Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ramadhani

Kelas : XII PKM

Mapel : PKKWU

Pemasaran Produk Cireng


Cireng menjadi salah satu makanan yang khas asal dari kota Bandung. Makanan ini dibuat menggunakan
tepung aci yang dipadukan dengan bumbu yang lain. Rasa cireng memang sangat enak, gurih dan
nikmat. Penyajiannya cireng biasanya ditemani dengan cocolan sambal gula sehingga membuat cita
rasanya makin menggoda. Makanan ini memang sangat banyak disukai oleh berbagai kalangan. Cireng
memang menjadi salah satu makanan yang lagi ngtrend saat ini. Kepopuleran makanan ini pun juga bisa
dijadikan sebagai peluang usaha yang menguntungkan. Peluang usaha cireng masih terbuka luas bagi
siapapun yang ingin terjun didalamnya. Dimana menjalankan usaha cireng begitu mudah dan simpel.
Jadi, bagi siapapun yang ingin terjun dalam bisnis cireng, mari kita simak detail informasi lengkapnya
berikut ini.

A. Cara memulai usaha cireng

Usaha cireng bisa dijalankan dengan mudah. Untuk modal usaha yang harus dipersiapkan untuk
menjalankan usaha ini juga harus cukup. Modal digunakan untuk membeli bahan baku, menyewa
tempat, biaya promosi dan untuk membeli berbagai perlengkapan lainnya. Usaha cireng bisa dimulai
dalam skala rumahan sehingga tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak.

B. Bahan baku cireng

Dalam memproduksi cireng memang harus menyiapkan bahan baku dengan lengkap lebih dulu. Bahan
baku yang dibutuhkan dalam membuat cireng ialah tepung tapioca, bawang putih, merica, daun
bawang, garam, ayam dan berbagai bahan lainnya. Untuk mendapatkan bahan baku pembuatan cireng
ini memang sangat mudah didapatkan. Anda bisa mendapatkan bahan baku ini melalui toko-toko
maupun di pasar dengan harga yang terjangkau.

C. Peralatan usaha cireng

Untuk membuat cireng juga membutuhkan peralatan yang memadai supaya pengolahan cireng bisa
dijalankan dengan baik. Beberapa peralatan yang diperlukan dalam bisnis cireng diantaranya wadah,
pisau, baskom, wajan, spatula, loyang, kompor dan tabung gas, serbet, piring dan berbagai peralatan
pendukung lainnya. Berkat dukungan peralatan tersebut tentu akan membuat usaha cireng dapat
berjalan lebih lancar.

D. Lokasi usaha cireng

Lokasi usaha untuk menjual cireng memang perlu diperhatikan. Penentuan lokasi ini bisa berpengaruh
pada kelancaran usaha. Maka dari itu, Anda harus bisa memilih lokasi yang berada ditempat yang
strategis. Pemilihan lokasi yang cocok digunakan untuk menjual cireng yaitu di dekat sekolahan, dekat
tempat rekreasi, pasar malam dan berbagai tempat yang lain.

E. Harga jual cireng

Untuk mematok harga jual cireng bisa disesuaikan dengan harga yang telah ada. Kisaran harga jual
cireng rata-rata mulai dari Rp. 6.000 per porsi. Harga cireng yang terjangkau bisa memikat konsumen
yang lebih besar.

F. Pemasaran usaha cireng

Untuk memasarkan olahan cireng bisa dilakukan dengan berbagai cara. Anda bisa menjual cireng
dengan cara berkeliling atau pun mendirikan tenda yang bertempat di lokasi yang strategis. Agar cireng
yang dijual mudah diketahui masyarakat promosikan melalui melalui sosial media, seperti bbm, line,
facebook, twitter dan lainnya.

G. Analisa usaha cireng

Analisa usaha cireng memang sangat penting diperhatikan agar dapat menjalankan usaha dengan baik.
Bagi siapapun yang ingin terjun langsung menjalankan peluang bisnis cireng maka ketahui lebih dulu
hitungan analisa usaha cireng. Adapun contoh hitungan analisa usaha cireng bisa langsung disimak
dengan jelas berikut ini.

 Asumsi

Lama pemakaian pada : pisau selama 1.5 tahun

Lama pemakaian pada : wadah selama 2 tahun

Lama pemakaian pada : baskom selama 3 tahun


Lama pemakaian pada : wajan selama 3 tahun

Lama pemakaian pada : spatula selama 2 tahun

Lama pemakaian pada : kompor dan tabung gas selama 4 tahun

Lama pemakaian pada : piring selama 3.5 tahun

Lama pemakaian pada : loyang selama 2 tahun

Lama pemakaian pada : meja dan kursi selama 4.5 tahun

Lama pemakaian pada : serbet dalam waktu selama 1.5 tahun

 Investasi

Peralatan Harga

Pisau Rp. 36,400

Baskom Rp. 95,000

Wajan Rp. 126,300

Spatula Rp. 40,100

Kompor dan tabung gas Rp. 254,700

Mika Rp. 5,000

Loyang Rp. 46,300

Serbet Rp. 14,800

Jumlah Investasi Rp. 675,300

 Biaya Operasional per Bulan

Biaya Tetap Nilai

Penyusutan pisau 1/18 x Rp. 36,400 Rp. 2,022

Penyusutan baskom 1/36 x Rp. 95,000 Rp. 2,639

Penyusutan wajan 1/36 x Rp. 126,400 Rp. 3,511

Penyusutan spatula 1/24 x Rp. 40,200 Rp. 1,675


Penyusutan kompor dan tabung gas 1/48 x Rp. 254,700 Rp. 5,306

Penyusutan Mika 1/20 x Rp. 5,000 Rp. 250

Penyusutan loyang 1/24 x Rp. 46,300 Rp. 1,929

Penyusutan serbet 1/18 x Rp. 14,800 Rp. 822

Total Biaya Tetap Rp. 22,173

 Biaya Variabel

Tepung tapioka Rp. 16,000 x 30 = Rp. 480,000

Bawang putih Rp. 8,000 x 30 = Rp. 240,000

Merica bubuk Rp. 3,500 x 30 = Rp. 105,000

Garam Rp. 1,500 x 30 = Rp. 45,000

Penyedap rasa Rp. 5,500 x 30 = Rp. 165,000

Daun bawang Rp. 4,000 x 30 = Rp. 120,000

Ayam Rp. 20,000 × 30 = Rp. 60,000

Total Biaya Variabel Rp. 1,494,000

Total Biaya Operasional

Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 1,516,173

 Pendapatan per Bulan

Penjualan rata – rata =

16 Porsi x Rp. 6,000 = Rp. 96,000

96,000 x 30 hr = Rp. 2,880,000


 Keuntungan per Bulan

Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional

Rp. 2,880,000 – 1,516,173 = Rp. 1,363,827

Anda mungkin juga menyukai