REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN
Pasal 2
BAB III
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
BAB IV
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
BAB V
Pasal 12
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Maret 2017
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
IGNASIUS JONAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Maret 2017
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
Hiifmn Asrofi
''^"NIP 196Cy015\981O31OO2
- 13 -
LAMPIRAN I
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Tabel 1
□ Sumur eksplorasi
□ Sumur pengembangan
□ Sumur produksi
□ Sumur reinjeksi (dst.)
□ Sumur pantau
□ Slim hole
□ Standard hole
□ Big hole
1. Jenis kendaraan
pengangkut timbulan
(Limbah Lumpur Bor
dan Serbuk Bor)
Tabel 3
3. Volume (m3)
V. RENCANA PENGELOLAAN
Tabel 4
Jenis Pengelolaan
No. Parameter
Pemanfaatan Penimbunan
Jenis Pengelolaan
No. Parameter
Pemanfaatan Penimbunan
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
IGNASIUS JONAN
I ^ I '^^4 '
H ro srofi
NIP 196 1981031002
18
LAMPIRAN II
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Tempat Penampungan
Serbuk Bor
Koiam Penampungan
Limbah Cair
Saluran Air
Lantat Concrete
Gambar 1
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
IGNASIUS JONAN
\ ■■
LAMPIRAN III
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
6) Lapis pondasi atas jalan (road base) hams memiliki nilai California
Bearing Ratio (CBR) > 50% (lima persen) sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) 03-1744-1989 tentang Perencanaan Jalan
dan/atau perubahannya. Jika nilai tersebut belum tercapai maka
pemadatan hams dilakukan lagi hingga mencapai kepadatan yang
ditentukan; dan
7) Setelah lapisan lapis pondasi atas jalan (road base) memenuhi
ketentuan nilai California Bearing Ratio (CBR) maka hams
dilanjutkan dengan pekerjaan pengerasan jalan dengan
menggunakan aspal atau beton.
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
IGNASIUS JONAN
HuYonvA^ofi
. WJP 1 191981031002
- 23 -
LAMPIRAN IV
TENTANG
Laporan pelaksanaan pengelolaan Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor pada
Pengeboran Panas Bumi mengikuti sistematika sebagai berikut:
Tabel 1
□ Sumur eksplorasi
□ Sumur pengembangan
□ Sumur produksi
□ Sumur reinjeksi
□ Sumur pantau
□ Slim hole
□ Standard hole
□ Big hole
Tabel 2
1. Jenis kendaraan
pengangkut
timbulan
-
(Limbah
Lumpur Bor dan
Serbuk Bor)
Tabel 3
3. Volume (m3)
V. REALISASI PENGELOLAAN
Realisasi pengelolaan Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor paling sedikit
disampaikan dengan format sebagaimana Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4
Jenis Pengelolaan
No. Parameter Keterangan
Pemanfaatan Penimbunan
pengelolaan)
2. Pihak (Badan Usaha atau (Badan Usaha atau
pelaksana pihak ketiga) pihak ketiga)
3. Lokasi (lokasi tempat (koordinat lokasi
pengelolaan Pemanfaatan in tempat
situ) Penimbunan)
4. Waktu (sesuai dengan (sesuai dengan
pelaksanaan waktu selesai waktu selesai
pengelolaan Pengeboran Panas Pengeboran Panas
Bumi) Bumi)
5. Spesifikasi (dimensi atau (dimensi atau
tempat volume tempat volumetempat
pengelolaan Pemanfaatan, Penimbunan,
lengkapi dengan lengkapi dengan
gambar teknik) gambar teknik)
6. Metode Lapis pondasi atas (jelaskan rencana
pemanfaatan jalan {road base), penimbunan dan
pengerasan jalan, revegetasi tempat
pembuatan batako, Penimbunan)
dinding penahan
tanah dan beton,
serta kegunaan
lainnya sebagai
bahan konstruksi
27 -
Jenis Pengelolaan
No. Parameter Keterangan
Pemanfaatan Penimbunan
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
IGNASIUS JONAN
X
Hu srbfi
1960 ,981031002