PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Caring merupakan suatu sikap moral. Melalui caring terhadap sesame manusia, harga
diri manusia dilindungi, didukung, dan di jaga. (Watson,1998 ) menyarankan agar caring,
sebagai suatu sikap moral yang ideal memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang
melakukan intervensi seperti perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjanin bahwa
perawat bekerja sesuai standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Dalam setiap
pertemuan kepada klien perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara
etika. Selain itu, etika keperawatan menempatkan caring sebagai focus dalam membuat
keputusan.
Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit, perawat akan berhadapan dengan klien
dan tenaga kesehatan lainnya.Oleh karena itu, perawat harus terus meningkatkan
profesionalismenya,yaitu meningkatkan perilaku caring. Caring bukan semata-mata
perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga
didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et
all, 1999).
Caring adalah sentral praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis, yang mana tolak ukurnya pada saat perawat bekerja
memberikan pelayanan keperawatan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada
klien baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
1
1.3 Tujuan
1.3.1 untuk mengetahui apa itu caring
1.3.2 untuk mengetahui teori keperawatan tentang caring
1.3.3 untuk mengetahui aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktik
keperawatan
1.3.4 untuk mengetahui perbedaan caring dengan curing
2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian caring
Caring merupakan sentral praktik keperawatan, tetapi hal ini lebih penting dalam
kekacauan lingkungan pelayanan kesehatan saat ini. Kebutuhan tekanan, dan batas waktu
dalam lingkungan pelayanan kesehatan berada dalam ruang kecil praktik caring, yang
membuat perawat dan profesi kesehatan lainnnya menjadi dingin dan tidak peduli
terhadap kebutuhan klien ( Watson,2006).
Patricia Benner (1984) serta Benner Wrubel ( 1989) menawarkan kepada perawat
suatu pengertian praktik keperawatan dan caring melalui interprestasi laporan perawat
ahli setelah mendengarkan perawat dan menganalisis apa yang di maksud, Benner
menggambarkan inti dari praktik keperawatan yang baik adalah caring. Laporan
tersebut mengemukakan kebiasaan perawat dan keputusan dalam melakukan caring.
Caring berarti bahwa seseorang, kejadian, rencana, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan banyak orang ( Benner dan Wrebel 1989) ini merupakan kata
yang menggambarkan sebuah hubungan.
3
Caring mencerminkan apa yang berhubungan dengan individu, hal ini
menggambarkan hubungan yang luas, dari cinta orang tua sampai hubungan
pertemanan, dari kepedulian terhadap teman sekerja sampai kepedulian tehadap
binatang peliharaan, untuk merawat dan melayani. ( Benner dan Wrubel 1989 )
mengatakan, ‘’caring membuat kemungkinan’’. Perhatian seseorang terhadap orang
lain, kejadian, atau sesuatu memberikan motivasi dan petunjuk kepada individu untuk
peduli. Caring sebagai struktur mempunyai implikasi praktis untuk mengubah praktik
keperawatan ( Boykin, et al., 2003). Caring sebagai bentuk dasar dari praktik
keperawatan dimana perawat mebantu klien pulih darisakitnya,memberikan
penjelasan tentang penyakitnya, dan mengelola atau membangun kembali hubungan.
Caring membantu perawat mengenali intervensi yang baik, dann kemuadian menjadi
perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring nantinya.
Tidak semua klien sama. Setiap individu mempunyai perbedaan latar belakang
pengalaman, nilai-nilai, dan kultur dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Caring
bersifat khusus dan bergantung pada hubungan perawat dank klien. Semakin banyak
pengalaman yang dimiliki perawat, mereka biasanya akan mempelajari bahwa caring
membantu mereka untuk focus pada klien yang mereka layani. Caring memfasilitasi
kemampuan perawat untuk mengenali klien, membuat perawat mengetahui masalah
klien dan mencari serta melaksanakan solusinya.
Oleh karena sakit merupakan kondisi manusia saat mengalami kehilangan atau
disfungsi, pengobatan atau interfensi yang di berikan tanpa pertimbangan bagaimana
keberhasilannya terhadap individu biasanya akan berdampak buruk. Perawat ahli
menegerti perbedaan sehat, sakit, penyakit.Melalui hubungan pelayanan, perawat
belajar mendengarkan cerita klien tentang sakitnya sehi gga mereka dapat mengetahui
4
penyakitnya.Dengan mengetahuinya, mereka dapat menyediakan terapi yang focus
untuk klien.
