Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI PKN KELAS X

BAB VI
ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

A. Ancaman terhadap Integrasi nasional

Negara Indonesia berada pada posisi silang dunia yang sangat strategis, baik dari aspek
kewilayahan maupun aspek kehidupan sosial :
- Aspek kewilayahan :
Indonesia diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia serta dua Samudra, yaitu samudra
Hindia dan Pasifik
- Aspek kehidupan kehidupan sosial :
Indonesia diapit oleh negara berpenduduk padat (utara) dan jarang (selatan), ideologi
komunisme dan liberalisme, demokrasi rakyat dan demokrasi liberal, ekonomi sosialis
(utara) dan ekonomi kapitalis (selatan), masyarakat sosialis dan masyarakat individualis,
kebudayaan timur dan kebudayaan barat, sistem pertahanan continental (pakta warsawa)
dan sistem pertahanan maritim (NATO)
1. Ancaman Militer
Ancaman adalah segala sesuatu yang membahayakan kedaulatan nasional, kepribadian
bangsa, keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa dan negara, serta kehidupan
demokrasi di Indonesia
Contoh ancaman militer :
a. agresi/invansi
b. sabotase
c. spionase
d. pelanggaran wilayah oleh negara lain,
e. pemberontakan bersenjata,
f. gerakan separatis bersenjata,
g. aksi teror bersenjata,

2. Ancaman Non Militer


Contoh ancaman non militer :
a. ancaman di bidang ideologi : paham komunis, zionis, liberalisasi
b. ancaman di bidang politik : adanya intimidasi, provokasi, blokade politik (eksternal),
adanya separatisme, pergerakan masa, aksi radikal, teroris (internal)
c. ancaman di bidang ekonomi : free fight liberalism, etatisme, monopoli
d. ancaman di sosial budaya : adanya budaya konsumtif, hedonisme, individualisme,
westernisasi, KKN, narkoba

3. Strategi dalam mengatasi Ancaman Militer dan Non Militer


a. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya merupakan segala
upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara dan seluruh rakyat serta segenap
sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional serta seluruh wilayah negara
sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh
Strategi bangsa Indonesia menghadapi ancaman militer adalah
1) memperkuat sishankamrata, yaitu dengan memperkuat kekuatan dan kemampuan
komponen utama (TNI dan POLRI) , komponen cadangan (Sumber daya manusia, alam
dan buatan) dan komponen pendukung (rakyat)
2) mendayagunakan dan mengerahkan seluruh kekuatan nasional dengan pertahanan
berlapis yang diwujudkan melalui fungsi-fungsi diplomasi dan perlawanan tanpa senjata

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 :


Pasal 27 ayat (3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”
Pasal 30 ayat (1) “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”

b. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non Militer


Strategi bangsa Indonesia menghadapi ancaman non militer, yaitu ancaman dalam
bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya) adalah :
1) memperkokoh 4 pilar negara : Pancasila, UUD Negara RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika,
NKRI , memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme (ideologi)
2) penegakkan demokrasi, kebebasan, keterbukaan, HAM, supremasi hukum (politik)
3) memperkuat sistem ekonomi kerakyatan, memperkuat produk dan pasar domestik,
memprioritaskan pertanian, tidak tergantung pada IMF, WTO (ekonomi)
4) meningkatkan iman dan taqwa warga negara, keselarasan pundamental antara manusia
– Tuhan – alam – masyarakat, gerakan ‘aku cinta Indonesia’ (sosial budaya)

Ideologi Pancasila tidak bisa dikatakan aman dari berbagai macam ancaman dalam
pengimplementasian nilai-nilainya di masyarakat, karena pengaruh arus globalisasi melalui
media informasi dan komunikasi antara lain ideologi liberalis, komunis dan sikap
individualis, hedonis, materialistis, konsumeristis. Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi
landasan ideologi, falsafah, etika moral, serta alat pemersatu bangsa.

B. Ancaman di Bidang Poleksosbudhamkam


Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter memiliki
karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta
bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.
Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa
1. Ancaman di Bidang Ideologi
- paham komunis dan zionis
- pengaruh liberalisme, globalisasi
2. Ancaman di Bidang Politik
- intimidasi, provokasi dan blokade politik terhadap Indonesia
- pengerahan masa untuk menumbangkan pemerintahan yang berkuasa
- menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintahan
- ancaman separatisme, provinsialisme
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
- perdagangan dan pasar bebas dengan adanya penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa
- penguasaan ekonomi oleh pihak aseng dan asing
- pencabutan subsidi pada sektor ekonomi kerakyatan
- free fight liberalism, etatisme dan monopoli
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
- gaya hidup konsumeristik, materialistik dan individualistik
- sifat hedonisme dan gejala westernisasi
- isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi
titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme,
kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
5. Ancaman di Bidang Hankam
- masalah teror dan konflik SARA
- lemahnya penerapan, penegakkan hukum dan keadilan.

C. Peran serta masyarakat untuk mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun


Integrasi nasional
Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa
ada tekanan dari luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas
/ rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya
mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya

Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun


integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan
sebagainya
2) Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3) Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4) Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
5) Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6) Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan
masyarakat
7) Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8) Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9) Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10) Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
11) Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
12) Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman
dan nyaman
13) Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan
pemerintah
14) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15) Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia..
Kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan.
Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat bangsa kita
menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam
maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing untuk
mengunjungi Indonesia. Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah
tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan tersebut mudah
membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah
tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu-waktu bisa menjadi
ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, segenap warga negara mesti mewaspadai segala bentuk ancaman yang
dapat memecah belah bangsa Indonesia dengan senantiasa mendukung segala upaya
atau strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai acaman tersebut.

Invasi pada dasarnya merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan
menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan
menduduki wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau
diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21
Juli 1947 dan 19 Desember 1948.

BATU URIP 310320

Anda mungkin juga menyukai