Anda di halaman 1dari 4

I.

DASAR TEORI

Integumen atau kulit merupakan bagian penutup luar dari vertebrata. Itegumen
berkesinambungan dengan membrane musksa yang membatasi mulut, rectum, lubang hidung,
kelopak mata dan lubang keluar saluran urogentinal. Karateristik kulit dipengaruhi oleh
lingkungan yang kontak dengan kulit, misalnya lingkungan darat dan aquatic. Evolusi
integument vertebrata di hubungkan dengan transisi vertebrata dari lingkungan aquatic menuju
lingkungan terrestrial.

Kulit vertebrata dibedakan menjadi dua lapis, yaitu: (1) lapisan terluar atau epidermis;
dan (2) lapisan dalam atau dermis. Epidermis terbentuk dari beberapa lapis ephitelium berlapis
dari sel-sel epithelium columnar. Lapisan paling dalam epidermis adalah stratum malphigi atau
stratum germinativum yang membagi secara spontan untuk menghasilkan sel-sel baru, sel-sel
ini bergerak ke atas dan cenderung menjadi lempengan dan protoplasmanya menjadi
keras/menanduk.proses demikian disebut keratinisasi. Pada ikan aquatic dan bangsa amfibia
lapisan keratin membentuk kutikula, sedangkan pada hewan amniota lapisan keratin terluar
membentuk lapisan yang disebut stratum corneum dari sel-sel keras, bertanduk, rata dan
berkapur yang dibentuk sebagian besar dari keratin yang liat, kedap air dan dari protein yang
tidak larut, bahan tersebut memberikan perlindungan dan mencegah kekeringan. Pada beberapa
hewan tetrapoda stratum corneum yang mati dapat berganti secara periodic sebagian atau
secara keseluruhan. Pada vertebrata aquatic epidermis memiliki kelenjar mukosa, mucus
memelihara kelembaban kulit dan melindunginya dari bakteri. Pada epidermis tidak ada
pembuluh darah. Epidermis dipisahkan oleh membran basal yang tipis dengan dermis.

Dermis disebelah bawah epidermis terdiri atas lapisan luar yang longgar dan lapisan
dalam yang tebal. Dermis tersusun dari jaringan konektif / ikatnyang memiliki sel-sel, otot,
pembuluh darah, pembuluh limfa serabut kolagen dan serabut elastis dan saraf. Kulit juga
mengandung pigmen. Pigmen kulit pada epidermis berupa bahan difus dan sebagai granul,
sedangkan pigmen yang terdapat didalam dermis, pigmen ditemukan sebagai granul pada sel-
sel bercabang khusus yang disebut kromatofora. Kromatofa ada tiga macam, yaitu: (1)
melanofor yang mengandung melanin cokelat sampai hitam; (2) lipofor atau xanthophore yang
memiliki pigmen kuning merah lemak; dan (3) iridocyte atau guanofor yang mengandung
kristal guanine yang memantulkan cahaya. Di bawah dermis, kulit memiliki jaringan areolar
subtaneous yang memisahkan kulit dari otot bagian dalam.
Fungsi integumen pada hewan, diantaranya: (1) penutup tubuh dan pelindung tubuh
dari serangan benda asing dan serangan luka mekanik; (2) mengatur jantung dan
mempertahankan konstanta temperatur pada hewan endodermal; (3) menyimpan lemak sebagai
cadangan bahan makanan yang digunakan untuk makanan pada waktu yang diperlukan; (4)
sebagai organ sekresi, kelenjar kulit adalah sekretoris. Pada hewan akuatik ada kelenjar
mukosa, pada mamalia kelenjar sebaceous yang mengsekresikan minyak yang membasahi kulit
dan rambut dan kelenjar mammae yang menghasilkan susu untuk makanan hewan muda. Pada
burung kelenjar urophgial mengsekresikan minyak untuk menjilat-jilat bulu; (5) sebagai organ
ekskresi. Pada mamalian sisa metabolisme atau sampah metabolic dikeluarkan dari darah
dengan cara berkeringat; (6) sebagai organ indera penting; (7) pada bangsa amfibi sebagai
organ respirasi; (8) derivate kulit memiliki fungsi khusus, seperti sirip, selaput pada kaki, bulu,
perluasan kulit membentuk sayap, paruh dan lain-lain; (9) membantu sistem skeleton; (10)
sebagai organ penentu seksual/jenis kelamin.

Integumen membentuk struktur berbagai derivate kulit. Derivat integumen dibedakan


menjadi (1) derivat epidermal yang meliputi kelenjar epidermal, sisik epidermal, struktur
corneal, tanduk, ujung jari, bulu, dan rambut; (2) derivat dermal yang meliputi semua sisik
dermal yang terdapat pada semua ikan, beberapa reptil dan sebagai mamalia.

II. Tujuan

Dalam praktikum ini mahasiswa:

1. Mengidentifikasi struktur kulit pada hewan vertebrata


2. Mendeskripsikan karakteristik dan fungsi bagian-bagian kulit hewan vertebrata
3. Menyebutkan bagian kulit yang khas (derivat) pada hewan vertebrata

III. Alat dan Bahan


1. Berbagai jenis hewan vertebrata ( ikan, amfibi, reptil, burung, mamalia)
2. Model awetan hewan vertebrata asli
3. Lup / kaca pembesar
IV. Hasil Kegiatan

Struktur Organ dan sistem Integumen

NAMA HEWAN CIRI-CIRI INTEGUMEN


Derivat
NO. (Nama umum dan HABITAT
Lapisan Integumen
nama ilmiah) Pigmen
Permukaan

Hiu Putih (Carcharodon Didekat Lapisan basah Melanofin &


1. Sirip, Sisik
carcharias) pantai lautan berlendir guanofin

Marmut Guinea Pig Di daerah Tidak licin, Melanofin &


2. Rambut
(Carvia porsellus) pegunungan kering, halus guanofin

Di rawa,
Kura-kura Ujung jari dan
3. sungai, laut, Keras, kaku Melanin
(Testudinidae) cangkang
air tawar
Keseluruhan
berwarna
cokelat emas
Ekornya
4. Ikan Pari (Dasyatidae) Di laut Licin, basah karena
bersisik
keningkatan
pigmen
cromolipid

Ikan Buntal Licin, basah,


5. Air laut Melanofor Duri, sirip
(Tetraodontiade) kasar, tajam

Bagian tubuh
keseluruhan
berwarna
6. Hiu Bongo Laut pasang Licin, basah Sirip dan sisik
cokelat keabu-
abuan
(melanin)
Bagian
punggung
Air melanin
7. Ular Sawah Licin, basah bersisik
persawahan Bagian perut
putih
(guanine)

8.

Anda mungkin juga menyukai