Disusun oleh:
B. Denyut Nadi
Data denyut nadi yang perlu diketahui terkait dengan beban kerja adalah:
1. Denyut nadi istirahat atau denyut nadi pada waktu tidak bekerja. Disebut sebagai
denyut nadi istirahat, karena pengukuran dilakukan pada subjek dalam keadaan
istirahat. Pada orang dewasa normal, denyut nadi saat istirahat berkisar antara 60
- 80 denyut setiap menit. (Adiputra, 2002).
2. Denyut nadi kerja (nadi saat kerja fisik) yaitu denyut nadi yang diukur pada saat
subjek sedang melaksanakan pekerjaan. Kecepatan denyut nadi yang terjadi saat
bekerja adalah sebagai akibat dari kecepatan dari metabolisme dalam tubuh
(Grandjean, 1988; Adiputra, 2002).
3. Denyut nadi pemulihan atau recovery heart rate yaitu denyut nadi yang dialami
saat pekerja selesai melaksanakan pekerjaannya. Beban kerja yang diterima
pekerja saat bekerja dapat pula diketahui dengan mengukur denyut nadi
pemulihan. Ketika mulai berhenti bekerja, maka saat itu denyut nadi akan mulai
mengalami penurunan denyut nadinya sampai kembali ke kondisi awal (sebelum
bekerja) kondisi denyut nadi tersebut disebut nadi pemulihan (Grandjean, 1988;
Adiputra,2002).
2. Pengumpulan Data
Aktivitas : Mengayuh sepeda
3. Pengolahan Data
3.1 Cardiovaskular Load
100 x (denyut nadi kerja−denyut nadi istirahat )
% CVL=
denyut nadi maksimum−denyut nadi istirahat
% CVL = 1,7 % hal ini berarti tidak terjadi kelelahan dalam aktivitas tersebut.
(94−91) 3
% CVL=100 % x =100 % x =2,7
( 220−20 )−91 109
% CVL = 2,7 % hal ini berarti tidak terjadi kelelahan dalam aktivitas tersebut.
Light
0,5 – 1,0 2,5 – 5,0 60 – 100
Moderate
1,0 – 1,5 5,0 – 7,5 100 – 125
Heavy
1,5 – 2,0 7,5 – 10,0 125 – 150
Very
2,0 – 2,5 10,0 – 12,5 150 - 175
heavy
Jarak tempuh 1 km
60−86 2,5−x
¿ =
60−100 2,5−5
−26 2,5−x
¿ =
−40 −2,5
Kkal
x=4,125
menit
Jadi, energy expenditure yang diperlukan adalah 4,125 kkal/menit
Jarak tempuh 1 km
60−88 2,5−x
¿ =
60−100 2,5−5
−28 2,5−x
¿ =
−40 −2,5
Kkal
x=4,3
menit
Jadi, energy expenditure yang diperlukan adalah 4,3 kkal/menit
Jarak tempuh 1,5 km
60−84 2,5−x
¿ =
60−100 2,5−5
−24 2,5−x
¿ =
−40 −2,5
Kkal
x=1,5
menit
60 ( 4,5−4 )
=
4,5−1,5
60 ( 0,5 )
=
3
30
= 3 = 10
Jarak tempuh 1 km
t( w−4)
Rp =
w−1,5
60(4,125−4 )
=
4,125−1,5
60(0,125)
=
2,625
7,5
= 2,625 = 2,85
= 4,95
4. Pembahasan
1. Beban Cardiovaskulas
Pada jarak 0,5 km diperoleh beban cardiovaskulas sebesar 5 % yaitu kurang dari
30% maka tidak terjadi kelelahan.
Pada jarak 1 km diperoleh beban cardiovaskulas sebesar 1,7% yaitu kurang dari
30% maka tidak terjadi kelelahan.
Pada jarak 1,5 km diperoleh beban cardiovaskulas sebesar 2,7 % yaitu kurang
dari 30% maka tidak terjadi kelelahan.
2. Energi Expenditure
Pada jarak 0,5 km energy expenditure yang diperlukan pada waktu istirahat yaitu
4,5 kkal/menit dan energy expenditure saat kerja yaitu 4,125 kkal/menit.
Pada jarak 1 km energy expenditure yang diperlukan pada waktu istirahat yaitu
4,125 kkal/menit dan energy expenditure saat kerja yaitu 4,3 kkal/menit
Pada jarak 1,5 km energy expenditure yang diperlukan pada waktu istirahat yaitu
4,225 calories/minutes dan energy expenditure saat kerja yaitu 1,5 kkal/menit.
3. Rest Period
Jarak Tempuh Rest period
0,5 10
1 2,85
1,5 4,95
5. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhdapa data yang ada, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Merancang shift kerja atau mengetahui beban pekerjaan dengan prinsip fisiologi
harus memperhatikan %CVL, Energy Expenditure, dan waktu istirahat kerja yang
ideal, agar pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
2. Aktivitas mengayuh sepeda pada jarak 0,5 km; 1 km; dan 1,5 km tidak terjadi
kelelahan, karena beban kardiovaskular (CVL) kurang dari 30%
3. Energi expenditure waktu istirahat pada jarak 0,5 km perlu 4,5 kkal/menit, pada
jarak 1 km perlu 4,125 kkal/menit, dan pada jarak 1,5 km perlu 4,225 kkal/menit
4. Energi expenditure saar kerja pada jarak 0,5 km perlu 4,125 kkal/menit, pada jarak
1km perlu 4,3 kkal/menit, dan pada jarak 1,5 perlu 1,5 kkal/menit
5. Rest period yang diperlukan pada jarak 0,5 km adalah 10 menit, jarak 1 km adalah
2,85 menit, dan jarak 1,5 km adalah 4,95 menit.