Disusun oleh:
Nah pada bab 5 ini mengulas bukti tentang hubungan antara etika, nilai, dan
kepemimpinan. Etika adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan perilaku yang benar.
Nilai adalah konstruksi yang mewakili rangkaian umum perilaku atau keadaan yang dianggap
penting oleh individu, dan merupakan bagian sentral dari susunan psikologis seorang pemimpin.
Nilai mempengaruhi kepemimpinan melalui konteks budaya di mana berbagai atribut dan
perilaku dianggap berbeda secara positif atau negatif. Namun, bukan hanya isi dari keyakinan
seseorang tentang benar dan salah yang penting. Namun bagaimana seseorang membuat
penilaian moral atau etis, atau cara seseorang memecahkan masalah moral, juga penting dan
disebut sebagai penalaran moral. Untuk tindakan etis, tentu saja, melibatkan lebih dari sekedar
proses kognitif dari penalaran moral. Itulah mengapa perilaku orang tidak selalu sesuai dengan
cara mereka memprediksi tindakan mereka, atau dengan nilai-nilai yang dianut. Selain itu,
dilema etika paling sulit yang dihadapi orang cenderung tidak melibatkan pilihan antara apa yang
benar atau salah, tetapi antara dua “hak” yang berbeda. Dalam kasus seperti itu, berguna untuk
menerapkan beberapa prinsip yang berbeda untuk menyelesaikan dilema moral. Baru-baru ini,
banyak pendekatan kepemimpinan secara eksplisit membahas saling ketergantungan antara
kepemimpinan yang efektif dan sistem nilai tertentu. Konsep kepemimpinan otentik dan
kepemimpinan yang melayani termasuk di antaranya. Ada juga minat yang meningkat dalam
beberapa tahun terakhir pada jenis praktik yang dapat diterapkan di dalam organisasi untuk
meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan memiliki iklim etis.