Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akuntansi: Transparansi dan Akuntabilitas, Juli 2019, Vol.7, No.2, hal.

138-147

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH


DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
(Studi Kasus pada Badan Keuangan Daerah Kota Kupang)

Priscilia Grace Bay


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nusa Cendana
e-mail: priscilliabay@gmail.com

Maria Elerina Douk Tunti


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nusa Cendana
e-mail: maria.tunti@staf.undana.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern pemerintah
terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah serta pengaruh kompetensi sumber daya
manusia terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kasubag, kabid, kasubid, dan staf
Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Keuangan Daerah Kota Kupang. Sampel yang digunakan
pada penelitian ini sebanyak 45 responden, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner yang
disebarkan.Analisisnya didasarkan pada jawaban responden yang diperoleh melalui kuesioner
yang didistribusikan oleh peneliti. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear
berganda dengan bantuan program SPSS 21. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat
pengaruh antara Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Efektivitas Pengelolaan
Keuangan Daerah dan tidak terdapat pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap
Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kata kunci : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of the government's internal control system on the
effectiveness of regional financial management and the influence of human resources
competencies on the effectiveness of regional financial management. This study uses a purposive
sampling method. The sample in this study was the Head of Subdivision, District Head, Sub-Head
of Subdivision, and Staff of the Regional Financial Institutions (ASN) of the Kupang Financial
Region. The sample used in this study was 45 respondents, where data was collected through a
distributed questionnaire. The analysis is based on respondents' answers obtained through
questionnaires distributed by researchers. The data analysis technique uses multiple linear
regression analysis with the help of SPSS 21 program. The results of the study show that there is
an influence between the Government’s Internal Control System on the Effectiveness of Regional
Financial Management and there is no influence of Competency Human Resources on the
Effectiveness of Regional Financial Management.

Keywords : Government Internal Control System, Human Resource Competence, Regional


Financial Management Effectiveness.

138
Bay, et al: Pengaruh Sistem Pengendalian Intern ...

PENDAHULUAN pengelolaan keuangan daerah. Seperti sudah


diketahui, anggaran daerah adalah rencana
Pada perkembangan sistem pemerintahan kerja pemerintah daerah dalam bentuk uang
dalam Pengelolaan Keuangan Daerah yang (rupiah) dalam satu periode tertentu (satu
semakin pesat di Era Globalisasi saat ini tahun). Anggaran Daerah atau Anggaran
sangat berpengaruh terhadap dunia pemerintah Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
daerah, dengan adanya Peraturan Perundang- merupakan instrumen kebijakan, yang utama
Undangan Otonomi Daerah No.32 Tahun 2004 bagi pemerintah daerah. Sebagai instrumen
yang mengatur tentang pemerintah daerah. kebijakan, anggaran daerah menduduki posisi
Pemberlakuan dari undang-undang ini sentral dalam upaya pengembangan
mempertimbangkan bahwa efisiensi dan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah.
efektivitas dari penyelenggaraan pemerintahan Anggaran daerah digunakan sebagai alat untuk
daerah perlu ditingkatkan dengan lebih menentukan besarnya pendapatan dan
memperhatikan aspek hubungan struktural pengeluaran, membantu otorisasi,
dari fungsional pemerintah pusat bahkan perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi
daerah dan juga aspek potensi serta dan stabilisasi serta alat koordinasi bagi semua
keanekaragaman daerah. Pemberlakuan aktivitas dari berbagai unit kerja. (Mardiasmo,
otonomi daerah dan desentralisasi fiskal pada 2002).
hakikatnya merupakan pelimpahan wewenang Pengelolaan keuangan daerah menurut
yang lebih besar kepada daerah untuk Peraturan Pemerintah Pasal 1 Nomor 58
mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai Tahun 2005, Pengelolaan Keuangan Daerah,
dengan kepentingan, prioritas, dan potensi dari adalah “keseluruhan kegiatan yang meliputi
daerah tersebut, selain itu, pemberian otonomi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
daerah juga memberikan keleluasaan kepala pelaporan, pertanggungjawaban, dan
daerah untuk mengelola keuangan daerahnya. pengawasan keuangan daerah".
Orientasi reformasi pengelolaan Dalam upaya penyempurnaan sistem
keuangan daerah dimaksudkan agar pengelolaan keuangan daerah, dan tindak
pengelolaan uang rakyat (public money) lanjut pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
dilakukan secara transparan, baik dalam tahap undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
penyusunan, penggunaan, maupun Perbendaharaan Negara, pemerintah telah
pertanggungjawaban dengan mendasarkan mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 60
pada konsep (value for money) metode untuk tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
menilai penerimaan publik akan manfaat Intern Pemerintah (SPIP). SPIP dilandasi pada
maksimal dari barang dan jasa yang pemikiran bahwa Sistem Pengendalian Intern
diperolehnya dengan sumber daya yang (SPI) melekat sepanjang kegiatan, dan
tersedia dalam memberikan pelayanan publik, dipengaruhi oleh sumber daya manusia, serta
sehingga tercipta akuntabilitas publik (public harus dapat memberikan keyakinan yang
accountability). Dalam kaitannya dengan memadai, dengan demikian, maka
daerah, reformasi pengelolaan keuangan penyelenggaraan kegiatan pada suatu instansi
daerah sangat erat hubungannya dengan pemerintah, mulai dari perencanaan,
perubahan mekanisme dan instrumen pelaksanaan, pengawasan sampai dengan
pengelolaan keuangan daerah, serta perubahan pertanggungjawaban, harus dilaksanakan
sumber-sumber penerimaan keuangan daerah, secara tertib, terkendali, serta efektif dan
ini berarti, reformasi pengelolaan keuangan efisien (BPK RI, 2013) dalam Saleba (2014)
daerah tidak saja fokus pada kreativitas daerah SPI merupakan salah satu unsur penting dalam
dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, pengelolaan suatu organisasi sektor publik.
namun juga pembenahan instrumen (aturan Setiap lembaga pemerintah sebaiknya
main) dalam pengelolaan keuangan daerah. memiliki suatu sistem pengendalian yang
Salah satu aspek dari pemerintahan dapat meminimalkan risiko yang ada. SPI
daerah yang harus diatur secara hati-hati mencari tindakan perbaikan apabila terjadi
adalah masalah anggaran daerah dan
139
Jurnal Akuntansi: Transparansi dan Akuntabilitas, Juli 2019, Vol.7, No.2, hal. 143-152

hal-hal yang menyimpang dari apa yang Pendidikan


No Jabatan
ditetapkan. Akhir
Selain SPIP, dalam pencapaian efektivitas
pengelolaan keuangan daerah dibutuhkan pula Kepegawaian
kompetensi sumber daya manusia (SDM). 4. SMA Kasubang Keuangan
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutrisno dan Perlengkapan
(2009:221) yaitu kompetensi dalam organisasi
publik maupun privat sangat diperlukan 5. SE (Akuntansi). Kabid Anggaran
terutama untuk menjawab tuntutan organisasi, MM (S2)
dimana adanya perubahan yang sangat cepat,
perkembangan masalah yang sangat kompleks 6. S.Sos (S1) Kabid Perbendaharaan
dan dinamis serta ketidakpastian masa depan 7. SE (Akuntansi) Kabid Akuntansi dan
dalam tatanan kehidupan masyarakat. (S1) Aset
Beberapa permasalahan dalam laporan
keuangan pemerintah daerah yang 8. SP Kasubid Penyediaan
memberikan dampak terhadap rendahnya (Pertanian)(S1) Anggaran Belanja
kualitas laporan keuangan dikarenakan Tidak Langsung
pemerintah daerah masih belum melakukan
9. SE Kasubid Kas Umum
pengelolaan serta pertanggungjawaban
(Akuntansi)(S1)
keuangannya dengan baik, maka dari itu
diperlukan posisi pengelola keuangan yang 10. SH (S1) Kasubid Pelaporan
berkompeten dibidang keuangan. Pemerintah Keuangan
merespon tuntutan kompetensi SDM tersebut
dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri 11. SP (Pertanian) Kasubid Penyediaan
Keuangan Nomor 55/KMK.01/2012 Tahun (S1) Anggaran Belanja
2012 tentang Reformasi Birokrasi dan Langsung
Transformasi Kelembagaan Kementerian
12. S.Sos (S1) Kasubid Belanja Tidak
Keuangan Tahun Anggaran 2012. Langsung
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
101 Tahun 2000 Pasal 3, menyebutkan bahwa 13. SE (Akuntansi) Kasubid Pencatatan
Kompetensi adalah kemampuan dan (S1) Aset
karakteristik yang dimiliki Pegawai Negeri
Sipil (PNS), berupa pengetahuan dan 14. SE (Akuntansi) Kasubid Hibah dan
ketrampilan yang diperlukan dalam (S1) Bantuan
pelaksanaan tugas jabatannya. 15. SE (Akuntansi) Kasubid Belanja
(S1) Langsung
Tabel 1.1
Daftar Pendidikan Akhir dan Jabatan 16. SE (Akuntansi) Kasubid Pemanfaatan
di Badan Keuangan Daerah (S1) Aset
Kota Kupang.
Sumber : data diolah peneliti, 2019
Pendidikan
No Jabatan
Akhir

1. SE (Akuntansi). Sekretaris
M.Si (S2)

2. S. Kom (S1) Kasubang Perencanaan


Dan Pelaporan

3. SMA Kasubag Umum dan

140
Bay, et al: Pengaruh Sistem Pengendalian Intern ...

Tabel 1.2 tentang sistem pengendalian intern pemerintah


Daftar Jumlah Pendidikan Akhir di adalah proses yang integral pada tindakan dan
Badan Keuangan Daerah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
Kota Kupang. oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas
Jumlah
Pendidikan Akhir tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
Orang
yang efektif, efisien, keandalan, pelaporan
SMA 2 keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-
S1 12 undangan.

S2 2 Komponen SPIP
Dalam konteks penyelenggaraan
Jumlah 16 pemerintah, melalui peraturan pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 pemerintah
Sumber : data diolah peneliti, 2019 menetapkan adanya suatu sistem pengendalian
intern yang harus dilaksanakan, baik pada
Badan Keuangan Daerah Kota Kupang tingkat pemerintah pusat maupun daerah.
dalam pengelolaan keuangan daerah, Sistem pengendalian intern dimaksud adalah
kompetensi SDM belum sepenuhnya suatu proses yang integral pada tindakan dan
memahami dan berkompeten dalam akuntansi kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
pemerintahan, dan keuangan daerah, maka oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
kompetensi yang dimiliki oleh SDM memberikan keyakinan memadai atas
organisasi untuk dapat melaksanakan tugas- tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
tugas pekerjaaan belum sesuai dengan yang yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
dibebankan oleh organisasi pemerintahan keuangan, pengamatan aset negara, dan
dalam pengelolaan keuangan daerah kota ketaatan terhadap peraturan perundang-
Kupang belum sesuai karena SDM yang di undangan. Sistem pengendalian intern tersebut
tempatkan belum semua berkompeten dalam berguna untuk mengendalikan kegiatan
jabatan yang dimiliki, misalnya pada tabel 1.1 pemerintahan dalam rangka mencapai
daftar pendidikan akhir dan jabatan yang pengelolaan keuangan Negara yang efektif,
dimiliki tidak sesuai dengan pendidikan akhir efisien, transparan, dan akuntabel.
yaitu, Sarjana Pertanian (SP), jabatannya Unsur Sistem Pengendalian Intern
Kasubid Penyediaan Anggaran Belanja Pemerintah (SPIP) yang diadaptasi dalam
Langsung, maka tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
profesi/bidang (Jabatan) dalam pendidikan meliputi :
akhir. 1. Lingkungan pengendalian
Berdasarkan uraian diatas, peneliti 2. Penilaian risiko
tertarik untuk melakukan penelitian dengan 3. Kegiatan pengendalian
judul “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern 4. Informasi dan komunikasi
Pemerintah Dan Kompetensi Sumber Daya 5. Pemantauan
Manusia Terhadap Efektivitas Pengelolaan
Keuangan Daerah Pada Badan Keuangan Tujuan SPIP
Daerah Pemerintah Kota Kupang”. Tujuan sistem pengendalian intern
pemerintah menurut Peraturan Pemerintah No.
KAJIAN TEORI 60 Tahun 2008 adalah untuk memberikan
keyakinan yang memadai tentang :
Pengertian Sistem Pengendalian Intern 1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi
Pemerintah (SPIP) pencapaian tujuan penyelenggaraan
Sistem pengendalian intern menurut pemerintah negara
peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 2. Keandalan pelaporan keuangan
141
Jurnal Akuntansi: Transparansi dan Akuntabilitas, Juli 2019, Vol.7, No.2, hal. 143-152

