PENDAHULUAN
2. Desain
Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan
suatu benda. Contoh aneka macam desain, yaitu:
Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
desain perabot dan desain produk.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar
untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain grafis dapat
merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan
(rancangan). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan
visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar,
dan lain-lain.
Desain industri adalah seni terapan dimana estetika dan usability (kemudahan
dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri
menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna
atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang
memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang,
komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai
kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari
pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-
Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah
baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban
umum. Jangka waktu perindungan untuk desain industri adalah 10 tahun.
Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan solusi
teknik yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai
lingkungan interiornya. Solusi ini fungsional, diantaranya untuk meningkatkan
kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta memunculkan kesan estetika dalam
rumah yang menarik.
3. Kriya
Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi
dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun barang-
barang tekstil meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun dan dirajut
seperti kain, pakaian, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain
Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan
atau dibentuk menggunakan tatah ukir kayu yang biasanya digunakan adalah kayu
jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-
lain.
Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat
yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir)
sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah.
Contohnya gerabah, piring dan lain-lain.
C. Pengelompokan Seni Rupa
Berdasarkan tujuan pembuatan karya seni rupa, kita mengenal adanya karya
seni rupa sebagai berikut:
1. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan religious
Karya-karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan ini ditunjukan sebagai
bentuk pengabdian yang tulus kepada aspek dan nilai religi yang dianut
senimannya. Pada masyarakat paganisme dahulu, karya-karya seni patung banyak
dibuat sebagai bentuk pengabdian kepada dewa-dewa yang dianut kaum tersebut.
2. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan magis
Karya seni rupa jenis ini dibuat untuk menumbuhkan nuansa atau kesan
magis (sihir). Pada masyarakat primitif serta kelompok masyarakat yang
menganut sekte tertentu, sering membuat patung untuk tujuan seperti ini.
3. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan simbolis
Karya seni rupa jenis ini dibuat sebagai perlambangan nilai-nilai yang
dianut oleh suatu bangsa, kelompok tertentu, atau organisasi. Bangsa Indonesia
memiliki simbol yang dikenal di mana-mana, yakni simbol burung garuda. Setiap
organisasi, termasuk sekolah, pemerintah kabupaten, dan sejenisnya memiliki
logo tertentu yang dijadikan simbol.
4. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan estetis
Karya seni rupa jenis ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan batin semata,
yakni hanya dinikmati sebagai karya seni secara utuh. Karya ini dibuat sebagai
hiasan dan dekorasi.
5. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan komersial
Sesuai dengan tujuannya, karya seni rupa jenis ini dibuat untuk
menghasilkan uang. Artinya, karya seni rupa yang dibuat diperjual belikan secara
terbuka. Tujuan akhir dari pembuatan karya seni rupa jenis ini adalah memperoleh
keuntungan.
D. Unsur – Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur seni rupa ada 6 sebagai berikut:
1. Garis
Garis merupakan unsur utama dalam karya seni rupa. Dalam ilmu
matematika, garis didefinisikan sebagai kumpulan titik yang berangkai. Bentuk
garis ini bermacam-macam, ada garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah,
garis terputus-putus.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai perlambangan. Kesan watak dari garis ini misalnya:
Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.
Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak.
Garis tegak, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan.
Garis halus,melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan,
kewanitaan.
2. Bidang
Bidang terbentuk dari satu atau sekumpulan garis yang membentuk bidang
tertutup. Bidang terbentuk pula karena adanya perpotongan beberapa garis pada
pangkalnya. Garis-garis ini akan membentuk garis keliling yang saling
berhubungan dan bersambungan satu sama lain sehingga membentuk bidang.
Bidang dapat pula dibentuk oleh goresan sesuatu yang berukuran besar
seperti goresan kuas cat pada permukaan kanvas atau dinding.
3. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang.
Bentuk ini terdiri atas dua kelompok besar, yakni bentuk geometris dan bentuk
organis.
Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat
didefinisikan, seperti lingkaran, bola, bujur sangkar, tabung, limas, dan
sebagainya. Sering juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.
Bentuk organis yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak
lagi terukur dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, orang atau kuda.
4. Warna
Warna merupakan unsur penting dalam seni rupa karena selain dapat
menimbulkan kesan keindahan dan menyenangkan, warna juga dapat memberi
kesan bermacam-macam pada diri sipemandang. Warna dapat memberikan kesan
jauh dan dekat (perspektif), dapat menimbulkan rasa sejuk, hangat dan yang
lainnya. Selain itu, warna juga dapat dijadikan perlambangan.
Secara teoritis, warna-warna yang ada di alam ini dibangun oleh tiga warna
pokok yang dinamakan sebagai warna primer. Warna-warna primer ini terdiri atas
warna magenta (merah), cyan (biru), dan yellow (kuning). Percampuran antara
warna-warna primer akan menghasilkan warna-warna sekunder, warna tersier, dan
seterusnya.
5. Komposisi
Secara sederhana, komposisi dapat didefinisikan sebagai cara penempatan
objek gambar secara serasi di atas bidang gambar sehingga tidak menimbulkan
kesan kaku, melelahkan, dan membingungkan. Komposisi juga dapat diartikan
sebagai tata susun yang didasarkan kepada pertimbangan rasional, pertimbangan
estetika, serta nilai-nilai ekspresi senimannya.
Untuk membuat karya seni yang baik, seorang pelukis perlu memahami
kaidah-kaidah komposisi yang terdiri atas kesatuan dan keserasian, keseimbangan,
pusat perhatian, irama, kontras dan proporsi.
6. Tekstur
Tekstur adalah kesan halus atau kasarnya sesuatu permukaan benda. Pada
sebuah gambar, tekstur ini ditampilkan melalui teknik goresan alat gambar pada
bidang gambar secara khas. Benda yang terbuat dari kayu, logam, kaca atau
gerabah, memiliki rasa permukaan (tekstur) yang berbeda. Bagaimana
menggambarkan kasarnya pot bunga dari gerabah, halusnya poci keramik, dengan
alat pensil misalnya, perlu dilatih dan dipelajari.
Secara teoritis, terdapat dua macam tekstur, yakni tekstur taktil dan tekstur
visual. Tekstur taktil adalah tekstur nyata yang dapat dirasakan dengan
menyentuhnya. Misalnya: tekstur kulit jeruk, cetakan embose, dan sebagainya.
Tekstur visual adalah tekstur pura-pura atau tekstur simulasi yang timbul akibat
ilusi rangkaian gambar.
BAB III
KESIMPULAN
http://irmatriyani.blogspot.co.id/2016/02/makalah-seni-rupa.html
http://makalahsenbud.blogspot.co.id/2013/10/makalah-seni-rupa.html