NIM : 2018.01.01.1181
Kelas : IQT 4 C
1
Selain itu, pentingnya menggunakan kaidah kebahasaan dalam memahami
ayat Al-Qur’an adalah karena ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki sejumlah
makna tidak mungkin hanya dipahami dalam suatu konteks pemahaman,
sebab tidak terbatas kemungkinan terdapat pengertian lain terhadap ayat-ayat
tersebut.4 Sehingga dari sini lah al-Qur’an bisa dikatakan dinamis dan
shalihun li kulli al-zaman wa al-makan.
Jika dilihat dari segi bentuknya terdapat dua macam sebagaimana yang
dituturkan oleh Mannā’ Khalil al-Qattān dalam kitab Mabāhith fī Ulūmi al-Qur’an
bahwa Khiṭābāt dalam al-Qur’an terbagi dua macam,yaitu:
4
Ibid., 61.
5
Al-Qordawi, Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, terj. Abdul Hayyi (Jakarta:Gema Insani Press,
1999), 372.
2
Artinya:
ب الْ ُم ْح ِسنِني
ُّ َِّاس ۗ َواللَّهُ حُي
ِ ني َع ِن النِ ِِ ِ ِ َّ الَّ ِذين يْن ِف ُقو َن يِف
َ ظ َوالْ َعاف
َ ني الْغَْي
َ السَّراء َوالضََّّراء َوالْ َكاظم َُ
Artinya:
إِ ْذ َد َخلُوا َعلَْي ِه َف َقالُوا َساَل ًما ۖ قَ َال َساَل ٌم َق ْو ٌم ُّمن َكُرو َن
Artinya:
3
malaikat tersebut menunjukan suatu hal yang baru yaitu mengucapkan salam
kemudian Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam. menjawabnya dengan menetapkannya.10
a. وم11 ه العم11 اب اخلاص املراد ب11 (خطmenggunakan redaksi khusus yang dimaksud
umum). Seperti :
َّ ِ ٰٓ
َ يَأَيُّ َها ٱلنَّىِب ُّ إ َذا طَل ْقتُ ُم ٱلن
َِّسٓاء
Artinya :
b. وص11ه اخلص11ام املراد ب11اب الع11( خطmenggunakan redaksi umum yang dimaksud
khusus).
keumuman ayat ini yaitu menggunakan redaksi umum padahal ayat ini tertuju
kepada Abdillah bin Salam.11
3. Tuliskan lesson learnt (hikmah) yang anda pelajari atau dapatkan dari
kuliah dan diskusi kaidah-kaidah tafsir (hal baru yang anda dapatkan,
10
Mannā’ Khalil al-Qaṭṭān, Mabāhith fī Ulūm al-Qur’an (Beirut: Dar al-Wahbah, 2000,), 196.
11
Jalal al-Din al-Suyuthi, Al-Itqan Fi Ulum al-Qur’an (Beirut: al-Risalah, 2008), 488.
4
perubahan yang paling dirasakan pada persepsi maupun sikap anda, apa
yang akan dilakukan dan hambatan yang mungkin ada)!.
Dari mata kuliah ushul dan kaidah-kaidah tafsir beserta diskusinya, saya
mendapatkan pengetahuan lebih mengenai ilmu ushul tafsir dan kaidah-
kaidahnya, terlebih suatu penafsiran mengenai hukum dapat digali jika al-
Qur’an tidak menunjukkan hukum secara jelas. Perubahan yang saya rasakan
adalah tidak semua ulama dari kalangan di luar empat mazhab tidak bisa di
pelajari ilmunya, Pada ushul tafsir terdapat ulama dari kalangan yang tidak
bermadzhab empat, tetapi kita dapat mengikutinya, selain itu pengambilan
hukum dari al-Qur’an bisa saja berbeda karena penafsiran, sehingga al-Quran
memnag terbukti shalihun li kulli al-zaman wa al-makan. Dari hal ini, kita
ditunjukkan bahwa kita harus berpikir yang moderat sehingga tidak fanatik
terhadap ulama tertentu dan tergantung dengan teks yang ada, karena
permasalahan umat selalu berbeda setiap zaman, mungkin benar masa yang
akan datang kita akan dihadapkan dengan manusia yang liberal tetapi karena
ilmu ini dan diskusi ini kita bisa melek sehingga kita bisa menjawab
perlawanan dari mereka.