Menurut ilmu psikologi, kesehatan mental itu suatu kondisi kesejahteraan seseorang
yang disadari, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk
mengelola stres, untuk bekerja secara produktif, menghasilkan dan berperan serta
di masyarakat, komunitas maupun lingkungan.
Perubahan sistem belajar yang mendadak ini ditanggapi dengan beragam oleh
mahasiswa. Sebagian mahasiswa menganggap sistem perkuliahan daring yang telah
dilaksanakan memberatkan mereka. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa
perkuliahan daring karena pendemi ini berpengaruh buruk terhadap kesehatan
mental mereka.
Masalah psikis yang sering dikeluhkan selama daring, stres banyak tugas, sulit
menyesuaikan diri, cognitive overload, tidak berdaya, dan lain sebagainya. Ketika itu
bercampur jadi satu, itu membuat tekanan yang sangat besar untuk dihadapi
seseorang, sehingga seseorang itu merasa stres, takut, dan cemas
Kenapa itu bisa terjadi? Gangguan-gangguan mental itu bisa terjadi jika seseorang
itu stuck di zona ketakutan. Zona ketakutan itu orang akan sering mengeluh,
langsung share info apapun dari medsos, mudah marah, menyebarkan rasa takut
dan amarah, dan lain sebagainya.
Respon seperti apa yang akan dialami oleh mahasiswa ketika berada di
zona ketakutan dan bagaimana batas wajar dari seseorang yang berada di
zona ini?
Contohnya kita kaget seperti “Kok kuliah daring tidak seperti yang kita harapkan ya?
Tidak mempermudah malah justru mempersulit, kuota data mahal dan sebagainya.”
Sehingga ada meme tentang keluhan kuliah daring dan sebagainya.
Itu tandanya mahasiswa sedang berada dalam zona ketakutan tapi tidak masalah,
itu sebenarnya normal, karena semua manusia akan mengalami hal tersebut.
Karena ketika kita mengalami hal baru, kita tidak serta merta menerimanya dan
langsung adaptasi. Hanya saja, proses itu kita pelihara terus atau move on ke zona
belajar.
Apa indikasi bahwa seorang mahasiswa sudah berada di zona belajar dan
bagaimana supaya bisa beranjak dari zona ketakutan ke zona belajar
hingga ke zona bertumbuh?
Indikasinya adalah seseorang sudah mulai menyadari situasi dan berpikir untuk
bertindak. Lalu menyadari semua pihak telah melakukan yg terbaik, misal “Aduh
mahasiswa paling diberatkan dalam urusan ini.” Tapi dalam zona belajar menyadari
bahwa semua pihak berusaha melakukan yang terbaik. Jadi selain mahasiswa,
dosen pun setiap hari juga harus menentukan materi, metode pembelajaran, dosen
juga dihadapkan dengan tanggung jawab di rumahnya. Jadi, semua sebenarnya
menghadapi masalah yang sama.
Akhirnya seseorang akan masuk ke zona bertumbuh, yaitu mulai memikirkan orang
lain dan saling membantu. Lalu berterima kasih dan mengapresiasi orang lain, yang
juga sama-sama telah berusaha beradaptasi dengan perubahan yang tidak mudah
ini. Mahasiswa bisa mengapresiasi dosen, Tim IT, temannya, dll. Begitu pula
sebaliknya, dosen juga sebaiknya mengapresiasi mahasiswanya
Pada zona bertumbuh juga kita harus menumbuhkan kasih sayang pada diri sendiri
dan orang lain. Bagaimana menumbuhkan kasih sayang pada diri sendiri?
Bagaimana caranya agar kita tidak burnout, capai, lelah menghadapi ini, yaitu
dengan menjaga kesehatan fisik/imunitas dengan makan makanan bergizi, dengan
melakukan work out atau gerakan-gerakan ringan untuk relaksasi.
Selain itu lakukan aktivitas atau hobi yang menyenangkan di rutinitas sehari-
hari. Selanjutnya adalah buat skala prioritas, yang mana yang harus diselesaikan
dahulu dan tidak menumpuk semua tugas (prokrastinasi) serta belajarlah secara
rutin.
Ada juga tips secara umum yang bisa dilakukan, yaitu saling memberi
dukungan dengan menyebar energi positif dan menguatkan bahwa kita tidak sendiri
menghadapi kuliah daring ini. Selain itu kita dapat mencari dukungan profesional
Kemudian cobalah untuk berhenti berpikir negatif Yakinkan pada diri sendiri maupun
orang lain bahwa pandemi ini segera berakhir, sehingga kuliah daring akan segera
berganti menjadi kuliah tatap muka. Terakhir, mulailah melatih emosi positif dengan
mencari sisi baik dari apa yang dihadapi saat ini serta perbanyak berdoa.
6. Bosan 22%
*Selama anda dirumah selain kuliah secara daring adakah kegiatan yang lain*
3. Kuota 7%
2. Melek teknologi 4%
3. Jenuh 2%
5. Bosan 8%
6. Tidak ada 6%
*Harapan apa saja yang kalian inginkan agar perkuliahan daring berjalan dengan baik* harapan
dari mahasiswa)
1. Saya berharap agar dosen segera meberikan jadwal secara pasti agar mahasiswa dapat bersiap
siap
2. Harapan saya agar seluruh mahasiswa mendapatkan subsidi internet setiap bulannya. Agar bisa
melakukan perkuliahan dengan baik dan lancar
3. Semoga jika tetap kuliah daring agar lebih diperhatikan untuk sistem yang digunakan, kejelasan
untuk mengenai tugas dan materi, dapat kiriman
4. Harapannya agar kuliah daring berjalan dengan baik adalah dengan modifikasinproses belajar agar
lebih relax dan tidak membosankan
6. Semoga poltekkes kemenkes tetap jaya dan tetap memberikan yang terbaik untuk mahasiswa
poltekkes kemenkes surabaya
7. Semoga dengan adanya daring ini kuota untuk mahasiswa diberikan kembali dan semoga tidak
ada tambahan semester dikarenakan tidak melakukan praktik klinik
: Langkah selanjutnya adalah membuat materi Mbak, materi berupa PPT yang isinya
1. Penjelasan metode daring yang dilakukan selama ini, bisa didapat dari dosen Mbak
2. Grafik hasil survey yang sudah dilaksanakan dan kesimpulan dari persepsi mahasiswa yang bisa
dilihat dari hasil survey tersebut.
Juga bisa ditambahkan biodata kebidanan bojonegoro dan keadaan terkini lingkungan Bojonegoro
terkait penyebaran covid