan


1.      Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan jalan nafas.
2.      Resiko tinggi hypotermi berhubungan dengan usia ekstrem.
3.      Resiko tinggi infeksi tali pusat berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawata


Intervensi Ra
1 Resiko tinggi pola nafas tidak Setelah dilakukan -.Observasi adanya -.pernafas
efektif berhubungan dengan tindakan keperawatan pernafasan cuping dan retrak
gangguan jalan nafas 1x24 jam, diharapkan hidung, retraksi dada. memicu g
pola nafas bayi Ny. -.Observasi pernafasan -. Bayi da
N.S kembali efektif. mendengkur. apabila po
-.Auskultasi bunyi pada posis
Krekels/Ronchi. tepat
-.Bersihkan jalan nafas -. Krekels
(hisap naso faring secara merupaka
perlahan). tidak norm
-.Observasi warna kulit -. Jalan na
terhadap sianosis. tersumbat
-.Tempatkan bayi pada menyebab
posisi Trendelemburg -. Bayi y
yang dimodifikasi pada O2 aka
sudut 10 derajat. warna keb
tubuh bay
2 Resiko tinggi hypotermi Setelah dilakukan -. Ukur suhu inti -. Suhu tu
brhubungan dengan usia tindakan keperawatan neonatus. (36- 37ºc)
ekstrem. 2x24 jam, diharapkan -. Pantau suhu kulit -. Menggu
suhu tubuh bayi Ny. secara continue. hangat/ se
N. S dapat -. Atur suhu ruangan. memperta
dipertahankan dalam -. Keringkan kepala bayi tubuh
batas normal dengan dan tubuh kemudian -. Dekapa
lingkungan pakaikan baju dan popok bayi mera
termonetral. serta dibedong dengan -. Baby oi
selimut hangat. memberik
-. Anjurkan kepada Ibu tehadap tu
untuk sering mendekap
bayinya.
-. Kaji suhu tubuh bayi.
-. Berikan baby
oil/minyak kayu putih
kepada bayi (perut dan
punggung) setelah bayi
dimandikan.
3 Resiko tinggi infeksi tali pusat Setelah dilakukan -. Pantau tanda – tanda -. Tanda-
berhubungan dengan tindakan keperawatan infeksi pada tali pusat. (tumor. R
terputusnya kontinuitas 1x24 jam, diharapkan -. Balut tali pusat dengan dolor, fun
jaringan. infeksi tidak terjadi. kassa kering. -. Kassa k
-. Pertahankan penutup cairan dan
tali pusat tetap kering. proses pen
-. Observasi kulit dan tali pusat
pusat setiap hari untuk -. Memcu
tanda – tanda kemerahan, menguran
adanya cairan. bakteri
-. Cuci tangan sebelum -. Memba
dan sesudah merawat meminima
bayi. bakteri
-. Ajarkan tekhnik
mencuci tangan yang
tepat pada Ibu sebelum
memegang/merawat bayi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal Implementasi Evaluasi
1 Pukul 08.30 wib pukul 09. 15 wib
         Mengobservasi adanya S:
pernafasan cuping hidung, Ny. N.S mengatakan bayi tidak
retraksi dada dan pernafasan sesak dan dapat menyusu dengan
mendengkur. baik.
Pukul 08.40 wib O:
         Mengauskultasi suara paru. Bayi tampak tenang, tidak sesak,
Pukul 09.00 wib RR=36x/menit.
         Membersihkan jalan nafas Tidak ada tanda – tanda hypoksia.
dan lendir sedikit – sedikit. Kulit hangat dan kemerahan.

         Mengobservasi warna kulit A:

terhadap sianosis. -       Masalah teratasi sebagian.


P:
-       Lanjutkan tindakan
keperawatan :

2 Pukul 09.20 wib Pukul 09.45 wib


         Mengukur suhu inti S:-
neonatus. O:
         Memantau suhu kulit secara Suhu tubuh bayi 36,4 C.
continue. Kulit hangat dan kemerahan.
Pukul 09.35 wib Suhu ruangan netral.
         Mengeringkan tubuh bayi A:
dan kepala, pakaian, kaos Masalah teratasi.
kaki, dan sarung tangan, baju P:
dan popok kemudian Hentikan tindakan keperawatan.
dibedong.
3 Pukul 09.50 wib Pukul 10.35 wib
         Mencuci tangan sebelum dan S:-
sesudah merawat bayi. O:
         Mencegah penyebaran dan Tali pusat bersih dan sedikit
kontaminasi terhadap infeksi. mengering.
Pukul 10.00 wib A:
         Mengajarkan tekhnik cuci Masalah teratarsi sebagian
tangan yang tepat pada Ibu P:
sebelum memegang dan Lanjutkan tindakan keperawatan.
merawat bayi.
Pukul 10. 30
         Mengobservasi kulit dan tali
pusat terhadap tanda – tanda
infeksi.
CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal Implementasi Evaluasi
1 Pukul 08.30 wib Pukul 09.10 wib
         Mengobservasi adanya S:
pernafasan cuping hidung, Ny. N.S mengatakan bayi tidak
retraksi dada dan pernafasan sesak dan dapat menyusu dengan
mendengkur. baik.
Pukul 08.35 wib O:
         Mengauskultasi suara paru. Bayi tampak tenang, tidak sesak,
Pukul 08.50 wib RR=36x/menit.
         Membersihkan jalan nafas Tidak ada tanda – tanda hypoksia.
dan lendir sedikit – sedikit. Kulit hangat dan kemerahan.
Pukul 09.00 wib A:

         Mengobservasi warna kulit -       Masalah teratasi.


terhadap sianosis. P:
-       hentikan tindakan keperawatan :

2 Pukul 09.20 wib Pukul 10.15 wib


         Mengukur suhu inti S:-
neonatus. O:
         Memantau suhu kulit secara Suhu tubuh bayi 36,4 C.
continue. Kulit hangat dan kemerahan.
Pukul 09 50 wib Suhu ruangan netral.
         Mengeringkan tubuh bayi A:
dan kepala, pakaian, kaos Masalah teratasi.
kaki, dan sarung tangan, baju P:
dan popok kemudian Hentikan tindakan keperawatan.
dibedong.

3 Pukul 10.30 wib Pukul 11.15 wib


         Mencuci tangan sebelum dan S:-
sesudah merawat bayi. O:
         Mencegah penyebaran dan Tali pusat bersih dan sedikit
kontaminasi terhadap infeksi. mengering.
         Mengajarkan tekhnik cuci A:
tangan yang tepat pada Ibu Masalah teratasi sebagian
sebelum memegang dan P:
merawat bayi. Lanjutkan tindakan keperawatan.
pukul 10.50 wib
         Mengobservasi kulit dan tali
pusat terhadap tanda – tanda
infeksi.

DAFTAR PUSTAKA
TIM POKJA DPP PPNI .2016. STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
INDONESIA. JAKARTA: DPP PPNI

TIM POKJA DPP PPNI. 2018. STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN


INDONESIA. JAKARTA: DPP PPNI

TIM POKJA DPP PPNI. 2018. STANDAR LUARAN KEPERAWATAN


INDONESIA. JAKARTA: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai