Anda di halaman 1dari 12

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN METHODIST eISSN : 2599-1175

Volume 1, Nomor 2, 2018, 96-107 ISSN : 2599-0136

TINJAUAN PUSTAKA BALANCED SCORECARD, KEUNGGULAN DAN


KELEMAHAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD
Duma Megaria Elisabeth

Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia


duma0803@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dalam penulisan jurnal ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis
serangkaian manfaat dan kontribusi yang diperoleh dari penerapan Balanced Scorecard
(BSC). Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategi yang membantu manajer
menerjemahkan strategi organisasi menjadi tujuan operasional dan mengimplementasikannya.
Kerangka kerja BSC terlihat pada strategi dari empat perspektif yang berbeda yaitu keuangan,
pelanggan, bisnis internal proses dan pembelajaran dan pertumbuhan. Selanjutnya, penerapan
BSC memastikan bahwa strategi dikomunikasikan kepada semua karyawan yang sesuai untuk
memfasilitasi penerapan BSC tersebut. Metodologi penelitian ini adalah dengan melakukan
penelitian kualitatif berdasarkan tinjauan bibliografi eksklusif karya teoritis / konseptual dan
empiris yang sebelumnya dilakukan pada subjek (tinjauan sistematis literatur). Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa BSC lebih dari sistem evaluasi kinerja yang sederhana,
untuk menjadi alat manajemen strategis sejati yang dapat mengklarifikasi, menerjemahkan
misi dan strategi organisasi serta memungkinkan proses komunikasi, keselarasan strategis dan
organisasi belajar. Peneltian ini memberikan kontribusi pada keadaan pengetahuan saat ini,
karena identifikasi manfaat dan kontribusi dalam pengenalan dan implementasi BSC dapat
memfasilitasi adopsi dan pengembangannya dalam organisasi yang bermaksud untuk
mengimplementasikan alat ini. Selain itu, pada penelitian ini menemukan bahwa tambahan
pilar dari BSC yaitu keberlanjutan ( sustainability ) yang diharapkan sebagai bahan untuk
penelitian selanjutnya dan membuktikan luasnya penelitian tentang topik Balanced
Scorecard.
Kata Kunci: Balanced Scorecard, Manajemen Strategis, Penerapan Balanced Scorecard

1. PENDAHULUAN dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu


Pengukuran kinerja merupakan salah perusahaan dalam jangka panjang, yang
satu aspek penting dalam perusahaan. Oleh kemudian diukur dan dimonitor secara
karena itu, perusahaan termotivasi untuk berkelanjutan.Namun semakin lama, baik
selalu mencari pengukuran yang terbaik praktisi maupun akademisi menemukan
untuk perusahaan.Pada awalnya, apabila pengukuran kinerja tradisional tidak
pengukuran perusahan hanya berkisar pada mampu untun membuat keputusan saat ini
perspektif keuangan. Dewasa ini (Malina and Selto, 2001).
pengukuran kinerja secara finansial tidaklah Pada tahun 1992, Kaplan dan Norton
cukup mencerminkan kinerja organisasi memperkenalkan pengukuran kinerja
sesungguhnya, sehingga dikembangkan terbaru yang mampu mengukur kinerja
suatu konsep Balanced Scorecard. Konsep perusahaan secara menyeluruh. Pada awal
Balanced Scorecard mengukur kinerja kemunculannya balanced
suatu organisasi dari empat perspektif yaitu scorecarddianggap sebagai alat
perspektif finansial, perspektif customer, pengendalian stategis (Mooraj, Oyon and
perspektif proses bisnis internal, perspektif Hostettler, 1999). Balance Scorecard
pertumbuhan dan pembelajaran. menawarkan kepad aatasan ,kombinasi
Konsep Balanced Scorecard ini pada pengukuran kinerja non-keuangan dan
dasarnya merupakan penerjemahan strategi keuangan. Balanced Scorecard secara
April 2018 Duma

eksplisit fokus pada pembuatan keputusan scorecard itu sendiri. Balanced scorecard
dan outcomes, maka Balance Scorecard yang semula alternatif pengkuran kinerja
cenderungdigunakanuntukmemandustartegi (Kaplan and Norton, 1992), semakin
perkembangan, implementasi, diperluas dengan fungsinya sebagai sistem
dankomunikasi(Malina and Selto, 2001). manajemen strategik (stategic management
Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan system) (Kaplan and Norton, 1993). Tak
yang ingin menerapkan balanced hanya memberikan konsep mnegenai fungsi
scorecard. dan peran balanced scorecard sebagai alat
Namun, tidak semua perusahaan manajemen, tapi Kaplan dan Norton juga
berhasil menggunakan balanced scorecard. memberikan langkah – langkah bagi
Hal ini pun menarik perhatian peneliti perusahaan yang ingin menerapkan
untuk meneliti lebih jauh mengenai balanced scorecard dengan menyediakan
balanced scorecard. Sehingga bisa contoh perusahaan yang sudah
dikatakan Balanced Scorecard merupakan menerapkannya (Kaplan dan Norton,
salah satu topik yang perkembangannya 1993;2001;2001a). Adanya perluasan
paling signifikan diakuntansi manajemen fungsi dari penerapan balanced scorecard
(Atkinson et.al, 1997). Pada saat ini banyak menjadi alasan untuk melakukan penelitian
sekali penelitian mengenai balanced ini. Untuk review artikel ini menggunakan
scorecard baik di Indonesia maupun di luar 9 artkel yang dipublikasikan oleh Robert
negeri dengan beragam topik. Seperti Chan S.Kaplan dan David P. Norton. Dan 2
& Chan (2004) yang meneliti balance artikel tambahan yang dipublikasikan oleh
scorecard di sektor publik dan Nurosidah & Malina & Selto(2001) dan Mooraj et
Purnomosidhi (2008) yang meneliti al.(1999) sebagai pelengkap.
balanced scorecard di Rumah Sakit. Metode ini mengusulkan untuk
Penelitian ini bertujuan untuk merangkum indikator kinerja terkemuka
mengetahui perkembangan konsep dan tertinggal dalam satu dokumen, dari
balanced scorecard sejak dari awal empat perspektif, seperti yang dijelaskan di
kemuculannya sampai saat ini. Penelitian bawah ini.
ini mencoba untuk menjabarkan Perspektif keuangan
perkembangan konsep balanced scorecard Memeriksa apakah strategi perusahaan
berdasarkan jurnal , artikel , dan rangkuman berkontribusi terhadap peningkatan hasil
yang dipublikasikan oleh Robert S.Kaplan keuangan. Sasaran keuangan terkait dengan
dan David.P.Norton, sebagai pencetus pendapatan, pertumbuhan dan nilai bagi
balanced scorecard. Agar menambah pemegang saham. Tujuan dan langkah-
informasi mengenai penelitian balanced langkah keuangan memainkan peran ganda:
scorecard , maka digunakan artikel lainnya mereka mendefinisikan kinerja keuangan
dengan tema efektifitas balanced yang diharapkan dari strategi dan berfungsi
scorecard.Berdasarkan hasil review pada sebagai tujuan utama tujuan dan ukuran
kesembilan artikel, Peneliti semua perspektif scorecard lainnya.
mengklasifikasikan 9 artikel yang Menurut Kaplan & Norton (2000), dari
dipublikasikan oleh Robert S.Kaplan dan perspektif ini perusahaan memiliki dua
David.P.Norton menjadi 3 titik fokus, yaitu strategi utama: pendapatan pertumbuhan
: pengenalan, implementasi , dan dan produktivitas. Yang pertama akan
penyempurnaan atau perluasan konsep. tercermin dalam perspektif lain,
Hasil penelitian yang lain terkait dengan 2 memperkenalkan sumber pendapatan baru
artikel tambahan mengenai efektifitas dari pasar baru, produk baru, dan pelanggan
balanced scorecard. baru; atau memperluas hubungan dengan
Banyaknya perusahaan yang pelanggan yang sudah ada. Strategi
mengadopsi balanced scorecard serta produktivitas, di sisi lain, sedang berjalan
berkembangnya penelitian yang beraneka harus tercermin dalam pencarian efisiensi
ragam mengenai balanced scorecad, juga dalam kegiatan operasional yang dilakukan
mempengaruhi konsep dasar balanced untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat

97
April 2018 Duma

Perspektif Keuangan Pelanggan Internal Bisnis Pembelajaran


ini. Ini mungkin juga termasuk BSC dan
Analisis Pertumbuhan
pengurangan biaya. SWOT
Peluang Dukungan Mendapatkan Memiliki Memiliki team
Perspektif Pelanggan (Opportunities) finansial dari berbagai kerjasama yang pengembangan
pemegang macam baik dengan pelatihan
Menuntut definisi tentang segmen pasar di saham penghargaan beberapa eksternal, dan
layanan yang perusahaan keahlian
mana perusahaan bermaksud untuk bermanfaat dalam proses eksternal yang
dalam peningkataan profesional
bersaing. Perusahaan harus menerjemahkan peningkatan layanan produk.
promosi, dan
pelanggan yang paling penting perlu layanaan.
menjadi langkah-langkah spesifik. Ancaman
(Threats)
Persaingan
sistem dalam
Pengembangan
retail sesuai
Persaingan
perusahaan
Proses adopsi
pengembangan
Tujuannya adalah untuk memeriksa penerbitan
polis pada
dengan
kebijakan
baru yang
memiliki
teknologi
kompetitor
bagaimana kinerja perusahaan efektif nilai section
underwriting
peraturan
pemerintah dan
teknologi yang
lebih unggul
yang tinggi,
dan cepat
kepada pelanggan yang tepat. Ukuran yang turunnya daya
beli konsumen.
paling umum didefinisikan adalah kepuasan Kekuatan
(Strengths)
Dukungan
stabilitas
Pelayanaan
yang sangat
Para pekerja
yang telah
Pelatihan per
periodik yang
dan hasil yang dikaitkan dengan pelanggan: office yang
sangat kuat
memuaskan
berdasarkan
banyak
memiliki
diberikan
perusahaan
kepuasan, ketertarikan, retensi, dan dan
memiliki
kepuasan
konsumen dan
sertifikasi
asuransi
dalam
meningkatkan
profitabilitas. rasio capital
yang cukup
memiliki
departemen risk
nasional dan
internasional,
keahlian dalam
pekerjaan
Perspektif Internal besar survey yang
kuat
dan tenaga
kerja yang
Ukuran perspektif pelanggan dan pemegang handal dalam
berbagai bidang
saham harus didukung oleh proses internal. Kelemahan
(Weakneasses)
Penyesuaian
dengan
Explorasi retail
yang
Menentukan
sikap atau
Kesempatan
mendapatkan
Dalam perspektif ini, organisasi regulator
mengenai
menguntungkan behavior dari
masing-masing
promosi
jabatan, dan
mengidentifikasi yang kritis proses untuk penyesuaian
kebijakan
karyawan dan
komitmen
peningkatan
jenjang karir
mencapai tujuan dari dua perspektif yang dengan
pemerintah
pegawai yang
rendah
yang sulit.

disebutkan sebelumnya. Prosesnya harus


menciptakan kondisi bagi organisasi untuk 2. Penelitian Analisa Konsep Balanced
memberikan proposal nilai kepada Scorecard
pelanggan dan dengan demikian menarik Fokus utama dalam review artikel ini
dan mempertahankan pelanggan di segmen terutama pada perkembangan konsep dari
pasarnya, menciptakan nilai untuk Balanced Scorecard yang diperkenalkan
pemegang saham. oleh Kaplan dan Norton dari periode 1992
Perspektif Pembelajaran dan sampai 2018. Selain menjelaskan mengenai
Pertumbuhan perkembangan konsep Balance Scorecard,
Hanya perusahaan yang dapat belajar artikel ini juga menyediakan artikel jurnal
adalah perusahaan yang mampu dari peneliti lainnya mengenai penerapan
meningkatkan kinerja. Kualifikasi Balance Scorecard.
organisasi terjadi melalui investasi pada
peralatan baru, dalam penelitian dan 2.1 Pengenalan Balance ScoreCard
pengembangan produk baru, dalam sistem Dimulai pada tahun 1992, Robert
dan prosedur dan sumber daya manusia S.Kaplan dan David P. Norton
perusahaan. Hauser dan Katz (1998) mempublikasikan jurnal mereka yang
menyatakan bahwa “setiap metrik, berjudul The Balanced Scorecard-
bagaimanapun digunakan, akan Measurement that Drive Performance. Pada
memengaruhi tindakan dan keputusan". jurnal ini, baik kedua peneliti tersebut
Tetapi, tentu saja, memilih yang tepat mencoba untuk memperbaiki kekurangan
sangat penting untuk kesuksesan. Setiap pada sistem pengukuran kinerja pada saat
perspektif harus memiliki seperangkat itu dengan mengenalkan suatu sistem baru
ukuran kinerja yang berbeda, yang harus yang disebut dengan Balanced
demikian khusus untuk karakteristik dan Scorecard(Kaplan and Norton, 1992).
kebutuhan masing-masing perusahaan. Balanced Scorecard tidak hanya
Selain itu, kinerja ini tindakan harus menawarkan pengukuran keuangan saja,
mencerminkan dan mewujudkan misi dan melainkan memberikan beberapa
strategi perusahaan. komponen tambahan pengukuran yang
bersifat non keuangan. Balanced Scorecard
menawarkan 4 perspektif bagi manajer

98
April 2018 Duma

dalam mengukur kinerjanya, yaitu : perusahaan


Financial Perspective, Customer akrabdenganpemikiranstrategistop
Perspective, Internal Perpsective, dan management, sehingga mampu
Innovation and Learning Perspective. Pada membangunscorecardtanpa
jurnal ini, dijelaskan mengenai keterkaitan adanyamusyawarah. Sedangkan untuk
antar setiap perspektif. Selain itu, terdapat perusahaan Rockwater, manajemen senior
penjabaran makna dari setiap perspektif. belum menentukan strategi organisasi yang
Baik Robert.S.Kaplan dan David P.Norton tepat apalagi meningkatkan kinerja utama
menawarkan Balanced Scorecard sebagai yang mendorong keberhasilan strategi ini.
alat untuk menterjemahkan strategi Pada akhir jurnal, kedua peneliti
perusahaan agar dapat diimplementasikan menyisipkan wawancara dengan Larry
pada operasional perusahaan. Kedua D.Brady, seorang eksekutif presiden FMC
peneliti tersebut juga menekankan apabila Corporation. FMC Corporation adalah
Balanced Scorecard bukanlah sebuah salah satu perusahaan yang memutuskan
jaminan apabila strategi perusahaan akan untuk menggunakan balanced scorecard.
tercapai. Balanced Scorecard dipandang Wawancara ini membahas pengalaman
oleh kedua peneliti, sebagai bentuk ataupun perusahaan FMC Corporation dalam
wujud perubahan fundamental yang mengimplementasi balanced scorecard.
mendasari asumsi mengenai pengukuran Salah satu pendapat yang paling menarik
kinerja. Balanced Scorecard dianggap dari Larry D.Brady adalah pandangannya
mampu menjaga perusahaan untuk melihat mengenai balanced scorecard sebagai
kedepan maupun sebaliknya. strategic measurement system, bukan alat
ukur strategi perusahaan.
2.2 Implementasi Balanced Scorecard Pada tahun 2001, Robert S.Kaplan
Pada tahun 1993, Robert S.Kaplan mempublikasikan sebuah jurnal yang
dan David.P.Norton kembali berjudul Strategic Performance
mempublikasikan jurnal bertemakan Measurement and Management in
Balanced Scorecard dengan judul Putting Nonprofit Organizations. Jurnal ini masih
the Balanced Scorecard to Work. Pada berkisar implementasi balanced scorecard,
jurnal ini peneliti memberikan contoh namun pada organisasi non-profit atau
bagaimana penerapan BSC di beberapa nirlaba. Peneliti berpendapat apabila adanya
perusahaan. Kedua peneliti berpendapat kebutuhan dari organisasi nirlaba terhadap
apabila Balanced Scorecard bukanlah pengukuran kinerja dikarenakan
template yang dapat disistem informasikan meningkatnya persaingan antar lembaga
secara langsung pada semua perusahaan. atau organisasi yang berkembang (Kaplan,
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan 2001). Perusahaan nirlaba atau organisasi
dalam situasi pasar, strategi produk, dan nonprofit membutuhkan balanced
lingkungan (Kaplan and Norton, 1993) scorecard untuk meningkatkan pengelolaan
yang mengakibtakan setiap perusahaan organisasi. Pada jurnal ini, peneliti
membutuhkan scorecard yang berbeda – mencoba
beda. Sehingga pemberian contoh ini menjabarkanhasildaripenerapanbalanced
dimaksudkan agar perusahaan yang ingin scorecard padabeberapaorganisasinon-
menerapkan BSC , tidak profit dalam kurun waktu beberapa tahun.
mengimplementasikan konsep balanced Perusahaan yang digunakan sebagao contoh
scorecard secara langsung. Perusahaan adalah United Way of Southeastern New
yang menjadi contoh adalah Perusahaan England (UWSENE), Duke Children’s
Rockwater, Apple Computer, dan Advanced Hospital (DCH), dan New Profit Inc. Pada
Micro Devices. Setiap perusahaan memiliki awalnya,setiap perusahaan memiliki
keunikan dan caranya masing – masing permasalahan masing – masing. Ketiga
dalam membangun balanced scorecard. perusahaan berharap, dengan menerapkan
Contohnya saja, AppledanAdvanced Micro balanced scorecard akan membawa
Devices dimanaeksekutifkeuangan peningkatan dalam kinerja masing – masing

