NIM : 1803332058
Kelas : TT 5B
1. Buat perencanaan frekuensi dengan pola 4/12 dengan kanal frekuensi yang tersedia 24.
Bandwidth tiap kanal yang digunakan adalah standard GSM. RF dimulai dari frekuensi
900 MHz. Sertakan gambar pola sel yang direncanakan.
Uplink = 1746,4 - 1748,8
A1 A2 A3
1746.4 - 1747.2 - 1748 -1748.2
1746.6 1747.4
B1 B2 B3
1746.6 - 1747.4 - 1748.2 -
1746.8 1747.6 1748.4
C1 C2 C3
1746.8 - 1747 1747.6 - 1748.4 -
1747.8 1748.6
D1 D2 D3
1747 - 1747.2 1747.8 - 1748 1748.6 -
1748.8
Downlink = 1841,4 -
1843,8
A1 A2 A3
1841.4 - 1842.2 - 1843 - 1843.2
1841.6 1842.4
B1 B2 B3
1841.6 - 1842.4 - 1843.2
1841.8 1842.6 -1843.4
C1 C2 C3
1841.8 - 1842 1842.6 - 1843.4
1842.8 -1843.6
D1 D2 D3
1842 - 1842.2 1842.8 - 1843 1843.6 - 1843
2. Jelaskan perbedaan fungsi BTS dengan BSC.
Fungsi BTS :
a. BTS Sebagai Interkoneksi Daerah
b. BTS Mengontrol Kualitas Jaringan GSM
c. BTS Sebagai Protokol Jalur Sinyal Radio
d. BTS harus selalu memonitor Out Station yang masuk ataupun yang keluar dari sel
BTS tersebut.
Fungsi BSC :
3. Ada beberapa teknik modulasi akses yang digunakan pada system komunikasi seluler.
Jelaskan perbedaan antar teknik modulasi akses yang anda ketahui.
4. Pada system seluler terutama GSM dikenal dengan istilah frekuensi reuse. Jelaskan
maksud istilah tersebut dan berikan alasan mengapa harus digunakan dalam jaringan
GSM.
Frekuensi reuse merupakan penggunaan kembali frekuensi yang sama di area yang
berbeda dengan mempertimbangkan efek interferensi. Hal ini diperlukan oleh frekuensi
GSM untuk menanggulangi keterbatasan frekuensi, coverage area sel, menambah jumlah
kanal frekuensi dan untuk efisiensi frekuensi yang dimiliki.
5. Pada system seluler terutama GSM dikenal dengan istilah frekuensi reuse. Jelaskan
maksud istilah tersebut dan berikan alasan mengapa harus digunakan dalam jaringan
GSM.
a. Makrosel
Pada sel besar, antena BS dapat dikonfigurasi untuk mencapai ketinggian yang optimal.
Jarak sel minimal dalam perencanaan menggunakan perhitungan sel besar ini adalah 1
km dan biasanya digunakan untuk jari-jari sel di atas 3 km. Model perambatan
gelombang dan rugi-rugi lintasan yang dipakai dalam sel ini adalah model Hatta untuk
GSM 900 dan model COST 231-Hatta untuk DCS 1800.
Sel ini biasanya diaplikasikan untuk daerah rural dan sub urban karena akan
menghasilkan jari-jari sel yang besar. Namun demikian, implementasi sel ini juga
dilakukan untuk daerah Urban dengan tujuan meningkatkan kapasitas trafik dengan
menopang sel- sel kecil (cell splitting).
b. Mikrosel
Perencanaan menggunakan metode sel kecil juga dapat digunakan untuk perencanaan
mikrosel, namun mikrosel yang dimaksud di sini adalah ketika antara MS dan BTS tidak
terdapat suatu penghalang apapun. Model perambatan dan rugi-rugi lintasan yang dipakai
untuk perencanaan mikrosel ini adalah suatu model yang diambil dari keadaan di jalan
Canyon dan biasa digunakan untuk perencanaan mikrosel jangkauan 200 – 300 m.