Anda di halaman 1dari 1

13.

Kalimat Retoris
Kalimat Tanya yang tidak membutuhkan jawaban karena jawaban atau maksud si penanya
sudah terkandung dalam pertanyaan tersebut. Fungsi dari kalimat retoris adalah untuk menjadi
introspeksi diri atau sindiran sehingga dapat sering kita temui di dalam pidato, khotbah, dan debat.
Selain untuk menyindir juga bisa digunakan untuk memberi nasehat, Berikut beberapa contoh kamilat
retoris:
a. Bukankah membohongi orang tua adalah dosa besar?
b. Apalah artinya kau tersenyum padaku, jika pada akhirnya kau memilih dia.
c. Tidakkah kita harus berdamai dengan diri sendiri atas segala kegagalan?
d. Bukankah menyebarkan hoak itu dilarang oleh Undang-Undang?
e. Bagaimana kamu bisa sukses, kalau setiap hari bermain?
f. Benarkah kamu tidak pernah berbuat dosa?
g. Apakah kau tidak merasa bersalah menabrak orang tua renta itu?
h. Mengapa tidak kau buang saja sampahnya di tempat sampah?
i. Tidaklah kamu takut adzab Tuhan?
j. Pantaskah kau menyakiti hati istrimu?

14. Kata Ganti Petunjuk


Kata ganti yang digunakan sebagai penunjuk lokasi atau suatu benda disebut sebagai kata
ganti penunjuk atau pronomina demonstrativa. Pronomina demonstrativa dibagi menjadi 3 macam
yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk hal/ ikhwal.
Penunjuk umum : ini, itu.
Penunjuk tempat : sana, sini, situ, ke sana, ke sini, ke situ, di sana, di sini, di situ.
Penunjuk hal/ ikhwal : begini, begitu.
Contoh:
a.Rumah ini adalah bukti perjuangan dan kerja keras ayah.
b. Udara di sini sangat segar dan membuat hati nyaman.
c. Pergilah ke sana sementara aku akan tetap di sini!
d. Keadaan begini yang membuat Rani tidak merasa nyaman di rumah.
e. Alat itu tidak berfungsi sama sekali ketika gempa susulan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai