DOKUMEN 1 - KTSP - K13 Terbaru Kang
DOKUMEN 1 - KTSP - K13 Terbaru Kang
net
DOKUMEN : I
KURIKULUM
SMK YAPISDA CISOKA
1
https://kangandi.net
LEMBAR PENETAPAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Tim Pengembang Kuriulum dan Komite Sekolah
maka dengan ini Kurikulum :
Ditetapkan di : Cisoka
Mengetahui,
a.n Kepala Dinas Pendidikan Prov. Banten
Plt. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menegah Kejuruan
NAMA
2
https://kangandi.net
NIP. 191919191919919119
KATA PENGANTAR
Penyusunan Kurikulum ini merupakan hal pertama kali yang dilakukan sepenuhnya oleh
pihak sekolah bersama komite sekolah dan merupakan aktualisasi pengembangan kemampuan
profesional guru dalam pengembangan kurikulum. Untuk itu kurikulum ini perlu disempurnakan
sesuai dengan perkembangan tuntutan dunia kerja sebagai orientasi pendidikan sekolah menengah
kejuruan.
Besar harapan kami kurikulum ini dapat digunakan oleh seluruh guru Bidang Studi Keahlian
Bisnis Manajemen, Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di SMK
YAPISDA CISOKA dalam melaksanakan penyelenggaraan pembelajaran, serta stakeholder
lainnya dalam rangka memaksimalkan penyelenggaraan pendidikan.
Cisoka, 2018
Penyusun,
3
https://kangandi.net
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
Lampiran 1. SK Tim Penjaminan Mutu
Lampiran 2. SK Tim Pengembang Kurikulum
Lampiran 3. SK Penentuan KKM
Lampiran 4. SK Kenaikan Kelas
Lampiran 5. Kalender Pendidikan Sekolah
5
https://kangandi.net
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum SMK YAPISDA CISOKA mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
dalam mengembangkan kurikulum di SMK YAPISDA CISOKA.
SMK YAPISDA CISOKA terletak di dusun Cisoka, desa Caringin, Kecamatan Cisoka
Kabupaten Tangerang.dan merupakan SMK berbasis Manajemen dengan jumlah tenaga guru 16
orang, tenaga administrasi 2 orang, dan jumlah murid 93 orang dan rombongan belajar 3 kelas yang
terdiri 1 Program Keahlian, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP)
Adapun potensi - potensi yang dimiliki SMK YAPISDA CISOKA diataranya, yaitu: SDM
Guru 95% berijazah Sarjana Pendidikan (S1), suasana belajar yang berbasis agama, tenang, jauh
dari keramaian kota,. Etos kerja di lingkungan sekolah tergolong cukup tinggi terbukti dengan
kehadiran guru mencapai 90%. Pendanaan cukup memadai karena mendapat bantuan dari
pemerintah pusat serta donatur dari simpatisan yayasan.
Kelemahan yang dimiliki SMK YAPISDA CISOKA antara lain : belum adanya sarana
angkutan umum yang melewati sekolah karena lokasinya yang cukup terpencil.. Kemudian, intake
siswa yang diterima masih tergolong rendah. Kepedulian masyarakat sekitar terhadap pendidikan
dilingkungan SMK YAPISDA CISOKA masih kurang. Ruang praktek kejuruan (Bengkel dan
Laboratorium) beserta kelengkapan alat praktek sangat kurang dan tidak memadai, Minimnya
infrastruktur pendukung pembelajaran seperti: Laboratorium Komputer, Laboratorium IPA,
Perpustakaan, Ruang Multimedia, dan sarana olahraga.
6
https://kangandi.net
Berdasarkan potensi yang dimiliki, maka SMK YAPISDA CISOKA masih memiliki
peluang untuk berkembang dan bersaing dengan sekolah-sekolah lain dalam prestasi akademik
maupun non akademik.
Dengan ditetapkan materi muatan lokal: .................................... merupakan bekal untuk
siswa agar bersikap lebih baik dan memiliki sopan santun yang mendukung pendidikan karakter,
karena setelah siswa terjun ke masyarakat dan dunia usaha yang diutamakan adalah 70% sikap dan
kedisiplinan, sedangkan selebihnya adalah pengetahuan dan kompetensi.
B. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan.
3. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMK
6. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasardan Pendidikan Menengah
7. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
8. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
ekstra Kurikuler Wajib
9. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok
Kurikulum 2013
10. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konselingpada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
12. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejuruan
13. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Menengah Kejuruan;
7
https://kangandi.net
14. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah
Kejuruan;
15. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Menengah Kejuruan;
16. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang KI-KD Mpel Non Produktif
17. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 6/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan;
18. SK Dirjen Dikdasmen Nomor 375/D.D5/KK/2016. tentang KI-KD mapel Produktif
Menengah Kejuruan;
19. Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala
sekolah, dan pengawas sekolah
20. Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada
Satuan Pendidikan Formal
21. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 7/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
22. Panduan Penilaian SMK oleh Direkto- rat Pembinaan SMK Th. 2017
23. Pergub Banten No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasaDaerah Sebagai
Muatan Lokal Wajib di Seko lah dan Madrasah. Peraturan Daerah (Perbup Nomor 4 Tahun
2009 tentang pendidikan Muatan Lokal adalah Baca Tulis Al-Qur’an
dan ....................................)
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
Kurikulum SMK YAPISDA CISOKA disusun sebagai untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
8
https://kangandi.net
konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik
secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun
maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12
tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang
pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam
berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam
satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap
mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan
prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga
memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan
kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap,
keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar
disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan
seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa
9
https://kangandi.net
ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan
peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip
relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan
masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang
dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan
untuk mengembangkan budaya belajar.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan
Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun
manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada
masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan
keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.
10
https://kangandi.net
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN SMK
VISI, MISI DAN TUJUAN SMK YAPISDA CISOKA
11
https://kangandi.net
D. Tujuan Sekolah
Berdasarkan visi dan misi SMK YAPISDA CISOKA, maka tujuan pendidikan SMK
YAPISDA CISOKA adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa lulusan SLTP untuk
melanjutkan pendidikan di SMK YAPISDA CISOKA
2. Membina dan meningkatkan akhlak mulia bagi peserta didik.
3. Mengembangkan kepribadian peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan berliterasi.
4. Mencetak lulusan yang berkompetensi di bidang kesekretariatan Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran
5. Meningkatkan manajemen pengelolaan sekolah yang mendorong kemajuan mutu sekolah
6. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan tuntutan
program pembelajaran berbasis kompetensi yang berorientasi kepada pendidikan kecakapan
hidup
7. Melaksanakan layanan pelatihan bagi peserta didik sesuai kompetensinya
E. Tujuan Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
12
https://kangandi.net
2. Memiliki keahlian dalam bidang Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran sesuai dengan
kebutuhan perusahaan
3. Memiliki sikap dan kepribadian yang kreatif dan inovatif yang mendukung pelayanan
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
4. Mengembangkan kemampuan dan kemandirian dalam berwirausaha.
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Otomatisasi Dan Tata Kelola
Perkantoran adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang
tertuang di keahlian Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran pada jenjang SMK antara lain
adalah:
1. Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran Yunior.
2. Operator Komputer.
3. Operator Telepon
4. Arsiparis / Agendaris
5. Juru Tik
6. Juru Stenografi
7. Resepsionis
8. Tata Usaha Yunior
9. Resepsionis,
10. Personalia,
11. Asisten Manajer,
Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
program keahlian Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran juga dimungkinkan mengelola
Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran untuk usaha mandiri
13
https://kangandi.net
BAB III
PROFIL LULUSAN DAN
STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) SMK
A. Profil Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan, yang akan menjadi
acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan Permendikbud RI Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi
Memiliki (melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi) pengetahuan prosedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
Pengetahuan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian (pada bidang kerja spesifik) sesuai bakat dan
minatnya
Sikap Memiliki (melalui menerima, menjalankan, menghargai,
14
https://kangandi.net
16
https://kangandi.net
Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya
dalam tatanan global
Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki
kekurangannya
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk
pemanfaatan teknologi informasi
Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan
pekerjaannya
Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok
Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan dan memperkuat
kepribadian
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
17
https://kangandi.net
KELOMPOK A (WAJIB)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah,
demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap
sifat dan Asmaul Husna
Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan meninggalkan perilaku tercela
seperti isyrof, tabdzir dan fitnah
Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan
hukum keluarga dalam Islam
Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta
perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
18
https://kangandi.net
3. Bahasa Indonesia
Tingkat Semenjana
Mendengarkan, Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Berbicara, Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Membaca, Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Menulis, Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
Mendengarkan, Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
Berbicara, Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
Membaca, Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
Menulis, Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan
pekerjaan
Tingkat Unggul
Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang
berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
Berbicara
19
https://kangandi.net
4. Matematika
Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan
kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah
Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah
Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah
yang terkait dengan matriks
Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas
trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah
Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan
penerapannya dalam pemecahan masalah
Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi
dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah
Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
20
https://kangandi.net
5. Sejarah Indonesia
Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan
waktu dalam sejarah
Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronik),
sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
Menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan
Melanesoid)
Menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya Praaksara Indonesia termasuk yang berada di
lingkungan terdekat.
Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
dalam bentuk tulisan.
Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari informasi mengenai asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid) dalam bentuk tulisan.
Menalar informasi mengenai hasil budaya Praaksara Indonesia termasuk yang berada di
lingkungan terdekat dan menyajikannya dalam bentuk tertulis.
Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia.
Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia serta menunjukan contoh bukti-bukti yang
masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
21
https://kangandi.net
6. Bahasa Inggris
Level Novice
Mendengarkan
o Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
Berbicara
o Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Membaca
o Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
Menulis
22
https://kangandi.net
o Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Level Elementary
Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
pekerjaan
Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan pekerjaan
Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan pekerjaan
Level Intermediate
Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
keprofesian
Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan keprofesian
Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
Menulis
23
https://kangandi.net
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara
formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan keprofesian
KELOMPOK B (WAJIB)
7. Seni Budaya
Seni Rupa
a. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
Seni Musik
a. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam
kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
Seni Tari
a. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
Teater
a. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
24
https://kangandi.net
c. Mempraktekkan pengembangan
mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya
d. Mempraktekkan gerak ritmik yang
meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya
e. Mempraktekkan kegiatan dalam air
seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air
f. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di
luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan
lain-lain
g. Memahami budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai
penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
KELOMPOK C (KEJURUAN)
C1. DASAR BIDANG KEJURUAN
9. Simulasi Digital
Menganalisis jenis-jenis materi digital
Menyajikan hasil analisis berbagai jenis materi digital
Menganalisis jejaring sosial pendidikan
Menyajikan hasil analisis penggunaan jejaring sosial pendidikan
Memahami cara pengunaan kelas virtual
Mengolah layanan kelas virtual
Memahami komunikasi online
Mengolah aplikasi komunikasi online
Memahami konsep pembuatan video presentasi
Menyajikan hasil pembuatan video presentasi
Memahami teknik editing dalam video presentasi
Menyajikan hasil editing video presentasi
Memahami konsep simulasi 2 dimensi
Menyajikan hasil pembuatan simulasi 2 dimensi
25
https://kangandi.net
Menganalisis ciri, system harga dan peranan bentuk pasar oligopoly terhadap perekonomian
12. IPA
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Memahami gejala alam biotik dan abiotik
Menerapkan mitigasi
Bencana alam
Menganalisis materi dan perubahannya
Memahami komponenkomponen dan bentuk interaksi dalam ekosistem
Menganalisis keseimbanganlingkungan
Menganalisis limbah di lingkungan sekitar
Menganalisis polusi di lingkungan sekitar
Mengevaluasi AMDAL 4.8 Membuat laporan hasil evaluasi AMDAL pada
lingkungan sekitar
Menerapkan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja
27
https://kangandi.net
14. Korespondensi
15. Kearsipan
Memahami arsip dan kearsipan
Memahami norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan
Menerapkan prosedur penggunaan peralatan kearsipan
Menerapkan penanganan surat masuk
Menerapkan penanganan surat keluar
Menerapkan klasifikasi dan indeks arsip
Menerapkan penyimpanan arsip sistem abjad, kronologis, geografis, nomor, dan subjek.
28
https://kangandi.net
KELAS XII
Memahami per-aturan pemerintah (PP) tentang kete-nagakerjaan
Memahami un-dang-undang per-buruhan
Menerapkan pro-sedur administrasi hak-hak pegawai berdasarkan per-aturan
Menerapkan sank-si disiplin pegawai
Menerapkan cara menghitung upah, lembur, tunjangan, dan gaji pegawai
Menerapkan pro-sedur pemberhen-tian pegawai dan pensiun
29
https://kangandi.net
30
https://kangandi.net
KELAS XII
Menerapkan pangadaan sarana dan prasarana
Menerapkan penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran sarana dan prasarana
Menerapkan inventarisasi sarana dan prasarana
Menerapkan pemanfaatan sarana dan prasarana
Menerapkan pengamanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Menerapkan penghapusan sarana dan prasarana
Menerapkan penyimpanan dokumen administrasi sarana dan prasarana
Mengevaluasi administrasi sarana dan prasarana
KELAS XII
BAB IV
DESKRIPSI KOMPETENSI
1. Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi system
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia padasetiap level
kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian manusia
Indonesia sebagai berikut :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian
dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama sertapendapat/temuan
original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan
bangsa serta masyarakat luas.
Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam
rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai
melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.
Gambar 1. Skema Hubungan SKL, KI, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada SMK/MAKsesuai
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor … Tahun 2016 tentang Standar Isi PMK
sebagai berikut
34
https://kangandi.net
1. Muatan Nasional
a) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Malaikat-
ajaran agama yang dianutnya malaikat Allah SWT
1.2 Berpegang teguh kepada Al-Quran, Hadits dan Ijtihad
sebagai pedoman hidup
1.3 Meyakini kebenaran hukum Islam
1.4 Berpakaian sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-
perilaku jujur, disiplin, hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
tanggungjawab, peduli (gotong Maidah (5): 8, dan Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits
royong, kerjasama, toleran, terkait
damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada
pro-aktif dan menunjukkan orangtua dan guru sebagai implementasi dari
sikap sebagai bagian dari solusi pemahaman Q.S. Al-Isra (17): 23 dan hadits terkait
atas berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs),
dalam berinteraksi secara prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan
efektif dengan lingkungan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
sosial dan alam serta dalam Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta
menempatkan diri sebagai hadits yang terkait
cerminan bangsa dalam 2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari
pergaulan dunia. pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra’ (17): 32,
dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits yang terkait
2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan
menyampaikannya kepada sesama sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122
dan hadits terkait
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai
implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-
Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’,
al-‘Adl, dan al-Akhiir
2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan
kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman
strategi dakwah Nabi di Mekah
2.8 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah sebagai
implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di
36
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Kitab-kitab
ajaran agama yang dianutnya Allah SWT
1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Rasul-rasul
Allah SWT
1.3 Berperilaku taat kepada aturan
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
penyelenggaraan jenazah
1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
39
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada hari akhir
ajaran agama yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada qada dan
qadar
1.3 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
melaksanakan pernikahan
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam melakukan
pembagian harta warisan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-
perilaku jujur, disiplin, hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-
tanggungjawab, peduli (gotong Taubah (9) : 119 dan Q.S. Lukman (31): 14 serta hadits
royong, kerjasama, toleran, terkait
damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti kepada
pro-aktif dan menunjukkan orangtua dan guru Q.S. Al-Isra (17): 23 dan hadits
sikap sebagai bagian dari solusi terkait
atas berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan sikap kritis dan demokratis sebagai
dalam berinteraksi secara implementasi dari pemahaman Q.S. Ali Imran (3) :
efektif dengan lingkungan 190-191 dan 159, serta hadits terkait.
sosial dan alam serta dalam 2.4 Menunjukkan perilaku saling menasihati dan berbuat
menempatkan diri sebagai baik (ihsan)sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
cerminan bangsa dalam Luqman (31) : 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta
pergaulan dunia. hadits terkait.
2.5 Menunjukkan sikap mawas diri dan taat beribadah
sebagai cerminan dari kesadaran beriman kepada hari
akhir
2.6 Menunjukkansikap optimis, berikhtiar dan bertawakal
sebagasi cerminan dari kesadaran beriman kepada
Qadha dan Qadar Allah SWT
2.7 Menunjukkansika semangat melakukan penelitian di
bidang ilmu pengetahuan sebagai implementasi dari
pemahaman dan perkembangan Islam di dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali
menganalisis dan mengevaluasi Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan
pengetahuan faktual, bersikap demokratis,
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menganalisis Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-
metakognitif berdasarkan rasa Baqarah (2): 83, serta hadits tentang saling menasihati
ingin tahunya tentang ilmu dan berbuat baik (ihsan).
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Memahami makna iman kepada hari akhir.
budaya, dan humaniora dengan 3.4 Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar.
wawasan kemanusiaan, 3.5 Memahami hikmah dan manfaat saling menasihati dan
kebangsaan, kenegaraan, dan berbuat baik (ihsan) dalam kehidupan.
peradaban terkait penyebab 3.6 Memahami ketentuan pernikahan dalam Islam
fenomena dan kejadian, serta 3.7 Memahami hak dan kedudukan wanita dalam keluarga
menerapkan pengetahuan berdasarkan hukum Islam
prosedural pada bidang kajian 3.8 Memahami ketentuan waris dalam Islam
yang spesifik sesuai dengan 3.9 Memahami strategi dakwah dan perkembangan Islam
bakat dan minatnya untuk di Indonesia
memecahkan masalah. 3.10 Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan kemunduran
peradaban Islam di dunia
40
https://kangandi.net
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan
ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan bermasyarakat.
1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
perilaku jujur, disiplin, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
tanggungjawab, peduli (gotong 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
royong, kerjasama, toleran, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
damai), santun, responsif dan Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan
pro-aktif dan menunjukkan bernegara.
sikap sebagai bagian dari solusi 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pasal-
atas berbagai permasalahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
dalam berinteraksi secara Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan ideologi,
efektif dengan lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
sosial dan alam serta dalam keamanan, serta hukum.
menempatkan diri sebagai 2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan
cerminan bangsa dalam kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa,
41
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsip-prinsip
ajaran agama yang dianutnya solidaritas yang dilandasi ajaran agama dan kepercayaan
yang dianutnya
1.2 Mengamalkan isi pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1.3 Menghayati persamaan kedudukan warga negara tanpa
membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender,
golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
perilaku jujur, disiplin, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
tanggungjawab, peduli (gotong 2.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
royong, kerjasama, toleran, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
damai), santun, responsif dan Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan berbangsa dan
pro-aktif dan menunjukkan bernegara.
sikap sebagai bagian dari solusi 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal-
atas berbagai permasalahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
dalam berinteraksi secara Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan
efektif dengan lingkungan (ipoleksosbudhankam dan hukum).
sosial dan alam serta dalam 2.4 Menghayati berbagai dampak dan bentuk ancaman
menempatkan diri sebagai terhadap negara dalam mempertahankan Bhinneka
cerminan bangsa dalam Tunggal Ika.
pergaulan dunia 2.5 Menghayati budaya demokrasi dengan mengutamakan
prinsip musyawarah, mufakat dan kesadaran bernegara
kesatuan dalam konteks NKRI.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran HAM dalam rangka
menganalisis pengetahuan pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM
faktual, konseptual, prosedural, 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah
dan metakognitif berdasarkan negara, warga negara dan penduduk, agama dan
rasa ingin tahunya tentang ilmu kepercayaan, pertahanan dan keamanan
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Menganalisis perkembangan demokrasi dalam kehidupan
budaya, dan humaniora dengan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
wawasan kemanusiaan, 3.4 Menganalisis sistem pembagian kekuasaan pemerintahan
43
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengamalkan ketaatan terhadap agama dan
ajaran agama yang dianutnya kepercayaan yang dianut dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal
28E dan 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
1.3 Menghayati jiwa toleransi antarumat beragama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.4 Menghargai karakter berakhlak mulia dalam
memperkuat komitmen negara kesatuan.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan
perilaku jujur, disiplin, hidup dan ideologi nasional dalam kehidupan
tanggungjawab, peduli (gotong bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengamalkan kesadaran berkonstitusi berdasarkan
damai), santun, responsif dan pemahaman latar belakang, proses perumusan dan
pro-aktif dan menunjukkan pengesahan, serta perkembangan aktualisasi Undang-
sikap sebagai bagian dari solusi Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
atas berbagai permasalahan 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
dalam berinteraksi secara Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
efektif dengan lingkungan Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan berbangsa dan
sosial dan alam serta dalam bernegara
menempatkan diri sebagai 2.4 Mengamalkan tanggungjawab warga negara untuk
cerminan bangsa dalam mengatasi ancaman terhadap negara
pergaulan dunia 2.5 Mengamalkan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat, dan
integrasi nasional dalam konteks NKRI.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM secara
menganalisis dan mengevaluasi argumentatif dan saling keterhubungan antara aspek
pengetahuan faktual, ideal, instrumental dan praksis sila-sila Pancasila
konseptual, prosedural, dan 3.2 Memahami pelaksanaan pasal-pasal yang mengatur
metakognitif berdasarkan rasa tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan kehakiman
ingin tahunya tentang ilmu 3.3 Menganalisis dinamika pengelolaan kekuasaan negara di
pengetahuan, teknologi, seni, pusat dan daerah berdasarkan Undang-Undang Dasar
budaya, dan humaniora dengan Negara Republik Indonesia Tahun 1945dalam
wawasan kemanusiaan, mewujudkan tujuan negara
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.4 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
peradaban terkait penyebab kewajiban sebagai warga negara
fenomena dan kejadian, serta 3.5 Mengevaluasi peran Indonesia dalam hubungan
menerapkan pengetahuan Internasional
prosedural pada bidang kajian 3.6 Menganalisis strategi yang diterapkan negara Indonesia
yang spesifik sesuai dengan dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam
bakat dan minatnya untuk memperkokoh persatuan dengan bingkai Bhinneka
memecahkan masalah Tunggal Ika
3.7 Menganalisis dinamika penyelenggaraan negara dalam
45
https://kangandi.net
c) Bahasa Indonesia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
ajaran agama yang dianutnya Indonesia dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks
anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur
kompleks, dan negosiasi
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan
informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi,
laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif,
perilaku jujur, disiplin, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
tanggungjawab, peduli (gotong membuat anekdot mengenai permasalahan sosial,
royong, kerjasama, toleran, lingkungan, dan kebijakan publik
46
https://kangandi.net
47
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
ajaran agama yang dianutnya Indonesia dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan tulis melalui cerita
pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan
ulasan/reviu film/drama
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan
informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek, pantun,
cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
film/drama
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, responsif dan
perilaku jujur, disiplin, imajinatif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
tanggungjawab, peduli (gotong berekspresi
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan
damai), santun, responsif dan proaktif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
pro-aktif dan menunjukkan memahami dan menyampaikan permasalahan
sikap sebagai bagian dari solusi 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan
atas berbagai permasalahan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
dalam berinteraksi secara bercerita ulang
efektif dengan lingkungan 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
sosial dan alam serta dalam santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
menempatkan diri sebagai menyampaikan paparan
cerminan bangsa dalam 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan
pergaulan dunia tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia
untuk menyampaikan penjelasan
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek,
menganalisis pengetahuan pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan
faktual, konseptual, prosedural, ulasan/reviu film/drama baik melalui lisan maupun
dan metakognitif berdasarkan tulisan
rasa ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Membandingkan teks cerita pendek, pantun, cerita
pengetahuan, teknologi, seni, ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
budaya, dan humaniora dengan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan
wawasan kemanusiaan, 3.3 Menganalisis teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
kebangsaan, kenegaraan, dan eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama baik
peradaban terkait penyebab melalui lisan maupun tulisan
fenomena dan kejadian, serta 3.4 Mengevaluasi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
menerapkan pengetahuan eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama
prosedural pada bidang kajian berdasarkan kaidah-kaidah baik melalui lisan maupun
yang spesifik sesuai dengan tulisan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun,
menyaji dalam ranah konkret cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
48
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
ajaran agama yang dianutnya Indonesia dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks
cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita
fiksi dalam novel
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan
informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah,
berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam
novel
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, responsif dan santun
perilaku jujur, disiplin, dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
tanggungjawab, peduli (gotong menyampaikan cerita sejarah tentang tokoh-tokoh
royong, kerjasama, toleran, nasional dan internasional
damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan
pro-aktif dan menunjukkan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
sikap sebagai bagian dari solusi memahami dan menyampaikan berita
atas berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan
dalam berinteraksi secara disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
efektif dengan lingkungan memahami dan menyampaikan penjelasan dan ajakan
sosial dan alam serta dalam 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
menempatkan diri sebagai santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
cerminan bangsa dalam memaparkan editorial/opinin tentang konflik sosial,
pergaulan dunia politik, ekonomi, kebijakan publik, dan lingkungan
hidup
49
https://kangandi.net
d) Matematika
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
ajaran agama yang dianutnya dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama,
perilaku jujur, disiplin, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap
50
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
ajaran agama yang dianutnya dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama,
53
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
ajaran agama yang dianutnya dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menghayati perilaku disiplin, sikap kerjasama, sikap
perilaku jujur, disiplin, kritis dan cermat dalam bekerja menyelesaikan masalah
tanggungjawab, peduli (gotong kontekstual.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Memiliki dan menunjukkan rasa ingin tahu, motivasi
damai), santun, responsif dan internal, rasa senang dan tertarik dan percaya diri dalam
pro-aktif dan menunjukkan melakukan kegiatan belajar ataupun memecahkan
sikap sebagai bagian dari solusi masalah nyata.
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis konsep, nilai determinan dan sifat operasi
menganalisis dan mengevaluasi matriks serta menerapkannya dalam menentukan invers
pengetahuan faktual, matriks dan dalam memecahkan masalah.
konseptual, prosedural, dan 3.2 Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada konteks
metakognitif berdasarkan rasa dunia nyata, seperti bunga, pertumbuhan, dan
ingin tahunya tentang ilmu peluruhan.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Mendeskripsikan prinsip induksi matematika dan
budaya, dan humaniora dengan menerapkannya dalam membuktikan rumus jumlah
wawasan kemanusiaan, deret persegi dankubik.
57
https://kangandi.net
e) Sejarah Indonesia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam
ajaran agama yang dianutnya mengamalkan ajaran agamanya.
1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi
antar umat beragama dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap
perilaku jujur, disiplin, berbagai hasil budaya pada zaman praaksara, Hindu-
tanggungjawab, peduli (gotong Buddha dan Islam.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta damai, responsif
damai), santun, responsif dan dan pro aktif yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam
58
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
international yang diwujudkan dalam semangat belajar.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
perilaku jujur, disiplin, melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru
tanggungjawab, peduli (gotong dan teman.
royong, kerjasama, toleran, 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan
62
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
international yang diwujudkan dalam semangat belajar.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
perilaku jujur, disiplin, melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru
tanggungjawab, peduli (gotong dan teman.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percayadiri, dan
damai), santun, responsif dan bertanggungjawab dalam melaksanakan komunikasi
pro-aktif dan menunjukkan transaksional dengan guru dan teman.
sikap sebagai bagian dari solusi 2.3 Menunjukkan perilaku tanggungjawab, peduli,
atas berbagai permasalahan kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan
dalam berinteraksi secara komunikasi fungsional.
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
menganalisis dan mengevaluasi kebahasaan pada ungkapan menawarkan jasa, serta
pengetahuan faktual, responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
metakognitif berdasarkan rasa kebahasaan pada ungkapan mengawali penyampaian
ingin tahunya tentang ilmu berita atau informasi yang mengejutkan, serta
pengetahuan, teknologi, seni, responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
budaya, dan humaniora dengan 3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
wawasan kemanusiaan, kebahasaan pada ungkapan meminta perhatian bersayap
kebangsaan, kenegaraan, dan (extended), serta responnya, sesuaidengan konteks
peradaban terkait penyebab penggunaannya.
fenomena dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
menerapkan pengetahuan kebahasaan dari surat lamaran kerja, sesuai dengan
prosedural pada bidang kajian konteks penggunaannya.
yang spesifik sesuai dengan 3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
bakat dan minatnya untuk kebahasaan dari teks penyerta gambar (caption), sesuai
memecahkan masalah dengan konteks penggunaannya.
3.6 Menganalisis struktur teks, unsur kebahasaan, dan
fungsi sosial dari teks factual report berbentuk teks
ilmiah faktual tentang orang, binatang, benda, gejala dan
peristiwa alam dan sosial, sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran lain di Kelas XII.
65
https://kangandi.net
2. MUATAN KEWILAYAHAN
a) SENI RUPA
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta
ajaran agama yang dianutnya bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk rasa
syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
perilaku jujur, disiplin, tanggung toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
jawab, peduli, (gotong royong, 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam
kerjasama, toleran, damai), mengapresiai seni dan pembuatnya
santun, responsif dan proaktif, 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
dan menunjukkan sikap sebagai terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
bagian dari solusi atas berbagai karya seni dan pembuatnya
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam proses
menganalisis pengetahuan berkarya seni rupa.
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam
67
https://kangandi.net
SENI MUSIK
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta
ajaran agama yang dianutnya bangga terhadap seni musik sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
perilaku jujur, disiplin, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
tanggung jawab, peduli, 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam
(gotong royong, kerjasama, mengapresiai seni dan pembuatnya
toleran, damai), santun, 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
responsif dan proaktif, dan terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
menunjukkan sikap sebagai karya seni dan pembuatnya
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai
menganalisis pengetahuan estetis dan fungsinya
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Menganalisis karya musik berdasarkan simbol, jenis
berdasarkan rasa nilai estetis dan fungsinya
keingintahuannya tentang ilmu 3.3 Memahami rancangan pergelaran musik
pengetahuan, teknologi, seni, 3.4 Menganalisis karya-karya musik dan kegiatan
budaya, dan humaniora dengan pergelaran musik
68
https://kangandi.net
SENI TARI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta
ajaran agama yang dianutnya bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk rasa
syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
perilaku jujur, disiplin, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
tanggung jawab, peduli, 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam
(gotong royong, kerjasama, mengapresiai seni dan pembuatnya
toleran, damai), santun, 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
responsif dan proaktif, dan terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
menunjukkan sikap sebagai karya seni dan pembuatnya
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam meniru
menganalisis pengetahuan ragam gerak dasar tari
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Menerapkansimbol, jenis, dan nilai estetis dalam meniru
berdasarkan rasa ragam gerak dasar tari
keingintahuannya tentang ilmu 3.3 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam
pengetahuan, teknologi, seni, pergelaran meniru ragam gerak dasar tari
budaya, dan humaniora dengan 3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan fungsinya
wawasan kemanusiaan, dalam kritik tari
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan
69
https://kangandi.net
71
https://kangandi.net
72
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan
ajaran agama yang dianutnya kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak
ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara
dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
perilaku jujur, disiplin, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan
tanggungjawab, peduli (gotong diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta
royong, kerjasama, toleran, dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.
damai), santun, responsif dan 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
pro-aktif dan menunjukkan melakukan berbagai aktivitas fisik.
sikap sebagai bagian dari solusi 2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan
atas berbagai permasalahan berbagai aktivitas fisik.
dalam berinteraksi secara 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam
efektif dengan lingkungan penggunaan peralatan dan kesempatan.
sosial dan alam serta dalam 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
menempatkan diri sebagai 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu
cerminan bangsa dalam permainan.
pergaulan dunia 2.8 Memiliki perilaku hidup sehat untuk tidak merokok,
mengkonsumsi alkohol dan narkoba/psikotropika, serta
menghindari perilaku seks bebas, dan HIV/AIDS.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak
menganalisis pengetahuan salah satu permainan bola besar serta menyusun
faktual, konseptual, prosedural, rencana perbaikan.
dan metakognitif berdasarkan 3.2 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak
rasa ingin tahunya tentang ilmu salah satu permainan bola kecil serta menyusun
pengetahuan, teknologi, seni, rencana perbaikan.
budaya, dan humaniora dengan 3.3 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak
wawasan kemanusiaan, salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan
kebangsaan, kenegaraan, dan lempar) serta menyusun rencana perbaikan.
peradaban terkait penyebab 3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan bayangan
fenomena dan kejadian, serta (shadow fighting) olahraga beladiri.
menerapkan pengetahuan 3.5 Menganalisis konsep pengukuran komponen kebugaran
prosedural pada bidang kajian jasmani terkait kesehatan dan keterampilan
yang spesifik sesuai dengan menggunakan instrumen terstandar.
bakat dan minatnya untuk 3.6 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak
memecahkan masalah senam ketangkasan menggunakan meja lompat serta
menyusun rencana perbaikan.
3.7 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak ritmik.
73
https://kangandi.net
74
https://kangandi.net
3. MUATAN KEJURUAN
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual,prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni ,budaya, dan humaniora melaksanakan tugas spesifik di bawah
dengan wawasan kemanusiaan, pengawasan langsung
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan pengetahuan 4.1 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan
pengelolaan informasi digital melalui informasi digital melalui pemanfaatan
pemanfaatan perangkat lunak pengolah perangkat lunak pengolah informasi
informasi
3.2 Menerapkan pengetahuan 4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan
pengelolaan informasi digital melalui informasi digital melalui komunikasi daring
pemanfaatan komunikasi daring (online) (online)
3.3 Menerapkan pengetahuan tentang
4.3 Menyajikan hasil penerapan keikutsertaan
keikutsertaan dalam pembelajaran
dalam pembelajaran melalui kelas maya
melalui kelas maya
3.4 Menerapkan pengetahuan 4.4 Menyajikan hasil penerapan perancangan
perancangan visualisasi konsep visualisasi konsep
3.5 Menerapkan pengetahuan tentang
4.5 Menyajikan hasil penerapan visualisasi
visualisasi konsep dalam bentuk
konsep dalam bentuk presentasi video
presentasi video
3.6 Menerapkan pengetahuan tentang 4.6 Menyajikan hasil penerapan visualisasi
visualisasi konsep dalam bentuk konsep dalam bentuk simulasi visual
simulasi visual
3.7 Menerapkan pengetahuan 4.7 Menyajikan hasil penerapan pemformatan
pemformatan dokumen/buku digital dokumen/buku digital
2. EKONOMI BISNIS
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
76
https://kangandi.net
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
77
https://kangandi.net
3. ADMINISTRASI UMUM
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual,prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni ,budaya, dan humaniora
78
https://kangandi.net
3.8 Mengidentifikasikan fasilitas dan 4.8 Menggambar tata letak fasilitas dan
lingkungan kantor serta penataannya lingkungan kantor
4.IPA
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
79
https://kangandi.net
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual,prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni ,budaya, dan humaniora melaksanakan tugas spesifik di bawah
dengan wawasan kemanusiaan, pengawasan langsung
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1. Memahamigejalaalambiotik dan 4.1. Mengklasifikasikangejalaalambiotik dan
abiotik abiotik
3.2. Menerapkanprosedurmitigasibenca 4.2. Melakukansimulasimitigasibencanaalam
naalam yang terjadi di lingkungansekitar
3.3. Menganalisismateri dan 4.3. Melakukanpercobaanperubahanmateri
perubahannya
3.4. Memahamikomponen-komponen 4.4. Mengklasifikasikankomponen-
dan komponenekosistem dan
bentukinteraksidalamekosistem bentukinteraksidalamekosistem
3.5. Menganalisiskeseimbanganlingkun 4.5. Merumuskanupayadalammenjagakesei
gan mbanganlingkungankerja
3.6. Menganalisislimbah di 4.6. Melakukanpenangananlimbah di
lingkungansekitar lingkungansekitar
3.7. Menganalisispolusi di lingkungan 4.7. Memecahkanmasalahdampakpolusiterha
sekitar dapkesehatanmanusia dan lingkungan
3.8. Mengevaluasi AMDAL 4.8. Melakukankajiantentang AMDAL pada
lingkungansekitar
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifikdengan
menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur
operasional dasar, dan metakognitif kerja yang lazim dilakukan serta
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja memecahkan masalah sesuai dengan
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan bidang kerja Otomatisasi dan Tata Kelola
kompleks, berkenaan dengan ilmu Perkantoran. Menampilkan kinerja di
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, bawah bimbingan dengan mutu dan
dan humaniora dalam konteks
kuantitas yang terukur sesuai dengan
pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia standar kompetensi kerja. Menunjukkan
kerja, warga masyarakat nasional, keterampilan menalar, mengolah, dan
regional, dan internasional. menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari
81
https://kangandi.net
3.8 Menerapkanpengoperasian 4.8 Melakukan transaksionline
transaksi online
3.9 Menerapkanprosedur 4.9 Melaksanakan kegiatanrapat
kegiatanrapat(teleconference) (teleconference)
4.10 Melaksanakan pengelolaan informasi
3.10 Menerapkanpengelolaan melalui web log
informasi melaluiweb log (blog) (blog)
2. KORESPONDENSI
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
82
https://kangandi.net
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
pesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
4. Melaksanakan tugas spesifikdengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran. Menampilkan kinerja di
3. Memahami, menerapkan, bawah bimbingan dengan mutu dan
menganalisis, dan mengevaluasi tentang
kuantitas yang terukur sesuai dengan
pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif standar kompetensi kerja.
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Menunjukkan keterampilan menalar,
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
dan humaniora dalam konteks terkait dengan pengembangan dari yang
pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia dipelajarinya di sekolah, serta mampu
kerja, warga masyarakat nasional, melaksanakan tugas spesifik di bawah
regional, dan internasional. pengawasan langsung.Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.1 Melakukan klasifikasi komunikasi
Memahami komunikasi kantor kantor
83
https://kangandi.net
3. KEARSIPAN
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
84
https://kangandi.net
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
4. Melaksanakan tugas spesifikdengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran. Menampilkan kinerja di
3. Memahami, menerapkan, bawah bimbingan dengan mutu dan
menganalisis, dan mengevaluasi tentang kuantitas yang terukur sesuai dengan
pengetahuan faktual, konseptual, standar kompetensi kerja. Menunjukkan
operasional dasar, dan metakognitif
keterampilan menalar, mengolah, dan
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
kompleks, berkenaan dengan ilmu dan solutif dalam ranah abstrak terkait
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam konteks dengan pengembangan dari yang
pengembangan potensi diri sebagai dipelajarinya di sekolah, serta mampu
bagian dari keluarga, sekolah, dunia melaksanakan tugas spesifik di bawah
kerja, warga masyarakat nasional,
pengawasan langsung.Menunjukkan
regional, dan internasional.
keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan prinsip-prinsip 4.1 Melakukan pengelo-laan arsip berdasarkan
pengelolaan ar-sip prinsip-prinsip kearsip-an
3.2 Menerapkan penggu-naan peralatan
4.2 Menggunakan peralat-an kearsipan
kear-sipan
3.3 Menerapkan tata cara mengindeks
4.3 Mengindeks arsip se-suai dengan peraturan
arsip se-suai dengan peraturan
3.4 Melaksanakan pengu-rusan surat
4.4 Melaksanakan pengu-rusan surat masuk
masuk
85
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
86
https://kangandi.net
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. 3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, me-nalar, menyaji, dan mencipta
mengana-lisis pengeta-huan faktual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
konseptual, prosedural, dan terkait dengan pengembangan dari yang
metakognitif berdasarkan rasa ingin dipe-lajarinya di se-kolah secara mandiri dan
tahu-nya tentang ilmu pengeta-huan, mampu melak-sanakan tugas spesifik di ba-
teknolo-gi, seni, buda-ya, dan huma- wah penga-wasan lang-sung
niora dengan wawasan ke-manusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penye-bab fenomena
dan kejadian dalam bidang kerja yang
spe-sifik untuk me-mecahkan masalah
87
https://kangandi.net
KELAS XII
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
3.1 Memahami per-aturan pemerintah (PP) 4.1 Menyajikan per-aturan pemerintah tentang
tentang kete-nagakerjaan ketenaga-kerjaan
3.8 Menerapkan data statistik kepega-waian 4.8 Membuat data statistik kepega-waian
3.9 Menerapkan pro-sedur penyusunan laporan 4.10 Menyusun laporan kepegawaian
kepega-waian
KELAS XI
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasitentang menggunakan alat, informasi, dan prosedur
pengetahuan faktual, konseptual, kerja yang lazim dilakukan serta
operasional dasar, dan metakognitif memecahkan masalah sesuai dengan bidang
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja kerja Otomatisasi dan Tata Kelola
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Perkantoran. Menampilkan kinerja di bawah
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
kompleks, berkenaan dengan ilmu terukur sesuai dengan standar kompetensi
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, kerja.
dan humaniora dalam konteks Menunjukkan keterampilan menalar,
pengembangan potensi diri sebagai mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
kerja, warga masyarakat nasional, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
regional, dan internasional. terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
89
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
90
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
91
https://kangandi.net
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, Melaksanakan tugas spesifik
dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dengamenggunakan alat, informasi, dan
dan metakognitif sesuai dengan bidang prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
dan lingkup kerja Otomatisasi dan Tata memecahkan masalah sesuai dengan bidang
Kelola Perkantoran pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
seni, budaya, dan humaniora dalam dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
konteks pengembangan potensi diri
dengan standar kompetensi kerja.
sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, Menunjukkan keterampilan menalar,
regional, dan internasional. mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
92
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
4. Memahami, menerapkan, 5. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan
mengevaluasitentang pengetahuan dengamenggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
93
https://kangandi.net
94
https://kangandi.net
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual,prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni ,budaya, dan humaniora melaksanakan tugas spesifik di bawah
dengan wawasan kemanusiaan, pengawasan langsung
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Memahami ruang lingkup 4.1 Melakukan pengelompokkan ruang lingkup
kehumasan kehumasan
3.2 Memahami regulasi bidang
4.2 Melaksanakan regulasi bidang kehumasan
kehumasan
95
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasitentang
pengetahuan faktual, konseptual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur
operasional dasar, dan metakognitif kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja masalah sesuai dengan bidang kerja
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
96
https://kangandi.net
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
98
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
99
https://kangandi.net
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual,prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni ,budaya, dan humaniora menggunakan metoda sesuai isi keilmuan
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Mengidentifikasi, memahami, 4.1 Menginterpretasi, menanggapi dan
dan menganalisis teks nonsastra mengekspresikan isi teks nonsastra secara lisan
(berita, artikel, laporan, dan lainnya) dan tulis
secara lisan dan tulis.
3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.2 Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisis unsur intrinsik maupun mengekspresikan teks sastra modern dan klasik
ekstrinsik teks sastra klasik dan (wayang / topѐng ḍhâlâng) sesuai isi secara lisan
modern secara lisan dan tulis. dan tulis.
3.3 Memahami karakteristik bahasa lisan 4.3 Bermain peran, berdialog, atau berdiskusi
dalam kegiatan bermain peran, dialog, sesuai tatakrama
dan berdiskusi sesuai dengan tatakrama.
3.4 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.4 Membandingkan penggunaan bahasa dalam
menganalisis penggunaan bahasa dalam teks sastra dan non sastra secara lisan dan tulis.
teks sastra dan non sastra secara lisan
dan tulis.
3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.5 Menyusun paragraf menggunakan aksara
menganalisis teks beraksara Jawa/ Jawa/ carakan Madura sesuai kaidah
carakan Madura sesuai kaidah.
3.6 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.6 Membaca, mencipta, dan mempublikasikan
menganalisis puisi tradisional atau puisi tradisional atau modern.
modern sesuai dengan karakteristik.
101
https://kangandi.net
KELAS XI
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual,prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni ,budaya, dan humaniora menggunakan metoda sesuai isi keilmuan
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.1 Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisis teks drama, prosa atau puisi memperagakan teks drama, puisi, dan prosa
sesuai kaidah. sesuai isi dengan bahasa yang komunikatif.
3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.2 Menanggapi peristiwa budaya daerah sesuai
menganalisis peristiwa budaya daerah dengan karakteristiknya.
sesuai dengan karakteristiknya.
3.3 Mengidentifikasi, memahami, 4.3 Menyajikan kegiatan sebagai pewara atau
menganalisis teks pewara atau pidato sesuai berpidato dengan menggunakan tata krama
kaidah. sesuai dengan konteks budaya.
3.4 Mengidentifikasi, memahami, 4.4 Menginterpretasi nilai-nilai moral yang
menganalisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam tembang macapat.
terkandung dalam tembang macapat
3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.4 Membaca cepat teks wacana sastra atau
menganalisis teks aksara Jawa/carakan nonsastra beraksara Jawa/carakan
Madhurâ sesuai kaidah Madhurâ
102
https://kangandi.net
KELAS XII
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan
dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakterpesertadidik lebih lanjut
KOMPETENSI INTI3
KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual,prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni ,budaya, dan humaniora menggunakan metoda sesuai isi keilmuan
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
Mengidentifikasi, memahami, dan Melakukan simulasi penggunaan bahasa daerah
menganalisis penggunaan bahasa lisan dalam dalam berbagai konteks sesuai dengan
berbagai situasi sesuai tatakrama tatakrama.
Mengidentifikasi, memahami, dan 4.4 Menanggapi peristiwa budaya daerah sesuai
menganalisis peristiwa budaya daerah dengan karakteristiknya.
sesuai dengan karakteristiknya.
Mengidentifikasi, memahami, dan 4.5 Menyajikan kegiatan sebagai pewara atau
menganalisis karya fiksi dan nonfiksi secara berpidato dengan menggunakan tata krama
lisan dan tulis sesuai dengan konteks budaya.
Mengidentifikasi, memahami, 4.5 Menginterpretasi nilai-nilai moral yang
103
https://kangandi.net
BAB V
STRUKTUR KURIKULUM SMK DAN PERATURAN AKADEMIK
A. Struktur Kurikulum
Menurut Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 bahwa: terkait dengan
pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlu-kan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah. Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan
peserta didik di masa kini dan masa mendatang.Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2)
menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Struktur Kurikulum SMK YAPISDA CISOKA disusun berdasarkan UU Sisdiknas No.
20 tahun 2003 dan PP No. 32 Tahun 2013 Standar Nasional Pendidikan bahwa:
1. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan penyesuaian
program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan ciri khas potensi yang
ada di daerah serta peserta didik;
2. Kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada tingkat satuan pendidikan.
104
https://kangandi.net
105
https://kangandi.net
2 Korespondensi 180
3 Kearsipan 144
C3. Dasar Program Keahlian
1 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 454
2 Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 420
3 Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 420
4 Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 420
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C1 + C2 + C3 3.030
Total 5.016
106
https://kangandi.net
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasil dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 354
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bhasa Inggris dan bahasa asing lainnya 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Ekonomi Bisnis 72
3 Administrasi Umum 72
4 IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1 Teknologi Perkantoran 144
2 Korespondensi 180
3 Kearsipan 144
C3. Dasar Program Keahlian
1 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 454
2 Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 420
3 Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 420
4 Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 420
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1 + C2 + C3) 2.856
Total 4.876
108
https://kangandi.net
JUMLAH B 5 5 2 2
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. DASAR BIDANG KEAHLIAN
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
2 Ekonomi Bisnis 2 2
3 2 2
Administrasi Umum
4 IPA 2 2
C2. DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN
1 Teknologi Perkantoran 4 4
2 Korepondensi 5 5
3 Kearsipan 4 4
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN 6
1 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 6 6 7 7
2 Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 6 6 6 6
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan
3 Prasarann 6 6 6 6
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
4 Keprotokolan 6 6 6 6
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5 5
JUMLAH C (C1 + C2 + C3) 22 22 29 29 30 30
TOTAL 46 46 46 46 46 46
109
https://kangandi.net
JUMLAH A 19 19 16 16 12 12
B. MUATAN KEWILAYAHAN
Seni Budaya 3 2 2 2 2
1 Nama Guru: Salim Hidayat, S.Pd 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 Kesehatan 2 2 2 2 2 2
Nama Guru: Ali Sadikin
JUMLAH B 5 5 4 4 4 4
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. DASAR BIDANG KEAHLIAN
Simulasi dan Komunikasi Digital
1 Nama 3
Guru: Agus Lutfianto, S.Pd 3
Ekonomi Bisnis
2 Nama Guru: Arisanti Indah Kurniati, 2 2
S.E
3 Administrasi Umum 2 2
Nama Guru: Aris Nurachman, S.Pd
4 IPA 3
Nama Guru: Ummu Habibeh, S.Pd 3
C2. DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN
Teknologi Perkantoran
1 Nama Guru: Nur Amalatus Sholeha, 2 2
S.Pd
Korepondensi
2 Nama Guru: Agus Lutfianto, S.Pd 4 4
Kearsipan 4 4
3 Nama Guru: Aris Nurachman, S.Pd
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN 6
Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
5 5 5 5
1 Nama Guru: Aris Nurachman, S.Pd
Otomatisasi Tata Kelola Keuangan
Nama Guru: Arisanti Indah Kurniati, 5 5 6 6
2 S.E
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan
Prasarana
5 5 5 5
Nama Guru: Nur Amalatus Sholeha,
3 S.Pd
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
Keprotokolan 5 5 5 5
4 Nama Guru: Ummu Habibah, S.Pd
Produk Kreatif dan Kewirausahaan 5 7
5 7
5 Nama Guru: Nur Jannah, S.Pd
JUMLAH C (C1 + C2 + C3) 16 16 25 25 28 28
D. MUATAN LOKAL
....................................
1 Nama 2
Guru : Moh. Zubair, S.Pd.I 2 2 2 2 2
2 Keterampilan Menjahit/TataBusana 2 2 2 2 2 2
110
https://kangandi.net
B. Peraturan Akademik
1. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar yang diatur pada SMK YAPISDA CISOKA adalah beban belajar sistem
paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMK YAPISDA
CISOKA. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran @ 45 menit.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada
SMK YAPISDA CISOKA ditetapkan seperti berikut ini.
1) Jumlah jam pelajaran 48 perminggu.
2) Pembelajaran berlangsung selama 45 menit.
3) Jumlah beban belajar dalam kelas X-XII dalam satu tahun 36-40 minggu
4) Jumlah beban belajar pada kelas X-XII sebanyak 20 minggu.
5) Jumlah beban belajar khusus kelas XII semeseter genap sejumlah 16 minggu.
6) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik
maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
7) Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
8) Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
2. Pengaturan Penjurusan
111
https://kangandi.net
b. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan di SMK
YAPISDA CISOKA dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai
dengan sumberdaya di masing-masing pihak.
112
https://kangandi.net
c. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan
hasil kerja.
d. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
Mekanisme PKL diuraikan sebagai berikut:
1) Pemetaan Industri
Dalam Hal ini SMK BEZAB melaksanakan kegiatan Pemetaan disesuaikan dengan
kebuthan industry, maka semakin dalam hal ini sekolah masih dalam tahap memperluas
jalinan industri dengan DU/DI.
2) Program PKL
Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil bagi kelas XI dengan Pola
bulanan (6-10 bulan) sebagaimana di jelaskan dalam bahan bacaan tentang Pedoman Praktik
Kerja Lapangan.
4. Sistem Penilaian
Penilaian di SMK YAPISDA CISOKA mengacu pada Pedoman Penilaian PSMK Tahun
2017. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, Ulangan Harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah berstandar
nasional, dan ujian sekolah.
Ulangan Harian (UH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih.
Peserta didik dapat mengikuti ulangan harian bila telah mengikuti kegiatan
pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan dengan syarat persentase
kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada KD yang diujikan minimal 85%.
Alokasi waktu pelaksanaan ulangan harian ditentukan oleh masing-masing guru
mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat kesukaran
soal.
114
https://kangandi.net
Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan akhir semester ditentukan oleh
sekolah dengan mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat
kesukaran soal yang diujikan.
Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan
jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik dalam bentuk
raport setelah digabung dengan nilai harian dan nilai tengah semester..
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
Kegiatan remidial dilaksanakan samapai peserta didik dinyatakan tuntas.
115
https://kangandi.net
Hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk sertifikat hasil UN selain
itu hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan masukan dalam
perbaikan proses pembelajaran;
Hasil UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk:
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; pertimbangan seleksi masuk
jenjang pendidikan berikutnya; serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada
satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
116
https://kangandi.net
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan. KKM ditetapkan diawal tahun ajaran oleh SMK YAPISDA
CISOKA berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di SMK YAPISDA CISOKA yang
memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
diperlukan guru untuk mengetahui kompetensi yang harus dikuasai secara tuntas oleh peserta
didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Penentuan
kriteria ketuntasan minimal ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh
satuan pendidikan (sekolah).
Fungsi KKM bagi guru atau pendidik dan siswa atau peserta didik adalah:
1. Sebagai acuan bagi seorang guru atau pendidik untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran di
SMK YAPISDA CISOKA
3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan KD – nya
4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat.
Guru atau pendidik di SMK YAPISDA CISOKA sepakat bahwa penentuan KKM
berorientasi pada dua hal pokok, yaitu:
1. Obyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang dikelola dan menjadi tanggung
jawab guru, yaitu: Kemampuan rata-rata Peserta Didik, Tingkat kerumitan Materi
Pembelajaran, dan Fasilitas Belajar;
2. Subyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang bertindak sebagai manajer
dalam pembelajaran, yaitu menentukan cara pengelolaan pembelajaran agar berlangsung
dengan optimal, meliputi: Penggunaan Model Pembelajaran yang efektif, Penyajian Media
Pembelajaran yang mempermudah dan memperjelas materi pembelajaran, dan Kreativitas
Guru yang bisa memanfaatkan fasilitas dan sumber belajar secara optimal. Secara garis besar
KKM di SMK YAPISDA CISOKA ditentukan berdasarkan:
1. Obyek Pembelajaran dengan memperhatikan:
a. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik);
b. Kompleksitas (indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar);
c. Daya dukung (berorientasi pada sumber belajar).
2. Subyek Pembelajaran dengan memperhatikan:
117
https://kangandi.net
a. Model Pembelajaran (melayani dan memfasilitasi cara mengajar pendidik dan cara belajar
peserta didik berdasarkan potensi peserta didik)
b. Media Pembelajaran(melayani dan memfasilitasi gaya belajar peserta didik: Audiotory,
Visiotory, dan Kinestetik dalam pembelajaran)
c. Kreativitas Guru (berorientasi pada pemenuhan fasilitas dan sumber belajar yang
mengoptimalkan sumberdaya sekolah dan lingkungan yang dilakukan oleh guru atau
pendidik).
Tahapan penetapan KKM adalah guru atau kelompok guru menetapkan KKM indikator
mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria Obyek dan Subyek Pembelajaran
di atas. KKM indikator berlanjut pada KKM Kompetensi Dasar sehingga diperoleh KKM mata
pelajaran. Contoh perhitungan KKM seperti pada Gambar 2. Hasil penetapan KKM mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan
penilaian. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar
atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik. Pencantuman
KKM ini sangat penting, karena KKM dan nilai yang diperoleh peserta didik sangat berpengaruh
pada kenaikan kelas peserta didik.
1. KKM Kompetensi Nasional dan Kewilayahan
KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :
a. Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
b. Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
c. Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
Dukungan tinggi, diberi skor 3
Dukungan sedang, diberi skor 2
Dukungan rendah, diberi skor 1
Dengan mengacu pada perhitungan diatas Kriteria Ketuntasan Minimal untuk masing –masing
mata pelajaran kelompok normatif dan adaptif pada SMK YAPISDA CISOKA adalah sebagai
berikut
KKM Kompetensi Produktif
KKM kompetensi produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi
yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator pada KD kompetensi produktif pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus
atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi
skor 75. Penentuan nilai ketuntasan belajar kompetensi produktif dapat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
o Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada kebutuhan
ranah taksonomi.
o Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas kompeten
adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada setiap
SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan
kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi aspek
penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat Penilaian).
o Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai dengan
bobot yang telah ditentukan.Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai
dengan indikator dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 70. Gradasi
nilai hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang
berarti nilai 70 telah dapat dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki
119
https://kangandi.net
Dengan memperhatikan pada hasil musyawarah dewan guru dan tim pengembang
kurikulum maka nilai KKM tiap mata pelajaran ditetepkan sebagai berikut:
120
https://kangandi.net
Keprotokolan
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 75 75
75 75
8. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK YAPISDA CISOKA ditetapkan berdasarkan:
o Permendikbud nomor 03 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah, dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
o Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019
o Pedoman Penyelenggaraan UKK Th 2018/2019 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
o Rapat Dewan Guru.
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK YAPISDA CISOKA adalah sebagai berikut:
121
https://kangandi.net
Pada tahun 2018/2019 SMK YAPISDA CISOKA mentargetkan kelulusan 100%. Hal ini
karena pada tahun-tahun sebelumnya kelulusan sudah mencapai mendekati 100%. Untuk
mencapai target ini, maka SMK YAPISDA CISOKA mengadakan berbagai upaya, diantaranya:
a. Mengadakan jam pelajaran tambahan untuk mata pelajaran yang di-UN-kan bagi kelas XII di
semester genap.
b. Mengadakan jam pelajaran tambahan untuk melatih keterampilan peserta didik dalam
mempersiapkan Uji Praktik Kejuruan.
Namun SMK YAPISDA CISOKA sudah menyiapkan program pasca Ujian Nasional
sebagai antisipasi bagi peserta didik yang belum lulus Ujian Akhir, yaitu:
a. Memberi pembekalan khusus kepada peserta didik dan orang tua/wali tentang masa depan.
b. Menyiapkan dan membekali peserta didik untuk mengikuti Ujian Paket C.
122
https://kangandi.net
Mekanisme mutasi keluar: Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermeterai Rp.
6.000. disampaikan kepada SMK YAPISDA CISOKA. Kemudian sekolah membuat surat
keterangan pindah yang di tandatandangani oleh kepala SMK YAPISDA CISOKA. SMK
YAPISDA CISOKA menyerahkan surat keterangan pindah dari sekolah dan laporan hasil
belajar/rapor asli lengkap.
Persyaratan mutasi masuk adalah sebagai berikut :
a. Adanya surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan dari orang tua /
wali bermaterai Rp. 6.000, dengan melampirkan : (a) Surat keterangan pindah dari sekolah
asal, (b) Rapor (Asli dan Fotocopy) lengkap dari sekolah;
b. Bagi peserta didik yang berasal dari sekolah asing harus mendapatkan/membawa
rekomendasi dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Mekanisme mutasi masuk: SMK YAPISDA CISOKA menerima dan melakukan seleksi
berkas usulan mutasi peserta didik sesuai dengan persyaratan dan memvalidasi NISN peserta didik.
intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan
bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan vokasional
terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan
vokasional terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan
vokasional khusus (occupational skill).
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk
menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan
solusi untuk mengatasinya. Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah
sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai
pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat
dicapai, maka ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, yang berakibat pada
meningkatnya angka pengangguran, dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan
meningkat secara bertahap.
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaqwaan, dan akhlak
mulia
2. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan iman dan takwa
serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama
dengan mempertimbangkan norma-norma agama yang berlaku
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya
4. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupanuntuk membekali peserta didik dalam
memasuki dunia kerja/usaha serta relevan dengankebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik
5. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal, sosial,
akademis, dan vokasional
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
7. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d) Kelompok mata pelajaran estetika
e) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
124
https://kangandi.net
BAB VI
PROGRAM MUATAN LOKAL, EKSTRAKURIKULER,
PENUMBUHAN KARAKTER, LITERASI DAN
BIMBINGAN KONSELING
A. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian SMK YAPISDA CISOKA yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk
pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal merupakan
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi dan keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh SMK YAPISDA CISOKA.
125
https://kangandi.net
B. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian
Melalui belajar manusia mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungannya sedemikian
rupa sehingga kualitas hidup dan kehidupannya menjadi makin baik.Pendidikan pada hakekatnya
bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan
masyarakat. Mengenai pendidikan di sekolah, maka proses pendidikannya tertuang dalam satuan
pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan kurikulum.
Selanjutnya, kegiatan pendidikan yang didasarkan pada penjatahan waktu bagi masing-
masing mata pelajaran sebagaimana tercantum dalam kurikulum sekolah lebih kita kenal dengan
sebutan kurikuler. Sedangkan kegiatan yang di selenggarakan di luar jam pelajaran tatap muka,
126
https://kangandi.net
dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawaan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.
disebut Kegiatan Ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para
peserta didik sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini
ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas termasuk di SMK
YAPISDA CISOKA. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar peserta didik dapat mengembangkan
kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.
2. Tujuan Ekstrakurikuler
Secara khusus kegiatan ektrakurikuler bertujuan untuk :
a) Menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
potensi, bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan
dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan
masyarakat.
b) Memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk (artinya
mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi peserta didik secara utuh.
c) Pengembangan aspek afektif (nilai moral dan sosial) dan psikomotor (ketrampilan) untuk
menyeimbangkan aspek kognitif peserta didik.
d) Membantu peserta didik dalam pengembangan minatnya, juga membantu peserta didik
agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan rasa
tanggungjawabnya sebagai seorang manusia yang mandiri (karena dilakukan diluar jam
pelajaran).
3. Fungsi
Fungsi dari ekstrakurikuler adalah:
1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan
kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik
3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir
peserta didik.
127
https://kangandi.net
6. Prinsip-Prinsip Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan disekolah dapat ditetapkan prinsip-
prinsip program ekstrakurikuler. Pprinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah:
1. Semua murid, guru dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam meningkatkan
program.
2. Kerjasama dalam tim adalah fundamental.
3. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.
4. Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.
5. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan
minat semua siswa.
6. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
128
https://kangandi.net
129
https://kangandi.net
10. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan
dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi
peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada pendidikan Kepramukaan pada
setiap semesternya. Nilai yang diperoleh padapendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
C. Penumbuhan Karakter
1. Rasional
Transformasi pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter sebagai ruh
atau dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan intelektualitas yang tercermin
dalam kompetensi yang dapat diwujudkan. Dengan karakter yang kuat-tangguh beserta
kompetensi yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang baik, pelbagai kebutuhan,
tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi. Oleh karena itu, selain pengembangan
intelektualitas, pengembangan karakter peserta didik sangatlah penting menempatan potensi-
potensi intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Pendidikan abad XXI bersandar
pada lima tiang pembelajaran sejagat (five pillar of learning), yaitu learning to know, learning to
do, learning to live together, dan learning to transform for oneself and society.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu
dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan).
2) Nasionalis; Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sub nilai nasionalis antara lain
apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul,
dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati
keragaman budaya, suku,dan agama.
3) Mandiri, Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang
lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi
dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4) Gotong Royong; Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat
kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan
persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Sub nilai
gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan
bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti
kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5) Integritas Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai.
131
https://kangandi.net
132
https://kangandi.net
133
https://kangandi.net
Selalu melakukan yang terbaik, menggunakan kontrol diri dan disiplin. Berpikir sebelum
bertindak, mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan yang telah
diambil.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, mengambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka, mendengarkan
orang lain. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain dengan cara yang tidak baik dan
tidak menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kepedulian, mengungkapkan rasa syukur,
maafkan orang lain, dan membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama, melibatkan diri dalam
urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan, menghormati
otoritas, dan melindungi lingkungan hidup.
Isi pendidikan karakter adalah nilai-nilai dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dalam rangka membentuk
karakter peserta didik. Delapan belas nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada peraturan yang ada.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku semangat bekerja dengan etos kerja tinggi.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
134
https://kangandi.net
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya agar berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati perbedaan dan keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
135
https://kangandi.net
136
https://kangandi.net
Pendidikan karakter ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pendidikan dalam
rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran,
137
https://kangandi.net
disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan bertanggung jawab.Atas dasar pertimbangan tersebutPresiden telah
menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter. Dalam Perpres ini disebutkan, Penguatan Pendidikan Karakter yang
selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab SMK
YAPISDA CISOKA untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati,
olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan
masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Pendidikan karakter memiliki tujuan:
a. membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045
dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan;
b. mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai
jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan pelibatan publik
yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan keberagaman budaya Indonesia;
c. merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta
Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
Kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran pendidik atau guru.
Sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara, “ing ngarso sung tuladho, ing madyo mbangun karso,
tut wuri handayani”, maka seorang pendidik idealnya memiliki kedekatan dengan anak didiknya.
D. Literasi
Pengertian literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami
informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Literasi memerlukan serangkaian
kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre dan
kultural.Istilah literasi atau dalam bahasa Inggris literacy berasal dari bahasa Latin literatus,
yang berarti "a learned person" atau orang yang belajar. Dalam bahasa Latin juga dikenal
dengan istilah littera (huruf) yang artinya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan
konvensi-konvensi yang menyertainya.Serbuan teknologi informasi yang semakin gencar, dalam
dunia pendidikan menggunakan istilah multiliterasi. Literasi dianggap merupakan inti
kemampuan dan modal utama bagi peserta didik maupun generasi muda dalam belajar dan
138
https://kangandi.net
menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Pembelajaran literasi yang bermutu adalah kunci
dari keberhasilan peserta didik di masa depan. Untuk itu dibutuhkan pembelajaran literasi yang
bermutu pada semua mata pelajaran oleh semua guru yang dianggap sebagai guru literasi
(teachers of literacy).
Dalam perkembangan waktu, pengertian literasi bukan hanya berkaitan dengan
keaksaraan atau bahasa, namun berkembang menjadi konsep yang berkaitan dengan berbagai
fungsi dan keterampilan hidup. Konsep Literasi dipahami sebagai seperangkat kemampuan
mengolah informasi, jauh di atas kemampuan menganalisa dan memahami bahan bacaan.Literasi
lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup moral (moral literacy) dan
keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,
digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.
Pelaksanaan literasi harus merupakan suatu gerakan yang disebut Gerakan Literasi
Sekolah (GLS). GLS memiliki tiga tahapan yaitu, pembiasaan, pengembangan, dan
pembelajaran.
1. Pembiasaan. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud
No. 23 Tahun 2015). Tujuan kegiatan literasi di tahap pembiasaan adalah:
a. Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran;
b. Meningkatkan kemampuan memahami bacaan;
c. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan
d. Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.
e. Kegiatan membaca ini didukung oleh penumbuhan iklim literasi sekolah yang baik. Dalam
tahap pembiasaan, iklim literasi sekolah diarahkan pada pengadaan dan pengembangan
lingkungan fisik, seperti:buku-buku nonpelajaran (novel, kumpulan cerpen, buku ilmiah
populer, majalah, komik, dsb.);sudut baca kelas untuk tempat koleksi bahan bacaan;
danposter-poster tentang motivasi pentingnya membaca.
Kegiatan pembiasaan litersai di SMK YAPISDA CISOKA dilakukan dengan memberi
kebebasan pada siswa untuk membaca berbagai buku yang ada di sekolah atau siswa diperbolehkan
membawa buku sendiri yang mereka sukai..
2. Pengembangan. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan.Pada prinsipnya, kegiatan literasi pada tahap pengembangan sama dengan kegiatan pada
tahap pembiasaan namun yang membedakan adalah bahwa kegiatan 15 menit membaca diikuti oleh
kegiatan tindak lanjut pada tahap pengembangan. Dalam tahap pengembangan, peserta didik
didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dengan proses membaca melalui
kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan. Perlu dipahami bahwa kegiatan produktif ini tidak
139
https://kangandi.net
dinilai secara akademik. Mengingat kegiatan tindak lanjut memerlukan waktu tambahan di luar 15
menit membaca, sekolah didorong untuk memasukkan waktu literasi dalam jadwal pelajaran
sebagai kegiatan membaca mandiri atau sebagai bagian dari kegiatan kokurikuler. Bentuk,
frekuensi, dan durasi pelaksanaan kegiatan tindak lanjut disesuaikan dengan kondisi masing-masing
sekolah.Tujuan kegiatan literasi di tahap pengembangan adalah sebagai tindak lanjut dari kegiatan
di tahap pembiasaan, kegiatan 15 menit membaca di tahap pengembangan diperkuat oleh berbagai
kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk:
a. Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku pengayaan secara lisan dan
tulisan;
b. Membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan guru tentang buku
yang dibaca;
c. Mengasah peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif;
d. Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang dibaca dengan
diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Prinsip-prinsip kegiatan Literasi di tahap pengembangan dalam melaksanakan kegiatan tindak
lanjut, beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dipaparkan sebagai berikut.
a. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku selain buku teks pelajaran. Buku yang
dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta didik
diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah.
b. Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh tugas-tugas presentasi
singkat, menulis sederhana, presentasi sederhana, kriya, atau seni peran untuk menanggapi
bacaan, yang disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan peserta didik.
c. Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya, atau seni peran dapat dinilai secara nonakademik
dengan fokus pada sikap peserta didik selama kegiatan. Tugas-tugas yang sama nantinya
dapat dikembangkan menjadi bagian dari penilaian akademik bila kelas/sekolah sudah siap
mengembangkan kegiatan literasi ke tahap pembelajaran.
d. Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.
Untuk memberikan motivasi kepada peserta didik, guru sebaiknya memberikan masukan
dan komentar sebagai bentuk apresiasi.
e. Terbentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS) bertugas untuk merancang, mengelola, dan
mengevaluasi program literasi sekolah. Pembentukan TLS dapat dilakukan oleh kepala
sekolah. Adapun TLS beranggotakan pendidik, tenaga kependidikan, dan pustakawan
sekolah.
140
https://kangandi.net
E. Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa. Bantuan
141
https://kangandi.net
tersebut berupaarahan, nasihat, saran, serta kritik membangun agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan potensi individu
dan sarana yang ada. Bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih
mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri untuk menyesuaikan dan mengembangkan
potensi diri berdasarkan norma-norma yang berlaku, sehingga pengembangan diri berlangsung
secara optimal dan tidak terjadi pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang
yaitu konselor dan konseli. Melalui hubungan itu dengan konselor dengan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar dansituasi pengembangan potensi diri secara
optimal pada konseli. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya
sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli
dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang
terlatih dengan konseli. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun
kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu konseli memahami
dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan
yang bermakna bagi dirinya.
Dengan demikian, maka bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh
konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga
mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli atau semua peserta didik.
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan
pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada
perseorangan (individual).
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda
satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan
keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah
konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang
memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara
yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya
142
https://kangandi.net
merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan
merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan
dorongan, dan peluang untuk berkembang.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau
tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah sesuai dengan tugas dan
peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork yang bekerja secara sistematis dan
sinergis.
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan
mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat
kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan
konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan,
menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat.
Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan
yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli
untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di
lingkungan keluarga, dunia usaha/industri (DUDI), lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan
masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi
aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan (karir).
Tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang terkait dengan aspek pribadi-
sosial adalah agar konseling:
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan
teman sebaya, teman sekolah, teman di tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain dengan saling menghormati
dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugerah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), dan mampu meresponnya
secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
143
https://kangandi.net
5. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam
bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
8. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan
dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
9. Memiliki kemampuan mdalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat
internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
10. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang terkait dengan aspek akademik
(belajar) adalah :
1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami
berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua
kegiatan belajar yang diprogramkan.
3. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat (long life education).
4. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi
ujian.
5. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam
pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Bagi peserta didik SMK YAPISDA CISOKA yang tujuan utamanya adalah bekerja setelah
lulus, maka tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang terkait dengan aspek karir
adalah :
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan setelah lulus nanti.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir.
144
https://kangandi.net
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma
agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa
depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan,
prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi.
7. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Misal: apabila
seorang konseli bercita-cita menjadi seorang petani maju, maka dia senantiasa harus mengarahkan
dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir petani maju tersebut.
8. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.
Fungsi Bimbingan Koseling bagi peserta didik adalah:
4. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan
konstruktif.
5. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan
bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya.
6. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personal di SMK
Negeri 1Labang lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan
dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang
145
https://kangandi.net
dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat
(brain storming),home visit, dan sebagainya.
7. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
8. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam
melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di
luar lembaga pendidikan.
9. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap
latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam
memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun mata pelajarandi SMK
YAPISDA CISOKA, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran
sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
10. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Penyesuaian diri ini penting bagi peserta didik karena ketika mereka magang industri, praktik kerja
lapangan, dan memasuki dunia kerja akan melakukan penyesuaian diri. Jika mereka berhasil
menyesuaikan diri, maka mudah diterima di lingkungannya dan mereka akan betah dalam
lingkungan itu.
11. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola
berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan
mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
12. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam
diri konseli.
13. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
146
https://kangandi.net
dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-
program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.
Sedangkan manfaat Bimbingan Konseling adalah:
1. Bimbingan konseling akan membuat diri peserta didik merasa lebih baik, merasa
lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu kita untuk
menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita.
2. Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat
tingkat stress dan depresi yang dialami peserta didik karena dibantu untuk mencari sumber stress
tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian terbaik dari permasalahan yang belum
terselesaikan itu.
3. Bimbingan konseling membantu peserta didik untuk dapat memahami dan menerima
diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif dengan orang lain
serta dapat berdamai dengan diri sendiri.
4. Perkembangan personal peserta didik akan meningkat secara positif.
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan
oleh diwujudkannya asas-asas berikut :
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasia-
kannya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data
atau keterangan yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga
kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlukan baginya.
3., yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang Asas
keterbukaan menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di
dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi
dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada
terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran
pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap
terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
147
https://kangandi.net
pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk
aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri
sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri
sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan
konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam kondisinya sekarang.
Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak
dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
7. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
pelayanan terhadap sasaran pelayanan konseli yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak
monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama
antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
9. Asas Kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan,
adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan
bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak
berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli memahami, menghayati, dan
mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.
Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga
yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing
148
https://kangandi.net
harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling
maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat
dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada
pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-
guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus
kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.
12. Asas Tutwuri Handayani, yaitu walaupun berbeda – beda konseli yang dihadapi
namun tujuan nya tetap satu yaitu terentaskannya masalah konseli oleh konseli dengan dampingan
dari konselor
13. Asas Kebersamaan, yaitu dalam konseling harus dilakukan bersama – sama antara
konselee dengan konselor, hal ini untuk manjaga keharmonisan, saling percaya, dan kebersamaan
yang kuat, konselee tidak bisa hanya diberi pengarahan, kadang kala konseli membutuhkan
pendamping untuk menyelesaikan masalahnya. namun, bukan berarti konselor yang menyelesaikan
masalah konseli.
BAB VII
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
149
https://kangandi.net
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk harihari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah melaporkan
kepada cabang dinas pendidikan provinsi kantor cabang Tangerang.
B. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif , waktu libur, dan kegiatan lainnya dapat dijabarkan
sebagaimana berikut ini;
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Digunakan untuk kegiatan
Minimum 34 minggu dan
1 Minggu Efektif pembelajaran efektif pada
maksimum 38 minggu
setiap satuan pendidikan
Maksmum tiap semeste 2
2 Jeda tengah semester Satu minggu setiap semester
minggu
150
https://kangandi.net
Rincian Alokasi waktu tersebut diuraikan kedalam masing-masing semester sebagai berikut ;
Minggu Efektif Semester Ganjil
Jumlah Minggu Keterangan
Jumlah Jumlah
No Tidak (pertemuan tidak
Minggu Minggu Efektif
Efektif efektif)
1 Juli 2 2 0
2 Agustus 5 5 0
151
https://kangandi.net
3 Sepetember 4 3 1 UTS
4 Oktober 4 4 0
5 November 5 5 0
1 minggu UAS
1 minggu pasca UAS
6 Desember 4 0 4
2 minggu libur akhir
semester
JUMLAH 24 19 5
C. Kalender Akademik
Kalender akademik SMK YAPISDA CISOKA terbagi atas dua (2) semester yaitu
semester ganjil dan semester genap.
NO. TANGGAL KEGIATAN SEMESTER 1
2 – 14 Juli 2018 LIBUR SEM. 2017/2018
16 Juli 2018 Masuk hari pertama tapel 2018/2019
16 – 18 Juli 2018 MPLS
17 Agustus 2018 Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
152
https://kangandi.net
153