Anda di halaman 1dari 25

Pertemuan 5-6 ___________________________________

Simpleks
___________________________________
Masalah LP yg terdiri dari 2 kegiatan
(variabel) dapat diselesaikan dengan ___________________________________
metoda substitusi atau grafis. Bila lebih dari
2 variabel, lebih efektif menggunakan
metoda simpleks. Karena dalam
___________________________________
pemecahannya menggunakan tabel-tabel,
maka disebut metoda simpleks tabel. ___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
A. Bentuk standar
- F.tujuan adalah maksimum
___________________________________
- F. pembatas bertanda ≤

___________________________________
B. Bentuk tidak standar
- F. tujuan adalah minimum
___________________________________
- F. pembatas bertanda ≥ atau =

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
A. Bentuk standar.
Contoh :
Fungsi tujuan : ___________________________________
Zmak. = 3X1 + 5X2
Fungsi pembatas : ___________________________________
2 X1 ≤ 8
3 X2 ≤ 15
6X1 + 5X2 ≤ 30 ___________________________________
Dimana : X1; X2 ≥ 0
___________________________________
Simpleks
Langkah2 pemecahan : ___________________________________

1.Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi ___________________________________


implicit dengan mengeser CjXj kekiri tanda
sama dengan (=).
Z = 3X1 + 5X2 ___________________________________
Z - 3X1 - 5X2 = 0
2. Fungsi pembatas diubah menjadi bentuk ___________________________________
persamaan dengan menambah slack
variable ( var. yang menganggur).
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________

• 2 X1 ≤ 8 2X1 +X3 =8 ___________________________________


• 3 X2 ≤ 15 3 X2 + X4 = 15
• 6X1 + 5X2 ≤ 30 6X1 + 5X2 + X5 = 30 ___________________________________

Dengan memasukkan slack variabel ___________________________________


X3,X4dan X5, maka fungsi tujuan menjadi
sbb:
Z – 3X1 – 5X2 – 0X3 – 0X4 – 0X5 = 0
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
3. Menyusun persamaan dalam tabel simplek sbb:
___________________________________
VD Z X1 X2 ……… Xn Xn+1 Xn+2 …...........Xn+m NK
Z
Xn+1
1
0
-C1
a11
-C2 ……….–Cn
a12………... a1n
0
1
0 ………… 0
0 0
0
b1
___________________________________
Xn+2 0 a21 a22 ………...a2n 0 1 0 b2
. . .
. . .
. . . ___________________________________
. . .
. . .
. . .
Xn+m 0 am1 am2 . ......... amn 0 0 ……….......1 bm ___________________________________
Tabel dalam bentuk simbul
___________________________________
Simpleks
• Var Dasar (VD)  variabel yang nilainya sama ___________________________________
dengan sisi kanan bila belum ada kegiatan
(jumlah kapasitas yang menganggur). ___________________________________
2X1 + X3 = 8
bila X1 =0  X3 = 8 dstnya.
___________________________________
• Nilai Kanan (NK) ; besarnya kapasitas sumber
yang tersedia atau nilai dibelakang tanda sama
dengan (=). ___________________________________
• Nilai var. dasar X3; X4 dan X5 pada fungsi Z
bernilai nol (0).
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Tabel : 1

VD Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek
___________________________________
Z 1 -3 -5 0 0 0 0 -
___________________________________
X3 0 2 0 1 0 0 8 ~

___________________________________
X4 0 0 3 0 1 0 15 5

___________________________________
X5 0 6 5 0 0 1 30 6

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
4. Memilih kolom kunci (KK)
KK= kolom yang pada baris fungsi tujuan
bernilai negatif terbesar. ___________________________________
5. Memilih baris kunci (BK)
BK = baris dengan indek positif terkecil ___________________________________
Indek = NK/ nilai KK  untuk f. pembatas.
6. Angka kunci (AK) = perpotongan antara KK
dengan BK.
___________________________________
___________________________________
Simpleks
___________________________________
7. Mengubah nilai BK; dengan rumus:
BB = BL/AK
dimana :  BB = baris baru
___________________________________
BL = baris lama
Dan var. dasar pada baris kunci diganti ___________________________________
dengan var. yang ada pd. KK;
jadi : ___________________________________
X4  digantikan X2.
___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Baris baru baris kunci (BK)
X1 X2 X3 X4 X5 ; NK ___________________________________
BL  0 3 0 1 0 ; 15
AK  3 ___________________________________