99
April 2018 Duma

perusahaan. Namun hasilnya, hanya Ketiga, membuat strategi everyone’s


perusahaan DCH dan New Profit Inc . yang everyday job (menggunakan balanced
berhasil menerapkan Balanced Scorecard. scorecard untuk membantu pekerja
Sedangkan UWSENE gagal dalam mengembangkan tujuan personalnya).
menerapkan balanced scorecard Keempat, membuat strategi proses
dikarenakan adanya perubahan dalam berkelanjutan. Kelima,memobilisasi
kepemimpinan. perubahan melalui kepemimpinan
eksekutif.
2.3 Penyempurnaan Konsep Balanced Pada tahun 2004, Robert S.Kaplan
Scorecard dan David.P.Norton menerbitkan artikel
Pada tahun 1996, Robert S.Kaplan yang berjudul Strategy Maps. Melalui
dan David.P.Norton memperkenalkan artikel ini, peneliti ingin menunjukkan
Strategic Learning (Pembelajaran bagaimana mendeskripsikan, mengukur,
Strategik) dalam jurnalnya yang berjudul dan menyelaraskan intangible asset milik
Strategic Learning anf balanced scorecard. perusahan untuk mencapai kinerja yang
Peneliti berpendapat apabila kemampuan tinggi dan lebih menghasilkan profit. Pada
perusahaan untuk organizational Learning artikel ini menjelaskan bahwa strategy map
pada tingkat eksekutif merupakan aspek merupakan representasi visual dari strategi
berharga dalam balanced scorecard perusahaan (Kaplan and Norton, 2004).
(Kaplan and Norton, 1996). Hal ini Strategy maps akan memberikan tampilan
disebabkan strategic learning merupakan bagaimana tujuan dari 4 perspektif
pengetahuan bagi pihak yang akan balanced scorecad berintegrasi dan
menggunakan balanced corecard sebagai bergabung dalam menggambarkan strategi
sistem manajemen strategik (stategic perusahaan. Biasanya satu tujuan dari
management system). Proses dari strategic empat perspektif balanced scorecard dari
learning dimulai dari mengklarifikasi visi strategy maps membawa 20 sampai 30
bersama yang ingin dicapai perusahaan. pengukuran yang dibutuhkan. Hal inilah
penggunaan pengukuran berfungsi sebagai yang menjadi kritikan atas penggunaan
bahasa untuk menterjemahkan konsep balanced scorecard. Namun kritikan
kedalam bentuk atau tindakan yang tepat tersebut dibantah dalam artikel ini. Strategy
serta selaras agar tercapai tujuan maps menunjukkan bagaimana berbagai
perusahaan. Adanya penekanan dalam pengukuran pada bangunan balanced
membangun hubungan sebab-akibat dalam scorecard yang benar menyediakan
scorecard, agar memungkinkan individu di instumentasi untuk satu strategi. Perusahaan
berbagai bagian organisasi mampu dapat merumuskan dan
memahami dalam mencocokkan dampak mengkomunikasikan strategi mereka
dari peran mereka dengan pihak lain. Untuk dengan sistem yang terintegrasi.
pemantauan kinerja dapat diambil dalam Pada tahun 2006, Robert S.Kaplan
bentuk pengujian hipotesis dan double- dan David.P.Norton mempublikasikan
loop learning. sebuah review singkat berjudul How to
Pada tahun 2001, Robert S.Kaplan implement a new strategy withour
dan David.P.Norton menerbitkan ringkasan disrupting your organization. Review ini
dari bukunya yang berjudul The Strategic berisikan mengenai langkah – langkah
Focused Organization. Ringkasan tersebut perusahaan agar dapat memilih sebuah
berisikan 5 prinsip atau 5 cara dalam desain yang dapat bekerja dengan baik,
mengubah balanced scorecard dari alat sehingga perusahaan mampu
untuk mengukur kinerja menjadi alat untuk mengembangkan sistem strategis yang
menciptakan strategi – indikator kinerja dapat mecocokkan struktur dan strategi.
manajemen perusahaan (Kaplan and Peneliti mencoba menyelesaikan
Norton, 2001). Pertama, menterjemahkan permasalahan yang dihadapai oleh banyak
strategi menjadi istilah operasional. Kedua, perusahaan, yaitu membuat strategi agar
menyelaraskan organisasi pada strategi. dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pada