3. Pengamanan aset negara Pengertian Pengelolaan Keuangan Daerah


4. Ketaatan terhadap peraturan perundang- (PKD)
undangan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 Pasal 1 tentang Pengelolaan Keuangan
Pengertian Kompetensi Sumber Daya Daerah mendefenisikan pengertian keuangan
Manusia (SDM) daerah adalah sebagai berikut: keuangan
Menurut Sutrisno (2009:221), daerah adalah semua hak dan kewajiban
mengatakan bahwa kompetensi adalah daerah dalam rangka penyelenggaraan
suatu yang mendasari karakteristik dari pemerintahan daerah yang dapat dinilai
suatu individu yang dihubungkan dengan dengan uang termasuk di dalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hasil yang diperoleh dalam suatu
hak dan kewajiban daerah tersebut.
pekerjaan. Kompetensi sebagai
Pengelolaan keuangan daerah yaitu
karakteristik yang mendasari seseorang keseluruhan kegiatan yang meliputi
dan berkaitan dengan efektivitas kinerja perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
individu dalam pekerjaannya. pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah.
Komponen Pembentuk Kompetensi SDM
Menurut Hutapea dan Thoha (2008) Menurut Halim (2004:84), Tujuan
dalam Saleba (2014) mengungkapkan bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah ( PKD) dapat
ada tiga komponen utama pembentukan dilihat dari sebagai berikut :
kompetensi yaitu : 1. Tanggungjawab (accountability),
1. Pengetahuan (knowledge), informasi pemerintah daerah harus
yang dimiliki seseorang karyawan untuk mempertanggungjawabkan tugas
melaksanakan tugas dan tanggung keuangannya kepada lembaga atau
jawabnya sesuai dengan bidang yang orang yang berkepentingan yang sah.
digelutinya (tertentu), misalnya bahasa 2. Mampu memenuhi kewajiban
komputer. keuangan, keuangan daerah harus ditata
2. Kemampuan (skill), sesuatu yang dan dikelola sedemikian rupa sehingga
dimiliki oleh individu untuk mampu melunasi ikatan keuangan.
melaksanakan tugas atau pekerjaan 3. Kejujuran, urusan keuangan harus
yang dibebankan kepada karyawan. diserahkan pada pengawai yang jujur
Misalnya standar perilaku para dan kesempatan untuk berbuat curang
karyawan dalam memilih metode kerja diperkecil.
yang dianggap lebih efektif dan efisien. 4. Hasil guna dan kegiatan efisien dan
3. Perilaku individu (attitude), perasaan efektif, program dapat direncanakan dan
(senang-tidak senang, suka-tidak suka) dilaksanakan dengan biaya yang rendah
atau reaksi terhadap suatu rangsangan dan dalam waktu yang singkat.
yang datang dari luar. Misalnya reaksi 5. Pengendalian, aparat harus melakukan
terhadap krisis ekonomi, perasaan pengendalian agar tujuan dapat tercapai.
terhadap kenaikan gaji.
Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan
Pengertian Efektivitas Daerah (PKD). Undang-undang dan peraturan
Menurut Mardiasmo (2002:134) pemerintah menjadi acuan dalam pengelolaan
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya keuangan daerah yang diterbitkan atas dasar
suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila pemikiran adanya keinginan untuk mengelola
suatu organisasi telah mencapai tujuan keuangan Negara dan daerah secara efektif
tersebut dikatakan telah berjalan efektif”. dan efisien. PKD dilaksanakan dalam suatu
sistem yang terintegrasi yang diwujudkan
dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan
dengan peraturan daerah. Peraturan tersebut
142
Bay, et al: Pengaruh Sistem Pengendalian Intern ...

memuat berbagai kebijakan terkait dengan yang sehat, terselenggaranya penilaian


terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, risiko, aktivitas pengendalian, sistem
penatausahaan dan pertanggung jawaban informasi dan komunikasi, dan kegiatan
keuangan daerah. pemantauan pengendalian.
Pada pemerintah kota kupang, peraturan 4. Penyelenggaraan pengendalian intern
yang mengatur pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada ketentuan perundang-
yang tiap tahun diubah melalui Peraturan undangan yang berlaku.
Walikota yaitu Peraturan Walikota Kupang
Nomor 181 Tahun 2013 tentang Pedoman METODE PENELITIAN
Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Daerah
Kota Kupang. Pengelolaan keuangan daerah Pendekatan Penelitian
yang diatur dalam Peraturan Walikota Kupang Pedekatan pada penelitian ini adalah
tersebut meliputi : pendekatan deskriptif kuantitatif. Data
1. Kekuasaan pengelolaan keuangan kuantitatif yaitu informasi yang dinyatakan
daerah, asas umum dan struktur APBD, berupa satuan angka (numerik) ; bersifat
penyusunan rancangan APBD, diskrit/bulat/utuh atau kontiyu
penetapan APBD, pelaksanaan APBD, (pecahan/interval). Menurut Sugiyono
laporan realisasi dan perubahan APBD, (2018:14). Metode penelitian kuantitatif dapat
pengendalian defisit dan pengunaan diartikan sebagai metode penelitian yang
surplus APBD. berlandaskan pada filsafah positif, digunakan
2. Pengelolaan kekayaan dan kewajiban untuk meneliti pada populasi dan sampel
daerah, penata usahaan dan pertanggung tertentu, teknik pengambilan sampel pada
jawaban. umumnya dilakukan secara random,
3. Pengendalian intern, pengawasan dan pengumpulan data menggunakan instrument
pemeriksaan. penelitian, analisis data bersifat
4. Penyelesaian kerugian daerah, tindak kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
lanjut pengaturan pengelolaan keuangan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
daerah
. Jenis dan Sumber Data
Terkait dengan pengendalian intern, Jenis data dan sumber data dalam
Walikota Kupang Nomor 181 Tahun 2013 penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber
dijelaskan sebagai berikut: datar primer diperoleh dengan
1. Dalam rangka meningkatkan kinerja, menggunakan kuesioner yang dibagikan
transparansi, dan akuntabilitas kepada responden pada lokasi penelitian
pengelolaan keuangan daerah, Kepala dan data sekunder dalam penelitian ini
Daerah mengatur dan mengenai srtruktur organisasi, tugas pokok
menyelenggarakan sistem pengendalian dan fungsi (Tupoksi) dari organisasi, dan
intern dilingkungan Pemerintah Daerah
peraturan daerah.
yang dipimpinnya.
2. Pengendalian intern merupakan proses
yang dirancang untuk memberikan Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang dapat diuji
keyakinan yang memadai mengenai
kebenarannya, relevan, dan lengkap, maka
pencapaian tujuan Pemerintah Daerah
dalam penelitian ini digunakan metode
yang tercermin dari keandalan laporan
pengumpulan data sebagai berikut:
keuangan. efisiensi, dan efektivitas
1. Kuesioner
pelaksanaan program dan kegiatan serta
Kuesioner merupakan teknik
dipatuhinya ketentuan peraturan
pengumpulan data yang dilakukan
perundang-undanganyang berlaku.
dengan cara memberi seperangkat
3. Pengendalian intern sekurang-
pertanyaan atau pernyataan tertulis
kurangnya memenuhi kriteria yaitu
kepada responden untuk dijawabnya.
terciptanya lingkungan pengendalian
143
Jurnal Akuntansi: Transparansi dan Akuntabilitas, Juli 2019, Vol.7, No.2, hal. 143-152

Adapun isi kuesioner sebagai instrumen HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian yang akan diberikan kepada
responden terdiri atas: Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
(1) Profil responden, meliputi nama, umur, Pemerintah Terhadap Efektivitas
jenis kelamin, tingkat pendidikan, Pengelolaan Keuangan Daerah
jabatan, dan masa kerja. Hipotesis 1 penelitian ini menunjukkan
(2) Daftar pertanyaan kuesioner, meliputi bahwa Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
pertanyaan mengenai variabel (SPIP) berpengaruh terhadap efektivitas
penelitian. Variabel menjadi sangat pengelolaan keuangan daerah. Berarti apabila
penting dalam penelitian, mengingat dilakukan peningkatan terhadap SPIP, maka
variabel merupakan alat dan sarana efektivitas pengelolaan keuangan daerah juga
untuk melakukan pengukuran. akan meningkat. Didukung dengan pengujian
Kuesioner yang saya gunakan nilai regresi diketahui nilai t hitung 2,913 > t
merupakan kuesioner yang di adopsi tabel 2,01808 dan tingkat sig sebesar 0,006 <
dan dimodifikasi dari beberapa peneliti 0,05, yang berarti SPIP berpengaruh terhadap
sebelumnya. Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah,
2. Dokumentasi sehingga Ha dapat diterima adalah bahwa
Dokumen merupakan catatan peristiwa semakin baik sistem pengendalian intern
yang sudah beralalu. Dokumen bisa pemerintah (SPIP) yang diterapkan maka
berbentuk tulisan, gambar, atau karya- semakin terwujudnya Pengelolaan Keuangan
karya monumental dari seorang. Daerah yang efektif.
Dokumen berbentuk tulis misalnya Koefisien regresi SPIP menunjukan
catatan harian, sejarah kehidupan, hubungan positif terhadap efektivitas
biografi, peraturan kebijakan sedangkan pengelolaan keuangan daerah dengan nilai
berbentuk gambar misalnya foto,gambar sebesar 0,777 atau sebesar 77,7%. Hasil
hidup, sketsa dan lain-lain. pengujian menunjukan bahwa variabel SPIP
naik sebesar 1%, maka dependen yaitu
Teknik Analisis Data efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah juga
Menurut Sugiyono (2018:333) yang akan meningkat sebesar 77,7%.
dimaksud teknik analisis data adalah teknik Dalam hasil penelitian ini, peneliti
yang digunakan untuk menjawab rumusan menemukan bahwa tidak terdapat kelemahan
masalah atau menguji hipotesis yang telah dalam SPIP, dikarenakan SPIP di BKD Kota
dirumuskan dalam proposal. Karena datanya Kupang sudah diterapkan dengan baik dan
kuantitatif, maka teknik analisis data benar misalnya lingkungan pengendalian
menggunakan metode statistik yang sudah sudah memberikan kontribusi yang baik dalam
tersedia. menciptakan suasana kerja sehingga dapat
1. Uji Validitas dan Reliabilitas mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Uji Asumsi Klasik untuk meningkatkan kinerjanya, ASN sudah
(1) Uji normalitas mampu meningkatkan kinerjanya dalam
(2) Uji Multikolinearitas mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin
(3) Uji Heteroskedastisitas terjadi, ASN sudah meningkatkan kualitas
(4) Uji Autokorelasi akuntabilitas dalam keberhasilan pelaksaan
kegiatan (program) yang sudah sesuai dengan
3. Analisis Regresi Linear Berganda sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, ASN
4. Uji Hipotesis Badan Keuangan Daerah sudah memberikan
(1) Ujian Koefisien Regresi Parsial dampak baik bagi peningkatan kinerja karena
(UJi Statistik t) sudah memperoleh dan bertukar informasi
(2) Uji Signifikansi Simultan (Uji yang diperlukan dalam melakukan aktivitas
Statistik F) operasional instansi, dan pimpinan sudah
melakukan pemeriksaan atau tindakan
perbaikan terhadap pemantauan kinerja ASN,
144
Bay, et al: Pengaruh Sistem Pengendalian Intern ...

sehingga mengurangi risiko yang lebih besar. pengelolaan keuangan daerah tetap berjalan
Dimana sesuai dengan hasil penelitian yang dengan baik. Hal ini bisa saja disebabkan
telah dilakukan oleh peneliti dari jawaban banyak faktor-faktor diluar kompetensi SDM
responden terhadap pernyataan kuesioner yang yang berpengaruh terhadap efektivitas
peneliti sebarkan kepada responden rata-rata pengelolaan keuangan daerah contohnya
Aparatur Sipil Negara (ASN) menilai bahwa seperti pendidikan, pengelaman dan pelatihan.
sangat setuju terhadap pernyataan yang Semakin lama bekerja dalam suatu bidang
menggambarkan ke lima (5) indikator dalam keuangan di organisasi pemerintahan maka
variabel X1 SPIP. semakin banyak pengalaman kerja dan
semakin memahami apa yang menjadi
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya tanggung jawab yang diberikan dan jika
Manusia Terhadap Efektivitas Pengelolaan program pelatihan telah dilakukan secara
Keuangan Daerah terus-menerus maka dapat meningkatkan
Berdasarkan hasil analisis statistik dalam produktivitas kerja dan memberikan dampak
penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis 2 yang baik terhadap kinerja ASN.
Kompetensi (SDM) tidak memiliki pengaruh
terhadap efektivitas pengelolaan keuangan Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
daerah. Berarti apabila dilakukan peningkatan Pemerintah dan Kompetensi Sumber Daya
terhadap SPIP, maka efektivitas pengelolaan Manusia Terhadap Efektivitas Pengelolaan
keuangan daerah juga akan meningkat. Keuangan Daerah
Didukung dengan pengujian nilai regresi Hipotesis 3 penelitian ini menunjukkan
diketahui nilai t hitung 1,713 < t tabel bahwa Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
2,01808 dan tingkat sig sebesar 0,094 > 0,05, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
yang berarti kompetensi (SDM) tidak berpengaruh secara simultan terhadap
berpengaruh terhadap efektivitas pengelolaan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah
keuangan daerah, sehingga Ha ditolak berarti Hasil perhitungan dan analisis nilai F
kompetensi SDM belum sepenuhnya seebagaimana dari tabel ANOVA menunjukan
memahami dan berkompeten dalam akuntansi Pengujian pengaruh variabel bebas secara
pemerintahan, dan keuangan daerah dan simultan terhadap variabel terikatnya
kompetensi yang dimiliki oleh SDM dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil
organisasi untuk dapat melaksanakan tugas- perhitungan statistik menunjukkan nilai F
tugas pekerjaaan belum sesuai dengan yang hitung = 88,650 > f tabel 3,22 dan tingkat sig
dibebankan oleh organisasi pemerintahan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
dalam pengelolaan keuangan daerah maka Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan
pengelolaan keuangan daerah belum efektif. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Koefisien regresi kompetensi SDM berpengaruh secara simultan terhadap
menunjukan hubungan positif terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah,
efektivitas pengelolaan keuangan daerah dan berdasarkan tabel output SPSS “Model
dengan nilai sebesar 0,427 atau sebesar 42,7%. Summary”, diketahui nilai koefisien
Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel determinasi atau R Square adalah sebesar
kompetensi SDM naik sebesar 1%, maka 0,808. Nilai R Square ini berasal dari
dependen yaitu efektivitas pengelolaan pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau
keuangan daerah juga akan meningkat sebesar “R”, yaitu 0,899 x 0,899 = 0,808. Besarnya
77,7%. angka koefisien determinasi (R Square) adalah
Berdasarkan hasil penelitian, 0,808 atau sama dengan (=) 80,8%. Angka
menunjukkan bahwa Kompetensi Sumber tersebut mengandung arti bahwa diberikan
Daya Manusia tidak memiliki pengaruh variabel SPIP (X1) dan variabel Kompetensi
terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan SDM (X2) secara simultan (bersama-sama)
Daerah. Hal ini menunjukan bahwa dengan terhadap variabel Efektivitas PKD (Y) sebesar
ada atau tidaknya kompetensi sumber daya 80,8%. Sedangkan sisanya (100% - 80,8% =
manusia yang dimiliki ASN efektivitas 19,2% (0,192)) dipengaruhi oleh variabel lain

145
Jurnal Akuntansi: Transparansi dan Akuntabilitas, Juli 2019, Vol.7, No.2, hal. 143-152

seperti teknologi informasi akuntansi, Daerah juga akan semakin baik begitu
pengawasan fungsional, dan sistem akuntansi pula sebaliknya atau salah satu variabel
keuangan daerah atau disebut juga sebagai semakin buruk maka akan
eror (℮) di luar persamaan regresi atau mempengaruhi Efektivitas Pengelolaan
variabel yang tidak diteliti. Keuangan Daerah.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan


penelitian, maka saran yang dapat diberikan
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu :
dan berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan 1. Bagi Objek Penelitian
yaitu : Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota
1. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kupang untuk tetap meningkatkan
(X1) berpengaruh terhadap Efektivitas variabel Sistem Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan Daerah (Y) pada Pemerintah dalam kinerja, agar semakin
Badan Keuangan Daerah Kota Kupang. baik dan berhasil menggapai tujuan
Hasil penelitian menunjukan bahwa yang layak dicapai dan perlu
semakin baik Sistem Pengendalian meningkatkan variabel Kompetensi
Intern Pemerintah yang diterapkan Sumber Daya Manusia dalam organisasi
maka Efektivitas Pengelolaan Keuangan pemerintahan, ASN harus dapat
Daerah juga akan semakin baik melaksanakan tugas-tugas pekerjaaan
sebaliknya semakin buruk Sistem mereka sesuai dengan yang dibebankan
Pengendalian Intern Pemerintah yang oleh organisasi pemerintahan, dalam
diterapkan maka Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah sehingga
Pengelolaan Keuangan Daerah juga dapat terwujud Efektivitas Pengelolaan
akan semakin buruk. Hal ini didukung Keuangan Daerah yang dihasilkan
oleh unsur-unsur Sistem Pengendalian efektif dan efisien.
Intern Pemerintah yang digunakan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
dalam pencapaian tujuan yaitu (1) Dapat dilakukan penambahan
lingkungan pengendalian, penilaian variabel penelitian untuk
risiko, kegiatan pengendalian, informasi menemukan variabel-variabel lain
dan komunikasi, serta pemantauan. yang berpengaruh kuat terhadap
2. Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2) efektivitas pengelolaan keuangan
tidak berpengaruh terhadap Efektivitas daerah seperti teknologi informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah (Y) pada akuntansi, pengawasan fungsional,
Badan Keuangan Daerah Kota Kupang. dan sistem akuntansi keuangan
Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah
bahwa dengan ada atau tidaknya (2) Metode penelitian yang dipakai
kompetensi sumber daya manusia yang untuk penelitian selanjutnya dapat
dimiliki ASN efektivitas pengelolaan dilakukan dengan berbagai macam
keuangan daerah tetap berjalan dengan metode, seperti metode wawancara
baik. langsung, survei lapangan,
3. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah observasi, dan lain-lain.
dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya
berpengaruh secara simultan terhadap memerluas daerah atau populasi
Efektivitas Pengelolaan Keuangan penelitian dan memperbanyak
Daerah. Hasil penelitian menunjukan jumlah responden atau sampel.
bahwa Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah dan Kompetensi Sumber
Daya Manusia semakin baik maka
Efektivitas Pengelolaan Keuangan
146
Bay, et al: Pengaruh Sistem Pengendalian Intern ...

DAFTAR PUSTAKA Volume 2, Nomor 2, Tahun 2015 , 1-


15.
Anggelina A.P Simanungkalit. (2013). Mardiasmo. (2002).Akuntansi Sektor
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Publik.Yogyakarta : C. V Andi Offset .
Pemerintah Terhadap Efektivitas Mei Sari Simatupang. (2017). Pengaruh
Pengelolaan Keuangan Daerah. 1-19. Sistem Pengendalian Intern
Dodik Slamet Pujiono, Hari Sukarno, dan Pemerintah, Sistem Akuntansi
Novi Puspitasari. (2016). Pengaruh Keuangan Daerah Dan Kompetensi
Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sumber Daya Manusia Terhadap
Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Efektivitas Pengelolaan Keuangan
Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal Daerah. Jom Fekon, Volume 4,
Bisnis Dan Manajemen, Volume 10, Nomor 1, Tahun 2017 , 1-15.
Nomor 1, Tahun 2016 , 1-14. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
Fandi Wijaya. (2017). Pengaruh Penerapan Tentang Pendidikan dan Pelatihan
Sistem Penegndalian Intern Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
Pemerintah (Spip) Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2013
Efektivitas Pengelolaan Keuangan Tentang Pedoman Publication
Daerah. 1-61. Division.
Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
Multivariate dengan Program IMB Tentang Sistem Pengendalian Intern
SPSS 21. Semarang : Undip. Pemerintah (SPIP).
Halim, Abdul. 2004. Manajemen Peraturan Walikota Kupang.No. 181 Tahun
Keuangan Daerah, edisi revisi. 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
Yogyakarta: UPP AMP YPKN. Anggaran Dan Belanja Daerah.
Joni Iskandar. (2015). Pengaruh Sistem Siti Nurjannah Saleba. (2014). Pengaruh
Pengendalian Intern Pemerintah. Sistem Pengendalian Intern
Kompetensi Sumber Daya Manusia Pemerintah Dan Kompetensi Sumber
Dan Pengawasan Fungsional Daya Manusia Terhadap Efektivitas
Terhadap Efektivitas Pengelolaan Pengelolaan Keuangan Daerah. 1-
Keuangan Daerah. Jom Efekon, 173.
Volume 2. Nomor 2, Tahun 2015, 1- Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
15. Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor Bandung : Alfabeta.
55/KMK.01/2012 Tahun2012 Tentang Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen
Reformasi Birokrasi dan Transformasi Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Kelembagaan Kementrian Keuangan Kencana.
Tahun Anggaran 2012, (Online), Undang-undang No.32. Tahun 2004 Tentang
(http://www.kemenkeu.go.id.). Pemerintah Daerah dan Undang –
Keuangan dan Pengendalian Internal Terhadap Undang No.33 tahun 2004 tentang
Kualitas Laporan Keuangan, (Online), Perimbangan Keuangan Antara
(http://repository.upi.edu/, diaskes 29 Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Januari 2014) Keuangan Semester 1 Daerah.
Tahun 2013, (Online), Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
(http://www.bpk.go.id/). Tentang Perbendaharaan Negara.
Lopita Turwirdani. (2015). Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
Kompetensi Sumber Daya Manusia.
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Dan Pengawasan Fungsional
Terhadap Efektivitas Pengelolaan
Keuangan Daerah. Jom Efekon,
147

Anda mungkin juga menyukai