BB  0 1 0 1/3 0 ; 5 ___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
8. Mengubah angka2 pd baris lain (selain BK) :
Rumus:
___________________________________
BB = BL – (Koef.KK x nilai baru BK)
dimana :
BB = Baris Baru ___________________________________
BL = Baris Lama
KK = Kolom Kunci ___________________________________
BK = Baris Kunci
___________________________________
___________________________________
Simpleks
___________________________________
a. Baris Z
X1 X2 X3 X4 X5 ;NK ___________________________________
BL -3 -5 0 0 0 ;0
-5(0 1 0 1/3 0 ;5) - ___________________________________
-3 -5 0 0 0 ;0
0 -5 0 -5/3 0 ;-25 – ___________________________________
BB -3 0 0 5/3 0 ;25
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
b. Baris X3
X1 X2 X3 X4 X5 ;NK
BL 2 0 1 0 0 ;8 ___________________________________
0 (0 1 0 1/3 0 ; 5) -
2 0 1 0 0 ;8
0 0 0 0 0 ;0 - ___________________________________
BB 2 0 1 0 0 ;8
Catatan:
Sepanjang angka pd kolom kunci (sbg pengali) bernilai ___________________________________
0, maka nilai BB sama dengan nilai BL

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
c. Baris X5
X1 X2 X3 X4 X5 ;NK ___________________________________
BL 6 5 0 0 1 ; 30
5( 0 1 0 1/3 0 ; 5) - ___________________________________
6 5 0 0 1 ; 30
0 5 0 5/3 0 ; 25 - ___________________________________
BB 6 0 0 -5/3 1 ;5
___________________________________
Tabel : 2

VD Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek
___________________________________
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25 -
___________________________________
X3 0 2 0 1 0 0 8 4
___________________________________
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 ∞
___________________________________
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
9. Simpulan :
Pemecahan/tabel dikatakan sudah optimal kalau
___________________________________
semua angka pada baris Z tidak ada nilai
negatif.
Dengan demikian tabel 2 dikatakan belum ___________________________________
optimal, sehingga nilai Z = 25 belum maksimal.
Untuk itu perlu dilakukan pekerjaan ulang mulai ___________________________________
dari langkah 4 s/d langkah 8, demikian
seterusnya sampai dicapai tabel yang optimal.

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Tabel : 3

VD Z X1 X2 X3 X4 X5 NK ___________________________________

Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27.5


___________________________________
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 6.3
___________________________________
X2 0 0 1 0 1/3 0 5

___________________________________
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
___________________________________
Simpleks
___________________________________
Berdasarkan tabel 3 (terakhir) pada baris
Z tidak ada nilai negatif, sehingga
___________________________________
penyelesaiannya sudah optimal.
Jadi :
Kombinasi produksi yg optimal adalah ___________________________________
X1 = 5/6
X2 = 5 ___________________________________
Dengan Z mak = 3X1 + 5X2
Z mak = 3(5/6) + 5 (5) = 27.5 ___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Masalah Khusus
1. Terdapat lebih dari satu kolom yang bernilai
negatif dengan angka terbesar ___________________________________
Contoh: Z= 5X1+ 5X2
Z= -5X1- 5X2 = 0 ___________________________________
Maka kolom X1 dan X2 masing-masing
mempunyai nilai -5 pada fungsi tujuan.
Untuk itu dapat kita pilih salah satu secara ___________________________________
sembarang sbg kolom kunci, hal ini akan
menghasilkan keputusan yang sama.

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
2. Dua baris atau lebih mempunyai indek
positif terkecil. Jadi terdapat lebih dari ___________________________________
satu baris kunci.
contoh: ___________________________________
3X2 ≤ 15
6X1+ 6X2 ≤ 30  dng X2 sbg KK, maka ___________________________________
diperoleh indek posif terkecil yang sama
sebesar 5 pd ke dua baris tsb. Pilih salah
satu baris secara sembarang sbg baris
kunci
___________________________________
Simpleks
___________________________________
3. Kenaikan nilai Z tidak terbatas
• Nilai Z (tujuan) suatu permasalahan dapat
bertambah terus bila paling tidak ada satu ___________________________________
kegiatan yang tidak ada pembatasnya,
sehingga nilai Z bertambah terus.
___________________________________
• Bila dalam linier progeming terjadi hal
semacam itu ;maka tidak perlu dilanjutkan,
cukup disebutkan bahwa kenaikan nilai Z ___________________________________
dapat tidak terbatas. Dan sebaiknya diteliti lagi
formulasinya ; mungkin terjadi kesalahan.
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Contoh:

indek
VD Z X1 X2 X3 X4 X5 NK ___________________________________
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
___________________________________
X3 0 2 0 1 0 0 8

X4 0 3 0 0 1 0 15 ___________________________________

X5 0 6 0 0 0 1 30 ___________________________________

___________________________________
Kegiatan X2 tidak ada pembatasnya, sehingga nilai Z dapat bertambah terus.

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
4. Multiple Optimal Solution
• Ini dapat dilihat pada baris Z pada tabel
terakhir. Apabila dalam baris itu terdapat
___________________________________
paling tidak satu kolom variabel dasar
yang mempunyai nilai 0, maka masalah ___________________________________
itu bersifat “multiple solution”.
• Dengan kata lain: masalah itu akan
menghasilkan paling tidak 2 alternatif ___________________________________
yang mempunyai nilai Z yang sama.
___________________________________
Simpleks
___________________________________
Contoh ;
Fungsi Tujuan : ___________________________________
Zmak.= 6X1+ 5X2  Z-6X1- 5X2 = 0
Fungsi pembatas : ___________________________________
2 X1 ≤ 8  2X1 + X3 = 8
3 X2≤ 15  3 X2 + X4 = 15
___________________________________
6X1 + 5X2 ≤ 30 6X1 + 5X2 + X5 = 30
Dimana : X1,X2 ≥ 0
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Tabel :1

Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek
___________________________________
VD

Z 1 -6 -5 0 0 0 0 ___________________________________

X3 0 2 0 1 0 0 8 4 ___________________________________
X4 0 0 3 0 1 0 15 ~
___________________________________
X5 0 6 5 0 0 1 30 5
___________________________________

___________________________________

___________________________________
Tabel :2

Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek
___________________________________
VD
Z 1 0 -5 3 0 0 24 ___________________________________

X1 0 1 0 ½ 0 0 4 ~ ___________________________________

X4 0 0 3 0 1 0 15 5 ___________________________________
X5 0 0 5 -3 0 1 6 6/5
___________________________________
___________________________________
Tabel :3

Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek ___________________________________
VD
Z 1 0 0 0 0 1 30 ___________________________________
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 8
___________________________________
X4 0 0 0 9/5 1 -3/5 57/5 6 1/3
___________________________________
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 -2

___________________________________
Z = 6X1 + 5X2
Z = 6(4) + 5(6/5) = 30
___________________________________

___________________________________

Tabel :4
___________________________________

VD Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek ___________________________________
Z 1 0 0 0 0 0 30

X1 0 1 0 0 0 1/6 5/6 ___________________________________

X3 0 0 0 1 0 -1/3 19/3 ___________________________________

X2 0 0 1 0 0 0 5 ___________________________________

___________________________________
Z = 6(5/6) + 5(5) = 30

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
• Ternyata pada tabel 3 di atas nilai x3 pada
baris Z sebesar 0 , berarti masalah ini ___________________________________
bersifat multiple solution. Jika ini
dilanjutkan lagi (lihat tabel 4) dengan
memilih X3 sebagai KK; maka nilai Z nya ___________________________________
tetap sama sebesar 30 ; meskipun dengan
keputusan berubah. ___________________________________
___________________________________
Simpleks
___________________________________
B. Penyimpangan dari bentuk Standar.
(Bentuk tidak standar) ___________________________________

1. Batasan dengan tanda “sama dengan(=)


___________________________________
Jika suatu batasan memakai tanda
“persamaan” maka cara mengatasinya
dengan menambahkan “variabel buatan” ___________________________________
(artificial variable).
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Contoh:
Fungsi Tujuan : ___________________________________
Z mak.= 3X1 + 5X2
Funfsi Pembatas: ___________________________________
2 X1 ≤ 8
3 X2 ≤ 15 ___________________________________
6X1 + 5X2 = 30
___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Perubahan terhadap fungsi tujuan dan
fungsi pembatas sbb : ___________________________________
Fungsi Tujuan :
Z mak.= 3X1 + 5X2  Z - 3X1 - 5X2 = 0 ___________________________________
Funfsi Pembatas:
2 X1 ≤ 8  2X1 + X3 =8 ___________________________________
3 X2≤ 15  3 X2 + X4 =15
6X1 + 5X2 = 30  6X1+ 5X2 =30 ___________________________________
___________________________________
Simpleks
___________________________________
• Karena pembatas ke tiga adalah sudah
“persamaan” , berarti daerah feasible
___________________________________
harus terletak pada garis 6X1 + 5X2 = 30
Secara simpleks ==> harus di tambahkan
variabel buatan yang merupakan variabel ___________________________________
dasar pada tabel 1.
• Variabel buatan tesebut bersifat “tidak ___________________________________
negatif” sehinga menjadi:
6X1 + 5X2 + X5 = 30
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Dengan demikian Z harus disesuaikan dengan
memasukkan bilangan M sehingga menjadi :
Z = 3X1 + 5X2 + 0X3 +0X4 - MX5 ___________________________________
M = bilangan besar (tetapi tidak terhingga)
sehingga nilai Z maks diperoleh bila nilai/koefisien X5 pd
f.tujuan = 0. ___________________________________
Setelah diubah menjadi fungsi implicit sbb :
Z - 3X1 - 5X2 – 0X3 – 0X4 + MX5 = 0
Persamaan tujuan di atas belum dapat diselesaikan ___________________________________
dengan metoda simpleks sebab nilai variabel dasar
pada persamaan ini harus sebesar 0.
___________________________________

___________________________________

___________________________________
Pemecahannya :
kuranangi angka lama baris z dengan hasil kali
antara M dengan angka2 pada fungsi pembatas dari
mana M berasal. ___________________________________

X1 X2 X3 X4 X5 NK
___________________________________
Z lama -3 -5 0 0 M 0
___________________________________
M ( 6 5 0 0 1 30 )
Z (-6M-3) (-5M-5) 0 0 0 -30M
___________________________________

___________________________________
___________________________________
Kemudian fungsi tujuan ini (yang telah disesuaikan ) dimasukkan
dalam tabel permulaan berikut ini.
Tabel :1
___________________________________

VD Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek
___________________________________
Z 1 -6M-3 -5M-5 0 0 0 -30M

X3 0 2 0 1 0 0 8 4 ___________________________________
X4 0 0 3 0 1 0 15 ∞

X5 0 6 5 0 0 1 30 5
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Tabel :2

Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek ___________________________________
VD
Z 1 0 -5M-5 3M+3/2 0 0 -6M+12
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 ∞ ___________________________________
X4 0 0 3 0 1 0 15 5
X5 0 0 5 -3 0 1 6 6/5
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

Tabel :3
___________________________________

VD
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek ___________________________________
Z 1 0 0 -3/2 0 M+1 18
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 8
X4 0 0 0 9/5 1 -3/5 19/3 6 1/3
___________________________________
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 -2

___________________________________
___________________________________
Tabel :4

Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
VD
___________________________________
Z 1 0 0 0 5/6 M+1/2 27,5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
___________________________________
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 6,3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
___________________________________
Simpulan :
X1 = 5/6
X2 = 5
___________________________________
Z mak. = 3X1 + 5X2 ---------- 3(5/6) + 5(5) = 27,5

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
2. Minimalisasi
Z minimum  harus diubah menjadi maks. Agar sesuai
dengan bentuk stándar.
___________________________________
Caranya :
mengalikan fungsi tujuan dengan minus 1 ( - 1 ).
___________________________________
Contoh :
Z min = 3X1 + 5X2 ------ ( -1)
menjadi : ___________________________________
Maks. (-Z) = -3X1 - 5X2

