Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN

PERATURAN DESA RENSING BAT


NOMOR TAHUN 2020

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA RENSING BAT NO 5 TAHUN 2019


TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)
RENSING BAT
  DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA RENSING BAT

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pendapatan


masyarakat desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi
desa perlu ditetapkan dengan Peraturan Desa;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan
Peraturan Desa Tentang Pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDES) Rensing Bat.
Mengingat     : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali,Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 5) sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun
2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1223) ;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 7);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3
Tahun 2016 tentang Pembentukan Desa Rensing Bat di
Kabupaten Lombok Timur (Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2016 Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok timur Nomor 3
Tahun 2016 tentang Perangkat Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur
Nomor 3);
8. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 5 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2018 Nomor 5).

Dengan Kesepakatan

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA RENSING BAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN


DESA RENSING BAT NO 5 TAHUN 2019 TENTANG
PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

BAB I
PENDIRIAN, NAMA, TEMPAT / KEDUDUKAN DAN
DAERAH KERJA

Pasal 1
a. Pemerintah Desa Rensing Bat mendirikan Badan Usaha Milik Desa dalam
upaya meningkatkan pendapatan masyarakat Desa sesuai dengan
kebutuhan dan potensi Desa
b. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rensing Bat
c. BUM Des Rensing Batberkedudukan di
Desa : Rensing Bat
Kecamatan : Sakra Barat
Kabupaten/Kota : Lombok Timur
d. Daerah kerja BUMDesa “Rensing Bat” berada di Desa Rensing
Bat,Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

BAB II
VISI DAN MISI

Pasal 2
A. Visi BUMDes Rensing Bat
menjadikan masyarakat Desa Rensing Batyang terampil dan sejahtera
melalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial.

B. Misi BUMDes Rensing Bat


a. Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam
b. Pengembangan ekonomi melalui Perusahaan Air Minum Desa Rensing
Bat
c. Pengembangan ekonomi melalui pembinaan industry ekonomi kreatif
d. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.
e. Mengelola dana program yang masuk ke Desa bersifat dana bergulir
terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan
usaha ekonomi pedesaan.

BAB III
BENTUK DAN FUNGSI

Pasal 3
a. BUM Des Rensing Bat berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang dilegalisasi
melalui Peraturan Desa.
b. BUM Des Rensing Bat berfungsi sebagai lembaga ekonomi Desa yang
mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
terampil dan sejahtera khususnya Desa Rensing Bat

BAB IV
STATUS KEPEMILIKAN

Pasal 4
a. BUM Des “Rensing Bat” adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh
pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas
oleh pemerintah Desa.
b. Yang dimaksud dengan masyarakat pada awal pendirian BUMDes “Rensing
Bat” adalah Masyarakat Desa Rensing Bat
c. Dalam perkembangannya, masyarakat dapat berperan dalam
menginfestasikan modal ke BUM Des dengan sistim bagi hasil.

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 5
1. Struktur organisasi BUM Des “Rensing Bat” terdiri dari Badan Pengelola dan
Badan Pengawas.
2. Badan Pengelola terdiri dari seorang ketua dan minimal dua orang anggota
3. Pemilihan Badan Pengelola untuk pertama kali dilaksanakan melalui
musyawarah desa (musdes) dan ditetapkan dengan peraturan Desa.
4. Yang dapat dipilih menjadi Badan Pengelola BUM Des “Rensing Bat” adalah
mereka yang memenuhi syarat–syarat sebagai berikut :
a. Memiliki sikap jujur, aktif, terampil dan berdedikasi terhadap BUM Des
Rensing Bat
b. Mempunyai wawasan yang cukup untuk dapat mengelola dan
mengembangkan BUM Des Rensing Bat
5. Badan Pengelola sekurang – kurangnya terdiri seorang ketua, seorang
sekretaris dan seorang bendahara.
6. Badan Pengelola BUM Des “Rensing Bat” dapat diganti apabila :
a.  Meninggal Dunia
b.  Mengundurkan diri
c.  Terbukti melakukan penyimpangan pengelolaan BUM Des “Rensing Bat”
d.  Tidak mampu memimpin organisasi dan tidak mampu mengembangkan
BUM Des
sesuai dengan target atau tujuan yang ingin dicapai.
7. Untuk mengisi pengurus yang kosong sebelum habis masa baktinya,
mekanisme pemilihannya dilakukan melalui Musdes.
8. Masa bakti pengurus BUM Desa “Rensing Bat” 3 (tiga) tahun dan dapat
dipilih kembali berdasarkan kinerja setiap 3 (tiga) tahun sampai dengan
usia maksimal 70 (tujuh puluh) tahun.
9. Pengurus BUM Des akan dievaluasi setiap tahun oleh pemerintah desa
dalam hal ini kepala desa untuk mengukur kinerjanya apakah Rencana
kerja yang dibuat tercapai atau tidak.

BAB VI
KEWAJIBAN DAN HAK BADAN PENGELOLA

Pasal 6
1. Badan Pengelola mempunyai kewajiban :
a. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan usaha BUM Des Rensing Bat
b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan, inventaris dan pencatatan –
pencatatan lain yang dianggap perlu secara tertib dan teratur.
c. Membuat rencana kerja, anggaran pendapatan dan pengeluaran BUM Des
Rensing Bat setiap tahun dan rencana kerja ini harus dievaluasi setiap
tiga bulan sekali.
d. Memberi pelayanan kepada anggota masyarakat
e. Memberi pembinaan administrasi dan manajemen usaha anggota
masyarakat
f. Menyelenggarakan Musdes Pertanggungjawaban setiap akhir tahun.

2. Badan Pengelola mempunyai hak :


a. Mengambil keputusan yang dipandang tepat dalam pengelolaan BUM
Desa dalam rangka mencapai tujuan.
b. Memperoleh honor yang disesuaikan dengan besarnya pendapatan BUM
Des Rensing Bat 50 % dari pendapatan perbulan atau sesuai jangka
waktu yang disepakati.
c. Badan Pengelola mendapat bagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) tahunan
yang besarnya ditentukan dalam anggaran Dasar.
d. Memperoleh tunjangan hari raya setiap tahun sekali yang besarnya
maksimum 1 kali gaji pertriwulan

Pasal 7
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BADAN PENGELOLA

A. Ketua
a. Memimpin organisasi BUM Des
b. Melakukan pengendalian kegiatan BUM Des
c. Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjajian kerjasama
dengan pihak ketiga dalam pengembangan usaha atau lain – lain kegiatan
yang dipandang perlu dilaksanakan.
d. Melaporkan keuangan BUM Des setiap bulan atau triwulan kepada kepala
desa setempat
e. Melaporkan keadaan keuangan BUMDes akhir tahun melalui Rapat Akhir
Tahun (RAT) dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).
 
B. Sekretaris
a. Melaksanakan tugas kesekretariatan untuk mendukung kegiatan ketua.
b. Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUM Des.
c. Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUM Des.
d. Bersama Ketua meneliti kebenaran dari berkas – berkas pengajuan
permohonan pinjaman pengecekan di lapangan. ( Dalam hal BUM Des
Simpan Pinjam ).
e. Bersama Ketua dan Bendahara membahas dan memutuskan
permohonan pinjaman yang layak direalisasi. ( Dalam hal BUM Des
simpan pinjam ) dan juga pengecekan kebenaran saldo tabungan dan
deposito ( Kegiatan ini dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan
kebutuhan ).

C. Bendahara
a. Menerima, menyimpan dan membayar uang berdasarkan bukti – bukti
yang sah.
b. Membantu ketua dalam mebahas dan memutuskan permohonan
pinjaman yang layak direalisasikan (dalam hal BUM Des Simpan Pinjam)
c. Melaporkan posisi keuangan kepada ketua secara sistematis, dapat
dipertanggungjawabkan dan menujukan kondisi keuangan dan
kelayakan BUM Des yang sesungguhnya.
d. Mengeluarkan uang berdasarkan bukti – bukti yang sah
e. Mengatur likwiditas sesuai dengan keperluan.
f. Menyetorkan uang ke Bank setelah mendapat persetujuan dari Ketua.

BAB VII
PENGAWAS

Pasal 8
1. BUM Des “Rensing Bat” dapat membentuk / memilih pengawas dengan
melalui mekanisme Musdes.
2. Pengawas sekurang – kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) orang yang berasal
dari tokoh masyarakat, unsur perangkat desa maupun BPD.
3. Pengawas mendapat bagian SHU tahunan yang besarnya sudah ditentukan
dalam anggaran dasar.

Pasal 9
OPERASIONAL
1. Biaya – biaya yang timbul akibat kegiatan dan operasional BUM Des
“Rensing Bat” diambil dari hasil pendapatan yang diperoleh BUM Des pada
setiap bulannya.
2. Pendapatan setiap bulan yang diperoleh BUM Des “Rensing Bat”
pengeluarannya diatur sebagai berikut :
a. Untuk Biaya Operasional ( Honor, Alat tulis kantor, Rumah Tangga
Kantor, jasasimpan pinjam, dll )
b. Sumbangan dana Sosial, pendidikan dan dakwah
3. Pendapatan sebagaimana disebut diatas adalah pendapatan dari
pengelolaan yang diperoleh BUM Des “Rensing Bat” termasuk pendapatan
administrasi, jasa pendapatan bunga dari bank dan pendapatan lain –
lainnya.

