Anda di halaman 1dari 28

Program Promosi

Kesehatan Kerja
Pelatihan Hiperkes Bagi Paramedis
Biodata
NAMA : SRI ASTUTI, SKM., M. M.

JABATAN : PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MADYA SPESIALIS KESEHATAN KERJA

UNIT KERJA : DITJEN BINWASNAKER DAN K3, KEMNAKER R.I

ALAMAT : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta

EMAIL : astutiican@yahoo.com

HP. : 0811-952953

PENDIDIKAN : OHS SCIENCE UNIV. OF QUEENSLAND BRISBANE AUSTRALIA 1997


KESEHATAN MASYARAKAT UNIV. INDONESIA 2002

TRAINING : WORKING ENVIRONMENT & CHEMICAL SAFETY TOKYO JAPAN 2000


JICA COUNTERPART (1998- 2002)
DIKLAT PEGAWAI PENGAWAS (2003)
DIKLAT PENGAWAS SPESIALIS KESEHATAN KERJA (2005)
ERGONOMIC AT THE WORKPLACE OSAKA JAPAN (2005)
Mikro 554.116 perusahaan
Gambaran Jumlah Perusahaan Nasional Tahun 2023
Kecil 61.560 perusahaan
(Data WLKP Online, Januari 2023)
Menengah 53.802 perusahaan
Besar 22.958 perusahaan

UMKM : 615.676 perusahaan


Data Kecelakaan Kerja dan PAK di
Indonesia
234370
221740
210789

15534 6118 7304

2019 2020 2021


Klaim BPJS Permenakertrans 09/2005
Sumber: Buku Profil K3 Nasional Tahun 2022
Kebijakan Pemerintah dalam mendukung Promosi
Kesehatan di Tempat Kerja

01 02 03

MENYUSUN PENERAPAN PEMBINAAN DAN


KEBIJAKAN KEBIJAKAN PENGAWASAN
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 8
“Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya,
secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur.".”

KEBIJAKAN 2. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011


PEMERINTA “Perusahaan wajib mengikutsertakan pekerjanya dalam BPJS, adanya manfaat tambahan
berupa program promosi dan preventif di perusahaan ( PP Nomor 44 Tahun 2015)
H DALAM
MENDUKUN
3. PP. Nomor 50 Tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
G PROGRAM
PROMOSI di Perusahaan. Merupakan bagian dari program Perlindungan
KESEHATAN kesehatan di tempat kerja
KERJA 4. Perpres No. 7 Tahun 2019, tentang Penyakit Akibat Kerja
DI TEMPAT 5. Permenakertrans No. 1 Tahun 1976 , pembinaan bagi dokter
KERJA perusahaan untuk ikut wajib latih hiperkes.

6. Permenakertrans No. 1 Tahun 1979, pembinaan bagi paramedis


perusahaan untuk wajib latih hiperkes .
7. Permenakertrans No. 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Keselamatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
“Semua perusahaan harus melakukan pemeriksaan kesehatan awal, berkala, dan khusus bagi
tenaga kerja

8. Permenakertrans No. 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melaporkan


KEBIJAKAN
Penyakit Akibat Kerja
PEMERINTA Perusahaan wajib melaporkan penyakit akibat kerja dalam waktu 2 x 24 jam dan
H DALAM memberikan pembinaan serta pelatihan ataupun bimbingan diagnostik PAK

MENDUKUN 9. Permenakertrans Nomor 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja


G PROGRAM Pengurus wajib memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja dengan tugas pelayanan
PROMOSI
KESEHATAN kesehatan kerja yang mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
KERJA 10. Kepmenaker No 68 Tahun 2004 Tentang Pencegahan dan Pengendalian
DI TEMPAT HHHHHHHHHhiv/aids Di
KERJA tempat kerja

11. Permenaker Nomor 5 Tahun 2018, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja, dimana perusahaan wajib melaksanakan tempat kerja yang
sehat serta perilaku pekerja yang bersih dan sehat di tempat kerja.