4. Caring transpersonal
5
kehidupan dari pelayanan manusia dan pemulihan untuk perwat untuk kliennya
(Watson 2006b). teori menggambarkan suatu kesadaran perawat untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan menjadi perawat, sakit, dan caring serta pulih. Selain itu, caring
transpersonal menjadi sumber pemulihan dari dalam untuk menjaga, meningkatkatkan,
dan melindungi harga diri manusia dari dalam dan secara keseluruhan. Menurut
Watson, caring dapat bersifat spiritual. Caring dapat menjaga manusia melalui
teknologi, system playanan kesehatan berorientasi pengobatan (Watson, 2006b)
tujuannyan adalah hubungan perawat –klien.Fokusnya adalah pada individu di
belakang klien dan perawat, yaitu hubungan pelayanan.
Kristen swanson (1991) mempelajari tentang klien dan profesi pemberiaan layanan
dalam usahanya untuk membuat teori tentang caring dalam praktik keperawatan. Ada 3
kelompok berbeda yang di wawancarai: wanita yang pernah mengalami keguguran,
orang tua dan pelayanan kesehatan dalam ruang perawatan intensif leonatus, serta ibu
yang beresiko tinggi secara social mengalami interfengsi kesehatan jangka panjang.
Semua kelompok tadi berada dalam lingkungan perinatal (sebelom, selama, atau pasca
kelahiran anak) atau konteks dan pernah mengalami fenomena caring.Peneliti
bertanyak pada setiap kelompok pertanyaan tentang bagaimana mereka mengalami
atau mengungkapkan caring dalam situasi mereka.Setelah menganalisis cerita dan
laporan dari ketiga kelompok tersebut, Suanson mebuat teori mengenai caring. Teori
tersebut menggambarkan caring yang berisi 5 katagori atau proses. Suanson (1991)
mendefinisikan caring sebagai suatu cara pemeliharaan berhubungan dengan
menghargai orang lain, di sertai perasaan memiliki dan tanggung jawab. Teori ini
mendukung pernyaataan bahwa caring merupakan inti dari fenomena keperawatan,
tetapi tidak merupakan sesuatu yang unik terhadap peraktik keperawatan.
6
keadaan emosional wanita di tahun pertama setelah mengalami keguguran. Konseling
berbasis caring secara signifikan menunjukkan penurunan perasaan depresi dan
amarah, terutama pada empat bulan setelah keguguran.
1. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan orang dengan orang yang merupakan
sarana untuk lebih mendekatkan dan menyampaikan manfaat caring. Fredriksson
(1999) menjelaskan bahwa kehadiran berarti ‘’ada di ‘’dan ‘’ada dengan’’.’’ada
di’’tidak hanya berarti kehadiran secara fisik, tetapi juga termasuk komunikasi dan
pengertian.
Kehadiran perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut karena
situasi tertekan. Memberikan penentraman hati dan penjelasan yang seksama tentang
tersebut, tetap berada di samping klien, serta memberikan klien petunjuk selama
menjalani prosedur tersebut, semuanya menunjukan bahwa kehadiran sangat bererti
untuk kesehatan klien
2. Sentuhan
Klien menghadapi situasi yang memalukan, menakutkan, dan juga
menyakitkan. Apapun gejalanya apa yang di rasakan, klien akan melihat perawat
untuk mendapatkan bantuan. Menggunakan sentuhan merupakan salah satu cara
pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat mendekatkan diri dengan klien
untuk memberikan perhatian dan dukungan.
Sebagai contoh jika klien merasa cemas dalam menjalani suatu prosedur,
seperti pemasangan selang naso-gaster (nasograstic tube=NGT) , perawat akan
memberikan kenyamana dengan penjelasan penuh tentang prosedur tersebut dan apa
manfaatnya untuk klien. Perawat menjelaskan dengan suara pelan kepada klien untuk
memberikan dukungan dan ketenangan.
3. Mendengarkan
Caring melibatkan interaksi interpersoanal dan bukan sekedar percakapan
resiprokal antara dua orang. Dalam suatu hubungan pelayanan perawat membangun
kepercayaan, membukan topic pembicaraan, dan mendngarkan apa yang klien
katakana. Mendengarkan merupakan kunci, karena hal itu menunjukan perhatian
7
penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan termasuk pengertian apa yang klien
katakan, dengan memahami dan mengerti maksud klien serta memberikan respon
balik terhadap lawan bicara( Kenper,1992).
Dengan aktif mendengarkan perawat mulai memahami klien. Perawat akan
mengetahui apa yang penting menurut mereka ( Bernick , 2004) belajar
mendengarkan klien terkadang memang sulit. Waktu yang perawat habiskan secara
efektif bgeguna dalam rangka mendapatkan informasi dan memperkuat hubungan
perawat serta klien.
