PENDAHULUAN
b. Peraturan Pemerintah
d. Keputusan/Peraturan/Surat Menteri
Menteri Pertambangan dan Energi:
1. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi R.I. No.
103.K/008/M.PE/1994 tentang Pengawasan Atas Pelaksanaan Rencana
Menteri Kesehatan:
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 173/MENKES/Per-VIII/1987
tentang Pengendalian Pencemaran Air untuk Berbagai Kegunaan yang
Berhubungan dengan Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 718/MENKES/PER/XI/1987
tentang Pengaruh Kebisingan terhadap Tingkat Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 416/MENKES/PER/IX/1990
tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
876/MENKES/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan
Kualitas Air Minum.
Menteri Tenaga Kerja:
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. 05/MEN/1996 tentang
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Rencana Pascatambang I-
10
6. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(BAPEDAL) No. 8 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 3 Tahun 2007,
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden RI No. 36 Tahun
2005.
Rencana Pascatambang I-
11
Pascatambang adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki dengan
menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat dihentikannya kegiatan
penambangan atau pengolahan dan pemurnian untuk memenuhi kriteria
sesuai dengan Dokumen Rencana Pascatambang.
Rencana Pascatambang I-
12
6. Membuat model re-investasi pendapatan dari pertambangan untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan.
7. Mengetahui kombinasi investasi ekonomi terbaik yang selaras dengan
upaya untuk menjamin keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Rencana Pascatambang I-
13
Peran Pemerintah baik pusat maupun daerah untuk ikut
menangani kegiatan pascatambang yang memerlukan dukungan
dari pihak di luar kewenangan PERORANGAN ADI IJON USIN.
Penanganan tenaga kerja pascatambang yang terencana untuk
mencegah terjadinya pengangguran massal pada masa
pascatambang tersebut.
Memberikan bantuan kepada masyarakat di sekitar sesuai dengan
kemampuan PERORANGAN ADI IJON USINmelalui program
Community Development (CD) atau Corporate Social Responsibility
(CSR).
Interaksi sosial yang baik antara PERORANGAN ADI IJON
USINdengan masyarakat di sekitar, sehingga terhindar dari konflik
kepentingan atau konflik sosial masyarakat.
3. Pendekatan Institusi
Pendekatan institusi, yaitu mekanisme kelembagaan yang akan
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan pascatambang, meliputi
koordinasi dengan instasi terkait dan penyampaian dokumen secara berkala.
Rencana Pascatambang I-
14
a. Pendahuluan,
b. Profil wilayah,
c. Diskripsi kegiatan pertambangan,
d. Gambaran rona akhir tambang,
e. Hasil konsultasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders),
f. Program kegiatan pascatambang,
g. Pemantauan,
h. Organisasi, dan
i. Rencana biaya kegiatan pascatambang.
Rencana Pascatambang I-
15