12. Permenaker Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat


Kerja
Kebijakan K3 yang mendukung Penanggulangan TB di tempat kerja
Pasal 8 ayat 1
Mencegah dan Mengendalikan PAK ( fisik dan psikis)
Pasal 3 huruf h peracunan, infeksi dan penularan
Syarat - syarat K3 untuk Mencegah dan
Mengendalikan PAK ( fisik dan psikis)
peracunan, infeksi dan penularan Undang-undang
No 1 Tahun 1970

*Pemeriksaan sebelum bekerja, Berkala dan


Khusus
Permenakertrans No 2 Tahun 1980 Tentang *Kewadjiban pengurus untuk memeriksakan
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja fisik dari tenaga kerdja

*Kewadjiban Pengusaha atau pengurus dan dokter


wajib menyusun pedoman pemeriksaan kesehatan
sebelum kerja dan pedoman tsb harus mendapat
Permenaker No.3 Tahun 1982 persetujuan Direktur
Tentang Penyelenggaraan
Kesehatan Kerja Dalam Penyelenggaraan *wajib membuat rencana pemeriksaan
Keselamatan Kerja kesehatan sebelum bekerja, berkala dan pemeriksaan
kesehatan khusus

*wajib membuat laporan dan menyampaikan selambat-


lambatnya 2 (dua) bulan sesudah pemeriksaan kesehatan
dilakukan
PERMENAKERTRANS NO. 03/MEN/1982 tentang PELAYANAN KESEHATAN KERJA

JUMLAH
TK
ARA :
PENYELENGG AAN
IK P E R US A H
• KLIN / TIAP
E R F UL L T IM E
• DOKT
HARI
500

NY E L E NG G ARA :
PE
INDUSTRI L IN IK P E RU S AHAAN
• K
BESAR K T E R 2 H A RI/KALI
• DO

ARA :
PENYELENGG
200 AHAAN
• KLINIK PERUS
OK T E R 3 HA RI/KALI
• D

100
INDUSTRI KECIL, RT, INFORMAL ???
Rencana kegiatan
Sosialisasi TB 3
tahun 2023
Program Promosi Kesehatan Kerja yang telah dilakukan :
Skrening TB pada wilayah
sebanyak 11.998 karyawan.
Wilayah sebanyak
120 orang pada69
sebanyak 1.000
orang pada 5
perusahaan.
wilayah.

01 02 03

Penanggulangan
Germas IVA Test Tuberkulosis
01
Kerja

• Dokter
Pemeriksa
• Unit Kesehatan TK
Kesehatan

Pelayanan • Dokter
Kesehatan Perusahaan
Kerja • Paramedis
• PJK3 Bidang Perusahaan
Kesehatan • Petugas
Kerja Katering
(Pemeriksaan Pengelola
Kesehatan TK Makanan
dan/atau Bagi TK
PKK)
Program

• Petugas P3K
di tempat
kerja
Sasaran

Kesehatan Kerja
Lembaga :

Personil

:
KEBIJAKAN Nasional

Instruksi Dalam rangka mempercepat dan


Presiden No. 1
Tahun 2017 mensinergikan tindakan dari upaya
Tentang promotif dan preventif hidup sehat
Gerakan guna meningkatkan produktivitas
Masyarakat penduduk dan menurunkan beban
Hidup Sehat pembiayaan pelayanan kesehatan
akibat penyakit.
Perubahan pola penyakit (Transisi epidemiologi)

Penyakit menular  Penyakit Tidak Menular (stroke, jantung,


kanker, dll)

Faktor risiko : gizi (kurang gizi usia dini, obesitas, pola makan
tdk seimbang), kurang aktivitas fisik, perilaku merokok dan atau
konsumsi alkohol.

Promotif dan preventif  upaya efektif mencegah meningkatnya


kesakitan dan kematian.

15
Instruksi
MENGINSTRUKSIKAN kepada :
Presiden No.
1. Para Menteri Kabinet Kerja;
1 Tahun 2017
2. Kepala Lembaga Pemerintahan Non
Tentang Gerakan
Kementerian;
Masyarakat
3. Dirut. BPJS Kesehatan dan
Hidup Sehat
4. Para Gubernur dan Bupati/Walikota
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Menurunkan Faktor Risiko

Lingkungan
Aktifitas Fisik
Sehat

Pangan Sehat Edukasi


Bergizi Hidup Sehat

Perilaku
Deteksi Dini
Hidup Sehat

INSTRUKSI PRESIDEN NO. 1 TAHUN 2017


TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
(27 Feb 2017)
PAN & RB DAGRI
PP & PA

NAKER
PERAN SEKTOR
PORA
DALAM GERMAS
LHK
Instansi pemerintah: POM
sarana aktivitas fisik/OR, Koord & Fasilitasi Pemda
deteksi dini rutin, ruang
ASI, KTR, buah dlm rapat
Partisipasi perempuan untuk
LAUT & IKAN deteksi dini PTM, KIE
Perusahaan: deteksi DIKBUD
dini penyakit pada Kampanye Gemar OR, Sarana
pekerja, ruang ASI, OR
saranaPERDAGANG
OR, KTR
AN AGAMA
Kendali cemaran air, bhn Keamanan PJAS, Keamanan
bekas tambang berbahaya, mutu pangan olahan
sedia bank sampah
PERHUBUNG
Gerakan Makan Ikan UKS, Sekolah
AN PERTANIAN Ramah Anak,
Promosi makan Aktivitas Fisik
sayur & buah dalam
PU PERA KEUANGAN
negeri BPJS KOMINFO Konseling pra nikah,
Poskestren
Jalur sepeda &
pejalan kaki Keamanan dan mutu
pangan segar
Sarana aktivitas fisik di
pemukiman dan TTU,
Ruang terbuka hijau Cukai dan pajak: rokok,
minuman beralkohol
Meningkatkan ILM hidup sehat,
pelayanan Promprev pengawasan iklan/tayangan
 Menginstruksikan kepada Menteri
Ketenagakerjaan untuk :

a. Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk melaksanakan


pemeriksaan kesehatan/deteksi dini penyakit pada pekerja; dan
b. Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk menyediakan sarana
ruang menyusui, melaksanakan kegiatan olah raga di tempat kerja
dan menerapkan KT.R

19
Aktivitas Fisik
Di Tempat Promosi Gizi
Kerja Seimbang
PHBS

Penyediaan
Ruang menyusui/ASI

Deteksi Dini Penyakit Pada


Pekerja
Tempat Kerja Tanpa
Asap Rokok Budaya Hidup
Sehat Di Tempat
Kerja
Pelaksanaan
Penggunaan P3K
APD

8 FOKUS KEGIATAN GERAKAN PEKERJA SEHAT


Meningkatkan Derajat
Kesehatan Pekerja/Buruh

Lingkungan Kerja yang - Daya Tahan Tubuh


- Mencegah Penyakit Pada
Aman dan Sehat Meningkat • Kesejahteraan Pekerja
Pekerja
- Fungsi Reproduksi Sehat Meningkat
- Melahirkan SDM Unggul
Gerakan Pekerja Pembudayaan Hidup Sehat - Kesegaran Jasmani • Mencegah Stunting
- Produktivitas Meningkat
Sehat di Tempat Kerja Meningkat

Produktivitas Kerja
Optimal

Pembiayaan Kesehatan
Lebih Efisien
Senam Pekerja Sehat
Telah dilakukan pemeriksaan IVA
pada pekerja perempuan sebanyak
1.111 orang pada tahun 2022
Sosialisasi TB di 3 Rencana kegiatan
02
IVA Test
Wilayah yang diikuti tahun 2023 akan
Skrining TB pada 6 wilayah
peserta sebanyak 120 dilakukan sosialisasi
sebanyak 11.998 karyawan.
orang pada 69 pada 1.000 orang di 5
perusahaan. wilayah.

03 Penanggulangan Tuberkulosis
Perusahaan Penerima Penghargaan SMK3 Sampai Tahun 2020

Jumlah

Total
Perusahaan Penerima Penghargaan P2 HIV/AIDS Tahun 2010 - 2020
Perusahaan Penerima Penghargaan Kecelakaan Nihil Sampai Tahun 2020

Jumlah

Total
Kendala Program
1. Jumlah Unit/ lembaga PKK) Pelayanan Kesehatan
Jumlah unit pelayanan kesehatah kerja yang ada diperusahaan masih belum sebanding dengan jumlah perusahaan yang ada secara nasional

Kerja di Perusahaan maupun UMKM


dan atau mitra pelayanan kesehatan kerja (PJK3 Pelayanan Kesehatan Kerja dan Pemeriksan Kesehatan Kerja masih sangat kurang apabila
dibandingkan dengan jumlah Tenaga Kerja yang harus dilayani kesehatannya ) sedangkan di UMKM hampir tidak memiliki poliklinik dan dokter
perusahaan maupun paramedis

2. Jumlah personil Kesehatan Kerja (Dokter Perusahaan, Paramedis, Petugas P3K) tersedia hanya di perusahaan besar dan menengah,
sedangkan di UMKM hampir tidak memiliki personil kesehatan kerja
3. Kompleksitas Hazard yang ada baik di perusahaan maupun di UMKM, diperlukan upaya penanganan kesehatan kerja yang komprehensif,
baik dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang harus dilakukan pengawasan oleh pengawas Ketenagakerjaan. Dengan jumlah
personil Pengawas Ketenagakerjaan yang masih belum seimbang, memungkinkan hal ini menjadi kendala dalam pengawasannya.
4. Kurangnya sarana dan prasarana serta anggaran yang tidak tersedia baik di perusahaan kecil , menengah maupun di UMKM, sangat
memungkinkan program pelayanan kesehatan kerja belum terlaksana dengan baik.
5. Kurangnya pemahaman tentang K3 khususnya di UMKM
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai