Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR KESELAMATAN

TRANSPORTASI

KULIAH KE – V
INSTITUT TRANSPORTASI & LOGISTIK
TRISAKTI

1
PENCEGAHAN KECELAKAAN

1. Pendahuluan
Tujuan utama penerapan sistem manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah untuk mengurangi atau mencegah
kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau kerugian materi.
Para ahli K3 mempelajari fenomena kecelakaan, faktor penyebab,
dan cara efektif untuk mencegahnya.
Upaya pencegahannya di Indonesia masih menghadapi kendala
diantaranya : pola pikir yang masih tradisional dan menganggap
kecelakaan sebagai musibah, namun secara tidak disadari
masyarakat sudah akrab dengan upaya keselamatan.
Contoh : sebelum membangun rumah atau jembatan diadakan
upacara selamatan, intinya memohon agar pekerjaan
pembangunan berjalan dengan aman dan diberi keselamatan.
Namun upaya pencegahan belum dilakukan secara nyata. 2
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Dengan perkembangan IPTEK, para ahli mencermati berbagai


kecelakaan yang terjadi dengan mempelajari fenomena suatu
kecelakaan akhirnya menemukan bahwa kecelakaan bukan
semata-mata kejadian yang terjadi begitu saja, namun
merupakan suatu proses.
Akhirnya mempelajari bagaimana upaya untuk mencegah
kecelakaan yang melahirkan bidang ilmu keselamatan dan
pencegahan kecelakaan (Safety and Accident Prevention), hal
ini mempelajari bagaimana proses terjadinya kecelakaan dan
strategi untuk mencegahnya.
2. Persyaratan Keselamatan Kerja
Keselamatan mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan
kondisi dan keselamatan sarana produksi, manusia dan cara
kerja. Persyaratan keselamatan kerja menurut UU No. 1/1970 3
sbb:
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Persyaratan keselamatan kerja menurut UU No. 1/1970 al. sbb :


• Mencegah dan mengurangi kecelakaan, berkaitan dengan
upaya pencegahan kecelakaan setiap kegiatan berbahaya;
• Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,
berkaitan sistem proteksi dan pencegahan kebakaran (fire
protection system) dalam rancang bangun, operasi,
penggunaan sarana dan fasilitas lainnya;
• Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran, upaya
pencegahan bahaya kebakaran (fire prevention);
• Memberikan kesempatan/jalan menyelamatkan diri dalam
kejadian kebakaran, berkaitan dengan sistem tanggap darurat
(emergency response) serta fasilitas penyelamat di dalam
dalam bangunan (mean of escape);
• Memberikan pertolongan kecelakaan, (rescue & pertolongan). 4
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Persyaratan keselamatan kerja menurut UU No. 1/1970 al. sbb :


• Memberikan alat pelindung diri bagi pekerja, berkaitan
penyediaan alat keselamatan yang sesuai. Mencegah dan
mengurangi kecelakaan, berkaitan dengan upaya pencegahan
kecelakaan setiap kegiatan berbahaya;
• Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, uap, gas,
hembusan, angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau
getaran. Berkaitan keselamatan lingkungan kerja, pencemaran,
dan kesehatan kerja;
• Mencegah dan mengendalikan timbunya penyakit akibat kerja
baik fisik, maupun psikis, infeksi, dan penularan;
• Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
• Keserasian antara tenaga kerja, alat kerja & lingkungan. 5
PENCEGAHAN KECELAKAAN

3. Konsep Kecelakaan
Menurut Frank Bird, dalam proses terjadinya kecelakaan terkait
4 unsur produksi yaitu : people, equipment, material,
environment, yang saling berinteraksi dan bersama
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kecelakaan terjadi ketika
ada kontak antara manusia dengan alat, material, dan lingkungan
dimana berada.
Kecelakaan terjadi karena kondisi alat atau material yang kurang
baik atau berbahaya, juga dipicu oleh kondisi lingkungan kerja
yang tidak aman seperti penerangan, kebisingan atau suhu yg
tidak aman melampaui ambang batas. Kecelakaan dapat
bersumber dari manusia yg melakukan kegiatan di tempat kerja
dan menangani alat atau material. Dewasa ini banyak
dikembangkan konsep kecelakaan oleh para ahli K3, berbagai
6
teori kecelakaan (faktor manusia, system, majemen dan perilaku).
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Sistem Manusia-Alat-Material-Tempat Kerja


Menurut Frank Bird, kecelakaan terjadi karena adanya kontak
dengan suatu sumber energi seperti : mekanis, kimia, kinetik, fisis
yang mengakibatkan cedera pada manusia, alat, atau
lingkungan. Yang dikembangkan oleh Derek Viner (1988) disebut
Konsep Energi.
Menurut HW. Heinrich dengan teori dominonya menggolongkan
atas :
• Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act), tidak mau
menggunakan alat keselamatan dalam bekerja. Hal ini dapat
membahayakan dirinya atau orang lain;
• Kondisi tidak aman (unsafe condition), kondisi di lingkungan
kerja baik alat, material atau lingkungan yang tidak aman dan
membahayakan. 7
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Sistem Manusia-Alat-Material-Tempat Kerja


Menurut Frank Bird, kecelakaan terjadi karena adanya kontak
dengan suatu sumber energi seperti : mekanis, kimia, kinetik, fisis
yang mengakibatkan cedera pada manusia, alat, atau
lingkungan. Yang dikembangkan oleh Derek Viner (1988) disebut
Konsep Energi.
Menurut HW. Heinrich dengan teori dominonya menggolongkan
atas :
• Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act), tidak mau
menggunakan alat keselamatan dalam bekerja. Hal ini dapat
membahayakan dirinya atau orang lain;
• Kondisi tidak aman (unsafe condition), kondisi di lingkungan
kerja baik alat, material atau lingkungan yang tidak aman dan
membahayakan. 8
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Disamping faktor manusia, faktor lain yaitu ketimpangan sistem


manajemen seperti : perencanaan, pengawasan, pelaksanaan,
pemantauan dan pembinaan. Dengan demikian penyebab
kecelakaan tidak selalu tunggal, tetapi bersifat multi causal
sehingga penanganannya harus terencana dan komprehensip
yang mendorong lahirnya konsep sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Filosofi Keselamatan
Pertanyaan klasik yang sering timbul adalah apakah kecelakaan
dapat dicegah ? Dalam masyarakat tradisional. Bahwa
kecelakaan merupakan nasib atau takdir masih banyak terjadi,
sehingga seolah olah kecelakaan tidak dapat dihindarkan.

9
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Heinrich seorang ahli keselamatan, dalam bukunya


Accident Prevention, mengemukakan :
Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya. Tidak ada
kejadian apapun yang tanpa sebab sebagai pemicunya;
Faktor penyebab tersebut dihilangkan, maka dengan
sendirinya kecelakaan dapat dicegah, contoh : lantai yang
licin karena ceceran minyak merupakan faktor penyebab
kecelakaan atau terpeleset. Jika lantai dibersihkan dan
ceceran minyak dibuang, maka dengan sendirinya
kemugkinan kecelakaan akibat terpeleset dapat
dihindarkan.

10
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Setiap kecelakaan dapat dicegah. Beberapa aksioma :


• Kecelakaan merupakan rangkaian proses sebab dan
akibat, tidak ada yg hanya disebabkan faktor tunggal;
• Sebagian besar kecelakaan disebabkan faktor
manusia, dengan tindakan yg tidak aman mencapai
85% dari seluruh kecelakaan;
• Kondisi tidak aman dapat membahayakan dan
menimbulkan kecelakaan;
• Tindakan tidak aman dari seseorang dipengaruhi oleh
tingkah laku, kondisi fisik, pengetahuan dan keahlian,
serta kondisi lingkungan kerja;
• Upaya pencegahan kecelakaan harus mencakup berbagai usaha
11
(perbaikan teknis, tindakan persuasif, penegakan disiplin;
PENCEGAHAN KECELAKAAN

