Anda di halaman 1dari 32

P R E S E N TA S I

U N S U R K E B A H A S A A N D A L A M C E R I TA R A K YAT

TUGAS DARI
BAPAK MASHUDI S.Pd.
PERKENALKAN DAFTAR KELOMPOK IV

1 AT I K A B A N O WAT I ( 0 7 ) 4 B I L A L A L K A S H A H P ( 11 )

2 A X E L L I A N O R A FA E L S ( 0 9 )
5 H A F I Z H WA H Y U K ( 2 3 )

3 BEAUTY LAKSMI B. (10)

2
P E TA K O N S E P

KATA KATA KATA


PENGERTIAN RUJUKAN BERIMBUHAN KATA BAKU FRASA KONJUNGSI

APA ITU KATA RUJUKAN AWALAN APA ITU VERBA KOORDINATIF


CERITA BENDA (PREFIKS) KATA BAKU NOMINA SUBKOORDIN
RAKYAT? KATA RUJUKAN SISIPAN FUNGSI ADJEKTIVA ATIF
CIRI-CIRI TEMPAT (INFIKS) KATA BAKU ADVERBIA
CERITA RAKYAT KATA RUJUKAN AKHIRAN CONTOH PRONOMIAL
JENIS CERITA ORANG (SUFIKS) KATA BAKU NUMERALIA
RAKYAT AWALAN-
AKHIRAN

3
AYO KITA BAHAS!
UNSUR KEBAHASAAN CERITA RAKYAT
C E R I TA R A K YAT

APA ITU CERITA CIRI-CIRI CERITA JENIS CERITA


RAKYAT ? RAKYAT RAKYAT
1) FABEL (CERITA TENTANG TOKOH
CERITA RAKYAT 1) DISAMPAIKAN TURUN- HEWAN)
MERUPAKAN CERITA YANG TEMURUN
2) LEGENDA
BERASAL DARI 2) TIDAK DIKETAHUI SIAPA (CERITA RAKYAT YANG MEMUAT
MASYARAKAT DAN YANG MEMBUATNYA MENGENAI ASAL USUL
TERJADINYA SUATU TEMPAT)
BERKEMBANG DALAM 3) KAYA NILAI-NILAI LUHUR
MASYARAKAT PADA MASA 3) MITE
4) BERSIFAT TRADISIONAL
LAMPAU YANG MENJADI (CERITA YANG MEMUAT KISAH
5) MEMILIKI BANYAK VERSI DAN DEWA-DEWI)
CIRI KHAS SETIAP BANGSA VARIASI 4. SAGE (CERITA YANG MEMUAT
YANG MEMILIKI KULTUR SEJARAH)
6) BERKEMBANG DARI MULUT
BUDAYA YANG BERANEKA KE MULUT 5. EPOS (CERITA KEPAHLAWANAN)
RAGAM
7) CERITA RAKYAT 6. CERITA JENAKA
DISAMPAIKAN SECARA LISAN (CERITA MENGENAI SESUATU
YANG LUCU DAN MENGHIBUR)

5
K ATA R U J U K A N
KATA RUJUKAN ADALAH KATA YANG MERUJUK PADA KATA
LAIN YANG TELAH DIGUNAKAN SEBELUMNYA SEBAGAI
PENGGANTI KATA ASLINYA

KATA RUJUKAN BENDA / HAL


1
CONTOHNYA : INI, ITU, TERSEBUT

2 KATA RUJUKAN TEMPAT


CONTOHNYA : DISINI, DISANA DISITU

3 KATA RUJUKAN ORANG


CONTOHNYA : DIA, IA, BELIAU, MEREKA

6
CONTOH PENGGUNAAN KATA
RUJUKAN PADA CERITA RAKYAT
Pada zaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai
seorang anak laki laki yang bernama Sangkuriang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di sana patih tersebut
masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari.
Raksasa kemudian memberi mereka biji mentimun. “Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak
perempuan,” kata Raksasa. “
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya.
Kerajaan Jenggala dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raden Putra. Ia didampingi oleh seorang
permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang memiliki sifat iri dan dengki.
Tiba-tiba dia mendengar suara, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor
naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh,
sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan.

