I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 40 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : D III Kebidanan
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Desa Aan, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung
Tanggal Masuk : 28 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 29 Juli s/d 31 Juli 2020
No. Register : 140455
Diagnosa Medis : Gastroenteritis Akut (GEA)
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan masuk RS pada tanggal 28 juli 2020 dengan keluhan
sudah BAB lebih dari 6x dengan konsistensi cairdengan jumlah yang banyak,
disertai mual muntah, serta nyeri pada perut. Sesampainya di RS pasien diperiksa
oleh tenaga kesahatan dan diperoleh hasil BB: 41kg, Keadaan pasien lemah,
mukosa bibir kering, TTV: 90/70mmHg, N: 106x/menit, S: 37,7 oC, RR:
24x/menit, bising usus 40x/menit, dan perkusi abdomen hypertimpani.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, minuman,
obat, dan lingkungan.
Efek
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
Samping
2) BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK 5-6x sehari dengan warna jernih
kekuningan dengan bau khas urin.
Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit BAK 5-6x sehari dengan warna jernih kekuningan
dengan bau khas urin.
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa melakukan aktivitas secara
mandiri.
Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit aktivitas pasien dibantu keluarga.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan penyekit yang dialaminya saat ini murni medis.
b. Mata
I : Mata kanan dan kiri simetris persebaran bulu mata merata, konjun tiva
anemis, sklera aniterik.
c. Hidung
I : Bentuk sidung simetris kanan dan kiri, persebara bulu hidung merata,
tidak ada sklera.
P : Tidak adanya nyeri tekan pada setitar hidung.
d. Telinga
I : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak adanya serum, telinga bersih, tidak
adanya betel sign.
P : Tidak adanya nyeri tekan pada area telinga dan area tragus.
e. Mulut
I : Mukosa bibir kering, bibir atas dan bawah simetris, tidak ada karies gigi.
f. Dada
Paru
I : Dada kanan & kiri simetris, tidak ada retraksi otot dada.
P : Tidak adanya nyeri tekan & krepitasi
Pr : Terdengar suara paru sonor
A : Terdengar suara nafas Vesikuler
Jantung
I : Terlihat adanya itus kordis
P : Teraba adanya itus kordis
Pr : Terdengar suara redup
A : Terdengar suara BJ1 BJ2 tunggal reguler.
h. abdomen
I : Tidak adanya lesi, terlihat adanya distensi abdomen
A : Terdengar suara bising usus 40x/menit
P : Adanya nyeri tekan
P : Karena terjadi diare
Q : Nyeri terasa diremas - remas
R : Nyeri pada bagian abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
Pr : Hipertimpani
i. Genetalia
Tidak Terkaji
j. Integumen
I : Warna kulit sawo matang, tidak adanya sianosis, tekstur kembali lambat.
P : Akral teraba hangat, tidak adanya nyeri tekan pada bagian integument.
k. Ekstremitas
Atas
- I : Tangan kanan dan kiri simetris,warna kulit sawo matang, tampak
terpasang infus pada tangan kanan bawah, tidak adanya lesi.
- P : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit kembali lambat,
akral hangat, CRT ˂ 2detik.
Bawah
- I : Kaki kanan dan kiri simetris, warna kulit sawo matang, tidak adanya
Lesi.
- P : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit kembali lambat,
akral hangat, CRT ˂ 2detik.
l. Neurologis
Status mental dan emosi :
- Mental : Tingkat kesadaran komposmetis, Pasien tidak mengalami
disorientasi, pasien tidak mengalami gangguang isi piker,
vocalbulari baik.
- Emosi : Pasien tidak mengalami gangguan efek fluktuasi, mood normal
dan komunikasi verbal konsisten
Pengkajian saraf kranial :
- N I (Olfaktorius) : Klien mampu memejamkan mata, dan bisa
membedakan jenis bau
- N II (Optikus) : Penglihatan Klien baik, dan lapang dada klien normal
- N III (Okulomatoris), N IV (Hakhearis), N VI (Abdasen) : Klien mampu
melakukan tes putaran bola mata, reflek pupil terhadap cahaya klien
normal
- N V (Trigenius) : KLien mampu menggerakkan rahang ke semua sisi,
klien mampu memejamkan mata, dan mampu merasakan sentuhan kapas
pada pipi
- N VII (Vasialis) : KLien mampu bersenyum, bersiul, mengangkat alis,
menutup kelopak mata, lidah mampu membedakan gula dan garam
- N VIII (Vertibual Hustikus) : Klien mampu merasakan getaran dan suara
ketika dilakukan tes weber dan tes urine
- N VIX (Glusofarngis) : Klien mampu merasakan manis, dan asam
- N V X (Fagus) : Klien mampu menyentuh faring dengan lidah dan mampu
menelan
- N V XI (Asesorius) : Klien mampu menggerakkan bahu sambal
menggerakkan kepala
- N V XII (Hipoglosus) : Klien mampu menggerakkan lidah
MK. Hipovolemia
2. DS : PAsien mengeluh
nyeri dibagian abdomen. Hiperperistaltik Nyeri Akut
Inflamasi saluran
pencernaan
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian 6. Memenuhi kebutuhan
cairan IV isotonik cairan
(mis. NaCL, RL)
Rabu, 2 Setelah diberikan Manajemen Nyeri
29 juli asuhan Observasi
2020 keperawatan 3 x 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui lokasi,
24jam diharapkan Karakteristik, durasi, karakteristik, durasi,
tingkat nyeri frekuensi,kualitas, frekuensi, dan
pasien dapat intensitas nyeri kualitas nyeri
berkurang dengan 2. Identifikasi skala 2. Mengetahui skala
kriteria hasil : nyeri nyeri
- Pasien tidak
mengeluh Terapeutik
nyeri 3. Berikan teknik 3. Untuk mengurangi
- Intensitas nonfarmakologis rasa nyeri yang
Nyeri untuk mengurangi dirasakan pasien
berkurang rasa nyeri
ℬ
(Skala 1-5)
Tekanan Darah Edukasi
4. Untuk meredakan
dalam batas 4. Jelaskan strategi
sara nyeri yang di
normal meredakan nyeri
rasakan
(120/80mmHg)
Kolaborasi
5. Agar mengetahui
5 Kolaborasi pemberian
jenis obat dan dosis
analgetik, jika perlu
yang diberikan
D. IMPLEMENTASI
Hari/
No
Tgl / Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD
Dx
Jam
Rabu, 29 1,2 Memeriksa tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan merasa nyeri
juli 2020 hypovolemia & pada bagian abdomen nyeri dirasakan
11.00 mengidentifikasi lokasi, karena terjadinya diare, nyeri dirasakan
wita Karakteristik, durasi, seperti diremas – remas, nyeri dirasakat
frekuensi, kualitas, intensitas di sekitar perut, dengan skala nyeri 5,
nyeri nyeri dirasakan hilang timbul.
ℬ
DO : Pasien tampak meringis, frekuensi
nadi pasien meningkat 106x/menit,
tekanan darah mnurun 90/70mmHg,
turgol kulit tidak elastis, mukosa bibir
kering,hematocrit meningkat 48%, suhu
tubuh meningkat 37,7oC, berat badan
menurun 41kg.
Jumat, 31 1,2 Memeriksa tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan rasa nyeri pada
juli 2020 hypovolemia & bagian abdomen sudah berkurang.
12.30 mengidentifikasi lokasi,
wita Karakteristik, durasi, DO : Pasien tampak tidak meringis,
frekuensi, kualitas, intensitas frekuensi nadi pasien 90x/menit,
ℬ
nyeri tekanan darah pasien 120/80 mmHg,
turgol kulit elastis, mukosa bibir
lembab, hematocrit normal 46%, suhu
tubuh 36,5oC, berat badan kembali 42kg.
KONDISI KLIEN
Alasan masuk RS
Pasien mengatakan datang dengan keluahan dari kemarin BAB lebih dari 6x, disertai
mual muntah, serta pasien merasakan lemas dan nyeri pada bagian perut.
………………………………………………………………………………………………..
Evaluasi/validasi
Kalau boleh saya tau bagaimana kondisi ibu saat ini?
apakah saat ini ibu memiliki keluhan?
Kontrak
Topik
Baik ibu, tujuan saya disini yaitu ingin melakukan tindakan Relaksasi Nafas Dalam yang
dimana tujuannya agar rasa nyeri yang ibu rasakan dapat berkurang, ibu merasa lebih rileks
dan juga merasa lebih nyaman.
Prosedur
Baik ibu adapun prosedurnya, ibu tinggal mengikuti instruksi saya nggih,
Waktu
Adapun waktu yang saya perlukan 10 – 15 menit ibu nggih
Tempat
Untuk tempatnya ibu mau dmana nggih?
Apakah mau di ruangan ini ibu?
Baik kalua begitu ibu, bisa saya mulai nggih
KERJA
(Langkah-langkah tindakan keperawatan): komunikasi saat melakukan tindakan
Pertama saya tutup tirainyanggih ibu, ibu saya mencuci tangan terlebih dahulu nggih. Baik
ibu saya bantu memposisikan badan ibu ke posisinyaman terlebih dahulu nggih, baik ibu
usahakan dalam keadaan tenang seperti ini nggih.
Baik ibu tolong ikuti aba – aba dari saya, tarik nafas dari hidung ibu sambal bitung 1,2,3
nggih, perlahan – lahan hembuskan dai mulut nggih ibu sambal rasakan bagian tangan dan
kakinya nggih ibu, usahakan tentap seperti ini nggih ibu,
Lakukan lgi ibu tari nafas dari hidung sambal menghitung sampai 3 dan hembusan secara
perlahan melalui mulut nggih, tetap biarkan telapak tangan dan kakinya rileks nggih.
Ibu tetap berkonsentrasi nggih, tetap dalam keadaan matanya tertutup ibu sambil tetap
berkonsentrasi ketitik pusat sara nyeri itu berada nggih.
Tetap lakukan seperti ini ibu nggih, ulangi sebanak 15 kali, dan ibu dapat selingi istirahat
sebanyak 5kali ibu, apa bila sudah selesai ibu dapat beristirahat kembali ibu.
TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
DS : Pasien mengatakan setelah dilakuakan relaksasi nafas dalam nyeri pasien dapat
terkontrol dan pasien merasa lebih nyaman.
DO : Setelah dilakukan tindakan relaksasi nafas dalam pasien tampak mampu mengontrol
rasanyeri yang dirasakan, pasien tampak sedikit lebih nyaman.
Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan)
Ibu apa bila nyeri ibu muncul kembali ibu bisa melakukan tindakan relaksasi nafas dalam
kembali atau ibu bisa mengubah posisi ibu ke posisi yg lebih nyaman.