Kelas B.
kasus yaitu subjek I dan subjek II. Kedua subjek ini sudah sesuai
Subjek I
rumah sakit pada tanggal 20 mei 2019 jam 20.00 WIB, klien
air ketuban sudah keluar mulai jam 15.25 WIB sore, proses
Subjek II
rumah sakit (Ruang Annisa) pada tanggal 21 mei 2019 jam 19.30
bercak darah, proses kelahiran jam 03.15 WIB. Bayi lahir berjenis
4. Riwayat Lingkungan
a. Kebersihan Bersih Bersih
b. Bahaya Tidak ada, lingkungan Tidak ada, lingkungan
sekitar aman sekitar aman dan jauh
dari jalan raya.
c. Lainnya sebutkan Tidak ada Tidak ada
5. Aspek Psikososial
a. apakah kehamilan dan Sangat direncanakan Ya, sangat direncanakan
persalinan ini
direncanakan
b. harapan yang ibu Bayi sehat Bayi sehat
inginkan setelah bersalin
c. dukungan suami terhadap Suami sangat Suami sangat
istri mendukung mendukung
d. perhatian suami terhadap Sangat perhatian, ketika Sangat perhatian, ketika
bayi bayi menangis sang bayi menangis sang
suami menggendong suami menggendong
bayi itu sampai tertidur
e. apakah keluarga Sangat mendukung Sangat mendukung
mendukung
terhadapkelahiran
f. apakah teman Ya Ya
mendukung terhadap
kelahiran bayi
6. Kebutuhan Dasar Khusus
a) Pola nutrisi
1) frekuensi makan 1 x/hari 1 x/hari
2) nafsu makan Kurang baik Kurang baik
3)jenis makan rumah Nasi, lauk pauk dan Nasi, sayur, ikan dan
buah- buahan buahan
4)makanan yang tidak Tidak ada Tidak ada
disukai/alergi/pantangan
b) Pola eliminasi
BAK
1)frekuensi 8 x/hari 7 x/hari
2)warna Kekuning- kuningan Kekuning-kuningan
3)keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada
BAB
1)frekuensi 1 x/hari 1 x/hari
2)warna Kecokelatan Kecokelatan
3)bau Berbau Berbau
4)konsistensi Padat Cair
5)keluhan Tidak ada Tidak ada
c) Pola personalHygienie
Mandi
1)frekuensi 2 x/hari 2 x/hari
2)sabun ya ya
Oral Higyene
1) frekuensi 2 x/hari 2 x/hari
2) waktu Mandi pagi dan sore hari Mandi pagi dan sore hari
Cuci Rambut
1)Frekuensi 1 x/ hari 2 x/hari
2)shampo Ya menggunakan Ya menggunakan
shampo shampo
d) Pola istirahat dan tidur
1)lama tidur 8 jam/hari, siang : 2 jam, 9 jam/hari, siang : 3 jam,
malam : 6 jam malam 6 jam
2)kebiasaan sebelum tidur Berbincang dengan Berbincang dengan
keluarga keluarga
3)keluhan Tidak ada Tidak ada
e) Pola aktifitas dan latihan
1) Kegiatan dalam pekerjaan Tidak bekerja Tidak bekerja
2) waktu bekerja Tidak bekerja Tidak bekerja
3) olahraga Tidak pernah Pernah
a) jenisnya Tidak ada Berjalan disekitar rumah
b) frekuensi Tidak ada Setiap pagi
4) kegiatan waktu luang Menonton TV Membuat makanan
ringan
5) keluhan dalam Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
beraktifitas
f) pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
1) merokok Tidak merokok Tidak merokok
2) minuman keras Tidak Tidak
3) ketergatungan obat Tidakada ketergantungan Tidakada ketergantungan
obat obat
g) pola promosi kesehatan
Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum Baik Baik
2) Kesadaran Composmentis Composmentis
3) Tanda-tanda vital
a)Tekanan darah 120/80 mmHg 180/100 mmHg
b)Respirasi 26 x/menit 28 x/menit
c)Berat badan 60 Kg 68 Kg
d)Nadi 85 x/menit 90 x/menit
e)Suhu 36,5 oC 36,5 oC
f)TB 155 cm 160 cm
Kepala
1) Bentuk Bulat Bulat
2) keluhan Tidak ada, kulit kepala Tidak ada, kulit kepala
bersih dan tidak ada lesi bersih dan tidak ada lesi
Mata
Do : Aliran darah di
Klien tampak meringis, klien payudara berurai dari
tampak gelisah, payudara uterus (involusi)
kencang terlihat bengkak sebelah
kiri, puting susu terlihat kotor Retensi darah di
pembuluh payudara
TTV:
TD : 120/80 mmHg Bengkak
RR : 26 x/menit
P : 85 x/menit Nyeri akut
T : 36,5 o C
BB : 60 Kg
TB : 155 cm
P : Nyeri di payudara
Q : Nyeri terasa menusuk-nusuk
R : Nyeri tidak menyebar hanya
di daerah payudara
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul saat
bergerak.
TTV: Bengkak
TD : 180/100 mmHg
RR : 28 x/menit Nyeri akut
P : 90 x/menit
T : 36,5 o C
BB : 68 Kg
TB : 160 cm
P : Nyeri di payudara
Q : Nyeri terasa menusuk-nusuk
R : Nyeri tidak menyebar hanya
di daerah payudara
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul saat
bergerak.
No Subjek I Subjek II
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen Nyeri akut berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis (pembengkakan pencedera fisiologis (pembengkakan
payudara). payudara).
3) dilakukan tindakan
terapi
R/ agar mengetahui
keadaan umum pasien
4) Monitor respons
terhadap terapi relaksasi
R/ untuk mengetahui
keadaan pasien ketika
diberi terapi
Terapeutik
5) Ciptakan lingkungan
tenang
R/ untuk mempercepat
penyembuhan pasien
6) Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
tehnik relaksasi.
R/ Agar pasien lebih
mudah memahami
7) Gunakan pakaian
longgar
R/ untuk meningkatkan
rasa nyaman pasien
Edukasi
8) Jelaskan tujuan,
manfaat batasan dan
jenis relaksasi
R/ untuk mempercepat
penyembuhan keadaan
pasien
7) Lakukan rolling
massage punggung
dengan tehnik yang
tepat
R/ untuk
memaksimalkan
tindakan yang
dilakukan
Edukasi
8) Jelaskan tujuan dan
prosedur terapi rolling
massage punggung
R/ untuk mempermudah
pasien memahami
dilakukannya tindakan
rolling massage
punggung
3) dilakukan tindakan
terapi
R/ agar mengetahui
keadaan umum pasien
4) Monitor respons
terhadap terapi relaksasi
R/ untuk mengetahui
keadaan pasien ketika
diberi terapi
Terapeutik
5) Ciptakan lingkungan
tenang
R/ untuk mempercepat
penyembuhan pasien
6) Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
tehnik relaksasi.
R/ Agar pasien lebih
mudah memahami
7) Gunakan pakaian
longgar
R/ untuk meningkatkan
rasa nyaman pasien
Edukasi
8) Jelaskan tujuan,
manfaat batasan dan
jenis relaksasi
R/ untuk mempercepat
penyembuhan keadaan
pasien
7) Lakukan rolling
massage punggung
dengan tehnik yang
tepat
R/ untuk
memaksimalkan
tindakan yang
dilakukan
Edukasi
8) Jelaskan tujuan dan
prosedur terapi rolling
massage punggung
R/ untuk mempermudah
pasien memahami
dilakukannya tindakan
rolling massage
punggung
Edukasi
Jam 09.06 WIB
8) Menjelaskan tujuan dan perosedur tindakan
R: menjelaskan kepada klien secara
langsung tentang tujuan dan prosedur
tindakan rolling massage punggung
Edukasi
Jam 12.07 WIB
8) Menganjurkan rileks selama pemijatan
R: klien rileks selama pemijatan
3. Rabu / 22 Mei 2019 Menyusui tidak efektif b.d Observasi Jam 18.30 WIB
ketidakadekuatan refleks Jam 16.00 WIB S:
oksitosin 1) Memonitor respons terhadap pemijatan - Klien mengatakan
R: klien berespon positif saat dilakukan setelah dilakukan
TTV: pemijatan rolling massage
TD : 120/80 mmHg punggung klien merasa
RR : 22 x/menit Terapeutik lebih rileks
P : 80 x/menit Jam 16.01 WIB - Klien bersedia
T : 36,8 o C 2) Menetapkan jangka waktu pemijatan dilakukan pemijatan
BB : 60 Kg R: jangka waktu dilakukan rolling massage selama 10-15 menit
TB : 155 cm punggung sekitar 10-15 menit - Klien mengatakan
Jam 16.02 WIB sudah mengerti tentang
3) Menyiapkan lingkungan hangat, nyaman tujuan , manfaat dan
dan privasi prosedur tindakan
R: jaga privasi klien dengan menutup rolling massage
sampiran punggung
O:
Jam 16.03 WIB - k/u baik
4) Membuka area yang akan dipijat - klien tampak senang
R: untuk memaksimalkan proses pemijatan - klien tampak rileks saat
Jam 16.04 WIB dilakukan rolling
5) Menggunakan lotion atau minyak saat massage punggung
dilakukan pemijatan rolling massage - ada peningkatan
punggung produksi ASI yang
R: untuk mencegah adanya gesekan pada keluar setelah
kulit klien dilakukan rolling
massage punggung
Jam 16.05 WIB A:
6) Melakukan rolling massage punggung - Masalah teratasi
dengan tehnik yang tepat
R: melakukan rolling massage punggung P:
sesuai SOP - Intervensi dihentikan
Edukasi
Jam 16.07 WIB
7) Menganjurkan rileks selama pemijatan
R: klien rileks selama pemijatan
TABEL 4.8
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN PADA SUBJEK II
Edukasi
Jam 10.06 WIB
8) Menjelaskan tujuan dan perosedur tindakan
R: menjelaskan kepada klien secara
langsung tentang tujuan dan prosedur
tindakan rolling massage punggung
2. Rabu / 22 Mei 2019 Menyusui tidak efektif b.d Observasi Jam 14.30 WIB
ketidakadekuatan refleks Jam 12.00 WIB S:
oksitosin 1) Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan - Klien mengatakan ingin
menerima informasi memberikan bayinya
TTV: R: klien menyatakan siap dan mampu ASI eksklusif daripada
TD : 120/80 mmHg menerima informasi tentang menyusui susu formula
RR : 24 x/menit - Klien mengatakan
P : 84 x/menit Jam 12.00 WIB setelah dilakukan
T : 37,8 o C 2) Memonitor respons terhadap pemijatan rolling massage
BB : 68 Kg R: klien berespon positif saat dilakukan punggung klien merasa
TB : 160 cm pemijatan lebih rileks
- Klien bersedia
Terapeutik dilakukan pemijatan
Jam 12.01 WIB selama 10-15 menit
3) Menetapkan jangka waktu pemijatan - Klien mengatakan
R: jangka waktu dilakukan rolling massage sudah mengerti tentang
punggung sekitar 10-15 menit tujuan , manfaat dan
prosedur tindakan
Jam 12.02 WIB rolling massage
4) Menyiapkan lingkungan hangat, nyaman punggung
dan privasi O:
R: jaga privasi klien dengan menutup - k/u baik
sampiran - klien tampak senang
- klien tampak rileks saat
Jam 12.03 WIB dilakukan rolling
5) Membuka area yang akan dipijat massage punggung
R: untuk memaksimalkan proses pemijatan - ada peningkatan
Jam 12.04 WIB produksi ASI yang
6) Menggunakan lotion atau minyak saat keluar setelah
dilakukan pemijatan rolling massage dilakukan rolling
punggung massage punggung
R: untuk mencegah adanya gesekan pada A:
kulit klien - Masalah teratasi
sebagian
Jam 12.05 WIB
7) Melakukan rolling massage punggung P:
dengan tehnik yang tepat - Intervensi dilanjutkan
R: melakukan rolling massage punggung No : 2,3,4,5,6,7,8,9
sesuai SOP
Edukasi
Jam 12.07 WIB
8) Menganjurkan rileks selama pemijatan
R: klien rileks selama pemijatan
3. Kamis / 23 Mei 2019 Menyusui tidak efektif b.d Observasi Jam 17.30 WIB
ketidakadekuatan refleks Jam 15.00 WIB S:
oksitosin 1) Memonitor respons terhadap pemijatan - Klien mengatakan
R: klien berespon positif saat dilakukan setelah dilakukan
TTV: pemijatan rolling massage