4. Memahami klien
Salah satu proses caraing yang di kemukakan Swanson (1991) adalah
memahami klien. Konsep tersebut terdiri atas pemahaman perawat terhadap klien
tertentu dan pemilihan intervensi berikutnya ( Radwin 1995). Pemahaman terus
berkembang dengan berjalannya waktu selama perawat mempelajari kondisi klinis
secara khusus serta perilaku dan respon psikologis klien.
Hal terpenting bagi perawat pemula untuk mengenal adalah bahwa
pemahaman klien bukan hanya sekedar mengumpulkan data tentang kondisi dan
gejala klinis klien. Keberhasilan dalam memahami klien merupakan dasar hubungan
yang anda bangun. Pemahaman klien merupakan pintu gerbang pelayanan, proses
social yang menghasilkan suatu ‘’ikatan’’dimana klien menjadi lebih mengenal
perawat. (lamb dan stempel , 1994). Ikatan tersebut selanjutnya membagi tingkatan
dalam hubungan menjadi fase ‘’bekerja ‘’dan ‘’berubah sehingga perawat dapat
membantu klien terlibat dalam pelayanan dan menerima bantuan saat di perlukan
(Bulfin, 2005)
5. Caring dalam Spiritual
Sehat spiritual terjadi saat individu menemukan keseimbangan antara nilai-
nilai dalam kehidupannya, tujuan, dan kepercayaan dirinya dengan orang lain.
Penelitian-penelitian menunjukan antara jiwa, daya pikir, dan tubuh. Kepercayaan dan
harapan individus mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.
Dalam hubungan caring klien dan perawat saling memahami satu sama lain
sehingga keduanya berpindah menjadi hubungan pemulihan dengan melakukan yang
berikut( Watson,2003)
Mengarahkan harapan bagi klien dan perawat
8
Mendapatkan interprestasi atau pengertian tentang penyakit, gejala , atau perasaan
yang dapat diterima klien.
Membantu klien dalam menggunakan sumber daya social, emosioanal, atau
spiritual.
Memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia,
roh dngan roh.
6. Perawatan Keluarga
Banyak sikap caring terawat yang dapat sangat membantu keluarga klien
yang menderita kanker. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk
aktif ikut serta merupakan tugas penting anggota keluarga. Khusus untuk keluarga
klien yang menderita kanker, tingkah laku ini menawarkan petunjuk yang berguna
untuk mengembangkan hubungan caring dengan semua keluarga. Menunjukan
perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang
kemudian dapat membentuk hubungan dengan keluarga pelayanan untuk keluarga
memasukkan pertimbangan akan konteks penyakit klien dan tekanan pada semua
anggota klien.
Menunjukan keperawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu
keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan dengan keluarga. Pelayanan
untuk keluarga memasukkan pertimbangan akan konteks penyakit klien dan tekanan
kepada semua anggota keluarga.
Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari diagnosis,
intervensi, dan tujuannya.Di dalam caring terdapat diagnosis keperawatan yang
merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien.Sedangkan di dalam curing terdapat diagnosis medis yaitu
suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan penyakit yang diderita klien. Dengan kata lain
dapat disebut diagnosa penyakit. Dalam caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan
respon klien untuk ditanggapi dengan pemberian perawatan.Berbeda dengan curing lebih
memperhatikan penyakit yang diderita serta penanggulangannya.
9
pendidikan kesehatan, dan konseling.Sedangkan intervensi kedokteran (curing) lebih ke
melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan operatif.Dari sini dapat
difahami bahwa caring memperhatikan klien dari aspek fisik, psikologi, sosial, serta
spiritualnya sedangkan curing menekankan pada aspek kesehatan dan fisik kliennya.
Satu hal lagi yang dapat difahami dari perbedaan caring dan curing yaitu dari
aspek tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa caring
merupakan dorongan motifasi bagi individu untuk menjadi perawat, dan dapat
menjadi kepuasan bila perawat mengetahui kalau mereka telah membuat perubahan
dalam kehidupan kliennya.
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini disarankan pada para pembaca agar dapat lebih
memperdalam lagi pengetahuan tentang konsep caring pada rumah sakit serta dapat
mengaplikasikan nya dalam dunia keperawatan. Diharapkan perawat serta tenaga
kesehatan lainnya mampu memahami dan mendalami kebutuhan klien yang
merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat mendasar.
11