Anda di halaman 1dari 7

By: Dwi Utari Kusuma X-

KEGIATAN BELAJAR 6
A. KD, IPK dan Tujuan
a. Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, dan momentum sudut pada benda tegar dalam
bidang teknologi dan rekayasa
b. IndikatorPencapaianKompetensi (IPK)
3.6.1 Menghitung besar momen gaya (torsi), momen inersia dan momentum sudut suatu
benda tegar
3.6.2 Menerapkan hukum kekekalan momentum sudut dalam persoalan sehari-hari
3.6.3 Menentukan titik berat benda yang homogen dan heterogen
c. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model discovery learning, dan inkuiri terbimbing
dengan menggunakan pendekatan saintifik dan literasi media, peserta didik dapat
Memahami konsep keseimbangan benda tegar dan Melakukan percobaan
keseimbangan benda tegar dengan benar. dengan penuh rasa percaya diri.

B. Uraian Materi
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

A. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR


Seimbang berarti resultan gaya yang bekerja pada sistem atau benda tersebut nol
( 0 ). Yang dimaksud keseimbangan benda tegar yaitu sistem atau benda tersebut
dalam keadaan seimbang dalam hal gerak translasi maupun gerak rotasi. Secara
matematis, dituliskan:

Keseimbangan translasi →  F  0 ;  Fx  0  Fy  0
;
Keseimbangan rotasi →   0
Menghitung Keseimbangan Benda Tegar
contoh soal
sebuah batang kayu yang panjangnya l dan beratnya W tergeletak pada posisi
pada gambar dibawah

jika  = 530, dinding licin, koefisien gesek benda dengan lantai . Tentukan
besarnya agar benda tersebut seimbang !

Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, lakukanlah langkah-langkah berikut:
1. lukislah komponen gaya-gaya yang berkerja pada benda tersebut terhadap
lantai dan dinding
By: Dwi Utari Kusuma X-

D
Nd
Nd = normal benda terhadap dinding
l Nl = normal benda terhadap lantai
Fs = gaya gesek antara benda dengan lantai
NL W = berat benda (terpusat pada bagian tengah benda)

W θ

fSL L

2. selesaikan komponen gaya-gaya yang saling sejajar dan berlawanan arah


untuk menentukan keseimbangan
 Fx  0
Nd  f sL  0
Nd l  Nl  0
Nd  Nl l .......................................... (i)

 Fx  0
Nl W  0

  1  cos
 2sin 
l

4. Momentum Sudut (L)


Besarnya Momentum Sudut dapat ditentukan dengan persamaan:

L=I.ω

Hukum Kekekalan Momentum Sudut


L1 = L2

I1 . ω1 = I2. ω2

L : momentum sudut
I : momen inersia
ω : kecepatan sudut
C. LEMBAR KERJA SISWA 1
 LATIHAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Aktivitas Mandiri
Kerjakan tugas berikut ini! (Soal Pilihan Ganda)
Petunjuk : Berilah tanda (x) huruf a, b, c, d pada jawaban yang paling benar !
1. Sebuah batang kayu yang panjangnya 4 m dan
massanya 8 kg diletakkan bersandar pada
dinding seperti pada gambar. Jika permukaan
lantai dan permukaan dinding licin, maka batang
kayu tersebut akan meluncur dan menghasilkan
momen gaya yang besarnya . . .
. ( sin 37 = 0,6 ; cos 37 = 0,8)

A. 256 Nm
B. 200 Nm
C. 128 Nm
D. 96 Nm
E. 48 Nm

2. Silinder pejal dilepaskan pada bidang miring


kasar, sehingga silinder tersebut menggelinding
0
ke bawah dengan sudut miring 30 . Maka
percepatan yang dialami silinder (g = 10 m/s)
adalah …
2
A. 1 m/s
2
B. 2,5 m/s
2
C. 4 m/s
2
D. 1,5 m/s
2
E. 3,3 m/s

3. Sebuah bola pejal, massa 4 kg, jari-jari 8 cm,


menggelinding sempurna menurut bidang miring,
sudut miring bidang 45º. Maka besar percepatan
2
linier benda adalah …(g = 10 m/s )
A. 2,52 m/s
B. 5,05 m/s
C. 6,50 m/s
D. 3,35 m/s
E. 6,05 m/s
By: Rudy Djatmiko X-3

B. TITIK BERAT
Titik berat adalah titik pada suatu benda dimana gaya berat benda terkonsentrasi paling
besar pada titik tersebut. Umumnya titik berat benda berada pada pusat benda atau
bagian tengah benda tersebut, tapi tidak selalu seperti itu.

Koordinat titik berat benda homogen dapat ditentukan dengan rumus berikut:

X0   ; 
Y0
n n
xn A yn
Ann

A y
X0 : koordinat titik berat
sumbu-x Y0 : koordinat titik
berat sumbu-y
xn : jarak sumbu-x titik pusat massa benda
ke-n yn : jarak sumbu-y titik pusat massa
benda ke-n An : luas benda ke-n

Benda homogen adalah benda yang besar massanya tiap titik bagian benda
tersebut sama besarnya.

Titik berat benda pejal homogen berdimensi tiga


Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Prisma pejal 1
y0= l
2
z2 l z 1 = titik berat bidang
alas z 2 = titik berat
y0
bidang atas l = panjang
sisi tegak

2. Silinder pejal 1
y0= t
z2 2
t = tinggi silinder
z t
y0
z1

3. Limas pejal beraturan T 1


y0= t
4
z t = tinggi
y0 t limasberaturan
1
V = luas alas x tinggi
T 3
By: Dwi Utari Kusuma X

4. Kerucut pejal T 1
y0= t
4
t = tinggi kerucut
t 1
V = luas alas x tinggi
3
y0
z
T’
5. Setengah bola pejal
3
y0= R
z y0 8
R = jari-jari bola

Titik berat bidang homogen berdimensi dua


Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Segitiga C 1
y0= t
3
t = tinggi segitiga
t D

E
A F B
2. Jajargenjang, belah D C 1
y0= t
Ketupat, bujur sangkar, 2
persegi panjang. t = tinggi

t
y0

A B
3. Juring lingkaran 2 talibusurAB
y 0 = 3 R busurAB
A B R = jari-jari lingkaran
z
R
y0
X
O
4. Setengah lingkaran 4R
y0 =
Y 3
R = jari-jari lingkaran

z0 y0
R X

A 0 B
50
By: Dwi Utari Kusuma X

Titik berat benda homogen berbentuk garis


Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Garis lurus 1
x = l
x 0 2
z = titik tengah garis
0
A z B

l
2. Busur lingkaran talibusurAB
y 0 = R x busurAB
R = jari-jari lingkaran
z
y
0
A R B
0

3. Busur setengah 2R
y0=
lingkaran. Y 
R = jari-jari lingkaran
z
y0

A 0 B

LEMBAR KERJA SISWA 2


 LATIHAN TITIK BERAT
Aktivitas Mandiri
Kerjakan tugas berikut ini! (Soal Uraian)
Petunjuk : Buatlah penyelesaian dari peristiwa dibawah ini !
1. Sebuah balok kayu ditopang dengan penumpu A dan penumpu B pada bagian
bawahnya seperti pada gambar. Di atasnya diletakkan sebuah benda yang
beratnya 100 N. jika jarak posisi
benda terhadap penumpu A 1,5 m
dan terhadap penumpu B 0,5 m,
A B massa balok dianggap nol, maka
besarnya beban yang harus
ditopang oleh masing-masing penumpu A dan penumpu B adalah . . .

2. Sebuah balok kayu AB panjangnya 4 m dan massanya 8 kg diposisikan dengan


sebuah penumpu O dan beban P seperti pada gambar. Jika jarak OB 3 m, maka
berapa jarak OP agar balok dalam posisi setimbang . . .

P
A B
O
By: Dwi Utari Kusuma X

D. EVALUASI

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Soal


3.6. Menerapkan Menentukan 1. Sebuah gaya 50 N berjarak 40 cm
konsep torsi, momen momen gaya dari titik pusat acuan secara tegak
inersia, dan benda tegar lurus. Berapa besarnya momen
momentum sudut gaya ?
Uraian
pada benda tegar
dalam bidang
teknologi dan
rekayasa
Menentukan Uraian 2. Sebuah gaya 80 N yang membentuk
momen gaya sudut 37o terhadap horisontal dan
dengan gaya yang berjarak 50 cm dari titik pusat
membentuk sudut acuan. Berapa besarnya momen
gaya ?

Menghitung Uraian 3. Sebuah partikel massanya 500 gr


momen inersia berjarak 2 m dari titik porosnya.
benda tegar Berapa momen inersia partikel
tersebut ?
Menentukan Uraian 4. Sebuh silinder pejal massa 4 kg dan
momen inersia jari-jarinya 10 cm kemudian
pada silinder menggelinding. Tentukan momen
pejal inersia silinder tersebut !
Menghitung Uraian 5. Sebuah benda massa 2 kg bergerak
momentum sudut melingkar dengan kecepatan 0,5
m/s, jika jarak partikel ke sumbu
putarnya 25 cm. Berapa
momentum sudut ?
4.6. Melakukan Melakukan Pengamat 1.Pada percobaan kelereng yang
percobaan sederhana percobaan an menggelinding, dengan jari-jari 2
tentang momentum sederhana cm dan massanya 100 gram.
sudut dan rotasi benda tentang Tentukan momen inersia bola pejal
tegar momentum sudut tersebut !
dan rotasi benda
tegar
Kunci Jawaban :

Uraian :
1.τ = 50 N x 0,4 m = 20 N.m
2.τ = 40 x 0,6 = 24 N.m
3.I = m.r2 = 0,5 x 22 = 2 kg.m2
4.I = ½ m. r2 = ½ 4. 0,12 = 0,02 kg.m/s
5.L = m.v.r = 2 x ½ x ¼ = 0,25 kg.m2/s

Keterampilan:
1. Diket : m = 0,1 kg
R = 0,02 m
Dit : I = ... ?
I = 2/5 x m x r2 = 2/5 x 0,1 x 0,22
= 0,0016 kg.m2/s

Anda mungkin juga menyukai