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
3. Fungsi pembatas bertanda ( ≥ )
Hal ini pula harus diubah ==>untuk
penyesuian dengan bentuk standar simpleks. ___________________________________
Caranya :
Dikalikan dengan tanda (-1) dan kemudian
ditambah satu var. Baru (slack var). ___________________________________
Contohnya:
6X1 + 5X2 ≥ 30 dikalikan dengan ( -1 ) ___________________________________
menjadi ==> -6X1 - 5X2 ≤- 30
dan kemudian ditambah var baru ( X5 ) 
-6X1 - 5X2 +X5 = - 30.
___________________________________
Simpleks
___________________________________
Akibatnya : NK menjadi negatif sebesar (-30);
slack var bertanda (+) ; karena semua
koefisien bertanda (-)  X5 disebut ___________________________________
Var.Surplus.
4. NK persamaan bertanda negatif.
Bila NK pers. Bertanda (-), mak harus ___________________________________
diubah menjadi (+)
Caranya :
dikalikan dengan (-1) ___________________________________
Contoh di atas : -6X1 - 5X2 +X5 = - 30. 
6X1 + 5X2 -X5 = 30
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Pemecahan di atas sudah merupakan
persamaan; NK sudah (+); tetapi Slack ___________________________________
Var (X5) bertanda (-). Hal ini Belum dapat
diselesaikan dengan simpleks stándar,
untuk itu perlu ditambahkan var buatan ___________________________________
(artificial var) X6 ( yang merupakan
variabel dasar). ___________________________________
Sehingga menjadi :
6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
• Kalau ada var buatan (pada fungsi
pembatas, maka fungsi tujuan (Z) harus ___________________________________
dimasukkan nilai bilangan tertentu (yang
besar) yang diberi simbul M. Kemudian
mengubahnya agar nilai var dasar pada ___________________________________
fungsi Z sebesar nol (0).
___________________________________
___________________________________
Simpleks
___________________________________
Cara yang pendek :
6X1 + 5X2 ≥ 30 ___________________________________
6X1 + 5X2 -X5 = 30
6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30 ___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Contoh :
Fungsi Tujuan : ___________________________________
Z min. = 3X1 + 5X2
Fungsi Pembatas:
___________________________________
2 X1 = 8
3 X2 ≤ 15
___________________________________
6X1 + 5X2 ≥ 30
dimana : X1,X2 ≥ 0

___________________________________
Simpleks
___________________________________
Pemecahan :
Z min = 3X1 + 5X2 ( -1 )------- menjadi
Maks. (-Z) = -3X1 - 5X2 ___________________________________
Syarat :1  2X1 = 8----2 X1 + X3 = 8

Syarat :2 3X2 ≤ 15 --- 3 X2 + X4 = 15 ___________________________________


Syarat :3 6X1 + 5X2≥ 30---
6X1 + 5X2 -X5 = 30 ___________________________________
6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30

___________________________________

___________________________________
___________________________________
Simpleks
___________________________________
Penyesuaian f. Tujuan :
Maks (-Z) = -3X1 - 5X2 –MX3- 0X4 - 0X5 – MX6 ___________________________________
Diubah lagi menjadi fungsi implicit:
Maks (-Z) + 3X1+5X2+MX3+0X4+0X5+MX6 = 0 ___________________________________
Untuk mengubah nilai(koefisien) X3 dan X6 ( var
dasar) pada f tujuan menjadi 0; maka dilakukan
dengan cara sbb. : ___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
___________________________________

Z
3 5 M 0 0 M 0 ___________________________________
lama

M( 2 0 1 0 0 0 8 ___________________________________
M( 6 5 0 0 -1 1 30

Z
baru
-8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M ___________________________________

___________________________________
Selanjutnya angka2 pada Z yang baru dan fungsi pebatas dimasukkan
pada tabel 1 berikut :

___________________________________

___________________________________
Tabel simpleks:
Tabel :1

___________________________________
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
VDin

Z -1 -5M+5 0 0 M 0 -38M
___________________________________
-8M+3

X3 0 2 0 1 0 0 0 8
___________________________________
X4 0 0 3 0 1 0 0 15

X6 0 6 5 0 0 -1 1 30 ___________________________________

___________________________________
___________________________________
Cara menghitung angka baru baris kunci
___________________________________
Baris X3
X1 X2 X3 X4 X5 X6 ;NK ___________________________________
BL(X3) 2 0 1 0 0 0 ;8
Ak 2 ___________________________________
--------------------------------------------
BB (X1) 1 0 ½ 0 0 0 ;4 ___________________________________
==========================
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Cara menghitung angka baru baris lain
(diluar BK) ___________________________________
a. Baris Z
X1 X2 X3 X4 X5 X6 ;NK ___________________________________
BL -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M

(-8M+3) (1 0 ½ 0 0 0 ; 4)- ___________________________________


(-8M+3)-5M+5 0 0 M 0 -38M
( -8M+3) 0 (-4M+3/2) 0 0 0 (-32M+12)-
0 (-5M+5)(4M-3/2) 0 M 0 (-6M-12) ___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
b. Baris X4
X1 X2 X3 X4 X5 X6 ;NK ___________________________________
BL 0 3 0 1 0 0 15
Angka baru baris X4 tidak berubah karena angka kunci
pada baris tsb. bernilai 0
___________________________________