100
April 2018 Duma

review singkat ini, peneliti kembali 3. Hasil klasifikasi artikel yang diteliti
menawarkan sistem manajaemen berbasis Seperti yang dikutip sebelumnya,
balanced scorecard(Kaplan and Norton, artikel-artikel tersebut diklasifikasikan
2006). Sistem manajemen berbasis menjadi ''penelitian konseptual '' atau ''
balanced scorecard dianggap sebagai cara empiris penelitian''. Tujuan dari studi
terbaik untuk menyelaraskan strategi dan investigasi hambatan yang terkait dengan
struktur perusahaan. Scorecard dianggap proses implementasi BSC. Studi
sebagai alat yang ampuh untuk dikembangkan dengan menerapkan studi
melaksanakan dan sekaligus memantau unit kasus (62%) dan survei (25%). Itu bisa
strategis. Pada review singkat ini peneliti diverifikasi dominasi studi kasus tunggal
juga tak lupa memberikan contoh dengan cakupan wilayah dan survei
perusahaan yang mengimpelementasi dilakukan di Indonesia cakupan nasional.
balanced scorecard sebagai sistem Hasil ini tidak konklusif, tetapi mereka
manajemennya. Antara lain : Du Pont’s sesuai dengan kecenderungan yang
Engineering Polymers dan Royal Canadian ditunjukkan literatur oleh peneliti
Mounted Police (perusahaan sektor publik). memeriksa implementasi BSC dalam
Pada tahun 2008, Robert S.Kaplan konteks tertentu.
dan David.P.Norton kembali
mempublikasikan review yang berjudul Perbandingan dengan Jurnal Lain :
Mastering The Management System. 1. Menurut Marcela Porporato, Peter
Peneliti menyoroti adanya permasalahan Tsasis dan Liz Maria Marin Vinuesa (
diperusahaan, terutama dibagian sistem International Journal of Productivity
manajemenennya. Kerusakan yang terjadi and Performance Management Vo.66
pada sistem manajemen bukanlah No.3, 2017, Emerlad Publishing
disebabkan kurang kemampuan si manajer, Limited) yang berjudul Do Hospital
tetapi kegagalan perusahaan dalam Balanced Scorecard Measures
memprediksi strategi barunya (Kaplan and Reflect Cause-Effect Relationship?
Norton, 2008). Selanjutnya, peneliti Menyatakan bahwa hasil dari
menunjukkan langkah bagaimana alat penelitian ini menentang asumsi sebab
management (management tools) dapat dan akibat dalam penerapan BSC hal
terintegrasi dalam sistem dan ini dapat ditunjukkan dengan kurang
menghubungkan manajemen strategi dan efektifnya penerapan keempat
operasional. Kesimpulannya adalah perspektif BSC.
keberhasilan dalam menyeimbangkan dan 2. Jurnal 12th International Strategic
menghubungankan prioritas jangka pendek Management Conference, ISMC 2016,
dan jangka panjang dengan memiliki tata 28-30 October 2016, Antalya,Turkey
kelola perusahaan yang baik serta proses (Kalender and Vayvay, 2016)dengan
penterjemahan strategi ke dalam tingkat judul The Fifth Pillar of the Balanced
operasional yang baik. Tanpa salah satu Scorecard: Sustainability yang ditulis
dari keduanya, sulit bagi perusahaan untuk oleh Zeynep Tuğçe Kalendera*, Özalp
mencapai tujuaanya. Balanced scorecard Vayvaya aMarmara University,
menjadi alat untuk menerjemahkan strategi Istanbul Goztepe Campus, 34722,
kedalam bentuk aktivitas operasional. Turkey menyatakan bahwa BSC tidak
Pada tahun 2010, Robert S.Kaplan hanya memiliki 4 perspektif yang
mempublikasikan sebuah working paper selama ini kita kenal. Ada penambahan
yang berjudul Conceptual Foundation of satu perspektif lagi yaitu Sustainability
Balanced Scorecard. Isi dari working paper (Keberlangsungan) yang menerapkan
tersebut berkisar dari sejarah awal sosial, ekonomi dan lingkungan untuk
perkembangan balanced scorecard. pilar kelima dari balanced scorecard
Dimulai dari kemunculan, teori yang yang menggabungkan masalah
mendukung, sampai perluasan konsep keuangan dan nonfinansial menjadi
Balanced scorecard (Kaplan, 2010).

101
April 2018 Duma

kinerja yang komprehensif untuk International of Journal of


mendukung strategi kinerja perusahaan. Geroontology 11, 2017, 253-257)(Chan
3. Menurut Ing.Lubica Lesákováa*, Ing. and Chan, 2004) yang berjudul Using
Katarína Dubcováb Republik Slovakia Balanced Scorecard on Reducing
(© 2016 The Authors. Published by Fall and Injuries Among Eldery
Elsevier Ltd. This is an open access Cancer Patirnts in a Medical Center
article under the CC BY-NC-ND In Taiwan menyatakan bahwa Hasil
license) (Lesáková and Dubcová, penelitian ini memberikan referensi ke
2016)Knowledge and Use of the lembaga kesehatan menggunakan
Balanced Scorecard Method in the strategi manajemen balanced scorecard
Businesses in the Slovak Republic sebagai intervensi untuk mengurangi
menyatakan bahwa dengan insiden dan cedera pada kanker lanjut
meningkatnya pemahaman dan usiapasien dan untuk meminta
pengetahuan atas implementasi BSC keselamatan pasien dan kualitas
maka sangat membantu pihak perawatan pasien.
manajemen meningkatkan kinerja 7. Menurut Fawaz Alharbi, Anthony
mereka yang berdampak semakin Atkins, Clatre Stainer, Homoud A.Al-
meningkatnya profit dari perusahaan – Buti, Huraymila Collage nof Science
perusahaan yang ada di Republik and Humanities, Shaqra University
Slovakia. Saudi Arabia (2016)(Alharbi et al.,
4. Menurut Winarsi (Jurnal Akuntansi 2016) dengan judul Startegic Value
Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. Of Cloud Computing in Healthcare
161 – 167), pada penelitian yang Organisations using The Balanced
berjudul “Implementasi Balance Scorecard Approach : A Case Study
Scorecard Pada Perusahaan Jasa of A Hospital Saudi mengatakan
Perhotelan : Studi Kasus Pada PT. bahwa Makalah ini membahas sistem
Hotel X Di Semarang” hasil informasi aktual BSC di departemen
penelitian dapat disimpulkan bahwa kesehatan elektronik di rumah sakit
kinerja perusahaan yang diukur Saudi. Pembelajaran telah fokus pada
melalui empat perspektif dalam implementasi Cloud Computing dari
balanced scorecard sudah tergolong sudut pandang strategis dengan
baik dan kinerja perusahaan mencapai membahas empat perspektif yang
tingkat yang memuaskan. merupakan perspektif proses internal,
5. Menurut Maya Sari dan Tika perspektif pelanggan, perspektif
Arwinda (Jurnal Riset Akuntansi Dan keuangan dan organisasi perspektif
Bisnis Volume 15 No.1/ Maret 2015) kemampuan. Hasil dari makalah ini
yang berjudul “Analisis Balanced termasuk peta strategi dan KPI yang
Scorecard Sebagai Alat Pengukuran digunakan oleh EHD departemen.
Kinerja Perusahaan PT. Jamsostek Hasilnya juga menggarisbawahi bahwa
Cabang Belawan” Sebaiknya Private Cloud Computing akan
perusahaan menerapkan balanced memberikan nilai strategis untuk semua
scorecard (BSC) untuk dapat perspektif dengan beberapa harapan
membantu perusahaan dalam tinggi untuk perspektif keuangan. BSC
mengukur kinerjanya tidak hanya yang diimplementasikan juga dibahas
dari aspek keuangannya saja tetapi juga oleh para peneliti dengan departemen
mempertimbangkan kinerja dari aspek EHD untuk membuat perbaikan lebih
non keuangan. Sehingga perusahaan lanjut seperti gerakan menuju sebagai
dapat merumuskan strategi yang model cost-centric. Makalah ini adalah
tepat sebelum melakukan tindakan salah satu dari sedikit studi yang
jangka panjang. membahas implementasi BSC di Arab
6. Menurut Jung – Mei Tsai, Hui- Hsien Saudi secara khusus dan nilai strategis
Chen dan Shou –Chuan Shih ( Cloud Computing secara umum. Hasil

