Anda di halaman 1dari 29

LEMBAR PENGESAHAN

Denpasar, 07 Agustus 2020


Mengetahui,
Pembimbing Akademik Mahasiswa

(Ns.Kiki Rizki F.S, M.Kep ) ( I Gede Angga Putrawan )


NIK. NIM. 17.321.2666
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS
DI RS KASIH BUNDA
TANGGAL 29 Juli – 31 Juli 2020

I.       PENGKAJIAN
1.       Identitas
a.      Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 40 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : D III Kebidanan
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Desa Aan, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung
Tanggal Masuk : 28 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 29 Juli s/d 31 Juli 2020
No. Register : 140455
Diagnosa Medis : Gastroenteritis Akut (GEA)

b.      Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. K
Umur : 48 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Aan, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung
2.      Status Kesehatan
a.      Status Kesehatan Saat Ini
1)      Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
- Saat MRS
Pasien mengatakan datang dengan keluahan dari kemarin BAB lebih dari
6x, disertai mual muntah.
- Saat ini
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, badan terasa lemah, disertai
nyeri pada perut.

2)      Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan masuk RS pada tanggal 28 juli 2020 dengan keluhan
sudah BAB lebih dari 6x dengan konsistensi cairdengan jumlah yang banyak,
disertai mual muntah, serta nyeri pada perut. Sesampainya di RS pasien diperiksa
oleh tenaga kesahatan dan diperoleh hasil BB: 41kg, Keadaan pasien lemah,
mukosa bibir kering, TTV: 90/70mmHg, N: 106x/menit, S: 37,7 oC, RR:
24x/menit, bising usus 40x/menit, dan perkusi abdomen hypertimpani.

3)      Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien mengatakan setelah BAB lebih dari 6x pasien langsung dibawa
keRS oleh suaminya, sesampainya di RS pasien langsung diberikan tindakan oeh
tenaga kesehatan.

b.      Satus Kesehatan Masa Lalu


1)      Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami demam, batuk, pilek, dan dehidrasi.

2)      Pernah dirawat


Pasien megatakan tidak pernah dirawat di RS

3)      Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, minuman,
obat, dan lingkungan.

4)      Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, kopi, alkohol,dll

c.       Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
d.      Diagnosa Medis dan therapy
Gastroenteritis (GEA)

Efek
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
Samping

Ringer Laktat 20 tpm IV Pengganti Batuk,


1 cairan bersin,dll
elektrolit

Ondancenton 2x sehari IV Mencegah Mengantuk


2
mual muntah

Ranitidin 2x sehari IV Menurunkan Mual


3 sekresi asam muntah
lambung

Neudiatep 3x sehari Oral Mengobati Mual,


4 simtomatik Perut
kembung

3.      Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a.       Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
- Saat sakit : Pasien mengatakan bahwa jika sakit biasanya kepuskesmas dan
menjaga pola makannya, Pasien mengatakan mempercayai
pengobatannya pada tenaga kesehatan.

b.      Pola Nutrisi-Metabolik


   Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya makan 3x sehari engan porsi normal
ditambah lauk dan sayuran. Pasien mengatakan biasa minum air 1,5 liter air.
   Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan nafsu makannya menurun, pasien
mengatakan hanya bisa menghabiskan setengah porsi makanan yang disediakan,
dan biasa minum 1,5 liter air

c.       Pola Eliminasi


1)   BAB
   Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit buang BAB 2-3x sehari dengan
konsistensi lembek berwarna kecoklatan dengan bau khas feses.

   Saat sakit


Saat sakit pasien mengatakan BAB lebih dari 6x sehari dengan konsistensi
cair, warna kecoklatan, bau khas feses, dengan jumlah banyak.