• Keparahan suatu kecelakaan berbeda satu dengan yang


lainnya, terutama oleh lingkungan kerja, potensi bahaya
dan ketahanan manusia;
• Pencegahan kecelakaan harus sejalan dengan program
lainnya dalam organisasi (program produksi, penekanan
biaya dan produktivitas), karena aspek K3 merupakan
integrated safety;
• Pencegahan kecelakaan/program keselamatan dalam
organisasi tidak akan berhasil tanpa dukungan & peran
serta manajemen puncak;
• Pengawasan merupakan unsur kunci dalam program K3,
hal ini yang tahu kondisi tempat kerja, punya otoritas
melakukan pengawasan dan pembinaan;
12
• Usaha keselamatan menyangkut aspek ekonomis.
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Upaya pencegahan kecelakaan tidaklah mudah dan


memerlukan upaya terencana dan menyeluruh. Upaya
pencegahan kecelakaan tidak akan berhasil dengan program
sesaat, tapi memerlukan kegiatan yg terus menerus selama
operasi masih berlangsung.
5. Pendekatan Pencegahan Kecelakaan
PRINSIP mencegah kecelakaan dg cara menghilangkan faktor
penyebab kecelakaan. Pendekatan pencegahan kecelakaan yg
dikembangkan para ahli, yaitu :
a. Pendekatan Energi, melalui 3 titik (sumbernya, aliran energi
dan pada penerima
• Pengendalian pada sumbernya, dengan melakukan
pengendalian secara teknis dan administratif (mengurangi
kebisingan, memodifikasi mesin, memasang peredam; 13
PENCEGAHAN KECELAKAAN

• Pendekatan pada jalan energi, dilakukan dengan penetrasi


pada jalan energi, sehingga intensitas energi yg mengalir ke
penerima dapat dikurangi;
• Pengendalian pada Penerima, baik dari manusia, benda
atau material (untuk mengatasi bahaya bising, manusia
yang mnerima energi suara dilindungi alat pelindung
telinga;
b. Pendekatan manusia, Upaya pembinaan unsur manusia
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga kesadaran
K3 meningkat, antara lain :
• Pembinaan dan pelatihan serta pembinaan perilaku;
• Promosi K3 dan kampanye K3;
• Pengawasan dan inspeksi K3, serta audit K3;
• Pengemb prosedur kerja aman (safety working practices). 14
PENCEGAHAN KECELAKAAN

c. Pendekatan teknis, menyangkut kondisi fisik, peralatan,


material, proses maupun lingkungan kerja yg tidak aman.
Upaya keselamatan :
• Rancang bangun yg aman yg disesuaikan dengan
persyaratan teknis dan standar yang berlaku untuk
menjamin kelaikan instalasi/peralatan kerja;
• Sistem pengaman pada peralatan atau instalasi untuk
mencegah kecelakaan dalam pengoperasian alat (sistem
alarm, instrumentasi).

15
PENCEGAHAN KECELAKAAN

d.Pendekatan administrasi, dapat dilakukan dengan


berbagai cara :
• Pengaturan waktu dan jam kerja, sehingga tingkat
kecelakaan dan bahaya dapat berkurang;
• Penyediaan alat keselamatan kerja;
• Mengembangkan dan menetapkan prosedur serta
peraturan tentang K3;
• Mengatur pola kerja, sistem produksi dan proses
kerja.

16
PENCEGAHAN KECELAKAAN

e. Pendekatan manajemen, banyak kecelakaan yang


disebabkan faktor manajemen yg tidak kondusif,
sehingga mendorong terjadinya kecelakaan, upaya-
upaya pencegahan :
• Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3);
• Mengembangkan organisasi K3 yang efektif;
• Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan
dalam K3, khususnya untuk menajemen tingkat
atas.

17
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai