Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
TOTAL_ASET 24 17986642210000,00 159563931000,00 18146206150000,00 4754518021000,0 1085481549000,0 5317751841000,0 282784846400000
000 0000 0000 00000000000,000
TOTAL_UTANG 24 6053259658000,00 50707930330,00 6103967588000,00 1396015676000,0 304119606100,00 1489875711000,0 221972963500000
000 000 0000 0000000000,000
TOTAL_EKUITAS 24 15189086010000,00 105508790400,00 15294594800000,00 3358500025000,0 894455271900,00 4381918028000,0 192012056000000
000 000 0000 00000000000,000
LABA_SETELAH_PAJAK 24 2598991705000,00 -46284759300,00 2552706946000,00 580084242600,00 159585637600,00 781806764900,00 611221817700000
00 000 000 000000000,000
PENJUALAN 24 20857354600000,00 216951584000,00 21074306190000,00 5429463175000,0 1320792373000,0 6470534738000,0 418678197900000
000 0000 0000 00000000000,000
ROA 24 ,95 -,03 ,92 ,1267 ,03708 ,18167 ,033
DTA 24 ,58 ,08 ,66 ,3500 ,03815 ,18687 ,035
Valid N (listwise) 24
1.TOTAL ASET
Berdasarkan data diatas, perbedaaan antara nilai maksimum dan nilai rata-rata total aset perusahaan sub-sektor
farmasi tahun 2016, 2017 dan 2018 memiliki selisih yang cukup jauh, nilai maksimum sebesar Rp.
18.146.206.150.000 yaitu dengan nilai rata-rata yaitu sebesar Rp. 4.754.518.021.000.
Selisih yang besar antara nilai rata-rata dengan nilai maksimum disebabkan oleh perbedaan nilai total aset yang
besar antar perusahaan yang ada, seperti contohnya selisih antara perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2018
sejumlah 18146206145369 dengan perusahaan Pyridam Farma Tbk pada tahun 2017 sejumlah 159563931041
sehingga selisih dari keduanya terjadi sebesar 17.986.642.210.000
Kemudian, standar deviasi sebesar 5.317.751.841.000,000. Hal ini menunjukkan bahwa data-data yang ada
secara umum cukup beragam
2. Total Utang
Berdasarkan data diatas, dengan membandingkan rata-rata total utang yang sebesar 1.396.015.676.000,00
dengan nilai minimum dari perusahaan Pyrima Farma tahun 2017 sebesar 50.707.930.330,00 dan dengan nilai
maksimum dari perusahaan Kimia Farma tahun 2018 sebesar 6.103.967.588.000,00 maka dapat disimpulkan bahwa
kebanyakan perusahaan cenderung memiliki sedikit utang walaupun ada beberapa perusahaan yang memiliki utang
yang besar.
Kemudian jika dilihat dari standar deviasi dengan nilai 1.489.875.711.000,00000 maka dapat disimpulkan jika
data yang ada secara umum cukup beragam dengan beberapa nilai ekstrim.
3. Ekuitas
Berdasarkan data diatas, perbedaaan antara nilai maksimum dan nilai rata-rata total ekuitas perusahaan sub-sektor
farmasi tahun 2016, 2017 dan 2018 memiliki selisih yang cukup jauh, nilai maksimum sebesar Rp.
15.294.594.800.000 dengan nilai rata-rata yaitu sebesar Rp. 3.358.500.025.000
Selisih yang besar antara nilai rata-rata dengan nilai maksimum disebabkan oleh perbedaan nilai total ekuitas yang
besar antar perusahaan yang ada, seperti antara perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2018 sejumlah
Rp.15.294.594.800.000 dengan perusahaan Pyridam Farma Tbk pada tahun 2016 sejumlah
Rp.105.508.790.427sehingga selisih dari kedua perusahaan adalah Rp.15.189.086.010.000
Kemudian, standar deviasi sebesar Rp 4.381.918.028.000Hal ini menunjukkan bahwa data-data yang ada
secara umum cukup beragam
4. Laba Setelah Pajak
Laba setelah pajak adalah penghasilan bersih yang diperoleh oleh perusahaan baik dari usaha pokok ataupun diluar
usaha pokok perusahaan selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan.
Berdasarkan data diatas, perbedaaan antara nilai maksimum dan nilai rata-rata laba setelah pajak perusahaan
sub-sektor farmasi tahun 2016, 2017 dan 2018 memiliki selisih yang cukup jauh, nilai maksimum sebesar Rp.
2.552.706.946.000,00 yaitu dengan nilai rata-rata yaitu sebesar Rp. 580.084.242.600
Selisih yang besar antara nilai rata-rata dengan nilai maksimum disebabkan oleh perbedaan nilai laba setelah
pajak yang besar antar perusahaan yang ada, bahkan ada satu perusahaan yang selama 3 tahun berturut-turut
mengalami kerugian. Dari data diatas bisa dilihat, nilai minimumnya adalah minus Rp 46.284.759.300 yang dialami
oleh PT. Indofarma pada tahun 2017. Sedangkan nilai maksimumnya adalah Rp. 2.552.706.946.000. Hal inilah yang
menyebabkan range menjadi sangat besar.
Setelah dianalalisis lebih lanjut, PT Indofarma mengalami rugi secara berturut-turut pada tahun 2016, 2017,
dan 2018. Hal ini disebabkan oleh beban yang melebihi jumlah laba yang diperoleh, terutama jumlah beban keuangan
yang tergolong cukup tinggi. Beban keuangan sendiri terdiri dari bunga pinjaman yang jumlahnya terhitung besar serta
beban provisi.
Kemudian, standar deviasi sebesar 781.806.764.900,000 .Hal ini menunjukkan bahwa data-data yang ada
secara umum cukup beragam
5. Penjualan
6. ROA
Berdasarkan data diatas antara nilai maksimum dan nilai rata-rata ROA perusahaan sub-sektor farmasi tahun
2016, 2017 dan 2018 nilai ROA tertinggi adalah 0,92 dan nilai ROA terendah adalah -0,3, dengan rata- rata 0,1267
jika dilihat hal ini cukup jauh jika dibandingkan dengan nilai maksimalnya.
Selisih tersebut disebabkan oleh perbedaan nilai laba bersih yang besar antara perusahaan, sebagai contoh
selisih antara perusahaan KLBF pada tahun 2018 sebesar Rp 2.552.706.945.624 dengan perusahaan INAF pada tahun
2018 yang rugi sebesar Rp (32.736.482.313), hal ini disebabkan oleh beban yang melebihi jumlah laba yang diperoleh,
terutama jumlah beban keuangan yang tergolong cukup tinggi. Beban keuangan sendiri terdiri dari bunga pinjaman
yang jumlahnya terhitung besar serta beban provisi, sehingga selisih keduanya sebesar Rp 2.585.443.427.937
Kemudian standar deviasi sebesar 0,18167. Hal ini menunjukkan bahwa data-data yang ada secara umum cukup
beragam.
7. Debt to Total Assets
Berdasarkan data diatas antara nilai maksimum dan nilai rata-rata DTA perusahaan sub-sektor farmasi tahun
2016, 2017 dan 2018 nilai DTA tertinggi adalah 0,66 dan nilai DTA terendah adalah 0,8, dengan rata- rata 0,3500 hal
in cukup jauh jika dibandingkan dengan nilai maksimalnya.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada
aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.