BAB VIII
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 10
Forum pengambilan keputusan terdiri dari :
a. Musyawarah Anggota, sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi,
forum ini dapat memilih dan memberhentikan Badan Pengelola BUM Des
maupun menetapkan pembubaran BUM Des.
b. Musyawarah Anggota Khusus, adalah forum penyelesaian terhadap
penyelewengan dan hal – hal lain yang dapat merugikan lembaga BUM Des.
c. Rapat Anggota Tahunan, sebagi forum laporan pertanggungjawaban
pengurus dan penyusunan rencana strategis pengembangan BUM Des.
d. Rapat pengurus, sebagi forum pengambilan keputusan untuk menentukan
kebijakan operasional pengelolaan dan pengembangan lembaga maupun
usaha.

BAB IX
PERMODALAN

Pasal 11
a. Penyertaan modal, dari anggota perorangan maupun secara berkelompok
dan atau lembaga lain yang diberi jasa sesuai dengan kesepakatan antara
BUM Des dengan pihak yang bersangkutan.
b. Pemupukan Modal Kerja yang disisihkan dari sisa hasil usaha.
c. Hibah atau bantuan dari pihak manapun yang tidak mengikat.
d. Modal BUM Des dapat juga diperoleh dari:
-   Pemerintah Desa
-   Pemerintah Kabupaten
-   Pemerintah Provinsi
-   Pinjaman
-   Simpanan Masyarakat (jika ada masyarakat yang ingin menyimpan
uanganya)

BAB X
KEGIATAN USAHA

Pasal 12
a. Bentuk usaha yang dikembangkan BUMDes antara lain dalam bentuk
1. Usaha Simpan Pinjam bersyariah,
2. Unit usaha pengelolaan air bersih(PAMDes),
3. Unit Usaha Industri Kreatif (Pengelolaan sampah, mengagas pasar
rakyat, pembinaan dan pemberdayaan kreatifitas masyarakat)
b. Menerima tabungan, deposito atau penyertaan modal dari anggota,
masyarakat desa atau pihak lain sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
c. Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun bekerjasama
dengan pihak lain.
d. Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun dana bantuan dari
pihak lain dalam rangka penanggulangan kemiskinan, peningkatan
pendapatan dan kesejahtraan masyarakat desa, khususnya anggota BUM
Des.
e. Melakukan usaha ekonomi sesuai potensi yang ada.

Pasal 13
PENGELOLAAN USAHA BUM DESA

1. Usaha Simpan Pinjam


a. Simpan pinjam BUMDes Rensing Bat dikelola secara syariah
b. Pinjaman BUMDes hanya dipergunakan membiayai kegiatan
usaha/ekonomi produktif dan pengadaan barang yang dinilai layak.
c. Pemberian pinjaman diberikan secara perorangan maupun kelompok.
d. Permohonan pinjaman masing – masing Pokmas/ perorangan dinilai
kelayakan usaha dan kelayakan pinjamannya oleh BUM Des.
e. Pokmas/Perorangan yang permohonan pinjamannya dinyatakan layak
selanjutnya menandatangani akad pinjaman / akad kredit (lebih lanjut
diperjelas pada ketentuan salah satu akad yang digunakan yakni
mudhorobah, musyarokah atau murabahah).
f. Jumlah pinjaman yang diberikan BUMDes disesuaikan dengan likwiditas
yang ada atau sesuai dengan akumulasi permodalan BUMDes. Sebagai
acuan besarnya akumulasi Pinjaman yang diberikan maksimal 80 % dari
modal yang ada.
g. Pokmas maupun anggota perorangan yang memiliki pinjaman pada BUM
Des wajib setiap bulannya menyetorkan angsuran pinjaman kepada
BUM Des.
h. Pokmas maupun anggota perorangan yang melakukan transaksi
pinjaman baru dengan BUM Des wajib memberikan uang administrasi
pinjaman sebesar Rp. 50.000 (untuk keperluan matrei dan photocopy
serta kebutuhan lain untuk pengurusan administrasi) dan tidak
dipertanggung jawabkan
i. Jasa pinjaman bagi peminjam musiman ditentukan oleh BUMDes
setelah memperhitungkan biaya resiko/ tingkat keuntungan.
j. Apabila terjadi tunggakan angsuran maupun kemacetan pinjaman bagi
pokmas/perorangan, akan dikenakan ketentuan tanggung rentang atau
denda demi menjamin pengembalian pinjaman dana BUMDes sesuai
dengan prosedur dan ketentuan sebagai mana diatur dalam peraturan
organisasi.
k. Bagi pokmas / perorangan yang pinjamannya atau kreditnya macet
maka akan mendapatkan sanksi berupa bayaran denda Rp. 2.000,00./
hari.
l. Bagi peminjam perorangan maupun kelompok yang menunggak
angsuran atau macet pengembalian pinjamannya kepada BUMDes akan
diadakan peringatan/teguran oleh pengurus BUMDes,dan apabila
macetnya berkelanjutan maka penanganannya dilimpahkan ke desa
untuk ditindak lanjuti.
m. Besar pinjaman bagi kelompok/ perorangan mengikuti ketentuan yang
sudah sisepakati oleh pengurus BUMDes yakni maksimal 10 juta bagi
peminjam kelompok dan maksimal 5 juta bagi peminjam perorangan.
n. Pengadaan barang dalam unit usaha BUMDes berupa barang-barang
elektronik atau barang yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
dengan yang disesuaikan dengan ketentuan simpan pinjam.
o. Pengajuan dan realisasi pinjaman maksimal tanggal 20 setiap bulannya
dan tenggat tanggal penyetoran pinjaman kelompok/ perorangan jatuh
pada tanggal 15 setiap bulan penyetoran.

