Anda di halaman 1dari 4

Perawatan dalam Pengobatan Cacar dan Campak

Pengobatan Cacar
Ar-Razi percaya bahwa selama pasien dapat diobati dengan makanan, kita
tidak boleh menggunakan obat-obatan dan selama penyakit dapat diobati dengan
obat sederhana, obat kombinasi harus dihindari (Khodabakhsh, Mehri, Ghorbani,
& Feyzabadi, 2016).
Dalam buku yang berjudul “Al Jodari – Al Hasbah” Ar-Razi
menganjurkan bahwa venesection dapat dilakukan pada semua pasien di atas usia
14 tahun dan bekam untuk pasien yang lebih muda. Faktor-faktor yang dapat
mempercepat munculnya cacar yaitu dengan meminum air dingin terutama ketika
demam tinggi. Sehingga hal ini dapat menyebabkan pasien lebih cepat untuk
sembuh dari penyakit (Kaadan, 2000).
Menurut Ar-Razi untuk mempercepat proses pematangan cacar, dokter
dapat mengolesi air panas dengan beberapa jenis bunga pada bagian tubuh atau
lesi pasien. Jika lesi cacar basah, salep yang terbuat dari campuran herbal dan
tanaman, seperti beras, dioleskan ke bagian tubuh yang bertujuan untuk
mengeringkannya dan memungkinkan bekas lesi cacar akan hilang. Apabila lesi
yang sudah mengering itu menghasilkan permukaan tipis, dianjurkan untuk
mengoleskan asam asetat secara berulang sampai lesi menghilang sepenuhnya.
Hal yang harus diperhatikan saat lesi terdapat di bagian wajah, dianjurkan
menggunakan salep khusus yang berasal dari kacang. Berbeda halnya jika lapisan
kulit basah, dokter dapat dengan hati-hati mengikisnya tanpa menggunakan salep.
Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi pasien yaitu malt (kecambah
biji-bijian serealia yang telah dikeringkan) dan lentil yang sudah dikupas lalu
dicampur dengan cairan seperti asam asetat. Sebagian besar pada tahap akhir
kasus campak dan cacar, mempunyai gejala seperti feses melunak terutama
campak sehingga obat pencahar harus dihindari kecuali pada tahap awal penyakit.

Pengobatan Campak
Ar-Razi dan pakar kedokteran Iran lainnya membahas beberapa terapi
makanan dan modifikasi gaya hidup untuk mengobati campak yaitu sebagai
berikut (Khodabakhsh et al., 2016):
1. Rekomendasi umum:
1.1 Venesection hanya dilakukan pada pasien dengan campak yang memiliki
kongesti atau penimbunan darah dalam vena. Terapi ini direkomendasikan
sebagai terapi lini pertama.
1.2 Mandi, hubungan seksual, dan berjalan di cuaca panas harus dihindari.
1.3 Meminum air dingin dan mencium wewangian seperti cendana dan
sandalwood direkomendasikan untuk menciptakan suasana hati pasien
senang dan bahagia.

2. Rekomendasi nutrisi:
2.1 Makanan yang dianjurkan untuk pasien misalnya lentil, kol, daun
ketumbar, selada, sawi putih, pisang raja, delima, barley, dan sup anggur
asam.
2.2 Obat pencahar seperti buah plum segar atau atau buah plum yang direndam
dalam air mawar.
2.3 Mengkonsumsi susu, wine, kurma, madu, dan permen harus dihindari.

3. Instruksi topikal:
3.1 Berkumur dengan jus delima asam dianjurkan jika terjadi ruam di
tenggorokan dan mulut.
3.2 Untuk mempercepat pemunculan ruam pada awal penyakit, disarankan
memijat tubuh pasien dan menganjurkan pasien memakai pakaian yang
dapat menyebabkan berkeringat (kecuali kepala). Selain itu, pasien dapat
ditempatkan di ruang yang diisi dengan uap atau bertemperatur panas agar
dapat mengeluarkan keringat, sehingga kotoran keluar dari tubuh.
3.3 Untuk mempercepat proses pematangan cacar air, bagian tubuh dapat
diolesi dengan air panas yang direndam dengan beberapa jenis bunga yang
dididihkan.
3.4 Mencuci wajah atau tubuh dengan air dingin, meminum air dingin dan
menempatkan pasien di tempat yang dingin dapat membantu mengurangi
ruam.
DAFTAR PUSTAKA

Kaadan, A. N. (2000). Al Razi’s book on smallpox and measles. Qatar Medical


Journal, 9(2), 5–8. https://doi.org/10.5339/qmj.2000.2.7
Khodabakhsh, M., Mehri, M., Ghorbani, F., & Feyzabadi, Z. (2016). Measles
from the perspective of rhazes and traditional iranian medicine: A narrative
review. International Journal of Pediatrics, 4(10), 3661–3668.
https://doi.org/10.22038/ijp.2016.7628

Anda mungkin juga menyukai