Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN UMUR REMAJA PUTRI DENGAN SADARI


(PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)

OLEH :

JESSICA IRENE SAFITRI

PO.71.20.3.18.028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

LUBUKLINGGAU

TAHUN 2018/2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................3
BAB I.................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................5
D. Manfaat Peneliti.............................................................................................5
BAB II................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................6
A. Kerangka konsep SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)........................6
B. Kerangka Konsep Kanker Payudara...............................................................7
C. Deteksi dini kanker payudara.........................................................................8
D. Faktor Risiko Kanker Payudara.....................................................................8
E. Anatomi Payudara..........................................................................................9
F. Konsep Umur................................................................................................10
G. Konsep Remaja............................................................................................11
H. Konsep Pengetahuan....................................................................................12
I. Kerangka Konsep..........................................................................................14
BAB III.............................................................................................................16
KERANGKA KONSEP DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS........16
A. Kerangka Konsep.........................................................................................16
B. Defenisi Operasional....................................................................................18
BAB IV.............................................................................................................21
METODE PENELITIAN..................................................................................21
A. Desain Penelitian.........................................................................................21
B. Populasi dan Sampel....................................................................................21
C. Tempat Penelitian.........................................................................................22
D. Waktu Penelitian..........................................................................................22
E. Etika Penelitian dan Pengumpulan Data.......................................................22
F. Pengolahan Data...........................................................................................23
G. Analisa Data.................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan
Umur Remaja Putri Dengan SADARI (pemeriksaa Payudara Sendiri)”.

Dalam penulisan Proposal ini saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan, baik daripenulis maupun materi. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun penyempurnaan di masa yang
akan datang.

Lubuk Linggau, Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah penderita kanker


payudara bertambah sekitar 8-9% setiap tahun lebih dari 250.000 kasus kanker payudara
terdiagnosa di eropa kurang lebih 175.000 menurut WHO diperkirakan 1,2 juta wanita
terdiagnosa kanker payudara dan lebih dari 700.000 meninggal dunia setiap tahunnya di
Amerika serikat 44.000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di Eropa lebih dari
165.000 juta jiwa yang meninggal dunia. Jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun
bertambah sekitar 7 juta orang dan dua per tiga diantara nya berada di negara yang sedang
berkembang. Jika tidak di kendalikan diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan
17juta meninggal karena kanker pada tahun 2030 (Anonim, 2011).

Di Indonesia tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000
penduduk, ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk ada sekitar 237.000 penderita kanker
baru setiap tahun nya kanker payudara menduduki posisi ke dua setelah kanker leher rahim
sebagai penyebab kematian tertinggi pada wanita.

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali peningkatan sel yang tidak normal ini umumnya membentuk benjolan di sekitar
tumor atau kanker (Tjahjadi,2008)

Banyak penelitian membuktikan bahwa deteksi dini kanker payudara dapat


menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahunnya, penemuan dini kanker payudara dapat
dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan yang mudah dan dapat dilakukan sendiri, yaitu
pemeriksaan payudara sendiri (sadari) untuk mendeteksi dini kanker payudara
(siswono,2002).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah
“Hubungan pengetahuan dan umur Remaja Putri dengan Sadari (Pemeriksaan Payudara
Sendiri).

C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Diketahui hubungan pengetahuan dan umur remaja putri dengan SADARI
(pemeriksaan payuara sendiri)
2) Tujuan Khusus
a. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri dengan sadari
(pemeriksaan payudara sendiri)
b. Diketahui distribusi frekuensi Umur remaja puti dengan sadari (pemeriksaan
payudara sendiri)
c. Diketahui hubungan pengetahuan siswi remaja putri dengan sadari
(pemeriksaan payudara sendiri)
d. Diketahui hubungan umur siswi remaja putri dengan sadari (pemeriksaan
payudara sendiri)

D. Manfaat Peneliti

1) Bagi Institusi Kesehatan


Dapat dijadikan ajang alternatve dalam promosi kesehatan pemeriksaan payudara
sendiri untuk mendeteksi dini kanker payudara.
2) Bagi Remaja
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan informasi tentang pengetahuan dan
umur remaja putri terhadap pencegahan deteksi dini kanker payudara dan sebagai
bahan penuntun sederhana dalam upaya menjaga kesehatan payudara.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka konsep SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)


a. Pengertian
SADARI (Periksa payudara sendiri) merupakan usaha untuk mendapatkan kanker
payudara pada stadium yang lebih dini (down staging) diperlukan pelatihan yang baik
dan evaluasi yang reguler SADARI direkomendasikan dilakukan setiap bulan 7 hari
setelah menstruasi bersih (Manuaba, 2010).

