Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KERJA LABORATORIUM

STRUKTUR ORGAN DAN SISTEM INTEGRUMEN

(MAKROSKOPIS dan MIKROSKOPIS)

Dosen Pengampu :

WIWI WIKANTA, M.Kes

Disusun Oleh :

TIARA ALYATI NINDIA (20171113001)

DESI PRAVITASARI (20171113002)

RAHMADHANI ANISA P.A (20171113010)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2018

KEGIATAN 2
STRUKTUR ORGAN DAN SISTEM INTEGRUMEN

I. DASAR TEORI

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan


menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan
bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut,bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa
Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

Integumen atau kulit merupakan bagian penutup luar dari vertebrata. Itegumen
berkesinambungan dengan membrane musksa yang membatasi mulut, rectum, lubang hidung,
kelopak mata dan lubang keluar saluran urogentinal. Karateristik kulit dipengaruhi oleh
lingkungan yang kontak dengan kulit, misalnya lingkungan darat dan aquatic. Evolusi
integument vertebrata di hubungkan dengan transisi vertebrata dari lingkungan aquatic menuju
lingkungan terrestrial.

Kulit vertebrata dibedakan menjadi dua lapis, yaitu: (1) lapisan terluar atau epidermis;
dan (2) lapisan dalam atau dermis. Epidermis terbentuk dari beberapa lapis ephitelium berlapis
dari sel-sel epithelium columnar. Lapisan paling dalam epidermis adalah stratum malphigi atau
stratum germinativum yang membagi secara spontan untuk menghasilkan sel-sel baru, sel-sel
ini bergerak ke atas dan cenderung menjadi lempengan dan protoplasmanya menjadi
keras/menanduk.proses demikian disebut keratinisasi. Pada ikan aquatic dan bangsa amfibia
lapisan keratin membentuk kutikula, sedangkan pada hewan amniota lapisan keratin terluar
membentuk lapisan yang disebut stratum corneum dari sel-sel keras, bertanduk, rata dan
berkapur yang dibentuk sebagian besar dari keratin yang liat, kedap air dan dari protein yang
tidak larut, bahan tersebut memberikan perlindungan dan mencegah kekeringan. Pada beberapa
hewan tetrapoda stratum corneum yang mati dapat berganti secara periodic sebagian atau
secara keseluruhan. Pada vertebrataaquatic epidermis memiliki kelenjar mukosa, mucus
memelihara kelembaban kulit dan melindunginya dari bakteri. Pada epidermis tidak ada
pembuluh darah. Epidermis dipisahkan oleh membran basal yang tipis dengan dermis.

Dermis disebelah bawah epidermis terdiri atas lapisan luar yang longgar dan lapisan
dalam yang tebal. Dermis tersusun dari jaringan konektif / ikatnyang memiliki sel-sel, otot,
pembuluh darah, pembuluh limfa serabut kolagen dan serabut elastis dan saraf. Kulit juga
mengandung pigmen. Pigmen kulit pada epidermis berupa bahan difus dan sebagai granul,
sedangkan pigmen yang terdapat didalam dermis, pigmen ditemukan sebagai granul pada sel-
sel bercabang khusus yang disebut kromatofora. Kromatofa ada tiga macam, yaitu: (1)
melanofor yang mengandung melanin cokelat sampai hitam; (2) lipofor atau xanthophore yang
memiliki pigmen kuning merah lemak; dan (3) iridocyte atau guanofor yang mengandung
kristal guanine yang memantulkan cahaya. Di bawah dermis, kulit memiliki jaringan areolar
subtaneous yang memisahkan kulit dari otot bagian dalam.

Fungsi integumen pada hewan, diantaranya: (1) penutup tubuh dan pelindung tubuh
dari serangan benda asing dan serangan luka mekanik; (2) mengatur jantung dan
mempertahankan konstanta temperatur pada hewan endodermal; (3) menyimpan lemak sebagai
cadangan bahan makanan yang digunakan untuk makanan pada waktu yang diperlukan; (4)
sebagai organ sekresi, kelenjar kulit adalah sekretoris. Pada hewan akuatik ada kelenjar
mukosa, pada mamalia kelenjar sebaceous yang mengsekresikan minyak yang membasahi kulit
dan rambut dan kelenjar mammae yang menghasilkan susu untuk makanan hewan muda. Pada
burung kelenjar urophgial mengsekresikan minyak untuk menjilat-jilat bulu; (5) sebagai organ
ekskresi. Pada mamalian sisa metabolisme atau sampah metabolic dikeluarkan dari darah
dengan cara berkeringat; (6) sebagai organ indera penting; (7) pada bangsa amfibi sebagai
organ respirasi; (8) derivate kulit memiliki fungsi khusus, seperti sirip, selaput pada kaki, bulu,
perluasan kulit membentuk sayap, paruh dan lain-lain; (9) membantu sistem skeleton; (10)
sebagai organ penentu seksual/jenis kelamin.

Integumen membentuk struktur berbagai derivate kulit. Derivat integumen dibedakan


menjadi (1) derivat epidermal yang meliputi kelenjar epidermal, sisik epidermal, struktur
corneal, tanduk, ujung jari, bulu, dan rambut; (2) derivat dermal yang meliputi semua sisik
dermal yang terdapat pada semua ikan, beberapa reptil dan sebagai mamalia.

II. Tujuan

Dalam praktikum ini mahasiswa:

1. Mengidentifikasi struktur kulit pada hewan vertebrata


2. Mendeskripsikan karakteristik dan fungsi bagian-bagian kulit hewan vertebrata
3. Menyebutkan bagian kulit yang khas (derivat) pada hewan vertebrata

III. Alat dan Bahan


1. Berbagai jenis hewan vertebrata ( ikan, amfibi, reptil, burung, mamalia)
2. Model awetan hewan vertebrata asli
3. Lup / kaca pembesar

IV. Hasil Kegiatan

Struktur Organ dan sistem Integumen

NAMA CIRI-CIRI
HEWAN INTEGUMEN Derivat
N
(Nama umum HABITAT Integume GAMBAR
O. Lapisan
dan nama Pigmen n
Permukaan
ilmiah)

Hiu Putih Didekat Lapisan Melanofin


Sirip,
1. (Carcharodon pantai basah &
Sisik
carcharias) lautan berlendir guanofin

Marmut Guinea Melanofin


Di daerah Tidak licin,
2. Pig (Carvia & Rambut
pegunungan kering, halus
porsellus) guanofin

Di rawa, Ujung jari


Kura-kura
3. sungai, laut, Keras, kaku Melanin dan
(Testudinidae)
air tawar cangkang

4. Ikan Pari Di laut Licin, basah Keseluruh Ekornya


(Dasyatidae) an bersisik
berwarna
cokelat
emas
karena
keningkata
n pigmen
cromolipid

Ikan Buntal
Licin, basah,
5. (Tetraodontiade Air laut Melanofor Duri, sirip
kasar, tajam
)

Bagian
tubuh
keseluruha
n
Hiu Bongo Sirip dan
6. Laut pasang Licin, basah berwarna
sisik
cokelat
keabu-
abuan
(melanin)

Bagian
punggung
Air melanin
7. Ular Sawah Licin, basah bersisik
persawahan Bagian
perut putih
(guanine)
Menghuni
Biawak Bersisik,
ditepi – tepi Melanin,
8. (Viranus Kering berkuku,
sungai/dana Guanin
albigularis) berduri
u/rawa-rawa

V. Pembahasan Bahan Diskusi

Pertanyaan :

1. Apakah ada ciri-ciri integrumen yang sama yang ditemukan pada masing-masing hewan
vertebrata diatas ? Kelompokkanlah hewan vertebrata yang memiliki cirri integrumen yang
sama dan beri nama kelompok hewan vertebrata tersebut !
2. Apa saja cirri-ciri integrumen yang berbeda dari kelompok hewan vertebrata diatas ? Apa
faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut ?

 Kelompok pisces (ikan)


Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-
sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Epidermis merupakan
bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Epidermis  hewan merupakan
lapisan protektif yang menjaga lalu lintas air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya secara
bebas.
Epidermis tidak dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh darah, keperluan metabolisme
diperoleh secara difusi, karena itu kecenderungan dari sel-sel yang paling di luar untuk
menjadi mati dan lepas. Epidermis bagian dalam terdapat lapisan sel yang disebut stratum
germinativum (lapisan malphigi). Lapisan ini sangat giat dalam melakukan pembelahan untuk
menggantikan sel-sel bagian luar yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh.
Dermis yang didalamnya terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat
memiliki struktur yang lebih tebal dan sel-sel yang susunannya lebih kompak dari pada
epidermis. Derivat-derivat kulit juga juga dibentuk dalam lapisan ini. Lapisan dermisi
berperan dalam pembentukan sisik pada ikan yang bersisik. Asal mula terbentuknya dermis
ini belum banyak diketahui; diperkirakan bahwa jaringan ikat di bawah epidermis dulunya
berubah, terutama sekali menjadi tulang pada hewan nenek moyang vertebrata, seperti yang
terlihat pada fosil-fosil Ostracodermi yang mempunyai perisai-perisai tulang pada kulitnya,
yang pertumbuhannya sangat baik.

Salah satu kelompok pisces yang diamati adalah ikan hiu putih, ikan hiu bongo, ikan
pari. Kelompok pisces ini rata-rata berciri umum dengan lapisan permukaan yang licin,
berlendir (mukosa) dan basah. Untuk bagian-bagian tubuhnya memiliki warna yang berbeda.
Warna yang berbeda tersebut dipengaruhi oleh pigmen. Untuk warna hitam, coklat
(cenderung gelap) ini dipengaruhi oleh pigmen melanin. Sedangkan untuk warna putih, abu-
abu (cenderung terang) dipengaruhi oleh pigmen guanin.

 Kelompok reptile
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali
anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus,
seperti halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar seperti yang
dapat kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit
luar (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat
tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai osteoderm.
Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah: sikloid (cenderung datar
membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas (memiliki gigir memanjang di
tengahnya, seperti lunas perahu). Perbedaan bentuk dan komposisi sisik-sisik ini pada
berbagai bagian tubuh reptil biasa digunakan untuk mengidentifikasi spesies hewan tersebut.
Integumen pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat. Lapisan
terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah.
Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami
keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit.
Kelompok reptile yang diamati ada iguana dan ular sawah. Habitat iguana di darat,.
Struktur tubuhnya kering dan kasar, berderivat bersisik dan mempunyai kuku. Warna tubunya
hitam kecoklatan yang di dominasi oleh pigmen melanin. Sedangkan untuk ular sawah
berhabitat di perairan sawah. Memiliki sisik dan berwarna coklat kehitaman pada bagian
punggung karena dipengaruhi pigmen melanin, dan perut berwarna putih karena pengaruh
pigmen guanin.

 Kelompok mamalia
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan. Lapisan paling luar adalah
epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis. Epidermis
biasanya terdiri atas tiga puluh lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel
terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas; epidermis bagian paling dalam sering
membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis,
memiliki ketebalan lima belas hingga empat puluh kali dibanding epidermis. Dermis terdiri
dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas
jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi.
Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies.
Hewan yang termasuk mamalia yang diamati adalah marmut. Habitat marmot biasanya
hidup di darat . Meniliki struktur tubuh halus karena berambut dan memiliki kuku di ujung
kakinya. Warna rambut diseluruh tubuhnya putih karena di pengaruhi oleh pigmen guanin.

VI. Sumber Referensi

Wikanta, Wiwi. 2018. Buku Pandua Praktikum Struktur Tubuh Hewan


Wikipedia, 2010. Sistem Integumen pada Vertebrata. www.http://wikipedia.com.
Diakses pada tanggal 17 September 2010.

http://biologiliani.blogspot.com/2015/12/laporan-praktikum-sistem-integumen.html?m=1

Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018

http://elsyfasyahrani.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-struktur-hewan-sistem.html?m=1

Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018

http://mentarib1ru.blogspot.com/2015/06/makalah-sistem-integumen-vertebrata.html

Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai