Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP ANAK

SEKOLAH

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala keluarga (KK) : Tn. A
b. Usia : 40 Thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Pedagang keliling
e. Alamat : Pekanbaru
f. Komposisi keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan


Kelamin Dengan KK
1 Ibu L P Istri 36 SMA
2 An. A L Anak 9 SD
3 An. H L Anak 5

GGenogram

Keterangan :

= Laki-laki = Klien/ sasaran intervensi

= Perempuan = garis keturunan


= Meninggal

= Tinggal satu rumah

Penjelasan genogram :

Bapak A tinggal bersama ibu L dan dua orang anaknya an. A dan an. H. Bapak
A merupakan anak kedua dari dua saudara, orang tua bapak A keduanya telah
meninggal. Sedangkan ibu L merupakan anak tunggal dan kedua orang tua ibu
L masih hidup. Saat ini bapak A dan ibu L tinggal bersama dua orang anaknya
yaitu an. A dan an. H

g. Tipe keluarga
Keluarga bapak A termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) yang terdiri
dari kepala keluarga, istri dan dua orang anaknya.
h. Suku dan Bangsa
Bapak A dan ibu L merupakan suku melayu dari Siak. Menurut keluarga
bapak A tidak ada dalam suku yang bertentangan dengan kesehatan dan
tidak ada pantangan dalam makanan.
i. Agama
Seluruh anggota keluarga bapak A menganut agama Islam. Bapak A dan ibu
L selalu menjalankan sholat 5 waktu, ibu L mengatakan tidak ada perbedaan
antar anggota keluarga dalam keyakinan beragama dan menjalankan ajaran
agamanya. Ibu L aktif mengikuti majlis taklim di lingkungan rumahnya. An.
A aktif mengikuti pengajian di maghrib dan an. H mengikuti pengajian di
siang harinya.
j. Status sosial ekonomi keluarga
Bapak A bekerja sebagai pedagang keliling dengan penghasilan yang pas-
pasan dan ibu L sebagai ibu rumah tangga yang membantu bapak A untuk
menambah penghasilan dengan membuka warung kecil-kecilan di depan
rumah mereka. Ibu L mengatakan untuk membeli keperluan rumah tangga
mereka harus menabung terlebih dahulu agar mencukupi biayanya.
k. Aktivitas rekreasi keluarga :-

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga
saat ini Tahap perkembangan keluarga adalah keluarga anak usia sekolah
dengan anak pertama berusia 9 tahun dan anak kedua berusia 5 tahun. Tugas
keluarga pada tahap perkembangan anak usia sekolah adalah membantu anak
untuk bersosialisasi kepada tetangga, sekolah dan lingkungan,
mempertahankan keintiman pasangan, memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut ibu L tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
adalah keluarga belum mampu memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat, terutama kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarganya.
c. Riwayat keluarga inti
Bapak A dan Ibu L menikah karena dijodohkan oleh keluarga, mereka juga
teman sepermainan. Bapak A dan ibu L tidak memiliki penyakit keturunan.
d. Riwayat keluarga
Kedua orang tua bapak A meninggal karena penuaan tidak memiliki penyakit
keturunan. Ibu L mengatakan orang tuanya tidak ada memiliki riwayat
penyakit keturunan.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah :-
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :-
c. Mobilitas geografis keluarga :-
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur peran
d. Nilai dan norma budaya

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga bapak A merupakan keluarga penuh kasih sayang dan saling
memperhatikan satu sama lainnya. Ibu L selalu memperhatikan perilaku dan
sikap anak-anaknya. Bapak A dan ibu L selalu memberikan masukan yang
baik untuk anak-anaknya.
b. Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota bapak A dan ibu L cukup baik, menurut ibu L mulai
dari kecil orang tuanya mengajarkan untuk sopan santun, tidak mengganggu
orang lain, patuh terhadap orang tua. Ibu L mengajarkan anak-anaknya untuk
bersosialisasi dengan teman sebaya sejak kecil.
c. Fungsi perawatan keluarga
Ibu L mengatakan bahwa di gigi an. A terdapat hitam-hitam dan lubang oada
giginya. Ibu L tidak mengetahui itu namanya karies tetapi ibu L mengatakan
mungkin disebabkan anaknya sering jajan permen. Ibu L mengatakan tanda
dan gejalanya seperti gigi hitam, kuning dan berlubang. Ibu L mengatakan
anaknya rutin menggosok gigi tetapi tidak tahu bagaimana cara menggosok
gigi yang benar. Untuk obat sakit gigi ibu L mendapatkannya dari
puskesmas. Ibu L mengatakan tidak mengetahui apa akibat lanjutnya apabila
karies tidak diatasi. Ibu L sudah ada memeriksakan gigi anaknya ke tenaga
kesehatan. An. A mengatakan kadang-kadang menggosok gigi sebelum tidur,
menggosok gigi 2x/hari setiap mandi, An. A tampak sering permen, kue
manis dan makanan ringan.
Tugas kesehatan keluarga masalah karies gigi yang dialami an. A:
- Mengenal masalah kesehatan: ibu L tidak mengetahui jika itu namanya
karies tetapi ibu L mengatakan mungkin disebabkan karena anaknya
sering jajan permen. Ibu L mengatakan tanda dan gejalanya seperti gigi
hitam-hitam, kuning dan berlubang.
- Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan: ibu L tidak
tahu persis seperti apa cara menggosok gigi yang benar dan untuk obat
apabila sakit gigi. Ibu L mengatakan sudah mendapatkan obat minum
yang diberikan ke puskesmas tetapi obat yang diberikan ibu L tidak tahu
apa namanya. Ibu L tidak mengetahui tindak lanjutnya apabila karies
tidak diatasi
- Merawat: keluarga tidak mampu menyebutkan cara perawatan pada anak
dengan karies gigi. Ibu L hanya menganjurkan an. A untuk menggosok
gigi.
- Memodifikasi lingkungan: keluarga belum mampu memodifikasi
lingkungan yang sehat ditandai dengan an. A masih sering makan jajanan
sembarangan seperti kue atau makanan ringan yang manis, permen dan
lain sebagainya
- Pelayanan kesehatan: ibu L mengatakan sudah membawa an. A ke
pelayanan kesehatan (puskesmas) untuk memeriksakan gigi an. A

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek
Menurut ibu L yang menjadi beban pikirannya sekarang adalah bagaimana
memenuhi kebutuhan seharihari, apalgi biaya pendidikan anaknya yang
semakin besar. Ibu L berharap semua keperluan dan kebutuhan anak-anaknya
dapat terpenuhi tanpa harus berhutang dan meminjam pada orang lain.
b. Stressor jangka panjang
Menurut ibu L yang menjadi beban pikirannya adalah bagaimana memenuhi
kebutuhan sehari-hari terutama biaya pendidikan untuk anaknya yang
semakin meningkat, biaya untuk kesehatan jika ada yang sakit sehingga
keluarganya dapat berobat dengan cara yang terbaik tanpa harus terhalang
karena biaya.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Dalam menghadapi masalah TN. J hanya diam memendam apa yang
diraskannya.
d. Strategi koping yang digunakan
Menurut ibu L jika ada masalah yang membebani pikirannya ibu L selalu
membicarakan dengan bapak A begitu juga dengan bapak A. Bapak A selalu
berusaha untuk menyelesaikan apapun masalah yang dihadapi keluarga
tersebut, bapak A tidak pernah mencoba minta bantuan keluarga besar atau
tetangganya untuk menyelesaikan masalahnya. Ibu L juga selalu berdoa agar
diberi kemudahan dan jalan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Adaptasi disfungsional yang terkadang dilakukan ibu L adalah marah kepada
anaknya jika anaknya terlalu nakal atau tidak mau mendengarkan nasehat ibu

7. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan dengan adanya asuhan keperawatan ini, keluarga dapat
memperoleh informasi tambahan mengenai status kesehatannya.
8. Pemeriksaan Fisik

A. Analisi Data

no Data Masalah Keperawatan


1 Data Subjektif Gangguan kemampuan
untuk melakukan perawatan
- Ibu L mengatakan bahwa an. A terdapat hitam
pada an. A keluarga bapak A
dan berlubang pada giginya
- Ibu L tidak tahu kalau itu namanya karies
- Ibu L mengatakan mungkin disebabkan karena
anaknya sering jajan permen
Kerusakan gigi pada an. A
- Ibu L mengatakan tanda dan gejalanya seperti
keluarga bapak A
gigi hitam dan berlubang
- Ibu L tidak tahu persis seperti apa cara
menggosok gigi yang benar dan untuk obat
apabila sakit gigi
- Ibu L mengatakan sudah mendapatkan obat
minum yang diberikan puskesmas tetapi ibu L
tidak tahu nama obatnya
- Ibu L tidak mengetahui tindak lanjutnya akibat
karies tidak diatasi
- Ibu L mengatakan tidak tahu cara perawatan
pada anak dengan karies gigi, ibu L hanya
menganjurkan an, A untuk menggosok gigi
- Keluarga mengatakan belum mampu
memodifikasi lingkungan yang sehat ditandai
dengan an. A masih sering jajan sembarangan
seperti kue atau makanan yang manis, permen
dan lain sebagainya
- Ibu L mengatakan sudah membawa an. A ke
puskesmas untuk memeriksakan gigi an. A
Data Objektif:
- An. A terlihat sering makan-makanan ringan
dan kue yang manis serta permen
- Terlihat adanya kehitaman, kekuningan dan
berlubang pada gigi an. A

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan pada an. A keluarga bapak A
2. Kerusakan gigi pada an. A keluarga bapak A

C. SKORING
1. Gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan pada an. A keluarga bapak A

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3:3x1 1 - Ibu L mengatakan
Actual bahwa di gigi an. A
terdapat hitam-hitam
dan lubang

2 Kemungkinan masalah 2:2x2 2 - Ibu L tidak mengetahui


dicegah : itu namanya karies
Mudah tetapi ibu L
mengatakan mungkin
disebabkan anaknya
sering jajan permen
- Ibu L mengatakan
tanda dan gejalanya
seperti gigi hitam,
kuning dan berlubang
- tidak tahu bagaimana
cara menggosok gigi
yang benar
- obat sakit gigi ibu L
mendapatkannya dari
puskesmas

3 Potensial masalah untuk 3:3x1 1 - hitam-hitam dan


di cegah: lubang pada gigi sudah
Tinggi terjadi
- ibu sudah membawa
anak ke puskesmas
untuk berobat
4 Menonjolnya masalah: 2:2x1 1 - Ibu mengatakan
Berat, harus segera di masahah harus segera
tangani ditangani
JUMLAH 5
2. Kerusakan gigi pada an. A keluarga bapak A

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3:3x1 1 - Ibu L mengatakan
Actual bahwa di gigi an. A
terdapat hitam-hitam
dan lubang

2 Kemungkinan masalah 2:2x2 2 - Ibu L tidak mengetahui


dicegah : itu namanya karies
Mudah tetapi ibu L
mengatakan mungkin
disebabkan anaknya
sering jajan permen
- Ibu L mengatakan
tanda dan gejalanya
seperti gigi hitam,
kuning dan berlubang
- tidak tahu bagaimana
cara menggosok gigi
yang benar
- obat sakit gigi ibu L
mendapatkannya dari
puskesmas

3 Potensial masalah untuk 2:3x1 2/3 - hitam-hitam dan


di cegah: lubang pada gigi sudah
Cukup terjadi
- An. A tampak sering
permen, kue manis dan
makanan ringan

4 Menonjolnya masalah: 2:2x1 1 - Ibu mengatakan


Berat, harus segera di masahah harus segera
tangani ditangani
JUMLAH 4 2/3

D. Intervensi
N Data Dx Kep Tujuan/Hasil (NOC) Rencana Tindakan
o Keluarga (NIC)
1. Data Gangguan 1. Keluarga mampu Keluarga mampu
Pendukung kemampuan mengenal masalah mengenal masalah
masalah untuk kesehatan gigi dan perawatan carries
carries gigi : melakukan mulut gigi :
- Terdapat perawatan - Pengetahuan - Pendidikan
carries gigi pada an. A tentang kesehatan
- Sering jajan keluarga kesehatan gigi tentang carries
seperti bapak A dan mulut gigi
coklat, kue, kurang - Penjelasan
permen dan - Penyebab tentang cara
teh sisri timbulnya menyikat gigi
- Sikat gigi masalah yang baik dan
hanya kesehatan gigi benar
sebentar dan mulut
lebih sering - Tanda dan
tidak gejala masalah
menggosok kesehatan gigi
gigi ketika
mandi
sendiri.

Tgl/ Diagnose Implementasi Evaluasi Ttd


No keperawatan perawa
t
02 Gangguan TUK: 1 melakukan S: Rosa
Okto penkes dengan - Keluarga fitria
kemampuan
ber keluarga untuk dapat
2020 untuk mengenali tanda- mengenal
tanda gigi caries: jenis gigi
melakukan
1. Mendiskusikan yaitu gigi
perawatan bersama taring,
keluarga geraham dan
pada an. A
tentang seri
keluarga bapak pengertian, - Menyebutkan
penyebab, 3 dari
A
tanda penyebab
kerusakan gigi caries gigi
2. Memberikan yaitu
penyuluhan makanan
pada keluarga manis, tidak
tentang gosok gigi
pengertian, O:
pnyebab, tanda, - keluarga
dan memperhatik
pencegahaan an dengan
kerusakan gigi baik saat
3. Memberikan berdiskusi
kesempatan - Terdapt
keluarga untuk kontak mata
bertanya - Sesekali ada
4. Memberikan mengangguk
pujian positif kan kepala
atas perilaku saat diberi
yang baik penjelasan
A:
- Masalah
teratasi
keluarga
mengenal
masalah
penyebab
caries gigi
pada anak A
P: Lanjutkan ke
TUK 2

Anda mungkin juga menyukai