Kekuatan eksternal yang memengaruhi aktivitas bisnis / perusahaan yang juga memengaruhi
aktivitas Manajemen SDM, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pantau terus-menerus atau secara efektif dan efisien perkembangan dan perubahan
lingkungan bisnis dengan membaca majalah dan hak, mendengarkan siaran radio, televisi,
dll. Dapatkan informasi terbaru sesuai kebutuhan.
Menanggapi atau bereaksi dengan cepat dalam bentuk fleksibel setiap informasi setelah
analisis untuk menghasilkan respons yang paling tepat dengan mengembangkan,
mempertahankan, atau menghentikan kegiatan bisnis dan kebijakan SDM yang sedang
berlangsung.
1. Tingkatkan kontrol untuk mencegah, dengan berusaha agar setiap masalah dapat
diselesaikan secepat mungkin sebelum berkembang menjadi masalah besar.
2. Bertindak proaktif dalam arti aktif melakukan upaya untuk mengambil langkah-
langkah untuk menyelesaikan, sebelum masalah keluar dari kendali.
3. Organisasi / perusahaan membutuhkan manajer yang mampu bekerja dalam
menghadapi persaingan secara fleksibel.
Tantangan Individual Organisasi
Dibagian lain, msdm juga menghadapi tantangan yang bersifat individu dari sebuah
organisasi, yaitu:
1. Masih banyak manajer puncak dan asisten manajer yang tidak memahami fungsi,
tujuan, dan kontribusi HRM dalam mengembangkan organisasi / perusahaan agar
kompetitif dalam mewujudkan keberadaan mereka.
2. Masih banyak manajer puncak dan manajer bawahan, yang tidak menyadari, tidak
mengerti, dan tidak melaksanakan tanggung jawab mereka dalam mengelola SDM
masing-masing.
3. Pada manajemen SDM ternyata masih sangat jarang tenaga kerja profesional
menerapkannya secara efektif dan efisien
4. Tantangan lain adalah untuk meningkatkan nilai tambah, yaitu bagaimana
meningkatkan produktivitasnya dalam ranah nasional bahkan internasional.
5. Selain itu, Manajemen SDM juga perlu melakukan riset secara komprehensif terhadap
terjadinya era reformasi dan transformasi struktur masyarakat, serta bagaimana
implikasinya bagi peningkatan dan pengembangan kualitas kehidupan SDM.
6. Berikutnya dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu meningkatkan daya
saing bangsa dalam menciptakan inovasi-inovasi dan kreatifitas.
7. Tantangan Kemajuan Teknologi yang memberi dampak terjadinya perubahan pada
industri secara keselurahan maupun rancangan pengaturan kegiatan dan mendayagunakan
sdm yang mengikuti perkembangan zaman.
8. Tantangan Politik dan Pemerintahan meliputi kebijakan dan stabilitas politik sebuah
negara. Intinya, semakin baik situasi politik maka semakin baik pula kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah, yang secara otomatis membuat geliat ekonomi tumbuh.
9. Tantangan Undang Undang (UU) yang terkait dengan ketenaga kerjaan yang
mengatur batasan masalah pekerjaan, jam kerja, upah minimum, jaminan sosial hingga
peraturan lain yang mengatur karyawan atau pekerja. Semakin berpihak UU terhadap
pekerja maka tingkat kesejahteraan pekerja juga makin baik.
Tantangan Faktor Eksternal Organisasi
Faktor lingkungan atau keadaan yang berasal dari luar organisasi yang dapat menghambat
upaya peningkatan fungsi SDM yang mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Faktor-faktor ini adalah tenaga kerja, hukum / peraturan, persaingan, konsumen, serta
perubahan teknologi, ekonomi, dan masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi, manajemen personalia dan SDM dapat
mengambil langkah-langkah berikut:
2. Perkembangan MSDM
Perkembangan MSDM
Sejarah Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
perkembangan managemen pada umumnya. Sebelum permulaan abad kedua puluh
manusia tidak dihargai karena dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang
disamakan dengan mesin, uang, metode dan sebagainya. Majikan lebih mementingkan
atau memberikan perhatian pada sumber daya alam dari pada sumber daya manusia. Hal
ini dikarenakan pada masa tersebut manusia masih banyak yang belum mempunyai
pengetahuan dan keterampilan yang mamadai, sehingga perhargaan pada manusia masih
rendah dipicu pula jumlah tenaga kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat
sedikit.
Para ahli pada abad ke-20 mengembangkan MSDM menjadi suatu bidang studi yang
khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi.
Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis, dan sosial
Beberapa teknik forecasting yang dapat digunakan dalam melakukan peramalan berkaitan
dengan penyusunan perencanaan SDM, seperti :
a. Teknik Delphi
Teknik ini menggunakan keahlian sekelompok orang (biasanya manajer). Para perencana di
departemen SDM dalam hal ini berfungsi sebagai penengah, menyimpulkan berbagai
pendapat dan melaporkan kesimpulan-kesimpulan dari pendapat-pendapat sekelompok orang
tersebut kepada para ahli. Laporan ini kemudian dikaji ulang dengan cara mensurvei ulang.
Kegiatan-kegiatan ini diulang sampai para ahli mencapai consensus (biasanya empat sampai
lima kali survei sudah cukup).
b. Ekstrapolasi
Teknik ekstrapolasi ini mendasarkan diri pada tingkat perubahan atau kecenderungan pada
masa lalu untuk membuat proyeksi dimasa yang akan datang. Penggunaan teknik ekstrapolasi
berangkat dari pemikiran bahwa kehidupan organisasi merupakan suatu yang berulang
(kontinum). Teknik ini akan mempunyai keabsahan (Validitasi) yang tinggi bila
menggunakan asumsi Cateris Paribus. Artinya faktor-faktor lain diasumsikan tidak berubah
merupakan kelemahan dari teknik ini. Pada kenyataannya kondisi atau lingkungan selalu
berubah. Dengan demikian teknik ini hanya dapat digunakan untuk perencanaan SDM jangka
pendek. Sedangkan perencanaan SDM jangka panjang, teknik ini tidak berlaku.
Contoh teknik ekstrapolasi : Bila rata-rata dua karyawan diterima setiap bulan dibagian
produksi selama dua tahun yang lalu, maka berarti ada 24 karyawan yang akan diterima oleh
bagian produksi untuk satu tahun mendatang. Asumsi teknik ini adalah, penyebab permintaan
sama dari waktu ke waktu.
c. Indeksasi
Indeksasi adalah teknik estimasi kebutuhan SDM di masa yang akan datang dengan menandai
tingkat perkembangan karyawan dengan indeks. Teknik indeksasi berangkat dari asumsi
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan atas tenaga kerja baik yang bersifat
eksternal maupun internal berada pada kondisi konstan. Sebagaimana halnya dengan teknik
ekstrapolasi, teknik ini juga hanya berguna untuk perencanaan jangka panjang.
Contoh klasik teknik ini : rasio antara karyawan produksi dengan hasil penjualan. Sebagai
contoh, para perencana bisa menyimpulkan bahwa setiap sepuluh juta rupiah kenaikan
penjualan, departemen produksi memerlukan satu tambahan karyawan baru. teknik ini
mengasumsikan penyebab-penyebab permintaan tetap sama dari waktu ke waktu.
d. Analisis Statistik
Berbeda dengan teknik ekstrapolasi dan taknik indeksasi, teknik ini digunakan untuk
perencanaan SDM jangka panjang. Teknik ini lebih rumit dari indeksasi maupun ekstrapolasi,
namun hasilnya lebih akurat untuk jangka panjang karena teknik ini mempertimbangkan
perubahan bergesarnya tuntutan terhadap kebutuhan SDM. Analisis statistik yang dikenal
umum adalah regresi dan korelasi.
Secara umum ada dua macam hubungan antar 2 atau lebih variabel, yaitu :
Hubungan antara 2 variabel, yaitu x (variabel bebas) dan y (variabel tak bebas). Kedua
variabel datanya kuantitatif.
Hubungan antara variabel y dengan dua atau lebih variabel x. Semua variabel datanya
kuantitatif.
Misal : produksi padi dipengaruhi oleh jenis pupuk, suhu, lama penyinaran, dll
3. Regresi Nonlinier
Hubungan antara variabel y dan x yang tidak linier. Tidak linier maksudnya laju perubahan y
akibat laju perubahan x tidak konstan untuk nilai-nilai x tertentu. Contoh : regresi kuadratik,
kubik
Misal : Produksi padi akan meningkat saat diberi pupuk taraf rendah ke sedang. Tapi klo
diberi dengan taraf tinggi, malah produksinya menurun.
4. Regresi Dummy
Misal : Melihat pengaruh kemasan terhadap harga jual makanan. Kita coding 1 jika kemasan
menarik dan 0 jika kemasan tidak menarik. 1 dan o adalah variabel dummy.
5. Regresi Logistik
Misal : Ingin diketahui apakah konsumen akan membeli makanan di rumah makan
berdasarkan penilaian konsumen terhadap lokasi, pelayanan, pendapatan. Dalam kasus ini
hanya ada 2 kemungkinan respon konsumen, yaitu konsumen membeli (1) dan tidak membeli
(0).
Ada beberapa jenis korelasi, diantaranya sebagai berikut :
Kondisi masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada
unsur ketidak tepatan, biasanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat
tepat terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang. Pendekan-pedekatan untuk
meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada simulasi
computer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak yang rumit akan
diperlukan Peramalan (forecasting) menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk
mengidentifikasi untuk yang lain. Jangka waktu peramalan-peramalan SDM harus dilakukan
melalui tiga tahap yaitu perencanaan jangka pendek, menegah dan panjang. Peramalan
terhadap kebutuhan SDM (permintaan) penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah
meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM. Ramalan
permintaan dapat berupa penilaian subjektif atau matematis.
A. Metode Penilaian
a. Estimasi dapat top down atau bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan
ditanya “Berapa orang yang akan anda butuhkan tahun depan?”
b. Rule of thumb
Mempercayakan pedoman umum diterapkan pada situasi khusus dalam organisasi. Contoh”
pedoman “one operations manager per five reporting supervisor” membantu dan meramalkan
jumlah supervisor yang dibutuhkan dalam satu divisi. Bagaimanapun, hal ini penting untuk
menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan departemen yang sangat bervariasi.
Teknik Delphi menggunakan input dari kelompok pakar. Opini pakar dicari degan
menggunakan kuisioner terpisah dalam situasi diramalkan. Opini pakar kemudian
digabungkan dan dikembalikan kepada para pakar untuk opini tanpa nama yang kedua.
Proses ini akan berlangsung beberapa pakar hingga pakr pada umumnya setuju pada satu
penilaiain. Sebagai contoh, pendekatan ini telah digunakan untuk meramalkan pengaruh
teknologi pada manajemen SDM dan kebutuhan perekrutan staff. Teknik kelompok Nominal,
tidak seperti Delphi, membutuhkan pakar untuk bertemu secara langsung gagasan mereka
biasanya timbul secara bebas pada saat pertama kali, didiskusikan sebagai kelompok dan
kemudian disusun sebagai laporan.
B. Metode Matematika