2)   BAK
      Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK 5-6x sehari dengan warna jernih
kekuningan dengan bau khas urin.
      Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit BAK 5-6x sehari dengan warna jernih kekuningan
dengan bau khas urin.

d.      Pola aktivitas dan latihan


1)   Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan √
minum
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total

2)  Latihan
       Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa melakukan aktivitas secara
mandiri.
    Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit aktivitas pasien dibantu keluarga.
e.       Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan penyekit yang dialaminya saat ini murni medis.

f.       Pola Persepsi-Konsep diri


- Gambaran / citra diri : Pasien mengatakan bahagia sama keluarganya.
- Ideal diri : Pasien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya.
- Harga diri : Pasien mengatakan sangat sedih saat sakit karena
merepotkan anggota keluarganya.
- Peran : Pasien mengatakan perannya dirumah sebagai seorang
istri dan seorang ibu.
- Identitas : Pasien mengatakan sebagai seorang ibu dengan 3orang
anak.

g.       Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pada siang & malam hari, pasien
tidur pada siang hari sekitar kurang lebih 2-3jam & pada malam hari sekitar
kurang lebih 7-8jam dengan kualitas tdur baik.
 Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidur pada siang & malam hari, pasien tidur
pada siang hari kurang lebih 2-3jam & pada malam hari 7-8jam dengan kualitah
tdur baik.

h.      Pola Peran-Hubungan


Pasien mengatakan sangat senang dengan kluarga & anaknya.

i.        Pola Seksual-Reproduksi


   Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit memiliki 3 orang anak & tidak ada
gangguan reproduksi.
   Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit memiliki 3 orang anak & tidak ada gangguan
dengan sistem reproduksinya.

j.        Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan apabila mengalami stress lebih banyak menghabiskan
waktu dengan keluarganya.

k.      Pola Nilai-Kepercayaan


Pasien mengatakan beragama hindu, saat dirumah pasien biasa
sembahyang pada malam hari dan sebelum berangkat kerja.
4.      Pengkajian Fisik
a.       Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata : 4
b.      Tanda-tanda Vital : Nadi = 106x/menit, Suhu = 37,7oC, TD = 90/70 mmHg, RR=
24x/menit

c.       Keadaan fisik


a.       Kepala dan leher
 Kepala
- I : Warna kepala normacepal, tidak adanya lesi, persebaran rambut merata,
rambut berwarna hitam.
- P : Tidak adanya nyeri tekan pada kepala
 Leher
- I : Bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada hiperpigmentasi
- P : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, dan pembesaran vena
jogularis.

b. Mata
I : Mata kanan dan kiri simetris persebaran bulu mata merata, konjun tiva
anemis, sklera aniterik.

c. Hidung
I : Bentuk sidung simetris kanan dan kiri, persebara bulu hidung merata,
tidak ada sklera.
P : Tidak adanya nyeri tekan pada setitar hidung.

d. Telinga
I : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak adanya serum, telinga bersih, tidak
adanya betel sign.
P : Tidak adanya nyeri tekan pada area telinga dan area tragus.

e. Mulut
I : Mukosa bibir kering, bibir atas dan bawah simetris, tidak ada karies gigi.

f.      Dada
   Paru
I : Dada kanan & kiri simetris, tidak ada retraksi otot dada.
P : Tidak adanya nyeri tekan & krepitasi
Pr : Terdengar suara paru sonor
A : Terdengar suara nafas Vesikuler
   Jantung
I : Terlihat adanya itus kordis
P : Teraba adanya itus kordis
Pr : Terdengar suara redup
A : Terdengar suara BJ1 BJ2 tunggal reguler.

g.       Payudara dan ketiak


Tidak Terkaji

h.      abdomen
I : Tidak adanya lesi, terlihat adanya distensi abdomen
A : Terdengar suara bising usus 40x/menit
P : Adanya nyeri tekan
P : Karena terjadi diare
Q : Nyeri terasa diremas - remas
R : Nyeri pada bagian abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
Pr : Hipertimpani

i.       Genetalia
Tidak Terkaji

j.       Integumen
I : Warna kulit sawo matang, tidak adanya sianosis, tekstur kembali lambat.
P : Akral teraba hangat, tidak adanya nyeri tekan pada bagian integument.

k.       Ekstremitas
         Atas
- I : Tangan kanan dan kiri simetris,warna kulit sawo matang, tampak
terpasang infus pada tangan kanan bawah, tidak adanya lesi.
- P : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit kembali lambat,
akral hangat, CRT ˂ 2detik.

         Bawah
- I : Kaki kanan dan kiri simetris, warna kulit sawo matang, tidak adanya
Lesi.
- P : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit kembali lambat,
akral hangat, CRT ˂ 2detik.

l.      Neurologis
         Status mental dan emosi :
- Mental : Tingkat kesadaran komposmetis, Pasien tidak mengalami
disorientasi, pasien tidak mengalami gangguang isi piker,
vocalbulari baik.
- Emosi : Pasien tidak mengalami gangguan efek fluktuasi, mood normal
dan komunikasi verbal konsisten
         Pengkajian saraf kranial :
- N I (Olfaktorius) : Klien mampu memejamkan mata, dan bisa
membedakan jenis bau
- N II (Optikus) : Penglihatan Klien baik, dan lapang dada klien normal
- N III (Okulomatoris), N IV (Hakhearis), N VI (Abdasen) : Klien mampu
melakukan tes putaran bola mata, reflek pupil terhadap cahaya klien
normal
- N V (Trigenius) : KLien mampu menggerakkan rahang ke semua sisi,
klien mampu memejamkan mata, dan mampu merasakan sentuhan kapas
pada pipi
- N VII (Vasialis) : KLien mampu bersenyum, bersiul, mengangkat alis,
menutup kelopak mata, lidah mampu membedakan gula dan garam
- N VIII (Vertibual Hustikus) : Klien mampu merasakan getaran dan suara
ketika dilakukan tes weber dan tes urine
- N VIX (Glusofarngis) : Klien mampu merasakan manis, dan asam
- N V X (Fagus) : Klien mampu menyentuh faring dengan lidah dan mampu
menelan
- N V XI (Asesorius) : Klien mampu menggerakkan bahu sambal
menggerakkan kepala
- N V XII (Hipoglosus) : Klien mampu menggerakkan lidah

         Pemeriksaan refleks :


- Refleks Bisep +
- Refleks Trisep +
- Refleks Patela +

d.      Pemeriksaan Penunjang


1.      Data laboratorium yang berhubungan
- Hemoglobin : 11,0 g/dL 12 – 18 g/dL
- Hematokrit : 48% 38 – 46%
- Leukosit : 12.800 103/mm3 3.500 – 10.500 103/mm3
2.      Pemeriksaan radiologi
Tidak Terkaji
3.      Hasil konsultasi
Tidak Terkaji
4.      Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
Tidak Terkaji
5. ANALISA DATA
A. TABEL ANALISA DATA
MASALAH
DATA INTERPRETASI
KEPERAWATAN
1. DS: Psien mengatakan
badan terasalemah. Hiperperistaltik Hopovolemia

DO : Pasien tampak lemah, Peningkatan percepatan


frekuensi nadi pasien kontak makandan air dngan
meningkat 106x/menit, mukosa usus
tekanan darah menurun
90/70 mmHg, turgor kulit Penyerapan makanan, air,
kulit pasien kembali dan elektrolit mrnjadi
lambat, membrane mukosa terganggu
bibir kering, hematocrit
pasien meningkat 48%, Output cairan elektrolit
suhu tubuh pasien berlebihan
meningkat yaitu 37,7oC,
berat badan pasien Dehidrasi
menurutn 41kg.

MK. Hipovolemia

2. DS : PAsien mengeluh
nyeri dibagian abdomen. Hiperperistaltik Nyeri Akut

3. DO : pasien tampak Peningkatan percepatan


meringis, nyeri pada kontak makanan dan air
bagian abdomen nyeri dengan mukosa usus
dirasakan karena terjadinya
diare, nyeri dirasakan Penyerapan makanan air,
seperti diremas – remas, dan elektrolit menjadi
nyeri dirasakat di sekitar terganggu
perut, dengan skala nyeri 5,
nyeri dirasakan hilang
timbul, nadi pasien tampak Refleksi spasma otot
meningkat 106x/menit. dinding perut

Inflamasi saluran
pencernaan

4. DS : Pasien mengatakan MK. Nyeri Akut

BAB lebih dari 6x, Hiperperistaltik Defisit Nutrisi


konsistensi cair dengan
jumlah banyak, pasien Peningkatan percepatan
mengatakan berat kontak makanan dan air
badannya menurun 41kg, dengan mukosa usus
pasien mengatakan tidak
nafsu makan, pasien Penyerapan makanan air,
mengatakan nyeri pada dan elektrolit menjadi
bagian abdomen nyeri terganggu
dirasakan karena terjadinya
diare, nyeri dirasakan Refleksi spasma otot
seperti diremas – remas, dinding perut
nyeri dirasakat di sekitar
perut, dengan skala nyeri 5, Inflamasi saluran
nyeri dirasakan hilang pencernaan
timbul.
Mual dan muntah
DO : pasien tampak tidak
nafsu makan, berat badan Anoreksia
pasien tampak menurun,
bising usus pasien
MK. Defisit Nutrisi
hiperaktif yaitu 40x/menit,
pasien diare lebih dari 6x.
B. TABEL DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
TANGGAL /
TANGGAL
JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
TERATASI
DITEMUKAN
29 Juli 2020 Hipovolemia berhubungan dengan 31 Juli 2020
10.30 Wita dehidrasi, kehilangan cairan aktif ditandai
dengan frekuensi nadi meningkat, ℬ
hematocrit meningkat, pasien merasa lemah.

29 Juli 2020 Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi 31 Juli 2020


10.30 Wita saluran penernaan ditandai dengan klien
mengeluh nyeri pada bagian perut, nafsu ℬ
makan berubah, frekuensi nadi meningkat

29 Juli 2020 Defisit Nutrisi berhubungan dengan 31 Juli 2020


10.30 Wita anoreksia, nafsu makan klien menurun
ditandai dengan klien mengeluh mual ℬ
muntah, bising usus hiperaktif
C. PERENCANAAN
Hari/ No Tujuan dan
Intervensi Rasional TTD
Tanggal Dx Kriteria Hasil
Rabu, 1 Setelah diberikan Manajemen
29 juli asuhan Hipovolemia
2020 keperawatan 3 x Observasi
24jam diharapkan 1. Periksa tanda dan 1. Mengetahui tanda dan
status cairan gejala hipovolemia gejala hipovolemia.
membaik dengan (mis. frekuensi nadi
kriteria hasi : meningkat, nadi
- TTV dalam teraba lemah, tekanan
rentan normal darah menurun,
(TD: 120/80 tekanan nadi
mmHg, T : menyempit, turgor
36-37,5oC, N: kulit menurun,

80-100 membrane mukosa
x/menit, RR: kering, volume urin
12-20 menurun, hematokrit
x/menit) meningkat, haus,
- Berat badan lemah)
meningkat
- Hb normal Terapeutik
(12-18g/dL) 2. Hitung kebutuhan 2. Untuk mengetahui
cairan cairan tubuh pasien
3. Berikan asupan 3. Untuk membantu
cairan oral mengatasi
hypovolemia
Edukasi
4. Anjurkan 4. Untuk membantu
memperbanyak mengatasi
asupan cairan oral hipovolemia
5. Anjurkan 5. Menghindari
menghindari terjadinya jatuh
perubahan posisi
mendadak

Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian 6. Memenuhi kebutuhan
cairan IV isotonik cairan
(mis. NaCL, RL)
Rabu, 2 Setelah diberikan Manajemen Nyeri
29 juli asuhan Observasi
2020 keperawatan 3 x 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui lokasi,
24jam diharapkan Karakteristik, durasi, karakteristik, durasi,
tingkat nyeri frekuensi,kualitas, frekuensi, dan
pasien dapat intensitas nyeri kualitas nyeri
berkurang dengan 2. Identifikasi skala 2. Mengetahui skala
kriteria hasil : nyeri nyeri
- Pasien tidak
mengeluh Terapeutik
nyeri 3. Berikan teknik 3. Untuk mengurangi
- Intensitas nonfarmakologis rasa nyeri yang
Nyeri untuk mengurangi dirasakan pasien
berkurang rasa nyeri

(Skala 1-5)
Tekanan Darah Edukasi
4. Untuk meredakan
dalam batas 4. Jelaskan strategi
sara nyeri yang di
normal meredakan nyeri
rasakan
(120/80mmHg)
Kolaborasi
5. Agar mengetahui
5 Kolaborasi pemberian
jenis obat dan dosis
analgetik, jika perlu
yang diberikan

Rabu, 3 Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


29 juli tindakan Observasi
2020 keperawatan 1. Identifikasi status 1. Dengan
selama 3 x 24jam nutrisi mengindentifikasi
diharapkan 2. Monitor berat badan status nutrisi, dapat
pemenuhan 3. Monitor hasil mengetahui nutrisi
nutrisi seimbang pemeriksaan pasien.
kembali dengan laboratorium 2. Dengan memonitor
kriteria hasil : berat badan pasien
- Frekuensi dapat mengetahui BB
makan normal pasien.
- Nafsu makan 3. Mengetahui hasil
membaik pemeriksaan
- Bising usus laboratorium.
dalam batas Terapeutik

normal 4. Lakukan oral hygiene 4. Mencegah terjadinya
(30x/menit) sebelum makan infeksi.
- Tidak ada 5. Berikan makanan 5. Dapat menjaga
diare tinggi kalori dan tinggi keseimbangan asam
- Meningkatnya protein basa di tubuh.
verbalisasi 6. Berikan suplemen 6. Mencegah mual dan
keinginan makanan muntah
untuk
meningkatkan Edukasi
nutrisi 7. Anjurkan posisi 7. Dapat meningkatkan
- Sikap terhadap duduk, jika mampu energi tubuh
makanan / 8. Ajarkan diet yang 8. Untuk menyehatkan
minuman baik diprogramkan pencernaan
sesuai dengan
tujuan Kolaborasi
kesehatan 9. Kolaborasi pemberian 9. Untuk meredakan
medikasi sebelum nyeri
makan (mis. pereda 10. Untuk mengurangi
nyeri) diare
10. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan jika
perlu

D. IMPLEMENTASI
Hari/
No
Tgl / Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD
Dx
Jam
Rabu, 29 1,2 Memeriksa tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan merasa nyeri
juli 2020 hypovolemia & pada bagian abdomen nyeri dirasakan
11.00 mengidentifikasi lokasi, karena terjadinya diare, nyeri dirasakan
wita Karakteristik, durasi, seperti diremas – remas, nyeri dirasakat
frekuensi, kualitas, intensitas di sekitar perut, dengan skala nyeri 5,
nyeri nyeri dirasakan hilang timbul.

DO : Pasien tampak meringis, frekuensi
nadi pasien meningkat 106x/menit,
tekanan darah mnurun 90/70mmHg,
turgol kulit tidak elastis, mukosa bibir
kering,hematocrit meningkat 48%, suhu
tubuh meningkat 37,7oC, berat badan
menurun 41kg.

Rabu, 29 1,2 Memberikan asupan cairan DS : Pasien mengatakan sudah


juli 2020 oral & memberikan teknik meminum asupan cairan yang cukup,
11.30 nonfarmakologis untuk pasien masih merasakan nyeri disekitar
wita mengurangi rasa nyeri. abdomen.

DO : Pasien tampak meminum asupan



cairan yang cukup, pasien sudah
diberikan tindakan relaksasi nafas
dalam, dan tampak pasien masih
merasakan nyeri disekitar abdomen.

Rabu, 29 1,3 Anjurkan memperbanyak DS : Pasien mengatakan masih merasa


juli 2020 asupan cairan oral & tidak enak makan
12.00 memberikan makanan tinggi
wita kalori dan tinggi protein DO: Pasien tampak tidak enak makan,
pasien tampak mampu menghabiskan
makanan sebanyak setengah porsi yang

diberikan, pasien tampak mampu
minum 1 liter air sehari.
Kamis, 1 Memeriksa tanda dan gejala DS : -
30 juli hypovolemia
2020 DO : frekuensi nadi pasien 100x/menit,
10.00 tekanan darah membaik 100/70mmHg,
wita turgol kulit tidak elastis, mukosa bibir

kering,hematocrit pasien 46%, suhu
tubuh meningkat 37,5oC, berat badan
menurun 41kg.

Kamis, 1,2 Memberikan asupan cairan DS : Pasien mengatakan sudah


30 juli oral & memberikan teknik meminum asupan cairan yang cukup,
2020 nonfarmakologis untuk pasien masih merasakan nyeri disekitar
10.30 mengurangi rasa nyeri. abdomen.
wita

DO : Pasien tampak meminum asupan
cairan yang cukup, pasien sudah
diberikan tindakan relaksasi nafas
dalam, dan tampak pasien masih
merasakan nyeri disekitar abdomen.

Kamis, 1,3 Anjurkan memperbanyak DS : Pasien mengatakan masih merasa


30 juli asupan cairan oral & tidak enak makan
2020 memberikan makanan tinggi
11,05 kalori dan tinggi protein DO: Pasien tampak tidak enak makan,

pasien tampak mampu menghabiskan
makanan sebanyak setengah porsi yang
diberikan, pasien tampak mampu
minum 1 liter air sehari.
Jumat, 31 1,3 Anjurkan memperbanyak DS : Pasien mengatakan nafsu
juli 2020 asupan cairan oral & makannya sudah mulai meningkat.
11.30 memberikan makanan tinggi
wita kalori dan tinggi protein DO: Pasien tampak sudah mulai ada

nafsu makan, pasien tampak mampu
menghabiskan makanan sebanyak 1
porsi yang diberikan, pasien tampak
mampu minum 1,5 liter air sehari.

Jumat, 31 1,2 Memeriksa tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan rasa nyeri pada
juli 2020 hypovolemia & bagian abdomen sudah berkurang.
12.30 mengidentifikasi lokasi,
wita Karakteristik, durasi, DO : Pasien tampak tidak meringis,
frekuensi, kualitas, intensitas frekuensi nadi pasien 90x/menit,

nyeri tekanan darah pasien 120/80 mmHg,
turgol kulit elastis, mukosa bibir
lembab, hematocrit normal 46%, suhu
tubuh 36,5oC, berat badan kembali 42kg.

Jumat 31 1,2 Memberikan asupan cairan DS : Pasien mengatakan sudah


juli 2020 oral & memberikan teknik meminum asupan cairan yang cukup,
13.05 nonfarmakologis untuk pasien tidak merasakan nyeri disekitar
wita mengurangi rasa nyeri. abdomen.

DO : Pasien tampak meminum asupan
cairan yang cukup, nyeri pasien sudah
berkurang.
E. EVALUASI
Hari/ Tgl/ No
No Evaluasi TTD
Jam Dx
1 Jumat, 31 juli 1 S : Pasien mengatakan sudah mampu meminum air sebanyak
2020 1,5 liter sehari.
13.30 O : Pasien tampak mampu meminum air sebanyak 1,5 liter
sehari, pasien tampak tidak meringis lagi, frekuensi nadi
pasien 90x/menit, tekanan darah pasien 120/80 mmHg,

turgol kulit elastis, mukosa bibir lembab, hematocrit
normal 45%, suhu tubuh 36,5oC, berat badan kembali
42kg.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan interpensi, pertahankan kondisi pasien.

2 Jumat, 31 juli 2 S : Pasien mengatakan rasa nyeri pada bagian abdomen


2020 sudah berkurang, dengan skala nyeri 2.
13.30 O : Pasien tampak tidak meringis kesakitan.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan interpensi, pertahankan kondisi pasien.

3 Jumat, 31 juli 3 S : Pasien mengatakan nafsu makannya sudah mulai
2020 meningkat, pasien mengatakan mampu menghabiska 1
13.30 porsi makanan yang disediakan, dan pasien mengatakan
mampu menghabiskan 1,5 liter air sehari.
O :Nafsu makan pasien tampak sudah mulai meningkat,

pasien tampak mampu menghabiska 1 porsi makanan
yang disediakan, dan pasien mampu menghabiskan 1,5
liter air sehari.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan interpensi, pertahankan kondisi pasien.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


RELAKSASI NAFAS DALAM
Nama : Ny. R No. RM : 140455
Umur : 40 Tahun Tgl MRS : 28 juli 2020
Jenis Kelamin : Perempuan Dx Medis : Gastroenteritis
Tgl Pelaksanaan : 31 juli 2020 Ruang : 212

KONDISI KLIEN
Alasan masuk RS
Pasien mengatakan datang dengan keluahan dari kemarin BAB lebih dari 6x, disertai
mual muntah, serta pasien merasakan lemas dan nyeri pada bagian perut.
………………………………………………………………………………………………..

Data Fokus …………..

DS : Pasien mengeluh nyeri dibagian abdomen.


DO : Pasien tampak meringis, nyeri pada bagian abdomen nyeri dirasakan karena
terjadinya diare, nyeri dirasakan seperti diremas – remas, nyeri dirasakat di sekitar
perut, dengan skala nyeri 5, nyeri dirasakan hilang timbul, nadi pasien tampak
meningkat 106x/menit.
Diagnosa keperawatan (masalah)
Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi saluran penernaan ditandai dengan klien
mengeluh nyeri pada bagian perut, nafsu makan berubah, frekuensi nadi meningkat

Tujuan khusus: tujuan yang akan dicapai, criteria hasil


Setelah diberikan tindakana implementasi keperawatan 1 x 15menit diharapkan tingkat nyeri
pasien dapat berkurang dengan kriteria hasil :
- Pasien tidak mengeluh nyeri
- Intensitas Nyeri berkurang (Skala 1 - 2)
- Tekanan Darah dalam batas normal (120/80mmHg)

Tindakan keperawatan: tindakan apa yang dilakukan, SOP tindakan tersebut


Melakukan pemberian tehnik Relaksasi Nafas Dalam
(Ceklist terlampir).
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

RELAKSASI NAFAS DALAM


ORIENTASI
Salam terapeutik
Selamat siang ibu, perkenalkan nama saya angga mahasiswa keperawatan STIKes Wira
Medika Bali. Yang bertugas pada siang hari ini dari pukul 07.30 wita – 13.30 wita.
Sebelumnya boleh say atau nama ibu?
Apakah ibu masih ingat dengan tanggal lahir ibu?
Baik ibu, boleh saya lihat gelang tangannya ibu?

Evaluasi/validasi
Kalau boleh saya tau bagaimana kondisi ibu saat ini?
apakah saat ini ibu memiliki keluhan?

Kontrak
Topik
Baik ibu, tujuan saya disini yaitu ingin melakukan tindakan Relaksasi Nafas Dalam yang
dimana tujuannya agar rasa nyeri yang ibu rasakan dapat berkurang, ibu merasa lebih rileks
dan juga merasa lebih nyaman.
Prosedur
Baik ibu adapun prosedurnya, ibu tinggal mengikuti instruksi saya nggih,
Waktu
Adapun waktu yang saya perlukan 10 – 15 menit ibu nggih
Tempat
Untuk tempatnya ibu mau dmana nggih?
Apakah mau di ruangan ini ibu?
Baik kalua begitu ibu, bisa saya mulai nggih

KERJA
(Langkah-langkah tindakan keperawatan): komunikasi saat melakukan tindakan
Pertama saya tutup tirainyanggih ibu, ibu saya mencuci tangan terlebih dahulu nggih. Baik
ibu saya bantu memposisikan badan ibu ke posisinyaman terlebih dahulu nggih, baik ibu
usahakan dalam keadaan tenang seperti ini nggih.
Baik ibu tolong ikuti aba – aba dari saya, tarik nafas dari hidung ibu sambal bitung 1,2,3
nggih, perlahan – lahan hembuskan dai mulut nggih ibu sambal rasakan bagian tangan dan
kakinya nggih ibu, usahakan tentap seperti ini nggih ibu,
Lakukan lgi ibu tari nafas dari hidung sambal menghitung sampai 3 dan hembusan secara
perlahan melalui mulut nggih, tetap biarkan telapak tangan dan kakinya rileks nggih.
Ibu tetap berkonsentrasi nggih, tetap dalam keadaan matanya tertutup ibu sambil tetap
berkonsentrasi ketitik pusat sara nyeri itu berada nggih.
Tetap lakukan seperti ini ibu nggih, ulangi sebanak 15 kali, dan ibu dapat selingi istirahat
sebanyak 5kali ibu, apa bila sudah selesai ibu dapat beristirahat kembali ibu.

TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
DS : Pasien mengatakan setelah dilakuakan relaksasi nafas dalam nyeri pasien dapat
terkontrol dan pasien merasa lebih nyaman.
DO : Setelah dilakukan tindakan relaksasi nafas dalam pasien tampak mampu mengontrol
rasanyeri yang dirasakan, pasien tampak sedikit lebih nyaman.

Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan)
Ibu apa bila nyeri ibu muncul kembali ibu bisa melakukan tindakan relaksasi nafas dalam
kembali atau ibu bisa mengubah posisi ibu ke posisi yg lebih nyaman.

Kontrak yang akan datang


Topik
Baik ibu nanti saya akan kembali lagi untuk mengecek tekanan darah ibunggih
Waktu
Untuk waktu yang saya perlukan yaitu sama 10 – 15 menitt ibu nggih, nanti saya akan kesini
lgi di jam 14.00 wita ibu nggih.
Tempat
Untuk tempatnya apakah ibu mau diruangan ini atau dimana ngih?
Baik ibu kalao ibu ingin melakukan tindakan selanjutnya tetap diruangan ini.

RELAKSASI NAFAS DALAM

Nama : I Gede Angga Putrawan


NIM : 17.321.2666
Kelas : A11-A
Aspek yang dinilai Kompetensi
Ya tdk
Tahap Pra Interaksi
1. Kaji kebutuhan pasien, Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien
2. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
1. Salam pembuka dan perkenalkan diri
2. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama dan lihat No.RM/ tanggal
lahir)
3. Tanyakan Keluhan pasien
4. Jelaskan tujuan tindakan pada pasien dan keluarga
5. Jelaskan prosedur
6. Kontrak waktu
7. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
Tahap Kerja
1. Jaga privasi
2. Cuci tangan
3. Mencari posisi yang paling nyaman (berbaring/duduk)
4. Usahakan tetap rileks dan tenang
5. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
menggunakan hitungan 1, 2, 3
6. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstremitas atas dan bawah
7. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
8. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
9. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
10. Usahakan agar tetap konsentrasi sambil mata terpejam
11. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
12. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
13. Ulangi sampai 15 kali, dengan diselingi istirahat singkat setiap 5 kali
14. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat
Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
2. Berikan reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Beri salam penutup
5. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
1. Catat hasil tindakan dan respon pasien di dalam catatan keperawatan
PENCAPAIAN (TOTAL ITEM=…)

Anda mungkin juga menyukai