2. Unit Usaha Pengelolaan Air Bersih (PAMDes)


a. Dalam pengelolaan air bersih penyelenggaraan pencatatan administrasi
terpisah dengan usaha simpan pinjam.
b. Pendapatan yang masuk ke PAMDes adalah pendapatan bersih dari hasil
pencatatan setiap bulannya.
c. Biaya beban pengguna PAMDes ditetapkan Rp. 10.000.
d. Penentuan tagihan yang dibebankan kepada pengguna PAMDes
disesuaikan dengan jumlah penggunaan kubikasi yakni Rp. 5.000 /m3.
e. Aturan berkaitan dengan instalasi bagi pengguna baru akan dikenakan
biaya pemasangan sebanyak Rp. 300. 000 (dengan fasilitas meter dan
dua lonjor pipa).
f. Instalasi penggunaan PAMDes diluar petugas akan dikenakan denda Rp.
500.000.
g. Ketentuan pemakian meteran diperuntukkan hanya untuk satu rumah
pengguna PAMDes.
h. Ketua unit PAMDes memberikan laporan keuangannya setiap bulan
kepada kepada Ketua BUMDes.

3. Unit Industri Ekonomi Kreatif


a. Meningkatkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat berupa
keterampilan yang dapat dikomersialkan.
b. Industri kreatif yang dikelola oleh BUMDes berdasar pada kelompok-
kelompok masyarakat yang ada di Rensing Bat.
c. Peningkatan produktivitas masyarakat melalui kerjasama dengan
masyarakat yang dapat memproduksi jajan-jajanan khas Rensing Bat.
d. Menfasilitasi kebutuhan kelompok masyarkat berupa bahan-bahan
dasar yang dibutuhkan untuk melakukan produksi
e. BUMDes berperan dalam membangun pemasaran produk yang
dihasilkan oleh kelompok-kelompok produktif masyarakat Rensing Bat.
f. Menggagas terbentuknya pasar rakyat yang akan mengakomodir
penjualan hasil-hasil pertanian masyarakat Rensing Bat.

Pasal 14
SANKSI SANKSI
a. Unit Simpan Pinjam
a. Bagi pokmas / perorangan yang pinjamannya atau kreditnya macet
maka akan mendapatkan sanksi berupa bayaran denda Rp. 2.000,00./
hari.
b. Bagi peminjam perorangan maupun kelompok yang menunggak
angsuran atau macet pengembalian pinjamannya kepada BUMDes akan
diadakan peringatan/teguran oleh pengurus BUMDes,dan apabila
macetnya berkelanjutan maka penanganannya dilimpahkan ke desa
untuk ditindak lanjuti.

b. Unit PAM Des


a. Dalam pengelolaan air bersih penyelenggaraan pencatatan administrasi
terpisah dengan usaha simpan pinjam.
b. Pendapatan yang masuk ke PAMDes adalah pendapatan bersih dari hasil
pencatatan setiap bulannya.
c. Biaya beban pengguna PAMDes ditetapkan Rp. 10.000.
d. Penentuan tagihan yang dibebankan kepada pengguna PAMDes
disesuaikan dengan jumlah penggunaan kubikasi yakni Rp. 5.000 /m3.
e. Aturan berkaitan dengan instalasi bagi pengguna baru akan dikenakan
biaya pemasangan sebanyak Rp. 350. 000 (dengan fasilitas meter dan
dua lonjor pipa).
f. Instalasi penggunaan PAMDes diluar petugas akan dikenakan denda Rp.
500.000.
g. Ketentuan pemakian meteran diperuntukkan hanya untuk satu rumah
pengguna PAMDes.
h. Ketua unit PAMDes memberikan laporan keuangannya setiap bulan
kepada kepada Ketua BUMDes.
i. Bagi pengguna pamdes yang berhenti menggunakan air bersih meter
pamdes menjadi milik desa
j. Bagi yang merusak pipa pamdes dengan sengaja dikenakan denda
sebesar Rp. 500.000
k. Peruntukan pamdes hanya untuk MCK bukan untuk bisnin atau
pengairan pertanian
l. Segala jenis pelanggaran aau kerusakan yang diimbulkan dengan
sengaja akan diberikan denda sebesar Rp. 500.000.

Pasal 15
KETENTUAN SIMPANAN
a. Ketentuan simpanan baik tabungan maupun deposito sesuai dengan
ketentuan umum yang berlaku di perbankan dan untuk lebih rincinya
sesuai dengan syarat –syarat yang ada dalam formulir permohonan /
bellyet deposito dan syarat – syarat formulir permohonan / buku
tabungan.
b. penentuan jasa yang berlaku baik untuk deposito maupun tabungan
sesuai dengan suku bunga yang berlaku di perbankan atau sesuai dengan
kemampuan BUM Des.
c. Dana BUMDes dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang nilai
prospektif dan tidak merugikan lembaga BUM Des.
d. Status dana yang digunakan oleh BUM Des untuk pengembangan usaha
ditetapkan sebagai dana pinjaman yang harus dikembalikan dalam bentuk
setoran keuntungan secara terjamin oleh pengelola unit usaha BUM Des
dan atau berdasarkan perjanjian kerjasama dengan pihak pengelola
BUMDes.

BAB XI
PEMBUKUAN

Pasal 15
a. Pembukuan kegiatan operasional usaha dilakukan dengan menggunakan
sistem Pembukuan keuangan standar ( akuntansi ) seperti neraca, rugi /
laba, buku bantu, buku kas, daftar inventaris, dan lain – lainnya sehingga
mudah mengetahui perkembangan kondisi keuangan BUM Des.
b. Tahun pembukuan dimulai tanggal 1 Januari – 31 Desember.

BAB XII
SISA HASIL USAHA

Pasal 16
a. Sisa Hasil Usaha ( SHU ) adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil
transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya kewajiban pada pihak lain,
serta penyusutan atas barang – barang inventaris dalam satu tahun buku.
b. Tahun buku BUM Des Rensing Bat adalah tahun tender atau
disesuaikan

c. Pembagian SHU dibagi berdasarkan proporsi :

 Penambahan Modal 20 %
 PAD 20 %
 Honor Pengelola 50 %
 Pengawas 5 %
 Dana Sosial 5 %
BAB XIII
PENGAWASAN
(Kewajiban dan Hak Pengawas)

Pasal 17
1. Pengawas mempunyai kewajiban :
a. Memberikan masukan / saran dalam rangka meningkatkan kinerja
pengurus BUMDes Rensing Bat.
b. Membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Badan Pengelola
BUMDes
c. Menciptakan BUM Des tetap sehat dan berkembang.
2. Pengawas mempunyai hak:
a. Menerima tembusan laporan perkembangan keuangan dari BUM Des.
b. Memperoleh imformasi dari BUM Des terkait dengan program – program
yang masuk.
c. Mendapatkan insentif dari BUM Desa setiap tahun yang besarnya
disesuaikan dengan kemampuan BUM Des.

Ditetapkan di : Rensing Bat


Pada Tanggal : Februari 2020

Mengetahui
Kepala Desa Rensing Bat,

MUHAMMAD HILMI, SE

Di undangkan di :Rensing Bat


Pada tanggal : Februari 2020
SEKRETARIS DESA RENSING BAT

HADIANTO, S.Pd

LEMBARAN DESA RENSING BAT TAHUN 2020 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai