Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pembelajarantematikmerupakansuatupendekatandalampembelajaran yang
secarasengajamengaitkanbeberapaaspekbaikdalam intra
matapelajaranmaupunantarmatapelajaran.Denganadanyapemaduanitu,
siswaakanmemperolehpengetahuandanketerampilansecarautuhsehinggapembelajaranmen
jadibermaknabagisiswa.
Bermaknadisinimemberikanmaknabahwapadapembelajaranterpadusiswaakandapatmema
hamikonsep-konsep yang merekapelajarimelaluipengalamanlangsungdannyata yang
menghubungkanantarkonsepdalam intra matapelajaranmaupunantarmatapelajaran.
Untukitu guru dituntutharusmampumerancangdanmelaksanakan program
pengalamanbelajardengantepat.Manfaatdaripembelajaranterpaduyaitubanyaktopik-topik
yang tertuangdisetiapmatapelajaranmempunyaiketerkaitankonsep yang
dipelajariolehsiswa.Sebagai guru, haruspandaidalammemilihtopik yang
sesuaidalammembimbingpembelajaran.

B. RumusanMasalah
1. Mengidentifikasikanjenis-jenis model pembelarantematik?
2. Menjelaskanpentingnyanilai-nilaiislamkedalampembelajarantematik?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasikanjenis-jenis model pembelajarantematik
2. Menjelaskanpentingnyanilai-nilaiislamkedalampembelajarantematik

BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Model PembelajaranTematik


Menurut Robin Forgaty (1991) terdapatsepuluhcaraatau model
dalampembelajarantematik:
1. Model Fragmented
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara
mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan
keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran
diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata
pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.
Setiap mata pelajaran berlangsung terpisah dengan pengorganisasian dan cara
mengajar yang berbeda dari setiap guru.
Kelemahan model ini adalah siswa tidak dapat mengintegrasikan konsep-konsep
yang sama, keterampilan serta sikap yang ada kaitannya satu dengan yang
lainnya. Keunggulan model ini adalah guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan bidang keahliannya dan dengan mudah menentukan ruang lingkup bahasan
yang diprioritaskan dalam setiap pengajaran.

Anda mungkin juga menyukai