KEPERAWATAN KRITIS
Disusun Oleh :
PO.71.20.3.18.073
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini tidak akan dapat diselesaikan
tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari
sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca.Semoga tugas makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.
Palembang,
September 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
1. SYOK HYPOVELEMIC...........................................................................................6
2. SYOK KARDIOGENIK............................................................................................7
3 . SYOK SEPTIK.........................................................................................................8
4. SYOK NEUROENIK...............................................................................................10
5. SYOK ANAFILAKTIK...........................................................................................12
BAB III.......................................................................................................................16
PENUTUP..................................................................................................................16
Kesimpulan..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Syok merupakan salah satu kondisi yang dapat mengancam jiwa
seseorang. Hal ini terjadi apabila seseorang mengalami syok namun tidak
diberikan penanganan. Menurut VonRueden, Bolton, dan Vary dalam
Smeltzer, Bare, Hinkle, dan Cheever (2010), syok merupakan kondisi di
mana perfusi yang tidak memadai untuk memberikan pasukan oksigen
serta nutrisi bagi organ-organ tubuh dan fungsi seluler. Pemberian aliran
darah yang cukup bagi jaringan serta sel-sel memerlukan pompa jantung
yang adekuat, pembuluh darah dalam kondisi baik, serta volume darah
yang memadai (Smeltzer, Bare, Hinkle, dan Cheever, 2010). Apabila
ketiga kondisi tersebut mengalami gangguan, perfusi ke jaringan akan
berkurang. Jika ini berlangsung secara terus menerus dan tanpa diberikan
penanganan, akan memberikan dampak seperti kurangnya asupan oksigen
dan nutrisi bagi sel, akhirnya akan menyebabkan kematian sel dan
jaringan.
Menurut Porth dan Matfin (2009), kondisi syok merupakan
kegagalan akut pada sistem peredaran darah untuk mensuplai darah
adekuat ke jaringan perifer dan organ tubuh. Kondisi syok dapat terlihat
dalam tanda-tanda vital rentang normal. hal ini terjadi karena kondisi syok
bukan sebagai penyakit, melainkan sebagai tanda atau sindrom dalam
perjalanan suatu penyakit. Menurut Timby dan Smith (2010), syok terjadi
ketika aliran darah yang mensuplai oksigen ke jaringan dan ke sel-sel
tubuh tidak memadai. Dampak yang diakibatkan oleh syok menurut Timby
dan Smith (2010), di antaranya penurunan volume darah, jantung
memompa secara tidak efektif, dan dilatasi pembuluh darah perifer.
Klasifikasi syok menurut (Smeltzer, Bare, Hinkle, dan Cheever,
2010), ialah syok hipovolemik, syok kardiogenik, dan syok sirkulasi. Pada
syok sirkulasi terbagi menjadi tiga yaitu syok septik, syok anafilaktik, dan
syok neurogenik. Penjelasan pertama terkait syok hipovolemik menurut
(Smeltzer, Bare, Hinkle, dan Cheever, 2010), syok hipovolemik ditandai
dengan penurunan volume intravaskular. Cairan tubuh terdiri atas cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Jumlah cairan intraseluler sekitar dua
pertiga dari total cairan tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi, patofisiologi dan Penatalaksanaan Syok
Hypovelemic ?
PEMBAHASAN
1. SYOK HYPOVELEMIC
A. Definisi
B. Patofisiologi
b. Pemberian Cairan
1) Jangan memberikan minum kepada penderita yang tidak sadar,
mual-mual, muntah, atau kejang karena bahaya terjadinya aspirasi
cairan ke dalam paru.
3) Penderita hanya boleh minum bila penderita sadar betul dan tidak
adaindikasi kontra. Pemberian minum harus dihentikan bila
penderita menjadimual atau muntah.
2. SYOK KARDIOGENIK
A. Definisi
B. Patofisiologi
C. Penatalaksanaan Medis
3 . SYOK SEPTIK
A. Definisi
B. Patofisiologi
C. Penatalaksanaan Medis
1) Terapi cairan
2) Terapi vasopressor
3) Terapi inotropik
B. Patofisiologi
C. Penatalaksanaan Medis
1. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi
Trendelenburg).
4. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat-obat
vasoaktif (adrenergik, agonis alfa yang kontraindikasi bila ada perdarahan
seperti ruptur lien) : Dopamin, Norepinefrin,Epinefrin
5. SYOK ANAFILAKTIK
A. Definisi
B. Patofisiologi
C. Penatalaksanaan
a. Segera baringkan penderita pada alas yang keras. Kaki diangkat lebih
tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik vena, dalamusaha
memperbaiki curah jantung dan menaikkan tekanan darah.b. Penilaian A, B, C
dari tahapan resusitasi jantung paru, yaitu:
Circulation support, yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar (a.
karotis,atau a. femoralis), segera lakukan kompresi jantung luar.
PENUTUP
Kesimpulan
Langkah pertama untuk bisa menanggulangi syok adalah harus bisa
mengenal gejala syok. Tidak ada tes laboratorium yang bisa mendiagnosa
syok dengan segera. Diagnosa dibuat berdasarkan pemahaman klinik tidak
adekuatnya perfusi organ dan oksigenas Jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Boswick John. A, 1997., 1997., Perawatan Gawat Darurat., EGC., Jakarta
Porth, C. M., Martfin, G. (2009). Pathophysiology concepts of altered health
states. China: Lippincott Company.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., Cheever, K. H. (2010). Brunner &
suddarth’s: Textbook of medical-surgical nursing, 12th edition. China: Wolters
Kluwer Health,Lippincott Williams & Wilkins