b. Tujuan Sadari
Menurut Ramli (2001) tujuan dilakukan SADARI adalah untuk mendeteksi secara
dini jika ada kelainan di payudara.

c. Waktu Sadari
1) Haid teratur : waktu terbaik adalah hari terakhir masa haid.
2) Haid tidak teratur : setiap 6 bulan sekali, saat baru selesai menstruasi.
3) Waktu : 5-10 menit setiap bulan periksa payudara.

d. Cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)


Menurut bustan (2007)
1) Posisi berdiri
a) Berdiri di depan cermin
b) Angkat kedua lengan keatas
c) Lakukan pemeriksaan fisik payudara dengan memakai tangan
d) Perhatikan perubahan yang terjadi pada payudara, dibandingkan keadaan
tegak biasa atau adanya perubahan dari keadaan normal sebelumnya.
e) Secara khusus perhatikan adanya kemungkinan tanda tanda penarikan atau
ketegangan kulit
f) Dengan perlahan lahan picit kedua puting dan perhatikan jika terdapat
cairan keluar. Periksa lanjut apa cairan itu kelihatan jernih atau
mengandung darah.
g) Sediakan waktu hanya 5 menit, sekali sebulan untuk SADARI.

2) Posisi berbaring
a) Lakukan pemeriksaan fisik payudara dengan memakai tangan, yaitu
dengan perabaan memakai ujung ujung tangan, dari batas luar payudara
hingga kearah puting.
b) Periksa secara seksama terhadap segala kemungkinan adanya bejolan kecil
c) Untuk memeriksa payudara sebelah kanan, letakkan bantal di bawah bahu
kanan dan tangan diletakkan dibelakang kepala
d) Tekan jari anda mendatar dan bergerak perlahan lahan dalam bentuk
bulatan kecil, bermula dari bagian pangkal payudara selepas satu putaran,
jari dengan gerakan 1 inci (2,5cm) kearah puting
e) Lakukan putaran untuk memriksa setaiap bagian payudara termasuk
puting. Ulangi hal yang sama pada payudara sebelah kiri dengan
meletakkan bantal di bawah bahu kiri dan tangan kiri diletakkan
dibelakang kepala.
f) Coba rasakan sama ada terdapat sembarang gumpalan dibawah dan
disepanjang atas tulang selangka.

Kemudian lihatlah tanda-tanda di bawah ini :


1. Adanya benjolan di payudara atau ketiak
2. Daerah yang terasa menebal di payudara
3. Tekan puting dengan lembut untuk melihat adanya cairan atau darah
yang keluar.

B. Kerangka Konsep Kanker Payudara


1. Pengertian

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normal nya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal.
Peningkatan jumlah sel tak normal ini umumnya membentuk benjolan yang disebut tumor
atau kanker (Tjahjadi, 2008).
Kanker payudara (carcinoma mammae)adalah keganasan yang menyerang kelenjar
air susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara (scrib, 2008). Sebagian besar
tumor payudara baik kelainan jinak maupun ganas dapat ditemukan oleh penderita sendiri,
maka SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) menjadi sangat penting
(Dalimartha,2004).

C. Deteksi dini kanker payudara


Deteksi dini kanker payudara adalah usaha untuk menemukan adanya kanker yang
masih dapat di sembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, yang
belum menimbulkan kerusakan yang berarti pada umumnya deteksi dini kanker payudara
dilakukan pada orang yang masih sehat. Untuk mengetahui pemeriksaan diri untuk
payudara untuk mencegah kanker payudara, yang dilakukan secara rutin setiap 1 bulan
sekali atau seminggu setelah menstruasi dengan metode sadari (Verney, 2007)

1. Tujuan Deteksi Dini


Tujuan utama deteksi dini kanker payudara adaah menemukan kanker dalam
stadium dini sehingga pengobatannya menjadi lebih baik karena 80% keganasan kanker
payudara dapat ditemukan dengan melakukan deteksi dini.

2. Pencegahan Deteksi Dini Kanker Payudara

Kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan beberapa tindakan sebagai


berikut.
a. Hindari makanan berkadar lemak tinggi dari hasil penelitian, konsumsi makanan
berkadar lemak tinggi berkolerasi dengan peningkatan kanker payudara
b. Jaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayuran segar
c. Lakukan pemeriksaan SADARI

D. Faktor Risiko Kanker Payudara


1. Usia risiko menderita kanker payudara akan meningkat seiring dengan semakin
tuanya seseorang
2. Haid pertama diusia kurang dari 10tahun atau menopause (berhenti haid) diusia
lebih dari 55 tahun dapat sedikit meningkat risiko kanker payudara
3. Wanita yang tidak menikah, tidak memiliki anak, atau memiliki anak pertama
setelah usia 30 tahun juga dapat meningkatkan risiko
4. Riwayat menggunakan preparat hormonal seperti KB hormonal (pil, suntik,
susuk) atau terapi hormonal (misalnya terapi sulih hormon esterogen pada wanita
yang menopause) meningkatkan risiko kanker payudara
5. Biasanya perempuan tidak merasakan gejala apapun, namun ketika tumor semakin
besar barulah mersakan berbagai macam gejala-gejala.

E. Anatomi Payudara
Kelenjar mammae dimiliki oleh kedua jenis kelamin, kelenjar ini memiliki fungsional
saat pubertas untuk merespons esterogen pada perempuan dan laki-laki biasanya tidak
berkembang. Saat kehamilan kelenjar mammae mencapai perkembangan puncaknya dan
berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah melahirkan bayi.

Payudara wanita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon.
Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause.
Sejak pubertas, esterogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan
timbulnya sinus. Perubahan kedua seseuai dengan daur haid, beberapa hari sebelum haid
payudara akan mengalami pembesaran maksimal, tegang dan nyeri. Oleh karena itu
pemeriksaan payudara tidak mungkin dilakukan saat ini. Pemeriksaan ketiga terjadi pada
masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel
duktus lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon
prolaktin memicu terjadinya laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI san disalurkan ke
sinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu (sjamsuhidajat, R dan De Jong, W.
2005)
Secara vertikal payudara terletak antara costa II dan VI, secara horizontal mulai dari
pinggir sternum sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada di jaringan subkutan
superfisial dan profundus yang menutupi muskulus pektoralis mayor sebagian kecil seratus
anterior dan obliqus eksternal.

1. Bentuk dan ukuran

Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya


seperti apa yang didapatkan pada amsa sebelum pubertas, pubertas, pubertas, adolesen,
dewasa, menyusui dan mutipara. Kedua payudara tidak selalu memiliki ukuran dan
bentuk yang sama, bentuk payudara mulai terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah
menstruasi pertamakali. Hamil dan menyusui akan menyebabkan payudara bertambah
besar dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelah menopause.
Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi oleh
tulang selangka (klavikula) dan tulang dada (sternum) jaringan payudara bisa mencapai
ke daerah ketiak dan otot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas
(latissimus dorsi)
Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil
setelah menopouse. Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan stroma
jaringan penyangga dan penimbunan jaringan lemak.
Ada tiga hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan payudara
yaitu :
a. Pertumbuhan dan involusi (proses kembalinya alat alat kandungan setelah
melahirkan seperti semula sebelum hamil) berhubungan dengan usia payudara
pada wanita mulai tumbuh membesar pada saat menerache sampai masa dewasa
dan kemudian mengecil lagi pada menopause (mati haid)
b. Perubahan payudara karena siklus haid
c. Perubahan payudara karena kehamilan dan waktu menyusui ketiga hal tersebut
terjadi karena pengaruh dari hormone esterogen dan progesteron dari ovarium
payudara merupakan suatu susunan kompelks yang terdiri atas kenelnjar susu
(kelenjar pembuat air susu/sel asi yang terdapat pada alveolus), slauran kelenjar
(saluran air susu/dictus lateferus), serta jaringan penunjang payudara seperti
lemak dan serat otot polos.

2. Fungsi Payudara

Fungsi payudara terutama dikendalikan oleh aktivitas hormone tetapi kulitnya


dipersarafi oleh cabang-cabang nerves thoracalis juga terdapat sejumlah saraf simpatis
terutama di sekitar areolla dan papilla mammae. Umur penderita kanker payudara
yang termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-89 tahun dan terbanyak berumur 40-
49 tahun, yaitu 130 kasus (Prawiroharjo, 2008)
F. Konsep Umur
1. Pengertian umur
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu
keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Umur
adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, dikatakan masa awal dewasa
adalah 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa madya adalah 41-60 tahun, dewasa lanjut
>60 tahun, umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang di hitung sejak dilahirkan
(Harlock, 2004)

2. Jenis perhitungan umur/usia


a. Usia kronologis
Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran
seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia.

b. Usia mental
Usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan
seseorang.

c. Usia biologis
Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis yang
dimiliki oleh seseorang (menurut Depkes RI 2009)

G. Konsep Remaja
a. Pengertian
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak anak ke masa dewasa.
Masa ini sering disebut masa pubertas, Namun demikian menurut beberapa ahli selain
istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens (adolescence) (Poltekkes depkes
jakarta 1, 2010)
Menurut Moersintowati, et, al, 2002 masa remaja dibedakan menjadi 3 yaitu :
a) Masa remaja awal 10-14 tahun
b) Masa remaja menengah 15-16 tahun
c) Masa remaja akhir 17-20 tahun

b. Masa remaja sebagai periode perubahan


Ada 5 perubahan yang sama yang hampir bersifat universal yaitu :
1) Meninggi emosi
2) Perubahan tubuh
3) Minat dan peran yang di harapkan
4) Perubahan nilai nilai
5) Sikap ambivalan terhadap setiap perubahan

c. Masa remaja sebagai masa rasa ingin tahu


Rasa ingin tahu ini sering membahayakan karena seringkali melibatkan
beberapa hal yang tidak vital dan mendasar (seperti apakah tuhan itu ada, bagaimana
rasanya melakukan hubungan seks dan lain sebagainya) kemudian sering dikaitkan
dengan karakteristik remaja lain yaitu kebutuhan akan kemandirian yang mendorong
kearah tindakan untuk membuktikan rasa ingin tahunya.

H. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
Menurut notoadmojo 2007, pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan
ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera pengelihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia dieperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang.
Pengetahuan (knowladge) merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia.

2. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pengetahuan


Menurut widianti (2007)
1) Tingkat pendidikan
2) Pengalaman
3) Fasilitas
4) Penghasilan
5) Keyakinan

3. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan
(notoadmojo, 2007)
a) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali
b) Memahami (Comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
c) Aplikasi (aplication)
Aplikasi adalah sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
d) Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
kedalam komponen komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat
dari penggunaan kata kerja.
e) Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampaun untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi formulasi yang ada.
f) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di
pelajari atau ranfsangan yang telah di terima.

Pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang


menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
I. Kerangka Teori
Baik (positif)
Faktor predisposisi

Pengetahuan

Keyakinan

Sikap

Kepercayaan

Persepsi

Umur Pemeriksaan deteksi


dini kanker payudara
Pendidikan dengan metode
(SADARI)
Status sosial

Faktor pemungkin

Sumber informasi
biaya

Tidak baik
Faktor penguat
(negative)
Dukungan keluarga

Dukungan petugas
kesehatan

Gambar : Kerangka konsep ini berdasarkan teori dari Lawrence Green dalam
Notoadmojo

Kerangka konsep ini menjelaskan bahwa pengetahuan dan perilaku itu dilatarbelakangi
oleh tiga faktor yaitu faktor faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor memperkuat dan
mendorong. Pada praktik pemeriksaan kanker payudara (sadari) maka ketiga faktor ini juga
akan berpengaruh adapun faktor pendukung atau predisposisi itu seperti pengetahuan,
keyakinan, sikap, kepercayaan, kekerabatan, umur, persepsi tentang kanker itu sendiri.
Sedangkan faktor pemungkin disini terdiri dari asal dari sumber informasi yang didapat oleh
seseorang tentang kanker payudara dan pemeriksaannya. Terakhir yaitu faktor penguat yang
terdiri dari dukungan keluarga, petugas kesehatan dan sebagainya dalam rangka melakukan
deteksi diri kanker payudara melalui berbagai pemeriksaan seperti SADARI, USG, CBE dan
mammografi.

BAB III

KERANGKA KONSEP DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara kerangka konsep atau
variabel yang akan diamati diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (notoadmojo,
2010) kerangka konsep ini terdiri dari variabel dependent dan independent.

Berdasarkan dari kerangka teori yang terjadi dalam penelitian ini, faktor yang di teliti
sebagai variabel independent adalah pengetahuan dan umur, variabel dependent SADARI
(pemeriksaan Payudara Sendiri) adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Kerangka Konsep

Variabel independent Variabel dependent

Pengetahuan

SADARI
(Pemeriksaan
Payudara Sendiri)
Umur

Sumber Vermy, 2007

Gambar 1.2 Kerangka konsep

Hubungan pengetahuan dan umur remaja putri dengan SADARI


B. Defenisi Operasional

1. Variabel independent

No Variabel Definisi cara ukur Alat Hasil Skala


operasional Ukur ukur ukur
1 pengetahuan hasil daari wawancara kuesioner a. Baik apabila nilai ordinal
tahu siswi jawaban responden
remaja putri 76-100%
SMA terhadap b. Cukup apabila nilai
deteksi dini jawaban responden
kanker 56-75%
payudara c. Kurang apabila nilai
dengan jawaban responden
menggunakan <55%
cara SADARI
2 Umur Umur adalah wawancara kuesioner a. Remaja yang Ordinal
lamanya hidup mengalami
dalam tahun menstuarsi dengan
yang dihitung usia > 12tahun
sejak b. Remaja yang
dilahirkan mengalami
(Harlock, menstuarsi dengan
2004) usia > 12tahun

2. variabel dependent

No Variabel Definisi cara Alat hasil skala


Operasional ukur Ukur ukur ukur
1 SADARI untuk wawancar kuesioner a. pernah jika dilakukan Ordinal
(pemeriksaan mengetahui a pemriksaan sadari
payudara pemeriksaan b. tidak pernah jika tidak
sendiri) diri terhadap dilakukan metode
payudara sadari.
untuk
mencegah
deteksi dini
kanker
payudara yang
dilakukan
secara rutin
setiap 1 bulan
sekali atau
seminggu
setelah
menstruasi
pada siswi
remaja putri
dengan metode
sadari (verney,
2007)
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskritif analtitik dengan pendekatan
cross sectional metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama yaitu mendapatkan
gambaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan umur remaja
putri dengan sadari (pemeriksaan payudara sendiri).

B. Populasi dan Sampel


1) populasi penelitian
Merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan diteleti populasi yang
akan diteliti adalah siswi remaja putri SMA Pondok pesantren Al Ikhlas di kota
Lubuklinggau tahun 2014.

2) Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dapat dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2010).

Pada penelitian ini menggunakan teknik random sampeling. Besar sampel


ditentukan dengan menggunakan rumus Issac dan Michael dalam (Arikanto,
2010) Jika besar populasi < 1000 maka besar sampel bisa diambil 10-30%.
Populasi pada penelitian ini adalah 163 penelitian menggunakan nilai persentase
30%.

Rumus :

30
n= xN
100

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi
30% = persentase yang di gunakan

30
n= x 163=48 responden
100

Jadi jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah 48 responden dari 163
responden yang di dapat dialokasikan dalam 2kelas.

3) Kriteria subjek penelitian


Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini siswi remaja putri SMA Pondok
Pesantren Al Ikhlas di kota LubukLingau tahun 2014 sebanyak 48 orang.

C. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMA Pondok Pesantren Al Ikhlas kota LubukLinggau
tahun 2019.

D. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari selasa tanggal 22 november tahun 2019.

E. Etika Penelitian dan Pengumpulan Data


1) Sumber data
a) Data primer
Data yang diambil secara langsung dari responden berdasarkan hasil
pemeriksaan yang di peroleh dari wawancara dengan responden dalam bentuk
pengisian pertanyaan (kuesioner) yang telah di buat.

b) Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari SMA Pondok Pesantren Al Ikhlas kota
LubukLinggau.

2) Teknik pengumpulan data


Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yaitu kegiatan
timbal balik yang berbentuk tanya jawab.

3) Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa daftar


pertanyaan (kuesioner).
F. Pengolahan Data
Data yang terkumpul di olah dan di analisa dengan menggunakan teknik perhitungan
secara manual dengan langkah langkah pengolahan sebagai berikut.

1. Editting (pengeditan data)


Pada tahap ini lembar kuesioner diperiksa apakah telah terisi dengan baik,
upaya ini penting untuk mengetahui kesalahan yang ada sehingga dapat diperbaiki
dengan segera.
2. Codling (pengkodean)
Tahap ini hasil data di klasifikasikan menurut mecamnya dengan
menggunakan kode.
3. Entry (pemasukan data)
Pada tahap ini data yang telah di beri kode dimasukkan ke dalam tabel.
4. Cleaning (pembersihan data)
Tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam tabel diperiksa kembali untuk
mengkoreksi kemungkinan kesalahan.

G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat yang dilakukan terhadap variabel setiap penelitian dalam analisa ini
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi dari setiap variabel (Notoadmojo,
2010) yaitu distribusi frekuensi variabel pengetahuan dan umur remaja putri dengan
sadari (pemeriksaan payudara sendiri) di SMA Pondok Pesantren Al Ikhlas kota
LubukLinggau. Tehnkik analisa data yang digunakan adalah tehnik perhitungan
persentase sebagai berikut.
Menjumlahkan hasil dari kuesioner pada setiap lembar jawaban dengan menggunakan
rumus :

F
p= x 100 %
N

Keterangan :

P = jumlah persentase yang dicari

F = frekuensi jawaban yang benar

N = jumlah pertanyaan

2. Analisa Brivariat
Analisa briviat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya antara variabel dependen
dan variabel independent dengan menggunakan uji chi square dengan derajat
kemaknaan ɑ = 0,5 bila nilai ρ value < ɑ = (0,05) berarti hasil penelitian statistik
bermakna (signifikasi) dan apabila nilai ρ value > ɑ berarti tidak signifikan
(notoadmojo, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alimul, Aziz. 2007.

Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Salemba Medika. Jakarta

Dalimartha, Setiawan, 2004.

Kanker payudara dalam deteksi dini kanker payudara. Jakarta : penebar


Swadaya

Nursalam, 2009.

Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba


Medika. Jakarta

Mauaba, 2009.

Memahami kesehatan reproduksi wanita. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran


EGC . Jakarta.

Anonim, 2009.

Kanker payudara http://www.google.com/kanker-payudara.pdf. Diakses pada


tanggal 27 januari 2013

Departemen Kesehatan Indonesia, 2008

http://www.depkes.go.id Diakses pada tanggal 28 desember 2013


LEMBAR KUESIONER

1. Berilah tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang ibu anggap benar.
2. Keterangan
B= Benar

S= Salah

NO. PERTANYAAN B S

1 Kanker payudara adalah benjolan keras pada payudara yang bila


.
dibiarkan dapat menyebar kebagian ketiak dan sekitarnya
2 Keluarnya cairan saat tidak menyusui pada puting payudara
.
merupakan tanda dari kanker payudara
3 Bengkak dan luka yang tidak sembuh-sembuh pada payudara
.
merupakan salah satu tanda kanker payudara
4 Haid pertama pada usia lebih dari 13 tahun merupakan salah satu
.
faktor terjadinya kanker payudara
5 Apabila ada keluarga yang pernah sakit kanker payudara, maka
.
anggota keluarga lainnya memiliki resiko sakit kanker payudara
juga.
6 Menyusui menurunkan resiko kanker payudara
.
7 Menggunakan kontrasepsi hormonal (pil KB, KB suntik) jangka
.
panjang tanpa pengawasan tenaga kesehatan, memiliki
resiko kanker payudara
8 pemeriksaan payudara hanya boleh dilakukan oleh tenaga
. kesehatan
9 Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu
.
cara pencegahan kanker payudara
10 Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah melihat dan
.
memeriksa payudara sendiri setiap bulan
11 Perubahan payudara tidak dapat diketahui dengan melakukan
.
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin.
12 Bentuk dan kepadatan payudara tidak dapat berubah-ubah
.
1 Pemeriksaan payudara sendiri mengajarkan perempuan untuk
3.
mengetahui payudara normal
1 Pemeriksaan Payudara sendiri sebaiknya dilakukan sejak usia 20
4.
tahun
1 Apabila rutin melaksanakan olahraga dan makan makanan sehat,
5.
tidak perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri

Anda mungkin juga menyukai