TD : 110/70 mmHg Terapeutik punggung klien merasa
RR : 20 x/menit Jam 15.01 WIB lebih rileks
P : 82 x/menit 2) Menetapkan jangka waktu pemijatan - Klien bersedia
T : 36,6 o C R: jangka waktu dilakukan rolling massage dilakukan pemijatan
BB : 68 Kg punggung sekitar 10-15 menit selama 10-15 menit
TB : 160 cm - Klien mengatakan
Jam 15.02 WIB sudah mengerti tentang
3) Menyiapkan lingkungan hangat, nyaman tujuan , manfaat dan
dan privasi prosedur tindakan
R: jaga privasi klien dengan menutup rolling massage
sampiran punggung
O:
Jam 15.03 WIB - k/u baik
4) Membuka area yang akan dipijat - klien tampak senang
R: untuk memaksimalkan proses pemijatan - klien tampak rileks saat
Jam 15.04 WIB dilakukan rolling
5) Menggunakan lotion atau minyak saat massage punggung
dilakukan pemijatan rolling massage - ada peningkatan
punggung produksi ASI yang
R: untuk mencegah adanya gesekan pada keluar setelah
kulit klien dilakukan rolling
massage punggung
Jam 15.05 WIB A:
6) Melakukan rolling massage punggung - Masalah teratasi
dengan tehnik yang tepat
R: melakukan rolling massage punggung P:
sesuai SOP - Intervensi dilhentikan
Edukasi
Jam 15.07 WIB
7) Menganjurkan rileks selama pemijatan
R: klien rileks selama pemijatan
kedua subjek, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Subjek I
TABEL 4.9
EVALUASI PENAMBAHAN FREKUENSI ASI PADA Ny. N SETELAH
DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN
TEKNIK ROLLING MASSAGE PUNGGUNG
rolling massage punggung pada subjek I yaitu ASI belum keluar, dan setelah dilakukan
rolling massage punggung pada hari pertama frekuensi ASI 10 cc, pada hari kedua setelah
dilakukan rolling massage punggung frekuensi ASI bertambah menjadi 20 cc dan pada
hari ketiga frekuensi ASI bertambah sebanyak 30 cc. Berdasarkan hasil yang didapat
pada Ny. R, pengeluaran dan produksi ASI meningkat dalam 3 hari. Hal ini
dapat dilihat dari volume ASI yang menunjukkan kenaikan di hari pertama,
4.2. PEMBAHASAN
dan Ny. R dengan post partum spontan di ruangan Annisa RSUD Siti Aisyah
serta ASI belum keluar, dan klien tidak nafsu makan. Sedangkan
pada tanggal 21 Mei 2019 dari hasil pengkajian pada subjek II,
dan tidak nafsu makan. Data objektif yang di dapat adalah kedua
makan.
hormon oksitosin.
(Ummah, 2014).
(Yantina, 2015).
dengan skor 5.
4.2.2. Intervensi
tanggal 20 Mei 2019, pada jam 07.25 wib, data subjektif yang
sebelah kiri bengkak, terasa kencang dan keras, ASI belum keluar,
dan klien tidak nafsu makan, data objektif yang didapat adalah
tampak belum keluar, dan klien tidak nafsu makan. Sedangkan hari
4.2.3. Implementasi
dilakukan pada tanggal 20-22 Mei 2019 pada subjek I dan 21-23
Mei 2019 pada subjek II yaitu : Mengidentifikasi kesiapan dan
2018)
4.2.4. Evaluasi
2012) .
penulis selama 3X24 jam pada tanggal 21-23 Mei 2019 pada subjek
mengeluarkan oksitosin.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan studi kasus pada dua orang subjek yaitu
massage punggung.
e.2. Saran
Lubuklinggau
produksi ASI dan supaya diberi waktu penelitian yang cukup agar
inklusi.
c. Bagi pengembangan dan penelitian selanjutnya