102
April 2018 Duma

dari makalah ini dapat bertindak merupakan pengujian dan


sebagai pedoman untuk proyek serupa implementasi praktis
sambil mempertimbangkan keunikan 10. Jurnal dengan judul Public-sector
masing-masing organisasi. reforms and balanced scorecard
8. Menurut Mandy M. Cheng, Kerry A. adoption: an Ethiopian case study
Humphreys*, Yichelle Y. Zhang (Lueg and E’Silva, 2013) yang ditulis
(UNSW Sydney, Australia)(Cheng, oleh Belete Jember Bobe Accounting,
Humphreys and Zhang, 2018) dengan Deakin University, Geelong, Australia
judul The interplay between strategic Dessalegn Getie Mihret Accounting,
risk profiles and presentation format Deakin University, Melbourne,
on managers' strategic judgments Australia, and Degefe Duressa Obo
using the balanced scorecard Addis Ababa University, Addis Ababa,
mengatakan bahwa manajer Ethiopia mengatakan bahwa Tujuan
mengevaluasi strategi kurang makalah ini adalah untuk menguji
menguntungkan dan kurang bersedia adopsi Balanced Scorecard (BSC) oleh
untuk merekomendasikan perluasan organisasi kesehatan sektor publik
strategi, jika profil risiko strategis besar di negara Afrika, Ethiopia
didominasi oleh risiko strategis yang sebagai bagian dari program untuk
terkait dengan pendorong kinerja mengimplementasikan perencanaan
daripada hasil kinerja. Efek ini strategis sektor terpadu dan sistem
signifikan hanya ketika informasi risiko pemantauan kinerja . Studi ini
diintegrasikan dalam BSC, tetapi tidak menjelaskan bagaimana peran trans-
ketika informasi risiko dikirim secara organisasional BSC dibentuk, dan
terpisah dalam format yang berdiri mengeksplorasi bagaimana operasinya
sendiri. Sementara hasil kami dalam praktik di tingkat sektor dan
menunjukkan bahwa pengaruh profil organisasi.
risiko strategis lebih besar di bawah
pendekatan terintegrasi daripada 4. PENGUKURAN KINERJA DAN
pendekatan yang berdiri sendiri untuk STRATEGI PERUSAHAAN
penilaian rekomendasi strategi manajer, Banyak metode yang telah
perbedaan ini tidak signifikan untuk dikembangkan untuk melakukan
penilaian evaluasi strategi manajer. pengukuran kinerja suatu perusahaan.
9. Menurut (Brui, 2018), Scientific and Dalam manajemen tradisional, ukuran
Technical Library, Igor Sikorsky Kyiv kinerja yang biasa digunakan adalah ukuran
Polytechnic Institute, Kyiv, Ukraine keuangan. Hal ini disebabkan karena
dengan judul "Implementation of ukuran keuangan inilah yang paling mudah
strategic management based on the dideteksi, sehingga pengukuran kinerja
balanced scorecard in a university personel juga diukur dengan dasar
library", Library Management, Vol. keuangan. Kinerja lain seperti peningkatan
39 Issue: 8/9, pp.530-540 mengatakan komitmen personel, peningkatan
bahwa Temuan - BSC adaptif, fleksibel kompetensi dan lain sebagainya seringkali
dan menyesuaikan dengan lingkungan diabaikan. Dalam pendekatan Balanced
masing-masing perpustakaan tertentu Scorecard, pengukuran kinerja didasarkan
dan dapat digunakan sebagai alat yang pada aspek keuangan maupun non
efektif untuk pengembangan sistem keuangan. Aspek nonkeuangan mendapat
manajemen strategis di perpustakaan. perhatian yang cukup serius karena pada
BSC adalah alat yang efektif untuk dasarnya peningkatan kinerja keuangan
membangun sistem pengembangan bersumber dari aspek non keuangan yaitu
manajemen strategis yang ditujukan peningkatan cost-effectiveness proses
untuk perubahan organisasi yang bisnis, peningkatan komitmen organisasi
radikal di perpustakaan. Ini juga dan peningkatan kepercayaan customer
terhadap produk yang dihasilkan, sehingga

103
April 2018 Duma

apabila perusahaan akan melakukan perubahan kultur dalam perusahaan ini


pelipatgandaan kinerja maka fokus disebabkan karena adanya perubahan dari
perhatian perusahaan haruslah ditujukan sistem yang telah lama diterapkan oleh
kepada peningkatan kinerja di bidang non- perusahaan kepada suatu sistem baru
keuangan karena dari situlah kinerja dimana sistem yang baru ini dirancang
keuangan berasal. Konsep Balanced untuk melipatgandakan kinerja dengan
Scorecard adalah satu konsep pengukuran empat perspektif yaitu perspektif finansial,
kinerja yang sebenarnya memberikan perspektif customer, perspektif proses
rerangka komprehensif untuk menjabarkan bisnis (internal) dan perspektif
visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. pertumbuhan dan pembelajaran. Menurut
Sasaran-sasaran strategik yang O’Reilly (Mattson, 1999:1). Sebenarnya
komprehensif dapat dirumuskan karena Balanced Scorecard memiliki fokus yang
balanced Scorecard menggunakan empat sama dengan praktek manajemen
perspektif yang satu sama lain saling tradisional yaitu sama-sama berorientasi
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan pada customer dan efisiensi atas
(Mulyadi,1999:218). Rencana strategik prosesproduksi, tetapi yang membuat
yang komprehensif dan koheren berbeda adalah Balanced Scorecard ini
menyediakan kemudahan dan kejelasan memberikan suatu rerangka pengembangan
untuk penyusunan program. Dengan organisasi bisnis untuk melakukan
rerangka Balanced Scorecard, perencanaan pengukuran dan monitoring semua faktor
strategik menghasilkan berbagai strategic yang berhubungan dengan hal tersebut
initiatives yang dengan jelas menunjukkan: secara terus-menerus. Dengan adanya
sasaran (strategik objectives) yang hendak konsep Balanced Scorecard akan terus
dituju di masa depan, ukuran pencapaian memelihara arah dan kemajuan perusahaan
sasaran dan informasi tentang pemacu sesuai dengan apa yang menjadi visi dan
kinerja (performance driver), target yang misi organisasi. Selain itu Balanced
harus dicapai dalam kurun waktu tertentu di Scorecard akan membantu perusahaan
masa depan. Ketiga macam informasi dalam menyelaraskan tujuan dengan satu
tersebut sangat memudahkan pemilihan strategi yang ingin diterapkan, karena
langkahlangkah yang akan ditempuh dalam Balanced Scorecard membantu
proses penyusunan program bagi mengeliminasi berbagai macam strategi
organisasi. Dalam organisasi lintas manajemen puncak yang tidak sesuai
fungsional, program disusun menurut dengan strategi karyawan dengan cara
sistem yang digunakan oleh perusahaan membantu karyawan untuk memahami
untuk memproduksi produk dan jasa yang bagaimana peran serta mereka dalam
menghasilkan value bagi customer. Dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan
artikel “The Balanced Scorecard : secara keseluruhan. Salah satu kunci
Measures that Drives Performance” keberhasilan penerapan Balanced
(Harvard Business Review, January- Scorecard menurut O’Reilly (Mattson,
February 1992), Kaplan melakukan riset 1999:2) adalah adanya dukungan penuh
terhadap 12 perusahaan yang memiliki dari setiap lapisan manajemen yang ada
kinerja yang bagus secara finansial. Dalam dalam organisasi. Balanced Scorecard tidak
riset awal yang dilakukan tersebut hanya berfungsi sebagai laporan saja tetapi
menyatakan bahwa 10 perusahaan lebih dari itu, Balanced Scorecard haruslah
diantaranya memiliki kriteria-kriteria yang benar-benar merupakan refleksi dari sebuah
menunjukkan bahwa Balanced Scorecard strategi perusahaan serta visi dari
dapat diterapkan. Beberapa perusahaan organisasi. Bahkan O’Reilly mengatakan
mencoba mengimplementasikan konsep bahwa Balanced Scorecard dapat
Balanced Scorecar dengan tujuan untuk dipandang sebagai sebuah alat untuk
memperbaiki kinerja finansial mereka, serta mengkomunikasikan strategi dan visi
untuk mempengaruhi perubahan kultur organisasi perusahaan secara kontinyu. Ian
yang ada dalam perusahaan. Terjadinya Alliott, sebuah perusahaan konsultan besar

104
April 2018 Duma

di Amerika, berhasil mengidentifikasi finansial organisasi dimasa datang, sehingga


empat langkah utama yang harus ditempuh sustainabilitas organisasi dapat lebih terjamin.
oleh perusahaan apabila perusahaan akan Untuk menerjemahkan prinsip BSC
menerapkan konsep Balanced Scorecard. kedalam indikator pengelolaan sumber daya
alam lingkungan perlu dilakukan secara hati-
Langkah-langkah tersebut adalah
hati agar benar-benar mampu terintegrasi
(Mattson,1999:2) :
dengan aktifitas bisnis organisasi tersebut. Hal
a. Memperoleh kesepakatan dan komitmen ini terkait dengan jaringan infrastruktur
bersama antara pihak manajemen puncak informasi yang ada dan kuat tidaknya budaya
perusahaan. yang melekat dalam organisasi tersebut. Secara
b. Mendesain sebuah model (kerangka) umum, penentuan indikator penerapan BSC
Balanced Scorecard, yang dalam pengelolaan sumber daya alam akan
memungkinkan perusahaan untuk tergantung pada :
menentukan beberapa faktor penentu 1) Misi spesifik masing-masing aktor ekonomi
seperti tujuan strategik, perspektif bisnis, masyarakat dan jalinan kuat antar misi
indikator-indikator kunci penilaian tersebut berbentuk visi dan nilai bersama
kinerja. (sustainable development dan cita-cita
bersama)
c. Mengembangkan suatu program 2) Perlu dilakukan berjenjang dan bertahap
pendekatan yang paling tepat digunakan untuk mewujudkannya agar efektif
oleh perusahaan sehingga Balanced Motivasi mewujudkan visi bersama
Scorecard menjadi bagian dari kultur dan tujuan bersama agar sinergi dan
organisasiyang bersangkutan. Konsep optimalisasi misi masing-masing dapat
Scorecard yang dikembangkan dapat tercapai dengan cara insentif dari pihak
dijadikan sebagai salah satu pengendali regulator atau dorongan faktor eksternal
jika terjadi perubahan kultur dalam untuk mewujudkan visi tersebut. Tujuan
perusahaan. Dengan kata lain perusahaan dari makalah ini adalah untuk menyajikan
haruslah memperhitungkan apakah tinjauan, analisis, klasifikasi dan modifikasi
penerapan Balanced Scorecard akan literatur tentang Balanced Scorecard (BSC)
mengakibatkan perubahan yang cukup untuk mengidentifikasi masalah dengan
besar dalam organisasi perusahaan. Implementasi BSC. Beberapa masalah
d. Aspek penggunaan teknologi. Banyak diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai
perusahaan sudah mulai menggunakan mengacu pada BSC proyek, proses BSC
software komputer dalam menentukan dan kesulitan penggunaan berkelanjutan
elemen-elemen scorecard dan BSC. Hasilnya tidak konklusif dan tidak
mengotomatisasikan pendistribusian data dapat digeneralisasi. Metodologi yang
ke dalam scorecard. Data-data digunakan dalam penelitian ini dan hasil
scorecard, yang berwujud angka-angka awal dapat direplikasi menggunakan basis
pengukuran tersebut, akan direview dari data yang lebih luas, melalui analisis yang
periode ke periode secara terus-menerus benar. Peneltian ini memberikan kontribusi
pada perkembangan pengetahuan saat ini,
5. Kesimpulan akhir dan perspektif karena identifikasi manfaat dan kontribusi
untuk penelitian masa depan dalam pengenalan dan implementasi BSC
Pengembangan BSC kedalam setiap dapat memfasilitasi adopsi dan
bentuk organisasi baik profit dan nonprofit
pengembangannya dalam organisasi yang
memang memungkinkan dengan sedikit
modifikasi pada implementasi misi dan bermaksud untuk mengimplementasikan
perspektif prioritas yang diinginkan seperti alat ini. Selain itu, pada penelitian ini
perspektif finansial digantikan oleh perspektif menemukan bahwa tambahan pilar dari
pemenuhan kualitas pelanggan. BSC adalah BSC yaitu keberlanjutan ( sustainability )
metoda yang cukup fleksibel diterapkan yang diharapkan sebagai bahan untuk
perusahaan yang ingin tidak hanya sekedar penelitian selanjutnya
mengukur aspek finansial semata namun ingin
mengetahui parameter pendukung kesuksesan REFERENSI
Alharbi, F., Atkins, A., Stanier, C. and Al-