7
Kata Berimbuhan
Kata Berimbuhan terbagi atas Awalan, Sisipan, Akhiran, Awalan-akhiran dan akan dibahas dibawah
ini

AWALAN (PREFIKS)
1. Awalan (Prefiks)

Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan
(prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, pe-, dan ter-

Me-
Awalan me- bisa berubah menjadi beberapa macam bentuk diantaranya adalah men-, meng-, meny-, mem-, dan menge-.
Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya dan makna yang akan dibentuk. Di bawah ini adalah
makna-makna dari imbuhan me-: Menyatakan suatu perbuatan aktif: mengambil, menyiram, mengesampingkan,
mempertahankan.

Ber-
Awalan ber- mempunyai beberapa macam perubahan yaitu bel- dan ber-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung
dengan kata dasarnya. Aturan perubahan imbuhan ber- adalah sebagai berikut:
Jika kata dasar diawali dengan huruf r atau er, maka menjadi be-
contoh: ber- + riak = beriak, ber- + rekreasi = berekreasi

Jika kata dasarnya ajar, maka imbuhannya berubah menjadi bel-


contoh: ber + ajar = belajar
8
KATA BERIMBUHAN(Awalan)
Imbuhan ber- memiliki beberapa macam makna yaitu:
•Menyatakan kepunyaan : Beranak, berotot, beruang
•Menyatakan penggunaan : Bersepeda, bermotor
•Menyatakan kegiatan : bertelur, berkarya, bekerja
•Menyatakan jumlah : Berdua, bertiga
•Menyatakan suasana hati: bersedih, berbahagia, dan lain-lain.

Ke-
Awalan ke- tidak memiliki bentuk perubahan khusus, tetapi memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan urutan : kesatu, kedua, ketiga, dst.

Di-
Imbuhan di- adalah kebalikan dari imbuhan me- yang membentuk kata dasar bermakna pasif.
Contoh: di + siram = disiram, dilihat, dipukul

9
KATA BERIMBUHAN(Awalan)
Ter-
Imbuhan ter- sama dengan imbuhan di- yang membentuk kata kerja pasif. Namun, imbuhan ter- cenderung menyatakan perbuatan yang
tidak disengaja. Selain kata kerja pasif, imbuhan ter- juga memiliki makna sebagai berikut:
Contoh:
•Menyatakan sifat: Terpandai, terbaik, terhebat
•Menyatakan ketidaksengajaan: Terbawa, tertinggal
•Menyatakan keadaan telah: tertutup, terbuka, terkunci
•Menyatakan kegiatan tibaa-tiba: tertawa, terjatuh

Pe-
Awalan pe- memiliki macam-macam perubahan bentuk seperti yang terjadi pada awalan me- yaitu: peng-, penye-, per-. Makna dari
Imbuhan pe- adalah sebagai berikut:
•Menyatakan pelaku, penyebab: pembaca, penulis, pengajar, pemanis, pemutih
•Menyatakan pekerjaan: perpanjang, perlambat, percantik
•Menyatakan alat: penghapus, penggaris, pengasah
•Menyatakan sifat: pemalu, pemaaf

10
KATA BERIMBUHAN(Awalan)
Se-

Imbuhan se- membentuk kata dasar memiliki makna antar lain:


Menyatakan satu: selembar, sepotong, sebiji
Menyatakan keseluruhan: sekelas, sekampung, sekota
Menyatakan sifat: sepandai, secantik, sebesar

11
KATA BERIMBUHAN(Sisipan dan Akhiran)

2. Sisipan (infiks)

Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentuk-bentuk sisipan antara lain –el-, -em-, dan –er-.

Contoh: -em- + getar = gemetar, -el- + tali = temai


Imbuhan infiks membentuk kata dasar yang memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan intensitas dan jumlah: gemetar, gemerincing, temali
Menyatakan sifat: temurun, telunjuk, gelembung, gemetar

3. Akhiran (sufiks)
Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, -
kah, -tah, dan –pun.

-kan
Imbuhan kan memberikan kata dasar memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan perintah: Dengarkan, ambilkan, pejamkan
-I
Akhiran –I membetuk kata dasar menjadi kata yang bermakna sebagai berikut:
Menyatakan perintah: turuti, kuliti, gelitiki

12
KATA BERIMBUHAN(Akhiran)
-an
Akhiran –an membentuk kalimat menjadi bermakna sebagai berikut:
Menyatakan tempat: lapangan, kubangan, pangkalan
Menyatakan alat: timbangan, garisan
Menyatakan suatu hal atau objek tertentu: gambaran, lukisan, lamaran, didikan
Menyatakan keseluruhan: lautan
Menyatakan bagian: satuan, kiloan, tahunan, mingguan
Menyatakan kemiripan: mobil-mobilan, kuda-kudaan

-kah, -tah
Akhiran –kah dan -tah membentuk kata dasar sehingga memiliki makna:
Menyatakan penegasan dalam pertanyaan: bukankah, sulitkah, mudahkah, iyatah, rugitah, panjangtah

-pun
Akhiran –pun membentuk kata dasar yang bermakna:
Memiliki makna seperti “juga”: merekapun, diapun, sayapun

13
KATA BERIMBUHAN(Awalan dan Akhiran)
4. Awalan-akhiran (Konfiks)
Konfliks adalah imbuhan yang diletakan pada bagian awal dan akhir kata. Imbuhan-imbuhan konfiks diantaranya adalah me-kan, pe-an,
ber-an, se-nya.

Me-kan, Me-i
Imbuhan me-kan bisa berubah menjadi memper-kan, menye-kan. Imbuhan-imbuhan tersebut memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan kegiatan aktif: mengirimkan, memantulkan, menggembirakan, menelatarkan, mengirimi, meyambangi, dll.

Di-kan, Di-i
Imbuhan di-kan dan di-i memiliki makna yang sama dengan imbuhan me-kan, tetapi imbuhan ini membentuk kata kerja pasif.
Contoh: Dikirimkan, dipantulkan, digembirakan, ditelantarkan, dikirimi, dilempari, dll.

Pe-an
Imbuhan pe-an membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan suatu hal atau perbuatan: pendidikan, pengangguran, perampokan, pemeriksaan.
Menyatakan suatu proses: Pendaftaran, pembentukan, pembuatan.
Menyatakan tempat: penampungan, pemandian, pegunungan.

14
KATA BERIMBUHAN(Awalan dan Akhiran)
Se-nya
Imbuhan se-nya membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan tingkatan atau pengulangan: Sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya, secantik-cantiknya.

15
- Pengertian Kata Baku
Kata baku merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang telah ditetapkan.

- Penggunaan kata baku biasanya untuk hal-hal berikut ini, seperti :


Pembuatan karya ilmiah
Pembuatan nota dinas
Pembuatan laporan
Pembuatan surat edaran
Digunakan pada saat rapat kedinasan
Kegiatan surat menyurat antar organisasi
Pembuatan surat lamaran pekerjaan

Kata Baku. Fungsi Bahasa Baku


Bahasa baku memiliki fungsi sebagai pemersatu, pembawa
kewibawaan, pemberi kekhasan, dan sebagai kerangka acuan.

Ciri-ciri Bahasa Baku adalah sebagai berikut:


Digunakan untuk situasi formal, dan forum-forum resmi.
Mempunyai kemantapan yang dinamis
Tidak memperlihatkan unsur kedaerahan atau asing dalam segi
pelafalan

16
JENIS-JENIS KATA BAKU
1. Baku bila dilihat dari segi ejaannya

Sejak tahun 1972, ejaan bahasa Indonesia yang baku telah diberlakukan. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) adalah nama ejaannya. Untuk itulah, semua kata yang tidak tertulis dalam kaidah bahasa
yang telah diatur oleh EYD merupakan kata tidak baku. Sedangkan yang tertulis dalam EYD disebut kata baku.

Baku Tidak Baku


ekspres ekpres, espres
kompleks komplek
sistem sistim
doa do’a
jadwal jadual
nasehat nasihat
apotek apotik
kualitas kwalitas, kwalitet
wali kota walikota
kosa kata kosakata
aktif aktip
2. Baku bila dilihat dari segi gramatika

Bila ditinjau dari segi gramatika, maka kata baku harus dibentuk berdasarkan kaidah-kaidah gramatika

Andi ngontrak kios di Mangga Square. -> mengontrak


Bupati tinjau pembangunan jembatan Krasak -> meninjau
Bella sekolah di Malaysia. -> bersekolah
Coba kamu bikin bersih tempat ini sekarang juga. -> bersihkan
Kakaknya punya kedudukkan penting di Dinas Pendidikan. -> kedudukan
3. Baku bila dilihat dari segi nasional

Sebaiknya bila ada kata-kata yang masih bersifat kedaerahan atau belum nasional, jangan
digunakan dalam sebuah karangan ilmiah ataupun laporan. Namun bila ada kata-kata yang berasal
dari bahasa daerah namun sudah memiliki sifat nasional artinya sudah menjadi bagian dari
banyaknya kosakata bahasa Indonesia boleh saja digunakan.

Baku Tidak Baku


lurus lempeng
tidak ndak, nggak
sekali, sangat banget
kacau semrawut
menurut manut
bicara ngomong
landai mudun
4. Baku bila dilihat dari segi Bahasa Asing

Bila ejaannya bahasa asing sudah dimuat dalam pedoman penyesuaian ejaan bahasa asing maka kata
serapan bahasa asing bisa disebut sebagai bahasa baku. Misalnya saja yang telah disebutkan dalam
EYD pada buku Pedoman Pembentukan Istilah.

Baku Tidak Baku


standar standard
standardisasi standarisasi
kolektif kolektip
sertifikat certipikat
analisis analisa
kuantitas kwantitas
konsekuen konsekwen
konduite kondite
hierarki hirarki
K ATA T I D A K B A K U
Kata tidak baku merupakan kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata tidak
baku bukan hanya yang ditumbulkan dalam kesalahan penulisaannya saja, tetapi juga karena
pengucapan yang salah serta penyusunan kalimat yang tidak betul. Kata baku ini biasanya akan
muncul pada percakapan yang sering kita gunakan sehari-hari.
CONTOH KATA BAKU dan TIDAK BAKU
Sehubungan dengan kata baku dan tidak baku, kita akan menjelaskan contohnya disini.

Kata Baku Kata Tidak Baku


• abjad - atlet • abjat - atlit
• advokat - azan • apokat - adzan
• afdal - berandal • afdol - brandal
• aktif - brankas • aktip - brangkas
• aktivitas - bis
• aktifitas - bus
• ambeien - cabai
• ambeyen - cabe
• ambulans - capai
• amendemen - cendera mata • ambulan - capek
• analisis - dekret • amandemen - cindera mata
• andal - diagnosis • analisa - dekrit
• antre - efektif • handal - diagnosa
• apotek - elite • antri - efektip
• asas - gaib • apotik - elit
• hafal - hektare • azas - ghaib
• ateis - hipotesis • hapal - hektar
• atheis - hipotesa
22
FRASA
Frasa dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau tidak dapat
disusupi oleh predikat. Sehingga gabungan kata-kata dalam frasa bukanlah sebuah kalimat. Makna yang tergantung dalam
frasa tergantung dari konteks frasa tersebut.
Ciri-ciri dari frasa itu sendiri adalah sebagai berikut :
Terdiri dari dua kata atau lebih.
Memiliki satu makna gramatikal.
Dapat menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat, entah sebagai subjek, predikat, objek, dan
sebagainya.
Meskipun dapat menjadi predikat suatu kalimat, frasa bukanlah suatu kalimat karena tidak dapat memuat predikat
di dalamnya.
Jenis-jenis frasa sangat beragam, di sini yang akan dibahas adalah frasa nomina, verba, adjektiva, adverbia, pronominal,
dan adverbia.

23
PENJABARAN FRASA

FRASA VERBA FRASA ADVERBIA


Adalah gabungan dua kata atau lebih yang Mirip dengan frasa adjektiva, jenis frasa ini juga
menggunakan jenis-jenis kata kerja sebagai jenis kata terbentuk dari kata sifat. Tapi, frasa adverbia hanya
yang digunakan. Ada 3 jenis, yaitu Verba Modifikatif, dapat digunakan sebagai keterangan dalam sebuah
Verba Koordinatif, Verba Apositif kalimat. Ada 2 jenis, yaitu Adverbia Modifikatif, dan
. Adverbia Koordinatif
FRASA NOMINA FRASA PRONOMIAL
Adalah gabungan dua kata atau lebih yang Adalah frasa yang terbentuk dari jenis-jenis kata ganti.
menggunakan jenis-jenis kata benda sebagai jenis kata Jenis dan contoh frasa pronominal dalam bahasa
yang digunakan. Ada 3 jenis yaitu Nomina Modifikatif, Indonesia ada 3 jenis, yaitu Pronomial Modifikatif,
Nomina Koordinatif, Nomina Apositif Pronomial Koordinatif, Pronomial Apositif