___________________________________

___________________________________
___________________________________

___________________________________
c. Baris X6
X1 X2 X3 X4 X5 X6 ;NK ___________________________________
BL 6 5 0 0 -1 1 ;30
6 (1 0 ½ 0 0 0 ;4) – ___________________________________
BB 0 5 -3 0 -1 1 ;6
==================================
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Tabel :2

VD Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
___________________________________

Z -1 0 -5M+5 4M-3/2 0 M 0 -6M-12


___________________________________

X1 0 1 0 1/2 0 0 0 4
___________________________________

X4 0 0 3 0 1 0 0 15
___________________________________
X6 0 0 5 -3 0 -1 1 6

___________________________________

___________________________________

___________________________________
Tabel :3
___________________________________
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
VD

___________________________________
Z -1 0 0 M+3/2 0 1 M+1 -18

X1 0 1 0 ½ 0 0 0 4 ___________________________________
X4 0 0 0 9/5 1 3/5 -3/5 57/5

X2 0 0 1 -3/5 0 -1/5 1/5 6/5


___________________________________
Nilai Zmin = 18 ( karena –Z = -18)
dengan X1 = 4 dan
X2 = 6/5
___________________________________
___________________________________
SIMPLEKS
___________________________________
Langkah2 dlm metode simplek:
1. Merubah fungsi tujuan
- persoalan standar ___________________________________
- persoalan tidak standar
2. Merubah fungsi pembatas
- persoalan standar ___________________________________
- persoalan tidak standar
3. Memasukkan angka2 fungsi tujuan dan fungsi ___________________________________
pembatas yang sudah disesuaikan kedalam
tabel simplek
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
SIMPLEKS
___________________________________
4. Menentukan kolom kunci (KK)
5. Menentukan baris kunci (BK) ___________________________________
6. Menentukan angka kunci (AK)
7. Merubah angka2 pada baris kunci (BK)
___________________________________
8. Merubah angka2 pada baris lain (diluar
BK)
9. Hasil poin 7 dan 8 dimasukkan pada tabel ___________________________________
simplek berikutnya dan buat kesimpulan
dari tabel tersebut. ___________________________________

___________________________________

___________________________________
SIMPLEKS
___________________________________
Apabila belum diperoleh hasil yang optimal,
ulangi langkah no. 4 s/d 8 untuk kemudian ___________________________________
masukkan hasil perhitungan tersebut pada
tabel simplek berikutnya.
___________________________________

___________________________________

___________________________________
Pertemuan 7 ___________________________________
INTEGER PROGRAMMING
___________________________________
A. Pengantar
Integer Program : suatu LP dengan ___________________________________
tambahan persyaratan bahwa semua atau
beberapa variabel bernilai bulat non ___________________________________
negatif, tetapi tidak perlu bahwa parameter
model juga bernilai bulat.
___________________________________

Misal:
___________________________________
Manusia, mesin, saham dll, tidak mungking hasilnya
pecahan.
___________________________________

___________________________________

___________________________________
INTEGER PROGRAMMING
___________________________________
Dalam masalah Integer Programming dikenal :
Ɣ Pure Integer Programming
jika model mengharapkan semua variabel basis ___________________________________
bernilai integer (bulat positif atau nol)

Ɣ Mixed Integer Programming ___________________________________


Jika model hanya mengharapkan variabel2 tertentu
bernilai integer.
___________________________________
Ɣ Zero One Integer Programming
Jika model hanya mengharapkan nilai nol atau satu
untuk variabelnya. ___________________________________

___________________________________

___________________________________
INTEGER
___________________________________
B. Metode Pemecahan
Contoh : ___________________________________
Maks Z = 100X1 + 90X2
Dengan syarat: ___________________________________
10X1 + 7X2 ≤ 70
5X1 + 10X2 ≤ 50 ___________________________________
dimana : X1 ≥ 0
X2 ≥ 0 ___________________________________
___________________________________
INTEGER
1. Pendekatan Pembulatan ___________________________________
Dengan menggunakan pendekatan pembulatan
terdekat, maka dapat diperoleh hasil sbb:
No Metode Simplek Bil. Bulat Terdekat ___________________________________
1 X1=5.38 X1=5
X2=2,31 X2=2 ___________________________________
Z=746,15 Z=680

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
INTEGER
___________________________________
Pendekatan Pembulatan : Bilangan bulat terdekat :
Dengan menggunakan
pendekatan pembulatan X1 =5 ___________________________________
terdekat , maka dapat X2 =2
diperoleh hasil sbb:
Z = 680 ___________________________________
X1 = 5,4
Pada kasus ini perlu dicek
X2 = 2,3 apakah pemecahan
Z = 747 dengan pembulatan ___________________________________
tersebut berada pada
DMK ?
___________________________________

___________________________________

___________________________________
Perbandingan solusi antara metode
simpleks, bil. bulat terdekat dan bulat ___________________________________
sesungguhnya :
Keterangan Metode Bil. Bulat Bil. Bulat ___________________________________
Simplek Terdekat Sesungguhnya

X1 5,4 5 7 ___________________________________
X2 2,3 2 0
Z 747 680 700 ___________________________________

___________________________________
Pertemuan 7 ___________________________________
INTEGER
___________________________________
• Pendekatan Grafik:
hasilnya ditunjukkan oleh persinggungan ___________________________________
garis Z dengan pembatas yang ada pada
titik tertentu. ___________________________________
Z Optimum berada pada persinggungan
terakhir dengan pembatasnya pada titik ___________________________________
tertentu.
___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
INTEGER
___________________________________
Contoh:
Fungsi tujuan: ___________________________________
Zmak. = 100X1 + 90X2
Fungsi pembatas: ___________________________________
10X1 + 7X2 ≤ 70
5X1 + 10X2 ≤ 50 ___________________________________
dimana; X1, X2 non negatif integer
___________________________________

___________________________________

___________________________________
INTEGER
___________________________________
Pemecahannya:
1. Menggambar fungsi ___________________________________
pembatas dalam satu
sistem salib sumbu.
a. 10X1 + 7X2 ≤ 70 ___________________________________
X1 0 7
10X1 + 7X2 = 70
X2 10 0
___________________________________
b. 5X1 + 10X2 ≤ 50
X1 0 10
5X1 + 10X2= 50 ___________________________________
X2 5 0
___________________________________
INTEGER
___________________________________
10 10X1 + 7X2 = 70
___________________________________
8
0ABC adalah daerah fisibel dari :
6 10X1+ 7X2 ≤ 70
C 5X1+10X2≤ 50 ___________________________________
4
B 5X1 + 10X2 = 50
2

0 A
___________________________________
2 4 6 8 10

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________
INTEGER
___________________________________
2. Mencari titik-titik menguntungkan sehubungan dengan
fungsi tujuan.
___________________________________
a. Titik 0 (0,0)
Zo = 0
b. Titik A (7,0)
___________________________________
ZA = 100(7) +90(0) = 700
c. Titik B (5.4 , 2.3) ___________________________________
ZB = 100(5.4) + 90(2.3) = 747 maksimum
d. Titik C (0,5)
ZC = 100(0) + 90(5) = 450 ___________________________________

___________________________________
INTEGER
___________________________________
Ternyata nilai variabelnya tidak integer. Untuk itu
perlu dibuat menjadi integer dengan cara sbb:
___________________________________
Menggarbar grafik fungsi tujuan:
747 = 100X1 + 90X2 ___________________________________
X1 0 7,47
X2 8,3 0 ___________________________________

___________________________________

___________________________________
___________________________________
INTEGER
14 ___________________________________
12
10 10X1 + 7X2 = 70
___________________________________
8
0ABC adalah daerah fisibel dari :
6 10X1+ 7X2 ≤ 70
C 5X1+10X2≤ 50 ___________________________________
4
B 5X1 + 10X2 = 50
2
___________________________________
0 A
2 4 6 8 10 12
Z= 747
Z= 700 dimana X1=7; X2=0
___________________________________
Z= 100(7)+ 90(0) =700

___________________________________

___________________________________
INTEGER
___________________________________
Solusi optimum masalah LP ditunjukkan titik B,
dengan X1=5,4 dan X2=2,3 sehingga diperoleh
nilai Z= 747. ___________________________________

Untuk mencari solusi integer optimum masalah ___________________________________


ini, garis Z digeser secara sejajar dari titik B
menuju titik asal. Solusi integer optimum adalah
titik integer pertama yang bersinggungan ___________________________________
dengan garis Z. Titik itu adalah titik A, dengan
X1= 7 dan X2= 0, sehingga diperoleh nilai Z =
700 ___________________________________

___________________________________

Anda mungkin juga menyukai