105
April 2018 Duma

Buti, H. A. (2016) ‘Strategic Value of ‘Strategic Learning & The Balanced


Cloud Computing in Healthcare Scorecard’, Strategy & Leadership,
Organisations Using the Balanced 24(5), pp. 18–24.
Scorecard Approach: A Case Study from Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (2001) ‘the
a Saudi Hospital’, Procedia Computer Strategy- Focused Organization’,
Science. Elsevier Masson SAS, 58(Icth), Harvard Business School Press, 23(1),
pp. 332–339. doi: pp. 1–8. doi:
10.1016/j.procs.2016.09.050. 10.5465/AMLE.2005.19086796.
Brui, O. (2018) ‘Implementation of Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (2004)
strategic management based on the ‘Strategy Maps’, Strategic Finance,
balanced scorecard in a university 85(9), pp. 27–35.
library’, Library Management, 39(8–9), Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (2006)
pp. 530–540. doi: 10.1108/LM-09-2017- ‘How to implement a new strategy
0086. withour disrupting your organization’,
Chan, Y. L. and Chan, Y. L. (2004) Harvard Business Review, 84(3), p. 100.
‘Performance measurement and adoption doi: Article.
of balanced scorecards : a survey of Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (2008)
municipal goverments in the USA and ‘Mastering the Management System.’,
Canada’, The International Journal of Harvard Business Review, 86(1), pp. 62–
Public Sector Management, 17(3), pp. 77. doi: 617-783-7500.
204–221. doi: Lesáková, Ľ. and Dubcová, K. (2016)
10.1108/09513550410530144. ‘Knowledge and Use of the Balanced
Cheng, M. M., Humphreys, K. A. and Scorecard Method in the Businesses in
Zhang, Y. Y. (2018) ‘The interplay the Slovak Republic’, Procedia - Social
between strategic risk profiles and and Behavioral Sciences, 230(May), pp.
presentation format on managers’ 39–48. doi:
strategic judgments using the balanced 10.1016/j.sbspro.2016.09.006.
scorecard’, Accounting, Organizations Lueg, R. and E’Silva, A. L. C. (2013)
and Society. Elsevier Ltd, 70, pp. 92– ‘When one size does not fit all: A
105. doi: 10.1016/j.aos.2018.05.009. literature review on the modifications of
Kalender, Z. T. and Vayvay, Ö. (2016) ‘The the balanced scorecard’, Problems and
Fifth Pillar of the Balanced Scorecard: Perspectives in Management, 11(3), pp.
Sustainability’, Procedia - Social and 86–94. doi: 10.1167/2.7.438.
Behavioral Sciences. The Author(s), Malina, M. A. and Selto, F. H. (2001)
235(October), pp. 76–83. doi: ‘Communicating and Controlling
10.1016/j.sbspro.2016.11.027. Strategy : An Empirical Study of the
Kaplan, R. S. (2001) ‘Strategic Effectiveness of the Balanced
Performance and Management in Scorecard’.
Nonprofit Organizations’, Nonprofit Mooraj, S., Oyon, D. and Hostettler, D.
management and Leadership, 11(3). (1999) ‘The balanced scorecard: a
Kaplan, R. S. (2010) Conceptual necessary good or an unnecessary evil?’,
Foundations of the Balanced Scorecard. European Management Journal, 17(5),
Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (1992) pp. 481–491. doi: 10.1016/S0263-
‘The Balanced Scorecard - Masures That 2373(99)00034-1.
Drive Performance’, Harvard Business Nurosidah, S. and Purnomosidhi, B. (2008)
Review, 70(1), pp. 71–79. doi: ‘Evaluasi Penerapan Balanced Scorecard
00178012. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (1993) Saiful Anwar Malang’, pp. 1–22.
‘Putting the balanced scorecard to work’, Mattson, Beth, (1999). Executives learn
The Economic Impact of Knowledge, pp. how to keep score : Balanced Scorecard
315–324. gets all employees focusing on vision,
Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (1996) http://www.ianalliot.com.

106
April 2018 Duma

Monika Kussetya Ciptani (2000) “Balanced No. 1, Mei 2000: 21 - 35


Scorecard Sebagai Pengukuran http://puslit.petra.ac.id/journals/account
Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar”. ing.
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2,

107

Anda mungkin juga menyukai