FRASA ADJEKTIVA FRASA NUMERALIA


Jenis frasa yang terbentuk oleh jenis-jenis kata sifat. Jenis frasa yang menggunakan jenis-jenis kata
Kata sifat yang dipakai adalah kata sifat yang spesifik. bilangan sebagai pembentuknya. Jenis numeralia dalam
Ada 3 jenis, yaitu Adjektiva Modifikatif, Adjektiva bahasa Indonesia adalah Numeralia Modifikatif dan
Koordinatif, Adjektiva Apositif Numeralia Koordinatif

24
CONTOH
PENGUNAAN FRASA
FRASA MODIFIKATIF : SELALU MEMBERIKAN BATASAN
KEPADA KATA MENURUT FRASANYA
FRASA KOORDINATIF : TIDAK SALING MENERANGKAN, FRASA VERBA
KATA PADA FRASANYA DENGAN KATA HUBUNG DAN/ATAU
Frasa verba modifikatif, Contohnya yaitu : sedang menangis (depan
FRASA APOSITIF : SELALU MENERANGKAN SUATU KATA kata kerja) dan membaca surat (belakang kata kerja).
MENURUT FRASANYA Frasa verba koordinatif, adalah frasa verba yang unsur-unsur kata
kerjanya dirhubugkan dengan kata hubung dan atau atau. Contohnya
yaitu: Raja masih membuka dan menutup petinya. Membuka dan
FRASA NOMINA menutup merupakan frasa verba koordinatif.
Frasa nomina modifikatif, Contohnya : Kakek itu mengangkat Frasa verba apositif, Contohnya yaitu : Ratu masih suka
mengumpulkan barang antik. Barang antik menerangkan verba
tongkat emas. Emas menjadi pembatas bagi tongkat.
mengumpulkan.
Frasa nomina koordinatif, Frasa ini biasa memakai kata
hubung dan maupun atau. Contohnya yaitu hidup dan matiku,
kalah atau menang, dan untung dan rugi. FRASA ADJEKTIVA
Frasa nomina apositif Contohnya yaitu :Ia meninggal di
Frasa adjektiva modifikatif, Perempuan bertudung merah itu tampangnya
Surabaya,Kota Pahlawan. Kota Pahlawan sebagai frasa nomina cantik jelita. Jelita menjadi batasan untuk kata cantik.
apositif bagi kata Surabaya Frasa adjektiva koordinatif, Misalnya : Kaya dan miskin bukan menjadi ukuran
derajat manusia. Kaya dan miskin tidak saling menerangkan, tapi dihubugkan oleh
peghubung dan.
Frasa adjektiva apositif Misalnya: Pemuda tampan rupawan itu adalah pangeran
muda.Frasa tampan rupawan merupakan penjelasan adjektiva bagi pemuda.

25
FRASA ADVERBIA
Frasa adverbia modifikatif, Misalnya: Nilai ujian
anak itu sangat baik. Dimana kata baik dibatasi oleh
kata sangat.
Frasa adverbia Koordinatif Contohnya : Harta yang
dimiliki raja kurang atau lebih sama dengan harta
milik anaknya. Kurang atau lebih merupakan frasa
FRASA PRONOMIAL
adverbia koordinatif. Frasa pronominal modifikatif
Contohnya: Mereka semua sudah meninggal 10
tahun yang lalu. Semua membatasi kata mereka.
Frasa pronominal koordinatif Misalnya: Kamu dan
dia sudah lama bersahabat.Frasa kamu dan dia di
FRASA NUMERALIA hubungkan dengan konjungsi dan.
Frasa numeralia modifikatif Misal: Lima raja Frasa pronominal Contoh: Kami, siswa-siswi SMPN
sedang berunding. Lima menjadi pembatas bagi 7, akan mengikuti segala peraturan yang ada di
banyaknya raja. sekolah. Siswa-siswi menerangkan kata kami.
Frasa numeralia koordinatif. Contohnya: Dua atau
tiga tahun lagi, rumah tua ini akan rubuh. Dua atau
tiga merupkan frasa numeralia.
26
Kata penghubung disebut juga konjungsi (kata
sambung), adalah kata yang menghubungkan kata dengan
kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat
dengan kalimat dalam sebuah paragraf.

Kata penghubung dalam bahasa Indonesia berarti kata


tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang
sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa,

Kata atau klausa dengan klausa.

Sedangkan pengertian yang lain dari konjungsi


Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan
yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu
menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam
konstruksi.

Konjungsi berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2 yakni


Konjungsi Koordinatif dan Konjungsi Subordinatif

27
Koordinatif
Penghubung Koordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua
unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau
setara. Contoh:
Penanda hubungan penambahan misal: dan.
Contoh: Akhirnya, Ayu dan Tejo memutuskan merantau ke Jakarta.

Penanda hubungan pendampingan misal: serta.

Kata
Contoh: Warga desa Sukajati bersepakat untuk tidak membunuh
buaya putih itu serta melarang warganya untuk mendekati
sarangnya.

Konjungsi Penanda hubungan pemilihan misal: atau.


Contoh: Kalian hanya punya dua pilihan, salah satu dari kalian harus
dikorbankan atau kalian semua harus meninggalkan dunia ini.

Koordinatif Penanda hubungan perlawanan misal: tetapi, melainkan.


Contoh: Yang terjadi barusan bukan kesalahan tuan melainkan
kesalahan saya.

Penanda hubungan pertentangan misal: padahal, sedangkan.


Contoh: Masih banyak orang Indonesia yang menganggap penderita
autis sebelah mata padahal penderita autis mempunyai segudang
kemampuan yang membuat mereka lebih istimewa dibandingkan
orang normal.
28
Subordinatif
Penghubung Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua
unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak
sederajat. Contoh:
Penghubung subordinatif atributif: yang.
Contoh: Sang elang yang gagah perkasa terbang membelah angkasa
.

Kata Penghubung subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.


Contoh: Tuan, tolong bawalah selendang saya agar tuan dapat terus
mengingat saya dimanapun tuan berada.

Konjungsi Penghubung subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila,


manakala.

Sub- Contoh: Saya tak apa kalau hidup seperti ini asalkan kalian bahagia.

Penghubung subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu,

ordinatif tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta,


sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai,
hingga, sampai.
Contoh: Kami tak pernah melihatnya lagi semenjak kemah besar
usai.

Penghubung subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya,


umpamanya, sekiranya.
Contoh: Seandainya waktu bisa diputar kembali, aku akan
melarangnya pergi ke gunung itu. 29
Subordinatif
Penghubung subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun,
sungguhpun, kendati(pun).
Contoh: Walaupun kakakmu terlihat acuh tak acuh, dia sangat
menyayangimu.

Penghubung subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah,

Kata sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.


Contoh: Pak Broto semakin erat memeluk tasnya seperti ada yang
ia sembunyikan dalam tas itu.

Konjungsi Penghubung subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh


sebab.

Sub-
Contoh: Jenderal sedang sakit karena itu saya akan
menggantikannya.

Penghubung subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai),

ordinatif maka(nya).
Contoh: Rencana kita adalah menyamar dan berpura-pura ingin
menjadi bagian dari geng itu. Kita berusaha untuk menanyai
beberapa pertanyaan kepada mereka secara bertahap sehingga
kita dapat mengetahui seluk beluk geng itu.

Penghubung subordinatif alat: dengan, tanpa.


Contoh: Semua yang dijual di sini dibuat dengan tangan.

30
Subordinatif

Kata Penghubung subordinatif cara: dengan, tanpa.


Contoh: Mereka mulai mengumpulkan makanan dan membuat
senjata dengan memanfaatkan bahan yang ada.

Konjungsi Penghubung subordinatif komplementasi: bahwa.


Contoh: Hal ini menjadi sebuah bukti bahwa orang berkebutuhan
khusus juga bisa berkarya.

Sub- Penghubung subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih ….


dari(pada).

ordinatif Contoh: Jika dilihat ke belakang, masih lebih banyak orang cerdas
Indonesia yang bekerja untuk negara lain daripada dengan yang
bekerja untuk negaranya sendiri.

31
Thank You for
Watching!
Any Questions?

Used Font: Route 159 Family ,Open Sans Family, Comic Sans
Icon: Font Awesome, the author is Dave Gandy (Changed the color by Photoshop)
Typicons, the author is Stephen Hutchings (Changed the color by Photoshop)

Anda mungkin juga menyukai