BAB I
PENDAHULUAN
Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini, membuat para pelaku bisnis
pemiliknya. Oleh karena itu, perusahaan memiliki rencana strategis dalam rangka
perusahaan atau pemilik saham. Sedangkan pendapat yang lain lagi menyatakan
tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapainya berbeda
antara tujuan yang satu dengan lainnya (Martono dan Agus Harjito, 2008).
2
mana perusahaan dihargai oleh publik. Nilai pe rusahaan juga dapat di katakan
salah satu tolak ukur bagi investor dan masyarakat untuk mengetahui seberapa
baik nilai atau citra perusahaan yang ada di lingkungan masyarakat. Hal ini juga
akan membuat minat investor pada suatu perusahaan tinggi, sehingga harga
saham dan nilai perusahaan naik. Nilai perusahaan tinggi menjadi prestasi untuk
bagi para pemegang saham. Semakin tnggi harga saham semakin tinggi
Naik turunnya harga saham dipasar modal menjadi fenomena yang menarik
untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan. Pada
bulan Agustus 2018 lalu harga saham-saham tambang merosot. Indeks saham
pertambangan yang harganya menurun. Paling beasar PT. Citra Tbk (CTTH) yang
sektor pertambangan atau sektor mining tercatat 1.989. jika sampai di posisis
1.924, maka saham pertambangan sudah masuk area bearish, artinya ke depannya
sektor pertambangan akan tekoreksi jauh lebih dalam. Harga-harga saham turun
karena sentiment negatif lebih banyak datang dari pasar global yang mulai
peusahaan dilihat dari kemakmuran para pemegang saham yang diukur melalui
Nilai perusahaan itu sendiri keadaan yang telah dicapai oleh perusahaan
indikator bagi pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan (Agus, 2016).
banyak ganti rugi atas kerusakan yang ditimbul kan PT. Lapindo Brantas yang
perusahaan di masa mendatang, apalagi saat ini kondisi keuangan saja tidak
karena itu muncul pula kesadaran untuk mengurangi dampak negatif ini. Banyak
4
Responsibility (CSR).
Menurut Muh. Arief Effendi (2016: 162 dan 166) dalam bukunya “The
dianggap sebagai investasi masa depan bagi perusahaan. Minat para pemilik
lebih besar, dibandingkan dengan yang tidak menerapkan CSR. Melalui program
CSR dapat dibangun komunikasi yang efektif dan hubungan yang harmonis
bisnis itu sendiri. CSR dapat digunakan sebagai alat marketing baru bila
pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi perusahaan dan dilaksanakan secara
konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan akan meningkat dan pada
salah satu keunggulan perusahaannya. Oleh Karena itu dengan adanya CSR,
perusahaan.
penelitian ini karena profitabilitas merupakan salah satu alat ukur perusahaan
tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dalam penggunaan aset.
Secara teoritis semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka
perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Salah satu faktor
tersebut adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang diteliti oleh Eka
Mandasari et.al (2013), Nanang Adi Utomo (2016), dan Gaby Kusuma Andani
(2017).
tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai
perusahaannya. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan saja tidak cukup untuk
tanggung jawab sosial merupakan salah satu media yang dipilih perusahaan untuk
Sehingga para investor tentunya akan lebih percaya dengan eksistensi perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Eka Kurniawati (2010), Nanang Ari Utomo
yang tinggi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kegiatan sosial yang
2016). Hal ini didukung olen Mandasari et.al (2013) yang menyatakan bahwa
Indonesia pada tahun 2016-2018. Penelitian ini dilakukan karena hasil dari
Indonesia 2013-2015?
1. Bagi Akademis
nilai dari sebuah perusahaan dan juga untuk mengetahui sejauh mana
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan atas
3. Bagi Investor
4. Bagi masyarakat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi nilai
perusahaan sehingga nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya
sosial.
pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk
2017). Hal ini sejalan dengan theory of the firm, yang menyatakan bahwa
1. Nilai Ekonomi
Arus kas ini dapat dihasilkan dari laba, atau pembayaran kontrak, atau
2. Nilai Pasar
Nilai ini juga dikenal sebagai nilai pasar wajar, yaitu nilai setiap aktiva,
3. Nilai Buku
Nilai buku aktiva atau kewajiban adalah nilai yang ditetapkan dalam
lazim. Pada dasarnya nilai buku tersebut ditangani secara konsisten untuk
4. Nilai Likuidasi
5. Nilai Pemecahan
6. Nilai Reproduksi
tetap yang sejenis. Nilai reproduksi pada kenyataannya adalah salah satu
7. Nilai Jaminan
Nilai ini merupakan nilai aktiva yang digunakan sebagai jaminan untuk
8. Nilai Penetapan
15
pemerintah ini bersifat sangat luas dan mungkin saja tidak memasukkan
9. Nilai Apraisal
Nilai apraisal ditentukan secara subjektif dan digunakan bila aktiva yang
dinilai tersebut tidak memiliki nilai pasar secara jelas. Upaya ini biasanya
dikarenakan nilai perusahaan sering kali dikaitkan dengan harga sagam. Nilai
Tobin’s Q.
16
pertama kali oleh James Tobin dan William Brainard pada tahun 1968. James
Tobin adalah seorang ekonomi Amerika yang berhasil meraih nobel di bidang
nilai pasar perusahaan dari jumlah saham yang beredar (share capital)
Tobin’s Q adalah salah satu rasio yang dinilai bisa memberikan informasi
paling baik, karena rasio ini bisa menjelaskan berbagai fenomena dalam
fundamental saja, tetapi juga sejauh mana pasar menilai perusahaan dari
berbagai aspek yang dilihat oleh pihak luar termasuk investor. Menurut
Smithers dan Wright (2000: 37), Tobin’s Q didefinisikan sebagai rasio nilai
ekuitas ditambah nilai pasar hutang perusahaan dibagi nilai pengganti aktiva
perusahaan.
Jika Tobin’s Q lebih dari satu (Tobin’s Q > 1), maka nilai pasar
laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa pasar menilai baik perusahaan
maka nilai pasar perusahaan sama dengan nilai aktiva perusahaan yang
tercatat. Apabila nilai Tobin’s Q kurang dari satu (Tobin’s Q < 1), berate
biaya ganti aktiva lebih besar dari pada nilai pasar perusahaan. Hal ini
2016).
terhadap return yang dihasilkan dari setiap mata uang yang diinvestasikan
Tobin dan William Brainard saat ini telah banyak mengalami perkembangan,
berikut:
Keterangan:
Q = Nilai Perusahaan
TA = Total aset
18
positif dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa
yang diperlukan masyarakat dan juga lapangan kerja. Namun di sisi lain
mereka.
Secara teoritis CSR merupakan inti dari etika bisnis, dimana suatu
Terdapat dua jenis konsep CSR, yaitu dalam pengertian luas dan dalam
pengertian sempit. CSR dalam pengertian luas, berkaitan erat dengan tujuan
melaksanakannya.
2004).
banyak alasan dan tuntutan, sebagai paduan antara faktor internal dan
positif
dikenal dengan istilah “Triple Bottom Lines (3BL)”. Ketiga aspek ini
plant, and people. Bila dikaitkan antara 3BL dengan “Triple P” dapat
wujud aspek lingkungan dan “peple” sebagai aspek sosial (Azheri, 2012: 34-
35). Triple P yang dikemukakan oleh John Elkingston tersebut secara tidak
kelola perusahaan yang baik (GCG), karena CSR merupakan salah satu
penghematan energy.
pelaporan saat ini adalah GRI (Global Reporting Intiative). Pada tanggal 22
Mei 2013, GRI telah mengeluarkan standar baru yaitu GRI-G4. Global
(www.grobalreporting.org).
2.1.3. Pofitabilitas
profitabilitas tersebut, tentunya akan menjadi daya tarik utama dari sebuah
bunga dan pokok pinjaman bagi kreditor sedangkan bagi investor ekuitas
25
laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Perusahaan
yang akan datang. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan
Profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pemilik
usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan,
dengan perusahaan.
tahun sekarang.
sendiri.
satu periode.
sekarang.
sendiri.
akan dapat menilai kinerja perusahaan dalam satu periode dan mampu
memilih strategi yang tepat untuk dapat mengelola sumber daya perusahaan
perusahaan.
28
pada harga pasar saham bagi perusahaan yang telah go public, perusahaan
dan sebagainya (Sudana, 2011: 11). Semua aspek tersebut harus diperhatikan
lingkungannya.
sosial perusahaan kepada masyarakat. Hal ini tidak terepas dari adanya
aktivitas rutin yang dilakukan perusahaan dan telah menjadi bagian penting
masa mendatang dan menceminkan nilai perusahaan yang baik di mata para
investor. Dan hal ini sejalan dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa
30
Hasil survey “The Millenium Poll on CSR” pada tahun 1999 yang
(Hadi, 2011: 27). Banyak responden yang berpendapat tidak akan membeli
jelek perusahaan yang bersangkutan (Hadi, 2011:27). Oleh karena itu, CSR
dilakukan perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahannya. Hal ini
perusahaan.
profitabilitas tersebut, tentunya akan menjadi daya tarik utama dari sebuah
saham dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai dari perusahaan itu
sendiri.
jawab sosial. Perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan
perusahaan manufaktur terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini yaitu CSR
Putri Ayu, et.al (2016) memiliki judul pengaruh CSR terhadap nilai
yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini yaitu, CSR tidak berpengaruh
penelitian ini adalah pada perusahaan High Profil yang terdaftar di BEI.
nilai perusahaan.
sebagai variabel moderating (Studi pada Industri Dasar dan Kimia yang
variabel pemoderasi yang terdiri atas empat rasio keuangan, yaitu rasio
perusahaan
manajemen sebagai
variabel moderating
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI
3. Putri, Ayu Pengaruh Corporate Independen:
investor.
41
signifikan antara CSR, ukuran bank, tingkat risiko di bank dengan kinerja
(2013) juga menunjukkan hasil yang sama bahwa CSR berpengaruh positif
perusahaan.
meningkat. Hal itu sebagai akibat bahwa para investor lebih cenderung
perusahaan.
Ketika suatu perusahaan profitable maka para investor baru akan tertarik
untuk berinvestasi pada perusahaan dan para investor lama akan merasa
memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban mereka dan mampu
sebagai berikut:
Secara teori, semakin baik perusahaan dalam aspek ekonomi, sosial dan
Profitabilitas
BAB III
45
METODE PENELITIAN
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2018 dengan mengakses wesite
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menggunakan
sampel yang diambil dari populasi dan mempelajari sampel itu kemudian ditarik
alam yang mana berdampak langsung pada lingkungan dan cenderung memiliki
potensi untuk merusak alam akibat dari aktivitas pertambangan yang dilakukan
periode 2016-2018.
dalam penelitian.
47
Berdasarkan kriteria tersebut sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kriteria sampel
Sumber: (www.idx.co.id)
populasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan
menganalisis data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan yang
Variabel pada dasarnya segala sesuatu yang dapat diberi nilai. Variabel
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012 : 2). Variabel dependen
yang menjadi perhatian utama peneliti dan disebut juga variabel terikat.
entah secara positif atau negatif. Variabel independen dalam penelitian ini
Profitabilitas.
Tobin’s Q. rasio ini dipilih karena merupakan ukuran yang lebih teliti tentang
Keterangan:
Q = Nilai Perusahaan
TA = Total aset
Jika Tobin’s Q lebih dari satu (Tobin’s Q > 1), maka nilai pasar
laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa pasar menilai baik perusahaan
maka nilai pasar perusahaan sama dengan nilai aktiva perusahaan yang
tercatat. Apabila nilai Tobin’s Q kurang dari satu (Tobin’s Q < 1), berate
biaya ganti aktiva lebih besar dari pada nilai pasar perusahaan. Hal ini
52
2016).
∑n
CSRI =
78
53
Keterangan:
menggunakan rasio yang sama dengan penelitian Riny (2018), yaitu ROE
yang dihitung dengan membagi laba bersih sesudah paja dengan modal
sendiri. Rasio ini mengukur tingkat hasil pengembalian investasi dari para
pemegang saham. Denga kata lain rasio ini menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja untuk menghasilkan laba yang
bermanfaat bagi pemegang saham. Semakin tinggi ROE, maka semakin tinggi
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
menjelaskan gambaran suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar
Menurut Ghozali (2013: 154) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Dalam uji normalitas ini ada 2 cara untuk
analisis grafik dan uji statistik. Alat uji yang digunakan adalah dengan uji
pengambilan keputusan, jika nilai sig < 0,05, menandakan distribusi yang tidak
normal dan nilai sig > 0,05, distribusi data adalah normal.
asumsi klasik. Ghozali (2013: 105), menyatakan bahwa uji asumsi klasik perlu
masalah dalam penggunaan analisis regresi tersebut. Uji asumsi klasik yang
heteroskedastisitas.
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau tidak. Model yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Untuk
diketahui dari nilai toleransi dan lawannya nilai variance inflation factor (VIF).
variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya.
Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Menurut Ghozali (2013: 103),
tolerance di atas 0,1 atau VIF di bawah 10. Apabila tolerance variance di bawah
0,1 atau VIF di atas 10, maka terjadi multikolonieritas. Jika ternyata dalam model
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi
dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW test). Metode
Durbin-Watson menggunakan titik kritis yaitu batas bawah dl dan batas atas du.
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi
Dalam penelitian ini, grafik plot digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedatisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi
57
ada atau tidaknya heteroskedatisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED diamna sumbu
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yanga ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
membandingkan hasil pengujian dari kedua model regresi. Model regresi linear
regresi linear berganda , seluruh variabel dimasukkan dalam uji penelitian dan
digunakan:
Y = a + b1X + e
Y = a + b1X + b2Z + b3 XZ + e
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta
b1 – b3 = Koefisien Regresi
Z = Profitabilitas
menggunakan SPSS dengan signifikan 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih
besar dari α maka hipotesis ditolak, jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka
hipotesis diterima.
ditolak. Jika hasil penelitian menunjukkan t-hitung < t-table pada taraf signifikan
menunjukkan t-hitung> t table pada taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan
Hipotesis 1
Dalam menguji hipotesis pertama ini, uji t digunakan untuk menguji atau
membandingkan rata-rata nilai suatu sampel dengan nilai lainnya. Bila t-hitung >
t-tabel atau profitabilitas < tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka Ha diterima
apabila t-hitung < t-tabel atau profitabilitas > tingkat signifikansi (Sig > 0,05),
maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya CSR tidak berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan.
61
Hipotesis 2
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh Profitabilitas dalam hubungan antara CSR dengan
Nilai Perusahaan.
Ha2 : Terdapat pengaruh Profitabilitas dalam hubungan antara CSR dengan Nilai
Perusahaan.
Dalam pengujian hipotesis kedua ini, uji t digunakan untuk menguji apakah
hubungan antara CSR dengan Nilai Perusahaan dengan cara mengalikan hasil t-
hitung CSR hasil t-hitung Profitabilitas. Bila t-hitung > t-tabel atau profitabilitas
< tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya
Perusahaan. Sedangkan apabila t-hitung < t-tabel atau profitabilitas > tingkat
signifikansi (Sig > 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya Profitabilitas